SECTION 7
COMPRESSOR
AIR SYSTEM
Ada 3 fungsi oli yang berada di dalam air end compressor, yaitu :
Oli merupakan fluida yang tidak dapat dimampatkan, pada saat oli dan udara bercampur
maka udara yang akan dimampatkan oleh rotor-rotor compressor. Udara yang bercampur
dengan butiran oli ini akan ditekan menuju air receiver tank melalui discharge hose. Namun
udara ini belum dapat digunakan sebelum dipisahkan. Pemisahan ini terjadi di dalam air
receiver tank melalui separator element.
Pada saat mengukur temperatur compressor selalu ada kenaikan udara dari saluran inlet
yang menuju saluran outlet, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan temperature udara
yang di mampatkan. Jika terjadi perbedaan temperature dimana salauran inlet akan lebih
panas di bandingkan saluran outlet maka hal ini di mungkinkan terjadinya kerusakan
bearing.
Out put dari compressor akan menentukan tingkatan dari sebuah compressor yang
dilambangkan dengan SCFM ( Standar Cubic Feet per Minutes ). Iklim dan kondisi
temperature kerja seperti altitude adalah beberapa factor yang menentukan output dari
sebuah compressor. Semakin tinggi suatu daerang dengan permukaan air laut, semakin
sedikit output dari sebuah compressor yang ada.
Discharge check valve umumnya terpasang pada sebuah compressor dengan tipe vented
poppet valve. Sedangkan jika compressor yang ada menggunakan closed poppet valve,
maka discharge check valve ini harus dilepas. Discharge check valve berfungsi untuk
mencegah back pressure udara / oli dari sisi discharge yang akan menuju filter udara ketika
unit shutdown.
Digunakan untuk memonitor temperature oil / udara yang berada di sisi discharge suatu
compressor. Sehingga dapat diketahui jika terdapat masalah / problem yang terdapat pada
suhu kerja oil compressor tersebut.
Suhu kerja dari oil compressor selama drilling cycles adalah 180 – 210 ºF , pada saat
temperature mencapai suhu 240 ºF ( 116 ºC ) maka compressor discharge temperature ini
akan aktif.
5. Receiver Tank
Receiver tank / Compressor tank merupakan sebuah wadah yang digunakan untuk
menampung oli dan udara yang bertekanan hasil kinerja dari air end compressor.
Campuran antara udara dan oli juga dipisahkan pada tangki ini. Pemisahan ini pertama kali
terjadi ketika campuran oli / udara memasuki receiver tank. Campuran udara / oli yang
masuk akan diarahkan menuju dinding receiver tank dan terjadi benturan selanjutnya akan
mengakibatkan kecepatan udara menurun. Oli akan terpisah dengan udara karena adanya
gravitasi dan menuju dasar tangki. Udara akan tetap berada di dalam receiver tank dengan
mengandung uap oli. Ketika service valve terbuka, maka udara akan mengalir menuju ke
luar melalui element separator tank. Di sini udara yang mengandung uap oli akan dipisahkan
untuk kedua kalinya sebelum digunakan untuk flushing maupun auxiliary yang lain. Element
bagian luar disebut dengan “sisi kering” sedangkan sisi bagian dalam disebut dengan “sisi
basah”. Oli ini selanjutnya akan jatuh dan bersama dengan oli yang berada dibagian dasar
dari tangki akan digunakan sebagai system pelumasan pada compressor setelah melewati
thermal valve, cooler dan main filter.
6. Scavenging Line
Scavenging Line – Saat udara/oli melewati elemen separator, sejumlah kecil oli juga akan
melewati elemen ini dan terkumpul di bagian dasar. Oli ini perlu disingkirkan atau akan
disalurkan ke dalam working line (flushing), saluran udara tambahan (auxiliary air system)
atau keluar melalui blowdown valve. Oli dibuang melalui scavenging line. Saluran ini adalah
hose berukuran ¼” yang melintasi receiver melalui gelas sight glass dan strainer sebelum
kembali ke kompresor. Sebelum memasuki kompresor, udara/oli mengalir melalui oriffice
0.093
Sight Glass – Digunakan untuk menunjukkan aliran oli kembali menuju unit kompresor, dari
penghisap oli di tanki penampung. Pada saat kompresor bekerja pada beban penuh, aliran
oli harus terlihat pada sight glass. Periksalah sight glass pada saat kompresor bekerja, ini
memberikan petunjuk kondisi elemen separator. Harus selalu ada sedikit aliran oli melalui
sight glass, kira-kira 1/3 penuh. Aliran yang tersendat pada beban penuh menandakan
strainer dan/atau oriffice perlu dibersihkan. Aliran penuh dapat menunjukkan elemen
separator sudah bocor.
Strainer – Digunakan untuk menahan bahan-bahan serat dari elemen separator juga
kotoran lainnya. Jumlah serat yang berlebihan dapat menandakan kalau separator mulai
rontok. Strainer harus dibersihkan setiap 500 jam.
Orifice – Pada saat beroperasi, orifice akan mengurangi volume udara yang disirkulasikan
dari receiver tank ke kompresor dan dengan demikian harus dimampatkan kembali,
sehingga memprioritaskan udara yang menuju ke drill string untuk proses flushing.
Fungsi dari minimum pressure valve adalah untuk menjaga tekanan pada reciever tank
sebesar 40 psi. Hal ini untuk memastikan terjaganya tekanan yang cukup untuk
mensirkulasikan oli pada saat dihidupkan dan pada saat main air service valve diaktifkan.
Pada saat main air service valve dibuka maka minimum pressure valve akan mencegah
receiver tank mengosongkan semua udara melalui saluran sebelum kompresor sempat
memberikan tekanan ke tangki. Tanpa adanya minimum pressure valve akan menyebabkan
penurunan tekanan yang tiba-tiba dan re-presurisasi antara sisi basah dan kering elemen
akan menyebabkan elemen rusak.
Minimum pressure valve ditempatkan di sisi elemen kering dari separator digunakan untuk
memastikan tekanan fluida minimum di dalam sistem terjaga. Spring minimum pressure
valve dirancang untuk menahan tekanan pada 40 psi. Tekanan pada 40 psi akan menekan
spring piston, menaikkan piston di dalam housingnya mengijinkan udara mengalir ke saluran
udara. Jika “Quad ring” pada piston aus atau rusak, udara dapat bocor pada piston sehingga
tidak menghasilkan tekanan maksimum. Jika situasi ini terjadi sebuah ‘Vent Orifice’ yang
ditempatkan pada bagian atas housing bersama-sama melepaskan tekanan dari belakang
minimum pressure valve piston. Jika ‘Vent Orifice’ terhambat, tekanan dapat terperangkap
di belakang piston, sehingga piston tidak bisa terbuka.
Hose dari receiver tank dan hose yang menuju ke cooler suhunya harus sama.
Hose dari cooler dan hose yang menuju filter oli kompresor juga harus mempunyai suhu
yang sama tetapi kira-kira 15 0C lebih dingin dari dua hose yang lain.
Gambar pertama menunjukkan aliran oli ketika unit masih dalam keadaan dingin, oli akan
dialirkan menuju compressor dan sebagian kecil oli yang akan dialirkan menuju oil cooler.
Sedangkan pada saat oli telah mencapai 170 ºF seperti yang ditunjukkan pada gambar
kedua, oli akan seluruhnya dialirkan menuju ke oil cooler untuk didinginkan dan disesuaikan
suhu kerjanya.
9. Cooler Pack
Compressor oil cooler merupakan bagian cooler group yang terdapat pada unit SKF ini.
Compressor oil cooler ini berfungsi untuk mengkondisikan suhu kerja oil compressor
bersama-sama dengan thermal by pass valve pada saat suhu oli telah mencapai 170º F ( 77 º
C ).
MESABI Oil cooler secara konsep hampir sama dengan MESABI core engine radiator, hanya
saja di dalam tube ditempatkan sebuah turbulator untuk meningkatkan proses perpindahan
panas.
Untuk menurunkan biaya perawatan dan memaksimalkan umur pada MESABI Aluminum
Tube oil cooler, maka prosedur yang benar harus dilakukan pada saat melakukan
pembersihan.
Untuk external cleaning secara umum, di cuci dengan menggunakan air panas (hot water)
bertekanan tinggi sampai 1200 Psi. Tidak seperti core konvensional, kita dapat
membersihkan dengan cara ke samping dimulai dari sebelah kanan atas menuju core yang
selanjutnya. Untuk core ini harus dimulai dari sisi output udara dan tempatkan washer
nozzle bertekanan tinggi pada fin. Konsentrasilah pada area yang kecil/sempit dan secara
perlahan kerjakan dari atas ke bawah. Pastikan bahwa arah semprotan lurus menuju core
dan tidak dengan menyudut. Lanjutkan proses pembersihan sampai air yang keluar bersih
dari kotoran. Ulangi langkah tersebut dari sisi yang berlwanan.
Untuk beberapa kasus, akan lebih baik untuk menyemprot keluar kotoran yang kering
dengan air gun (udara) bertekanan tinggi (1200 psi) sebelum mencuci dengan air panas (hot
water) bertekanan tinggi. Jika merasa ragu tentang metode pembersihan yang akan
digunakan, cobalah metode pembersihan pada satu tube terlebih dahulu atau menghubungi
L&M manufacturing facility.
Banyak bengkel radiator yang menggunakan alkaline soap panas atau caustic soda untuk
membersihkan core dan di tambah beberapa additive. Apabila dengan cara merendam
dengan pH yang tinggi hal ini dapat merusak alumunium alloy tergantung pada karateristik
masing – masing. Solusi yang terlalu basa ( PH > 9 ) atau terlalu asam ( PH < 5 ) merupakan
metode yang tidak dianjurkan.
Engine cooler/radiator
WARNING
Janngan pernah mencoba untuk membuka cap radiator saat engine masih panas atau
saat overheat.
Relieve pressure di dalam radiator sebelum membuka cap.
Oli hydraulic mengalir dari auxiliary pump menuju hydraulic fan motor kemudian melewati
thermal by-pass valve kemudian kembali ke hydraulic tank setelah melewati return filter
sampai tercapai temperatur 600C - (1400F). Setelah temperatur tercapai maka thermostat
akan terbuka dan mengarahkan oli melewati cooler pack sebelum kembali ke tangki. Jika
cooler mengalami kebuntuan, oli akan diarahkan kembali ke tangki oleh by-pass check valve.
By-pass check valve seperti check valve lainnya yangg merupakan differential check valve,
dan akan terbuka apabila ada differential 45 psi antara jalur hydraulic primer dan sekunder.
Thermostat by-pass terletak pada bagian bawah cooler pack. Untuk mencegah inersia dari
pengedrainan jalur pressure fan motor dan mencegah cavitasi saat engine di shut down, oli
yang menuju cooler inlet line diarahkan kemballi ke motor melalui wind down check valve,
untuk meberikan positive charge pada inlet fan motor.
NOTE:
NOTE:
Saat filter element diganti, pastikan bypass check valve duduk dengan benar. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara melihat filter head dari posisi bawah setelah filter bowl dan element
dilepas. Inspeksi/cek keempat (4) bypass valve pada housingnya dari crack, chip atau
damage. Harus terdapat bypass valve pada keempat port, jika ada yang hilang dan port ada
yang terbuka maka oli tidak akan terfilter.
Aliran dari oli ini berasal dari bagian luar dan mengalir menuju bagian dalam dari filter. Pada
saat filter mengalami kebuntuan, maka oli kan mengalir menuju by pass valve sehingga oli
akan mengalir menuju system tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu.
Catatan : Oil stop valve akan dilepas dari system unit jika poppet valve yang digunakan
closed poppet inlet
Valve ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk menuju compressor.
Sistem kerja untuk valve ini diatur oleh pilot regulator dan system pressure regulator.
Komponen ini terletak di bagian belakang dari engine dan dimounting langsung pada bagian
atas dari air end compressor.
Poppet plate spring bekerja berdasarkan tekanan dari main spring dan berfungsi untuk
menahan agar poppet plate tetap tertutup. Hal ini khususnya terjadi pada saat mesin
dimatikan, dimungkinkan masih ada sisa tekanan system pada “ Port 2 “ yang bekerja
melawan main spring. Poppet plate akan bergerak sliding ( Floating ) pada main valve shaft,
dimana pada sisi yang lain pada shaft terhubung dengan sebuah piston. Sehingga ketika
piston dan valve shaft terbuka atau pada posisi load ( beban ), maka poppet plate sping akan
mencoba untuk menutup poppet plate. Akan tetapi, karena adanya hisapan dari sisi suction
compressor poppet plate spring ini akan mudah tertekan dan poppet plate akan sangat
mudah terbuka. Hal ini akan terus berlangsung sampai unit tersebut telah dimatikan dan
poppet plate spring akan secara langsung menekan poppet plate untuk menutup.
Orifice 1 ( 0.093” ) berfungsi untuk mencegah terjadinya back pressure yang mungkin
terdapat pada sisi kering dari piston sehingga menghambat pergerakan piston ketika
digunakan untuk menutup poppet plate. Orifice 1 ini akan terus menerus mengeluarkan
udara ketika port P2 mendapatkan tekanan.
Jika tekanan selalu ada pada Port 2 saat kompresor pada posisi hidup, Main spring bersama
dengan tekanan pada Port 1 mengendalikan inlet valve/Poppet plate untuk unload atau
memodulasi kompresor.
Valve ini merupakan pressure regulator valve yang terpasang di antara air receiver tank dan
Port P1. Valve ini akan mengontrol penutupan poppet valve ketika setting pressurenya telah
tercapai. Pada saat tekanan telah mencapai 125 psi, maka valve ini akan mengalirkan
tekanan udara menuju port P1 dan bersama-sama dengan tension spring akan menutup
poppet valve.
Relief atau back pressure regulator digunakan untuk mengontrol system pressure pada
compressor system. Regulator ini adalah Normally Closed (NC) valve dan berfungsi untuk
merelief atau membocorkan pressure udara yang datang menekan kekuatan spring sesuai
dengan pressure setting dari valve tersebut. Hal ini berarti, ketika tekanan udara yang
masuk menuju valve meningkat menjadi cukup besar dan mampu mengangkat (crack)
dudukan valve sehingga terbuka. Valve akan mulai bekerja dan mengijinkan udara mulai
mengalir melalui valve . Besarnya tekanan udara pada output akan sesuai dengan besarnya
tekanan yang masuk. Contoh : Semakin banyak tekanan udara yang di suplai ke valve,
semakin lebar juga pembukaan valve untuk merelief. Kondisi ini kan berlangsung sampai
tekanan yang berada di sisi inlet tidak mampu untuk mendorong spring valve.
Reducing regulator merupakan valve normaly open dan akan menjaga pressure yang telah
melaluinya ( Pressure setelah reducing regulator valve ) untuk beberapa waktu sampai
tekanan pada system cukup tinggi untuk melawan setting spring valve. Ketika setting spring
valve tercapai, maka valve akan mulai tertutup dan memodulasi untuk menjaga tekanan
pada sisi downstream tetap konstan.
Sebuah pressure reducing regulator yang terkoneksi dengan port 2 pada inlet poppet valve.
Valve ini diadjust sedikit lebih tinggi dari 50 psi dengan tujuan untuk memberikan pressure
50 psi ke port 2 pada inlet poppet valve. Port 2 masuk ke chamber yang berlawanan dengan
large spring yang berfungsi untuk menutup valve. Pressure 50 psi yang masuk ke chamber
port 2 memberikan pressure yang cukup untuk melawan spring dan membuka valve.
Chamber pada port 2 terventilasi pada orifice 1 menuju ke sisi kompresor pada inlet valve.
Chamber pada port 2 harus memiliki pressure 50 psi. Jika pressure terlalu kecil maka spring
tidak akan terlawan dan inlet poppet valve tidak terbuka secara penuh. Oleh karena itu,
kompresor menghisap udara yang melewati intake valve hanya sedikit yang mengakibatkan
penurunan volume dari discharge kompresor. Jika pressure terlalu tinggi, system pressure
regulator tidak akan mensuplai pressure yang cukup untuk melawan pilot pressure untuk
menutup inlet valve. Sehingga kompresor akan terus menghasilkan suplai udara yang
menyebabkan safety relief valve bekerja. Hal ini juga akan terjadi jika pilot reducing
regulator mengalami kerusakan.
Valve ini merupakan valve 2 arah dengan jenis normaly open ( NO ) yang diaktifkan melalui
oil/air pilot yang sama dengan oil stop valve yaitu berdasarkan tekanan dari sisi discharge
compressor. Ketika kompresor start-up maka oil/air pilot akan mengaktifkan valve ini untuk
tertutup, sehingga pada receiver tank akan build-up pressure. Pada saat compressor shut
down valve ini akan terbuka dan mengeluarkan sisa tekanan pada receiver tank. Blowdown
valve akan tetap terbuka sampai compressor start up kembali.
Valve ini merupakan valve 2 arah dengan jenis normaly closed ( NC ) yang akan mengalirkan
udara pada receiver tank ke atmosphere ketika tekanan receiver tank telah mencapai
setting dari system pressure regulator dan posisi poppet inlet valve tertutup. Pada saat
tersebut poppet inlet valve hanya menghisap udara melalui vent hole jadi excess volume
harus di buang ke atmosfer.
CATATAN :