Anda di halaman 1dari 26

manual training

LS 16 series
SULLAIR rotary screw compressor
SULLAIR

Ir power pt petrotec air power pt petrotec air power pt petrotec air power
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

I. PENGANTAR

Identification Tag
Untuk lebih memudahkan mengidentifikasi identitas sebuah unit compressor maka dapat
dilihat dari name plate yang tertera di unit tersebut. Untuk name plate unit Sullair screw
compressor memiliki data sebagai berikut : pada baris pertama menunjukkan model number,
baris kedua serial number unit, baris ketiga menunjukkan BOM number dan baris keempat
menunjukkan rated/max. air pressure.

Model number memiliki nomenclature sebagai berikut :

[A][B]–[C][D][E][F]

Penjelasan model number diatas yaitu :


A : Family Product meliputi ES (Encapsulated), LS (Lubricated), TS (Tandem), DS (Dry)
B : Diameter Rotor, misal 16 artinya diameter rotor 16 cm (160 mm)
C : Horse Power, misal 150 artinya power rated unit ini adalah 150 HP (110 kW)
D : Operating Pressure meliputi L (7.5 bar/ 110 psig), H (8.5 bar / 125 psig), HH (10.5 bar /
155 psig) dan XH (12.5 bar / 185 psig)
E : Cooling Media meliputi AC (Air Colled) dan WC (Water Cooled)
F : Oil Type meliputi SULL (Sullube 32) dan KT (24 KT)

Gambar 1.1 Name Plate Sullair Air Compressor

Komponen Utama Sullair Air Compressor


Pada Gambar 1.2 tampak bahwa sebagian komponen utama yang menyusun Sullair Air
Screw Compressor LS 16 adalah sebagai berikut :
1. Air end
2. Electric Motor
3. Air Filter
4. Air Cooler
5. Motor Fan
6. Poppet Inlet Valve
7. Oil Filter
8. Sump Tank (beserta elemnt separator didalamnya)
9. Minimum Pressure Check Valve (MPV)

Prepared by JM 1
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Gambar 1.2 Layout (sebagian) Komponen Utama Sullair LS 16

II. PRINSIP KERJA SCREW COMPRESSOR

Pada umumnya penggerak utama dari screw compresor adalah electric drive motor. Saat
motor berputar, ini juga akan memutar screw compressor melalui coupling element. Proses
kompresi yang terjadi didalam screw compressor sangatlah mudah, semudah bagaimana
screw tersebut bekerja.

Gambar 2.1 Airend dan Penggerak (Motor)

Didalam unit air end terdapat bagian yang disebut rotor cavity, bagian dimana udara akan
dikompresi oleh screw compressor. Rotor cavity berada antara rotor casing dan screw rotor
seperti yang ditunjukkan dalam gambar disamping. Udara akan mengisi rotor cavity – dapat
dibayangkan bahwa udara berada didalam ruang tertutup. Saat screw rotor berputar maka
panjang dari ruang tertutup / rotor cavity akan menjadi pendek oleh gaya aksial screw.
Ruang yang semakin pendek berkolerasi pada meningkatnya rasio kompresi. Inilah prinsip
dasar screw compressor.

Seperti ilustrasi pada Gambar 2.2, main drive motor akan memutar compressor air end.
Screw rotor akan berputar dan mengkompresi udara pada rotor cavity seperti yang
ditunjukkan pada area yang berwarna biru. Gambar 2.3 menunjukkan bagaimana proses
kompresi dimulai dari satu titik dengan volume yang besar.

Prepared by JM 2
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Gambar 2.2 Rotor Cavity

Volume rotor cavity akan berkurang pada saat rotor berputar, hal ini ditunjukkan oleh
panjang garis panah warna merah yang berkurang juga. Proses ini akan membuat udara
dikompres dan hasilnya dapat dilihat pada udara bertekanan yang keluar dari compressor.

Gambar 2.3 Proses Kompresi Screw Compressor

Selama proses kompresi berlangsung akan menimbulkan pertambahan temperatur yang


tinggi, untuk itu perlu dimasukkan fluid / lubricant kedalam air end dalam jumlah cukup
besar dan secara langsung akan bercampur dengan udara yang dikompresi.

III. DISCHARGE SYSTEM

Diagram Alur Kerja


Berikut alur kerja discharge system :
(1) Udara atmosphere difiltrasi oleh air inlet filter sebelum dikompresi lebih lanjut oleh air
end. Volume udara yang dihisap tergantung seberapa besar inlet valve membuka.
(2) Udara yang telah difiltrasi selanjutnya mengalami proses kompresi oleh air end.
(3) Udara bertekanan hasil kompresi dari air end akan dialirkan menuju sump tank. Udara
bertekanan ini merupakan campuran antara oil lubricant dan udara bertekanan yang panas.
(4) Untuk itu diperlukan separator element yang akan memisahkan oil lubricant dan udara
bertekanan.
(5) Udara bertekanan yang telah dipisahkan akan melalui minimum pressure check valve
sebelum menuju cooler.
(6) Udara bertekanan selanjutnya akan didinginkan oleh cooler. Dalam hal ini tipe yang
dipakai adalah air-cooler.
(7) Setelah udara bertekanan didinginkan oleh cooler, maka udara tersebut masuk ke
moisture separator. Pada bagian ini air yang terkandung dalam udara dipisahkan dan

Prepared by JM 3
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

dibuang oleh moisture separator. Hal ini umum terjadi karena udara panas yang didinginkan
akan menghasilkan air yang disebabkan oleh proses kondensasi.

Gambar 3.1 Diagram Alur Kerja Discharge System


Air Filter

Gambar 3.2 Air Filter


Fungsi utama dari air filter adalah untuk menyaring partikel dan debu. Partikel akan
dipisahkan oleh gaya centrifugal pada saat udara yang dihisap masuk ke dalam air end.
Udara yang mengalir masuk ke compressor seperti putaran karena adanya guidance fin.
Partikel yang berat akan didorong keluar dari casing silinder dan material yang lebih ringan /
udara akan lolos melalui filter element. Partikel dengan ukuran 10 microns akan ditahan
oleh filter element sedangkan yang lebih kecil akan dilalukan ke compressor. Saat filter
element tersumbat lagi dan lagi akan terjadi kenaikan vacuum pressure didalam casing inlet
filter.
Air filter merupakan proteksi pertama dan utama pada compressor, jika ada kotoran atau
debu atau partikel yang terhisap ke compressor akan disaring oleh air filter. Jika air filter fail
maka kotoran/ partikel berpeluang menyebabkan separator dan oil fiter tersumbat serta
berkontaminasi dengan oil lubricant. Sehingga mechanical damage hanya menunggu waktu
saja.

Screw Airend
Bagian ini merupakan jantung dari screw compressor unit. Bagian ini terdiri dari male dan
female screw rotors, air end casing, dan gear ratio. Konfigurasi seperti ini dapat mengurangi

Prepared by JM 4
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

panjang screw rotors dibanding dengan desain direct couple drive. Dengan kata lain, mesin
dibuat lebih compact size. Sehingga dengan flow rate capacity yang sama, power yang
diperlukan lebih rendah dibanding dengan air end dengan desain tipe direct drive.

Gambar 3.3 Srew Airend


Screw rotor menggunakan 4 tapered roller thrust bearing pada sisi discharge dan 2 radial
cylindrical bearing pada sisi suction. Gear ratio akan ditahan oleh sepasang taper roller
thrust bearing. Hal utama yang perlu diperhatikan pada saat screw rotor berputar adalah
arah putaran yang tepat, jika tidak air end akan rusak, terutama pada bagian radial suction
bearing.

Separator Element dan Sump Tank


Separator element akan memisahkan udara bertekanan dari oil lubricant. Hal ini menjaga
konsumsi oil serendah mungkin. Jika separator element rusak atau robek maka akan terjadi
oil carry over dari compressor menuju line produksi. Pada saat level oil pada compressor /
sump tank tidak cukup, compressor unit akan memberikan alarm high temperature dan
kemudian unit akan trip. Oil yang telah dipisahkan akan dikumpulkan didalam sump tank
dan kemudian disirkulasi melalui sistem lubrikasi compressor.

Gambar 3.4 Separator Element dan Sump Tank

Prepared by JM 5
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Minimum Pressure Check Valve (MPV)


Sistem lubrication pada SULLAIR screw compressor tidak menggunakan oil pump. Untuk itu
digunakan udara bertekanan di sump tank untuk mendorong oil agar mengalir pada sistem
lubrication. Jelas sudah bahwa aliran oil didalam compressor terjadi jika terdapat cukup
udara bertekanan. Kurangnya oil pressure berarti juga kurangnya oil flow rate. Kurangnya
oil flow akan membuat compressor overheating.

Minimum Pressure Check Valve / MPCV akan menutup outlet port pada compressor ketika
tekanan udara dibawah 50 psig. Saat tekanan mencapai lebih dari 50 psig maka udara
bertekanan akan mendorong spring sehingga minimum pressure check valve membuka dan
udara discharge akan mengalir ke line.

Gambar 3.5 Minimum Pressure Check Valve


Fungsi lain komponen ini adalah sebagai check valve untuk mengisolasi compressor dari
sistem padaa saat shutdown atau unload. Pada saat compressor shut down, udara di
service line tetap tinggi, MPCV akan menutup discharge port sehingga udara bertekanan
dari line produksi tidak masuk ke sump tank dan tidak dapat memutar balik arah screw rotor.

Cooling System
Sullair compressor memiliki dua jenis pilihan untuk cooling system yaitu menggunakan air
cooler dan water cooler. Namun pada umumnya jenis pendinginan yang digunakan adalah
menggunakan air cooled (udara).

Air Cooler
Fungsi Air Cooler adalah untuk mendinginkan oil lubricant dan discharge air dengan media
udara atmosfer. Udara panas yang terperangkap di dalam enclosure akan ditiupkan keluar
oleh cooler fan ke arah keluar dari enclosure. Proses ini mengakibatkan tekanan udara
yang ada di dalam enclosure lebih rendah dibandingkan tekanan atmosphere sehingga
udara yang ada di sekitar akan mengalir masuk ke dalam enclosure untuk mengisi tempat
yang kosong itu. Ambient udara yang makin dingin tentunya akan membantu proses
pendinginan menjadi lebih efektif.

Cooling system (tipe air-cooled) terdiri dari fan, fan motor dan radiator-type aftercooler/fluid
cooler. Setelah udara melalui minimum pressure valve, maka ia akan masuk ke after cooler.
Tipe radiator yang digunakan merupakan kombinasi antara aftercooler dan fluid cooler.

Pada saat oil lubricant mencapai temperatur kerja 77 oC, maka oil tersebut akan dialirkan ke
fluid cooler. Oleh oil cooler panas yang terdapat didalam oil akan dibuang ke atmosphere.
Untuk perawatan fluid cooler tergantung kepada kondisi lingkungan dari mesin tersebut
berada.

Prepared by JM 6
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Gambar 3.6 Air-Colled


Sebaiknya aliran udara panas setelah air cooler dilokalisir dengan menggunakan ducting,
sehingga akan terjamin bahwa ambient temperature tidak panas. Ambient yang tinggi akan
menyebabkan compressor running pada temperatur yang tinggi, sehingga life time oli akan
menurun, dan pada akhirnya compressor akan tripped.

Water Cooler
Fungsi Water Cooler adalah untuk mendinginkan oil lubricant dan discharge air dengan
media cooling water. Water yang masuk ke dalam cooler suhunya lebih rendah
dibandingkan oli maupun discharge air sehingga terjadi perpindahan panas dari media yang
panas ke dalam cooling water.

Panas yang terserap di dalam cooling water kemudian dibuang keluar melalui cooling tower.
Perpindahan panas yang terjadi ini berlangsung secara kontinyu. Hal yang perlu
diperhatikan adalah kualitas cooling water yang dipakai, bila environment yang ada sangat
buruk maka sebaiknya dipasang Heat Exchanger closed loop baru kemudian dihubungkan
dengan cooling tower.

Gambar 3.7 Water-Colled


Cooling Water akan mengalir di dalam tube sedangkan udara bertekanan atau oli akan
mengalir di ruang sela-sela tube. Bila kualitas cooling water jelek, maka akan cepat

Prepared by JM 7
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

terbentuk kerak pada dinding-dinding tube sehingga mengurangi efektivitas pendinginan


yang diharapkan atau terjadi korosi yang berlebihan sehingga terjadi leakage pada tube.

Moisture Separator
Setelah udara bertekanan didinginkan oleh cooler, maka udara tersebut masuk ke moisture
separator. Pada bagian ini air yang terkandung dalam udara dipisahkan dan dibuang oleh
moisture separator. Hal ini umum terjadi karena udara panas yang didinginkan akan
menghasilkan air yang disebabkan oleh proses kondensasi.

Fungsi alat ini adalah untuk membuang kondensasi yang terjadi pada after cooler sehingga
kondensasi yang terjadi tidak ikut terbawa ke production line. Selama compressor
beroperasi, pastikan selalu bahwa condensate drain trap ini selalu bekerja / berfungsi
membuang condensate yang ada. Apabila mampat, maka condensate yang ada akan
terkumpul di dalam moisture drain trap, hal ini akan memicu terjadinya corrosion di dalam
drain trap housing itu sendiri.

Gambar 3.8 Beberapa Jenis Moisture Separator


IV. LUBRICATION SYSTEM

Diagram Alur Kerja

Gambar 4.1 Diagram Alur Kerja Lubrication System

Prepared by JM 8
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Berikut alur kerja lubrication system :

(1) Sistem lubrication pada SULLAIR screw compressor tidak menggunakan oil pump.
Untuk itu digunakan udara bertekanan di sump tank untuk mendorong oil agar mengalir
pada sistem lubrication.
(2) Oil yang disirkulasi akan melalui thermal valve. Thermal valve akan mulai mengalirkan
oil menuju oil cooler ketika temperatur oil mencapai 77o C dan oil akan didinginkan oleh
cooler.
(3) Jika temperatur oil diatas 77o C, maka oil yang ada akan didinginkan di oil cooler.
(4) Sebelum oil dikembalikan ke air end akan disaring terlebih dahulu oleh fluid filter.
(5) Sebagian oil hasil pemisahan oleh separator akan dikembalikan oleh return line ke air
end.

Thermal Valve
Komponen ini berfungsi untuk mengatur oil flow rate yang menuju ke oil cooler, sehingga
temperatur oil injection ke air end dapat terjaga. Temperatur kerja normal dari oil lubricant
pada screw compressor berkisar antara 80 0C hingga 96 0C. Thermal mixing valve akan
mulai mengalirkan oil menuju oil cooler ketika temperatur oil mencapai 77 0C, oil akan
didinginkan oleh cooler.

Selama proses starting up, temperatur oil temperature masih rendah, hanya berkisar 28 0C
– 35 0C. Level temperatur yang rendah akan berkaitan dengan proses kondensasi. Air hasil
kondensasi merupakan musuh terbesar oil lubricant, metal material dan bearing. Kita
menginginkan adanya kondensasi didalam air end selama mesin tersebut running.

Gambar 4.2 Thermal Valve


Hanya beberapa saat, temperatur oil akan naik hingga 77 0C karena Thermal Valve tidak
mengalirkan oil menuju oil cooler, maka oil akan menyerap panas didalam air end. Setelah
temperatur oil sama atau lebih dari 77 0C, Thermal Valve akan mulai membuka oil cooler
port dan panas yang terdapat didalam oil akan dibuang ke atmosphere melalui oil cooler.
Jika Thermal Valve gagal untuk membuka, compressor akan trip karena overheating dan
jika Thermal valve gagal untuk menutup / mengatur temperatur oil, mesin compressor akan
mendapat masalah dengan korosi.

Oil Filter
Oil filter merupakan komponen proteksi internal lainnya untuk compressor. Oil Filter
berfungsi untuk menjaga agar material atau partikel tidak masuk ke dalam air end.

Oil filter head dilengkapi dengan temporary bypass valve. Jika filter element tersumbat dan
pressure difference lebih dari 20 psig, maka bypass valve akan terbuka seperti ditunjukkan
oleh gambar diatas. Kondisi ini akan membuat oil mengalir langsung ke air end tanpa
adanya filtrasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga air end - jantung compressor - dari

Prepared by JM 9
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

overheating atau jammed karena overheating. Ini dapat dimengerti karena saat oil pressure
tidak mencukupi maka berakibat oil flow juga tidak mencukupi. Sehingga proses
pendinginan didalam air end pada akhirnya tidak akan mencukupi.

Gambar 4.3 Oil Filter dan Sistem Bypass Valve Oil Filter
Fluid Return Line
Sebagian kecil dari persentase sisa fluid/oil yang terdapat pada udara bertekanan akan
tertampung pada permukaan elemen separator saat udara bertekanan melewati separator.
Fluid/oil (fluid) yang terkumpul didasar separator akan dikembalikan ke airend oleh
perbedaan pressure yang terjadi antara tekanan di pemampungan fluid/oil dan airend.
Return Line menggunakan tubing yang dipotong 450 dan menyentuh dasar separator.
Dengan konstruksi seperti tu maka return line mampu membawa fluid/oil kembali ke airend.

Gambar 4.4 Fluid Return Line


Return line dilengkapi dengan strainer (saringan), kaca penduga (sight glass), dan orifices.
Kaca penduga (sight glass) digunakan untuk mengamati aliran fluid/oil dari separator ke
airend. Saat kompressor beroperasi merupakan hal yang wajar jika terdapat aliran fluid/oil
pada kaca penduga dan memang seharusnya demikian. Sedangkan orifices berfungsi
untuk mengatur aliran oil dari separator kembali ke air end unit. Kegagalan pengembalian
fluid/oil (oil) akan menyebabkan oil carry over ke line produksi.

V. FLUID LUBRICANT SULLUBE

Fluid/oil (Fluid Lubricant) memiliki tiga fungsi utama :


1. Sebagai coolant, untuk mengontrol temperatur udara dalam kaitannya dengan panas
hasil kompresi.
2. Sebagai sealing, antara rotor dan stator serta antara rotor-rotor itu sendiri.
3. Sebagai lubricating, untuk mengurangi wear pada rotor, bearing, dan sebagainya.
Prepared by JM 10
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Gambar 5.1 Ilustrasi Fungsi Fluid/oil (Fluid Lubricant), sebagai Coolant (kiri-atas),
sebagai sealing (kanan-atas) dan sebagai lubricating (bawah)

Melihat dari fungsi fluid/oil (fluid lubricant) diatas maka diperlukan kualitas fluid/oil yang
mampu memenuhi fungsi-fungsi diatas. Untuk itu Sullair merancang sebuah fluid/oil yang
sesuai dengan kebutuhan diatas, yang diberi nama Sullube 32.

Sullube 32 merupakan synthetic lubricant dengan bahan dasar POLYPROPYLENE


GLYCOL BLENDS. Karakteristik Sullube 32 yaitu :
• Tidak menimbulkan sludge varnish formation pada kompresor
• Carryover sangat rendah (low volatility)
• Penghantar panas yang tinggi sehingga sesuai untuk pendinginan kompresor screw
• Memiliki flash point yang tinggi (505° F)
• Good elastomer dan cocok untuk painting
• Pelumas yang lebih baik disbanding Diester, PAO atau Hydrocarbon
• Biodegradable (ramah lingkungan)

Tanpa menggunakan oli yang berkualitas dan mempunyai spesifikasi khusus maka Air
Screw Compressor unit akan cepat rusak terutama bila sampai terjadi varnish. Masalah
terbesar yang ada pada semua jenis lubricated air screw compressor adalah VARNISH.
Begitu mengalami varnish, maka air end dan bearing mau tidak mau harus diganti,
bilamana hal ini terjadi maka biaya overhaul yang terjadi bisa mencapai 50 – 65% dari
harga unit baru.

Gambar 5.2 Varnish pada Rotor Screw

Prepared by JM 11
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Untuk perawatan berkala maka oil Sullube 32 ini sebaiknya dilakukan penggantian setiap
8000 jam atau 1 tahun atau berdasarkan analisa yang ada oli ini tidak dapat digunakan lagi
atau terkena kontaminasi.

VI. CONTROL SYSTEM

Control Mode
STARTING MODE
Pada saat tombol start ditekan maka compressor Sullair yang menggunakan starter star-
delta akan mulai masuk ke rangkaian star terlebih dahulu. Pada saat yang bersamaan
Supervisor akan memberikan sinyal ke Starting Solenoid Valve (NC) sehingga tekanan
udara dari starting tank akan menutup inlet valve. Kondisi ini diperlukan supaya arus
starting yang diperlukan oleh motor lebih kecil karena memutar airend tanpa beban.

Gambar 6.1 Starting Mode

Kondisi ini akan berlangsung hingga rangkaian starter berpindah dari rangkaian star menuju
rangkaian delta. Pada kondisi ini maka Starting Solenoid Valve akan de-energized dan
kembali ke posisi closed. Sehingga inlet valve akan membuka dan compressor akan berada
dalam kondisi full load.

LOAD MODE
Kontrol flow Load/Unload pada compressor Sullair tergantung pembacaan line pressure (P2)
oleh Supervisor. Apabila tekanan P2 belum mencapai titik unloading pressure setpoint
maka compressor akan berada pada LOAD Mode. Pada mode ini, supervisor akan
memberikan sinyal (energized) ke Unloading Solenoid Valve (NO) sehingga tidak ada udara
kontrol dari sump tank yang menuju ke inet valve dan blowdown valve.

Dengan tidak adanya udara kontrol yang menuju ke inlet valve maka inlet valve akan
membuka sehingga akan terjadi kompresi secara penuh. Sedangkan dengan tidak adanya
udara kontrol menuju ke blowdown valve maka tidak ada udara dari sump tank yang
dibuang karena blowdown valve masih dalam kondisi menutup. Kondisi ini akan terus
berlangsung hingga P2 mencapai unloading pressure setpoint.

Prepared by JM 12
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Gambar 6.2 Load Mode

MODULATION MODE (Standart Control)


Proses ini sebenarnya merupakan salah satu kemajuan teknologi untuk penghematan
energi. Karena pada saat compressor unloading sebenarnya compressor masih
mengkonsumsi energi namun tidak ada output yang dihasilkan. Kondisi demikian bisa
disebut sebagai salah satu bentuk pemborosan energi. Penghematan energi bisa dilakukan
sesaat sebelum terjadi unloading (umumnya sekitar 0,5 barg – 0,7 barg). Cara
penghematan yang dilakukan adalah dengan melakukan throttling aliran udara yang masuk
ke dalam compressor dengan jalan menutup inlet valve secara bertahap. Proses ini yang
dikenal dengan modulation.

Gambar 6.3 Modulation Mode

Komponen yang mengatur kapan dimulainya proses modulation adalah Pressure Regulator
Valve. Pada saat tekanan yang terjadi telah melebihi Pressure Regulator setting, maka
udara kontrol yang ada di dalam Pressure Regulator akan keluar menuju ke inlet valve
sehingga inlet valve akan menutup secara gradual. Dengan semakin menutupnya inlet

Prepared by JM 13
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

valve maka jumlah udara yang masuk ke dalam compressor akan semakin kecil sehingga
konsumsi energi yang digunakan oleh compressor juga semakin rendah.

UNLOAD MODE
Saat udara supply (compressor) lebih besar dari demand (produksi) sehingga suatu saat P2
akan mencapai titik unloading pressure setpoint. Ketika mencapai titik ini, maka compressor
akan berada dalam Unload mode dengan cara Supervisor tidak lagi memberikan sinyal
kontrol (de-energized) ke Unloading Solenoid Valve (NO). Sehingga udara kontrol akan
menutup inlet valve dan membuka blowdown valve.

Gambar 6.4 Unload Mode

Dengan terbukanya blowdown valve maka Sump Pressure (P1) akan turun secara cepat,
begitu juga dengan P2 akan turun selama demand masih ada sedangkan supply mulai
berkurang (karena compressor dalam kondisi unloading). Selama P2 tidak menyentuh titik
re-load (load pressure setpoint) maka compressor akan teta berada pada kondisi unloading.
Namun ketika P2 menyentuh titik re-load maka compressor akan kembali lagi ke Load
mode.

Unloading Solenoid Valve

Gambar 6.5 Unloading Solenoid Valve

Prepared by JM 14
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Unloading solenoid valve merupakan valve pengatur dimana akan membuka dan
mengalirkan udara bertekanan tinggi dari dalam sump tank menuju ke inlet poppet valve
dan blow down valve jika pressure pada P2 telah mencapai setting untuk unloading.
Solenoid valve yang digunakan merupakan solenoid tipe N.O. Selama compressor dalam
kondisi loading, solenoid di-energized, sehingga solenoid dalam kondisi tertutup dan
menahan udara bertekanan dari sump tank menuju ke inlet valve atau blow down valve.

Pada saat unloading pressure setting telah tercapai, WS controller akan memutus power
supply 110 VAC yang menuju ke unloading solenoid valve. Hal ini membuat solenoid
terbuka lagi dan udara bertekanan mengalir dari port #3 ( udara bertekanan bersumber dari
sump tank) menuju port #1, kemudian udara yang berfungsi sebagai sinyal akan
mendorong blow down untuk membuka.

Pressure Regulator Valve


Alat ini berfungsi untuk mengatur modulasi pada inlet valve maupun pada spiral valve
sehingga unit tidak akan load/unload dengan cycle yang berlebihan. Jumlah flow rate yang
dihasilkan akan dikontrol dari bukaan inlet valve atau spiral valve (optional). Pada saat
tekanan di dalam line mencapai Pressure Regulator Setpoint maka akan ada udara kontrol
yang masuk ke dalam inlet valve untuk menutup sedikit demi sedikit sehingga udara yang
dihisap masuk juga mulai berkurang, sehingga beban udara yang hendak dikompresikan
pada compressor berkurang seiring dengan berkurangnya kebutuhan udara di dalam
production line. Sedangkan pada spiral valve, dengan masuknya udara kontrol maka spiral
valve akan membuka perlahan-lahan saluran bypass sehingga udara yang dikompresi pada
airend akan berkurang, begitu juga flow rate yang dihasilkan akan berkurang.

Gambar 6.6 Pressure Regulator Valve

Untuk mengetahui apakah Pressure Regulator telah bekerja atau belum, maka bisa
dirasakan dengan tangan apakah ada bocoran yang keluar dari sisi bawah setting screw
yang ada pada Pressure Regulator. Bilamana ada bocoran maka Pressure Regulator itu
sedang bekerja, bilamana tidak artinya masih belum bekerja.

Inlet Valve
Inlet valve merupakan part yang akan mengontrol seberapa banyak udara atmosphere yang
akan dihisap masuk ke dalam compressor. Ketika full loading, inlet valve akan membuka
penuh dan sebaliknya ketika compressor dalam kondisi unloading. Inlet valve harusnya
menutup saat compressor unloading, jika tidak maka compressor akan tripped karena high
pressure. Terdapat beberapa jenis inlet valve yang digunakan oleh Sullair yaitu tipe butterfly

Prepared by JM 15
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

valve beserta sulicon control, tipe poppet valve dengan 2 model yaitu vertical inlet poppet
valve dan horizontal inlet poppet valve.

Gambar 6.7 Sulicon Control dan Butterfly Valve

Gambar 6.8 Vertical Inlet Poppet Valve

Blowdown Valve
Fungsi part ini adalah untuk membuang tekanan yang ada di dalam sump tank secara cepat,
sebagian akan terbuang melalui air filter, sebagian lagi akan dibuang kembali ke dalam
rotor cavity. Blowdown valve ini akan membuka bilamana ada udara bertekanan kontrol
yang masuk pada pilot line-nya sehingga jalur/port yang ada di sump tank akan terhubung
dengan jalur/line yang menuju ke rotor cavity dan di dekat air filter.

Gambar 6.9 Blowdown Valve

Prepared by JM 16
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Jika blowdown valve gagal untuk membuka maka udara bertekanan yang didalam sump
tank akan naik dan naik lagi, hal ini akan membuat compressor trip dengan indikasi pada
controller “P1 High”. Blowdown valve akan membuka jika terdapat sinyal udara bertekanan
yang cukup yang mengalir ke bagian pilot port. Yang perlu mendapat perhatian adalah
pemasangan blowdown valve. Posisi port yang salah akan mengakibatkan blowdown valve
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

VII. DELUXE MICROPROCESSOR CONTROLLER (SCN)

Tampilan Panel Deluxe Microprocessor Controller (SCN)

Gambar 7.1 Tampilan Panel LCD dan Keypad Deluxe Microprocessor Controller

Penjelasan Fungsi Tombol

Tombol STOP : berfungsi untuk menghentikan operasi compressor secara


manual ataupun menghilangkan pesan alarm yang ada di display pada saat
compressor mati. Ketika mesin dalam kondisi running, tombol ini ditekan
maka mesin akan berpindah ke mode unloading dan mesin akan stop
setelah 10 detik.

Tombol START : berfungsi untuk menjalankan compressor secara manual


apabila tidak ada indikasi alarm pada display. Fungsi yang lain adalah untuk
menghilangkan pesan alarm yang muncul di display selama compressor unit
masih running.

Tombol AUTO : berfungsi untuk menjalankan compressor pada auto dual


mode apabila tidak ada indikasi alarm pada display, di samping itu juga bisa
dipakai untuk menghilangkan pesan alarm yang muncul pada display
selama compressor masih running.

Tombol DISPLAY : berfungsi untuk menampilkan parameter tekanan,


temperatur, dan lain-lain pada layar.

Prepared by JM 17
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Tombol PROGRAM : berfungsi untuk melakukan perubahan-perubahan


compressor setting.

Tombol UP : berfungsi untuk melihat parameter operasi selanjutnya yang


akan tampil pada DISPLAY MODE atau untuk menaikkan parameter setting
pada PROGRAM MODE.

Tombol DOWN : berfungsi untuk melihat parameter operasi yang sudah


ditampilkan sebelumnya pada DISPLAY MODE atau untuk menurunkan
parameter setting pada PROGRAM MODE. Pada saat compressor running
normal, apabila tombol ini ditekan maka semua lamp indicator yang ada
pada SCN akan menyala selama 3 detik (sehingga tombol ini juga dikenal
sebagai LAMP TEST BUTTON).

Tombol LOGO : berfungsi untuk operasi yang spesifik dengan cara


melakukan kombinasi dengan tombol lainnya. Tekan tombol ini untuk
memeriksa kembali pada PRORAM MODE.

Penjelasan Lampu Indikator


P1 : apabila lampu ini menyala maka pada display akan tertera berapa nilai
tekanan udara yang keluar dari air end. Apabila nyala lampu indikator
yang ada itu berkedip, maka tekanan yang ada telah mencapai level alarm.
P2 : apabila lampu ini menyala maka pada display akan tertera berapa nilai
tekanan udara yang masuk ke production line dan apabila berkedip, ini
memberikan indikasi adanya kondisi alarm.
dP1 : apabila lampu ini menyala maka pada display akan tertera berapa nilai
beban beda tekanan udara yang ditanggung oleh separator element dan
apabila berkedip, ini memberikan indikasi adanya kondisi alarm dan
separator element harus diganti walau belum waktunya.
dP2 : apabila lampu ini berkedip maka element filter oil harus diganti. Lampu ini
menunjukkan perbedaan tekanan oli antara sebelum dan sesudah filter oli.
T1 : apabila lampu ini menyala maka pada display akan tertera berapa nilai
temperature udara yang keluar dari air end dan apabila berkedip, ini
memberikan indikasi adanya kondisi alarm temperatur terlalu tinggi.
T2 : apabila lampu ini menyala maka pada display akan tertera berapa nilai
temperature udara yang keluar dari Minimum Pressure Check Valve yang
menuju ke production line dan apabila berkedip, ini memberikan indikasi
adanya kondisi alarm temperatur terlalu tinggi.
MOTOR : apabila berkedip ini memberikan indikasi bahwa motor overload tripped.
INLET FILTER : apabila berkedip ini memberikan indikasi bahwa air filter telah blocking.
POWER ON : power listrik 220 Volt, masuk untuk menghidupkan SCN.
ON : apabila menyala, artinya compressor sedang beroperasi, apabila berkedip
memberikan indikasi bahwa compressor sedang pada posisi STAND BY.
AUTO : apabila menyala, artinya compressor sedang beroperasi pada auto dual
mode, dan apabila berkedip, ini memberikan indikasi bahwa compressor
sedang posisi STAND BY.

Layar (Screen) Display


LAYAR BOOT-UP
Pada saat pertama kali controller mendapatkan power maka akan telihat layar seperti
tampak pada ilustrasi dibawah ini :

Prepared by JM 18
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Tampak 4 baris data pada layar tersebut, pada baris pertama terdapat tulisan SULLAIR
yang merupakan nama perusahaan diikuti dengan model mesin. Baris kedua terdapat serial
number mesin, baris ketiga menunjukkan jumlah running hours dan baris keempat
menunjukkan versi software yang digunakan diikuti dengan tanggal controller dibuat.

LAYAR OPERASI
Terdapat 4 buah layar operasi seperti tampak pada ilustrasi dibawah ini. Dimana baris
pertama menunjukkan kondisi status mesin. Sedangkan baris kedua hingga empat
menunjukkan data / parameter. Pada baris pertama dapat dilihat kondisi status / mode
mesin apakah dalam mode STOP, LOAD, UNLOAD atau yang lainnya. Jika terdapat sinyal
kerusakan maka pesan kerusakan akan ditampilkan pada baris pertama (contoh : motor
utama mengalami overload).

Parameter Operasi
Language – Tersedia pilihan bahasa yang dapat dipilih.
Temperature Unit – Tersedia dua pilihan yaitu 0C dan 0F, ketika dipilih 0C maka temperatur
akan ditunjukan dalam satuan 0C.
Pressure Unit – Tersedia dua pilihan yaitu PSI dan Bar, ketika dipilih Bar maka pressure
akan ditunjukan dalam satuan Bar.
Unload Pressure – Tekanan dimana compressor akan unloaded. Sebagai contoh jika
parameter ini diset pada 100 psi maka compressor akan unload ketika line pressure diatas
100 psi.
Load Differential – Perbedaan tekanan dibawah tekanan unload dimana compressor
dalam kondisi load. Sebagai contoh jika unload pressure diset pada 100 psi dan load
diffrential diset 10 psid maka compressor akan load kembali ketika line pressure dibawah 90
psi.
Wye to Delta transition timer – Merupakan waktu perpindahan dari rangkaian starter star
ke delta. Untuk full voltage starter (DOL – direct online), parameter ini diset ‘0’ (nol).
Load delay time – Sebagai contoh jika kita memlih 5 detik, berarti compressor akan mulai
loading dalam waktu 5 detik setelah perpindahan star-delta.
Delay Time – Parameter ini merupakan waktu tunggu sebelum compressor start kembali
setelah mendapatkan power. Hal ini untuk menghindari compressor atau mesin start pada
saat yang bersamaan setelah mendapatkan power. Jika diset disabled maka compressor
tidak dapat start otomatis setelah mendapatkan power.
Unload Time – Jika compressor running di mode AUTO, parameter ini akan bekerja
menghitung waktu berapa lama compressor tersebut dalam kondisi unloaded secara terus
menerus sebelum akhirnya shutdown (standby). Artinya jika compressor dalam kondisi
unloaded selama jeda waktu unload stop timer, maka compressor akan shutdown.

Prepared by JM 19
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

Stop Time – Parameter ini merupakan jeda waktu dari kondisi stop hingga respon untuk
restart. Selama periode ini, controller tidak merespon perintah untuk start.
Backlight Selection – Parameter ini untuk memilih warna latar belakang layar LCD,
tersedia pilihan warna putih, biru, kuning atau hijau.

Selain parameter diatas masih terdapat lagi beberapa parameter yang berhubungan untuk
melakukan koreksi kesalahan pengukuran (kalibrasi) parameter T1 – T7, P1 – P4 dan dP1
– dP2. Selain itu SCN juga dapat difungsikan untuk mode sequence dimana untuk dapat
memfungsikan mode ini terdapat beberapa parameter yang harus disetting yaitu
Communications ID# (COM ID), Communications Baud Rate, Sequence method, Sequence
Hours, Last Communication Number, Lowest Allowable Pressure, Recovery Time dan
Rotate Time.

Transducer, Switch dan Transmitter


Untuk dapat memonitor dan mengendalikan compressor maka SCN memerlukan peralatan
tambahan untuk membaca parameter yang diperlukan. Dua parameter yang bisa dimonitor
oleh SCN adalah pressure P1 – P7 serta temperatur T1 – T4. Berdasarkan nilai bacaan
yang ada, controller akan memerintahkan compressor untuk running full load / unloading,
high alarm / tripped. Pada saat start up, controller juga mengatur kapan pergantian winding
yang ada di dalam motor dari star ke delta. Untuk menunjang kerja SCN diperlukan
beberapa komponen antara lain :

PRESSURE TRANDUSER, komponen ini berfungsi untuk mengubah analog signal


(pressure yang terbaca) menjadi mA sehingga bisa diterjemahkan oleh micro-controller
menjadi suatu nilai bacaan dari pressure yang diamati. Hasil bacaan yang ada akan dipakai
oleh micro-controller untuk memutuskan apakah compressor unit hendak dijalankan pada
posisi full load / unload.

TEMPERATURE TRANSDUCER, komponen ini berfungsi untuk mengubah perubahan


sinyal analog (perubahan sinyal temperatur) menjadi perubahan resistansi, sehingga micro-
controller akan mampu untuk membaca seberapa tinggi temperatur yang dimonitor.

DIFFERENTIAL OIL PRESSURE SWITCH, komponen ini akan mendeteksi perbedaan


tekanan oli yang mengalir melalui oil filter housing antara sisi inlet dan outlet. Begitu
perbedaan tekanan yang terdeteksi melebihi 20 psig, maka Switch akan terkoneksi
sehingga menghasilkan alarm signal bahwa pressure drop yang terjadi pada oil filter telah
melebihi setting yang diizinkan.

VACUUM DIFFERENTIAL SWITCH, komponen ini prinsip kerjanya sama dengan


Differential Oil Pressure Switch, bilamana air filter telah blocking, maka udara luar yang
hendak masuk ke dalam compressor akan mengalami kesulitan, sehingga tekanan vacuum
yang tercipta di dalam air filter housing akan meningkat. Apabila tekanan vacuum itu
melebihi 20”H2O, maka akan terjadi alarm signal pada display SCN.

CURRENT TRANSMITTER, salah satu tambahan sensor pada generasi SCN dibanding
sebelumnya adalah penggunaan current transmitter. Alat ini berfungsi untuk membacai
besarnya arus listrik yang saat itu digunakan. Selain memberikan informasi kepada user,
pembacaan arus listrik ini juga berfungsi sebagai proteksi. Ketika nilai arus listrik yang
terbaca melebihi setpoint yang ada maka SCN akan memerintahkan untuk compressor trip
dengan indikasi ”I1 High”.

Prepared by JM 20
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

VIII. PROSEDUR START UP

1. Periksa dan pastikan bahwa tegangan yang di-supply sesuai dengan name plate drive
motor.
2. Pastikan posisi isolation valve kedua kompresor dalam keadaan terbuka.
3. Periksa level oli di kaca penduga (sight glass) yang berada di sump tank, seharusnya
berada pada ketinggian antara 1/2 hingga 3/4 pada kaca penduga (sight glass).
4. Untuk start up pertama kali atau setelah compressor tidak difungsikan dalam waktu yang
cukup lama maka coba putar coupling element dengan tangan, seharusnya ini mudah
pada saat diputar dengan tangan. Jika tidak dapat diputar ada baiknya menghubungi
team maintenance atau pihak yang berkompeten untuk melakukan itu.
5. Tarik tombol darurat (Emergency Stop) supaya dalam keadaan bebas.
6. Tekan tombol STOP untuk me-reset.
7. Periksa setting overload dan setting pressure, pastikan bahwa setting yang ada benar
sesuai dengan name plate compressor / spesifikasi compressor.
8. Untuk start up pertama kali atau setelah dilakukan perbaikan pada sistem elektrik maka
ada baiknya dilakukan ’bump start’ untuk memastikan arah putaran motor benar.
9. Tekan tombol START pada kompresor.
10. Untuk compressor yang hendak dijalankan pada mode auto dual, maka tombol yang
harus ditekan adalah AUTO. Pada saat compressor running pada auto mode maka
lampu indikator auto akan menyala.
11. Catat data operasional, setelah kompresor running selama 15 menit suhu udara buang
seharusnya sudah stabil. T1 dan T2 seharusnya antara 86 oC hingga 96 oC. Sedangkan
tekanan udara buang seharusnya sesuai dengan setting tekanan yang ada.

IX. PROSEDUR SHUTDOWN (STOP)

1. Tutup isolation valve secara perlahan-lahan, hal ini untk memastikan compressor dalam
posisi unloaded.
2. Pastikan bahwa kompresor akan mulai atau sedang unload. Apabila compressor tidak
dapat unload atau trip, periksa dan perbaiki sistem unloading. Laporkan ke maintenance
team untuk di follow up.
3. Sesaat kompresor unloading, tekan tombol STOP, compressor akan shutdown pada
saat itu juga. Tekanan udara buang (P2) akan turun secara perlahan-lahan.
4. Udara dari blowdown akan mengalir menuju rumah saringan udara. Kondisi normal
adalah saringan udara dalam kondisi tetap kering meskipun udara mengalir dari
penampungan fluid/oil (sump tank) karena elemen air/oil separator telah memisahkan
fluid/oil dari udara yang ada.
5. Setelah dua menit, tekanan di penampungan fluid/oil (P1) seharusnya kurang dari 5 psig.
Jika tidak periksa minimum pressure check valve. Laporkan ke maintenance team untuk
di follow up.
6. Sangat disarankan untuk mematikan kompresor menggunakan tombol STOP, bukannya
tombol DARURAT (Emergency Stop).
7. Untuk alasan safety ada baiknya setelah kompresor shutdown sempurna, tombol
DARURAT (Emergency Stop) ditekan.

Prepared by JM 21
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

X. TROUBLESHOOTING

SYMPTOM POSSIBILITIES TROUBLESHOOT


Compressor tidak mau di start :
LED Power OFF Breaker utama belum di- ON-kan breaker.
ON-kan
Sekring circuit putus Ganti dengan sekring baru
Sekring trafo putus Ganti dengan sekring baru
Pesan ‘Motor OL’ Overload motor trip Reset overload. Jika masalah
masih terjadi, periksa contactor
starter motor.
Tegangan masuk yang Periksa tegangan masuk.
rendah
Pesan ’T-1, T-2 Fail’ Temperatur tranduser rusak Periksa koneksi tranduser. Jika
rusak, ganti.
Pesan ’P-1, P-2, P-3 Pressure tranduser rusak Periksa koneksi tranduser. Jika
Fail’ rusak, ganti.
Pesan ‘E-Stop’ Emergency stop terbuka Tarik tombol emergency stop
(tertekan)
Pesan ‘LO WATER’ Tekanan air dibawah 10 psi Cek supply cooling water
Compressor shutdown saat running :
Pesan ‘Motor OL’ Overload motor trip Reset overload. Jika masalah
masih terjadi, periksa contactor
starter motor.
Tegangan masuk yang Periksa tegangan masuk.
rendah
Pesan ‘ P1 – LO’ Tekanan P1 kurang dari 10 Pertama, cek stater wiring. Jika
psi (0.7 bar) discharge pressure masih
terdapat tekanan diatas 10 psi
maka sensor rusak. Ganti, jika
perlu.
Pesan ‘P-3 LO’ Level oli kurang Cek level oli, tambahkan jika
perlu
Oli Filter tersumbat Ganti oli filter
Tekanan P3 kurang satu
setengah kali tekanan P1
Pesan ’HI T1, HI T2’ Temperatur ambient Perbaiki ventilasi / sirkulasi udara
(Temperatur discharge melebihi 41 0C
melebihi 113 0C) Level oli kurang Tambahkan oli
Thermal valve rusak Cek thermal valve, ganti jika
perlu
Air-cooler tersumbat / kotor Bersihkan
Aliran air kurang (water- Periksa supply cooling water
cooled)
Tubes pada water-cooler Bersihkan
tersumbat
Probe RTD rusak / gagal Periksa koneksi RTD, ganti jika
perlu
Pesan ’HI P1, HI P2’ Komponen unloading gagal Periksa komponen unloading
(discharge pressure untuk bekerja (missal, blowdown, inlet valve,
melebihi level trip) dsb)
Pressure regulator kurang Periksa operasi kerja pressure
tepat pengaturannya regulator, atur kembali jika perlu
Solenoid valve tidak Periksa solenoid valve, perbaiki
berfungsi atau ganti jika perlu
Terdapat kebocoran pada Periksa dan perbaiki

Prepared by JM 22
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

tubing udara kontrol


Aliran udara kontrol Periksa dan perbaiki. Periksa
tersumbat juga control line filter.
Pesan ’T1 HI’ Temperatur ambient Perbaiki ventilasi / sirkulasi udara
(Temperatur discharge melebihi 41 0C
melebihi 113 0C) Level oli kurang Tambahkan oli
Thermal valve rusak Cek thermal valve, ganti jika
perlu
Air-cooler tersumbat / kotor Bersihkan
Aliran air kurang (water- Periksa supply cooling water
cooled)
Tubes pada water-cooler Bersihkan
tersumbat
Probe RTD rusak / gagal Periksa koneksi RTD, ganti jika
perlu
Pesan ’P1 HI’ Komponen unloading gagal Periksa komponen unloading
(discharge pressure untuk bekerja (missal, blowdown, inlet valve,
melebihi level trip atau dsb)
melebihi P1 MAX) Pressure regulator kurang Periksa operasi kerja pressure
tepat pengaturannya regulator, atur kembali jika perlu
Solenoid valve tidak Periksa solenoid valve, perbaiki
berfungsi atau ganti jika perlu
Terdapat kebocoran pada Periksa dan perbaiki
tubing udara kontrol
Aliran udara kontrol Periksa dan perbaiki. Periksa
tersumbat juga control line filter.
Pesan ’SEP MNTN’ Separator tersumbat Ganti separator elemen. Periksa
sehingga dP1 lebih dari 10 juga pressure tranduser P1 dan
psi (0.7 bar) P2.

Compressor tidak Kebutuhan udara melebihi Periksa apakah kapasitas


bisa mencapai udara supply compressor yang terpasang
tekanan kerja yang sesuai dengan demand yang
dibutuhkan diminta
Periksa apakah compressor
sudah berjalan pada kondisi full
load, tidak modulasi atau
unloading.
Periksa apakah ada kebocoran
pada piping dan tubing yang ada
pada compressor unit.
Periksa apakah ada kebocoran
pada service line atau pada
valve.
Air Filter kotor Cek air filter, bersihkan / ganti
dengan yang baru
Pressure regulator terlalu Periksa dan adjust kembali bila
rendah settingnya / rusak terlalu rendah atau pressure
regulator diservis dengan
mengganti komponen yang
sudah rusak
Bila ada air leakage di sekitar
pressure regulator, ganti dengan
yang baru atau repair kit.
Setting pressure setpoint Periksa dan atur ke setting yang
terlalu rendah sesuai, sehingga unit bisa

Prepared by JM 23
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

mencapai tekanan yang


diinginkan.
Line pressure Pressure sensor tidak Periksa koneksi sensor, ganti
melebihi setting berfungsi dengan yang baru jika perlu
unloading pressure Separator element Ganti dengan element yang baru
tersumbat / kotor
Unloading sistem tidak Cek komponen unloading sistem
berfungsi
Solenoid valve tidak Cek apakah perlu dibersihkan
berfungsi atau diganti dengan yang baru
Terdapat kebocoran pada Periksa dan perbaiki
tubing udara kontrol
Aliran udara kontrol Periksa dan perbaiki. Periksa
tersumbat juga control line filter.
Konsumsi Oli Return Line tersumbat Bersihkan strainer atau orifice.
Berlebihan Separator elemen rusak Periksa, ganti dengan yang baru
jika perlu
Terdapat kebocoran pada Periksa dan perbaiki
jalur sistem lubrikasi
Level oli terlalu tinggi Buang kelebihan oli tersebut
Oli telah berbusa Buang dan ganti dengan yang
baru.

XI. MAINTENANCE

Jadwal Standard Maintenance

Jenis Pekerjaan 1000 2000 4000 6000 8000


jam jam jam jam jam
MECHANICAL/PNEUMATIC
1. Fluid Filter Element P G G G G
2. Air Filter Element (single) P G G G G
3. Air Filter Primary G G G G
4. Air Filter Secondary G G
5. Separator Element P P P G
6. Control Line Filter P P P+B P P+B/G
7. Return Line Strainer P+B P+B P+B P+B P+B/G
8. Return Line Orifice P+B P+B P+B P+B P+B
9. Pilot/Solenoid Valve P+B P/G
10. Blow Down Valve P P+B/G
11. Thermal Valve P P P P+B/G
12. Coupling Element P P G
13. Sistem pengaman
P P P P/G
Pneumatic
14. Air End Bearing P P
15. Supervisor Component P P P+B P P+B
16. Oli pelumas Compressor G
17. Oil Air Cooler P P+B P P+B
18. Minimum Pressure Valve P+B P+B/G
19. Pressure Regulator Valve P+B P/G
20. Kebocoran Oli P P P P P
21. Auto Drain P+B P+B P+B P+B P+B/G
22. Safety Valve P P P+B P P+B/G
ELECTRICAL
23. Starter Terminal P P P+B P P+B/G

Prepared by JM 24
PT Petrotec Air Power
Training Center
General Manual Training Sullair Air Compresor LS16 Series

24. Overload P P+B P P+B/G


25. Contactor P P+B P+B/G
26. Fuse P P P P/G
27. Incoming Supply Voltage P P P P P
28. Motor Bearing Plm Plm
29. Drive Motor P+B P+B
30. Motor Starter P+B P+B P+B P+B
31. Supervisor Controller P+B P+B
32. Electrical Component P P P+B P P+B
33. Sistem Pengaman Electric P P+B P P+B/G

PT. Petrotec Air Power


Training Center
Jl. Mahoni II No 6 – 8 Lippo Cikarang
Bekasi 17550
Telp : (021) 89900583-4 ext. 401
Fax : (021) 89900570
E-mail : jimmys@airpower.co.id
http://www.petrotec.co.id

Prepared by JM 25

Anda mungkin juga menyukai