Anda di halaman 1dari 33

UDARA TEKAN

Compressed air atau “udara tekan” atau bisa juga


“udara bertekanan” adalah salah satu cara untuk
mengkonversi energi dengan cara memampatkan
udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia.
Paling sederhana dan mudah ditemui sehari-hari
adalah digunakan untuk mengisi ban kendaraan.
KONSEP COMPRESSED AIR
Balon akan mengembang karena berisi udara tekan. Pada saat ujung balon dibuka,
maka balon akan bergerak melawan arah keluarnya udara tekan ke udara bebas.
PERSYARATAN UDARA TEKAN
Spesifikasi kualitas udara ditentukan oleh 3 (tiga)
komponen yan dikenal sebagai PWO, yaitu :
 P (Particle);
 W (Water)/moisture content;
 O (Oil)/oil vapor.
PERSYARATAN UDARA TEKAN
Berikut adalah persyaratan Udara Tekan menurut ISO 8573-1: 2010 dan
ISPE dalam pedoman udara bertekanan (ISPE Good Practice Guide
Processed Gases).
PERSYARATAN UDARA TEKAN
TIPE SISTEM UDARA BERTEKANAN
1.Conventional Oil Lubricated Compressor, digunakan untuk
mengoperasikan alat dan mesin yang tidak bersentuhan langsung
dengan produk

2.An Oil Free Compressed Air System, digunakan di area ruang bersih.
Komponen Utamanya adalah Compressor, Storage tank, Distribution
System. Tipe Sistem udara bertekenan ini digunakan pada alat yang
bersentuhan dengan produk, misalnya mesin coating dan pencucian
alat produksi.
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan
udara dengan cara memampatkan gas atau udara yang
kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja
dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja
pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka
kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika
kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut
pompa vakum
KOMPONEN SISTEM UDARA BERTEKANAN

 Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor; Debu menyebabkan


lengketnya katup/ kran, merusak silinder dan pemakaian yang berlebihan.

 Pendingin antar tahap: Menurunan suhu udara sebelum masuk ke tahap


berikutnya untuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi.
Biasanya digunakan pendingin air.

 After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara dengan


penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.

 Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-cooler dihilangkan dengan


menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk keperluan
instrumen dan peralatan pneumatik harus bebas dari kadar air. Kadar air
dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel silika/karbon aktif,
atau pengering refrigeran, atau panas dari pengering kompresor itu sendiri.

 Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air diguakan untuk
membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut menyerupai steam
traps. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah kran pengeluaran manual,
klep pengeluaran otomatis atau yang berdasarkan waktu dan lainnya.

 Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan penghalus


denyut keluaran udara – mengurangi variasi tekanan dari kompresor
SISTEM & EQUIPMENT UDARA INSTRUMEN
KLASIFIKASI KOMPRESOR

A. Udara Tekan
digolongkan atas dasar
tekananya dibagi atas
3, yaitu :
1. Kompresor
(pemampat) dipakai
untuk jenis yang
bertekanan tinggi.
2. Blower (peniup)
dipakai untuk
bertekanan rendah.
3. Fan (kipas) dipakai
untuk yang bertekanan
sangat rendah.
KLASIFIKASI KOMPRESOR
Pemilihan kompresor tergantung pada tekanan kerja dan
jumlah udara yang dibutuhkan. Adapun jenis-jenis
kompresor sbb:
 Kompresor torak bolak-balik (Reciprocating piston
compressor): Kompresor torak (Piston compressor);
Kompresor diafragma (Diaphragm compressor)
 Kompresor torak putar (Rotary piston compressor):
Kompresor baling-baling luncur (Sliding vane compressor);
Kompresor poros ganda (Twin shaft compressor);
Kompresor root (Root compressor)
 Kompresor dinamik (Dynamic compressor):
Kompresor radial (Radial compressor); Kompresor
aksial (Axial compressor)
PERSIAPAN START UP UDARA TEKAN
 Periksa level minyak pelumas kompresor, tidak boleh kurang dari level terrendah
(minimum level); tambah bila perlu.

 Tutup semua katup-katup kuras (drain valves) pada aliran udara maupun air pendingin.

 Posisikan pemilih operasi ke posisi tanpa beban (unloading), awali operasi tanpa beban

 Operasikan (buka katup) sistem air pendingin ke kompresor dan pendingin udara (inter-
cooler and after-cooler), periksa aliran dan kebocoran.

 Periksa ketersediaan dan kesiapan aliran listrik ke motor penggerak listrik dan pengering
udara.

 Periksa kesiapan saringan udara, bersihkan atau ganti bila perlu.

 Periksa pembukaan katup-katup isolasi aliran udara, seperti katup keluar (discharge
valve) kompresor, katup masuk (inlet valve) tangki penampung udara (katup-katup
isolasi aliran udara harus terbuka).
LANGKAH-LANGKAH STARTING
 Jalankan kompresor dengan menekan tombol mulai (start button)

 Perhatikan apakah motor penggerak dan kompresor berputar normal

 Perhatikan suara-suara dan getaran yang terjadi selama mulai (start)


maupun setelah sistem berjalan, bila ada ketidak-normalan, segera
hentikan sistem.
KEADAAN OPERASI (IN OPERATION)
 Periksa tekanan dan suhu air pendingin kompresor.
 Periksa level, tekanan dan suhu minyak pelumas kompresor.
 Perhatikan getaran kompresor.
 Lakukan pembebanan dengan memposisikan selector switch operasi
ke posisi berbeban (loading).
 Perhatikan kenaikan tekanan dan suhu udara keluar kompresor.
 Perhatikan kenaikan tekanan udara pada tangki penampung udara.
 Perhatikan aliran, tekanan dan suhu masuk dan keluar air pendingin
 Periksa kebocoran-kebocoran udara dan air pendingin.
 Perhatikan suhu udara keluar pendingin akhir (after-cooler)
 Perhatikan dan periksa tekanan pada saat terjadinya proses operasi
tidak berbeban (unloading) dan kembali berbeban (loading).
 Perhatikan kompresor, bandingkan perubahan suara, getaran dan
penunjukan suhu dan tekanan air pendingin dan minyak pelumas pada
saat berbeban dengan tidak berbeban.
KEADAAN OPERASI (IN OPERATION)
 Perhatikan seberapa sering siklus berbeban dan tidak berbeban
(loading – unloading frequency).
 Perhatikan dan bandingkan perubahan aliran dan suhu air pendingin
udara (inter-cooler and after-cooler) pada saat berbeban dengan tidak
berbeban.
 Jalankan sistem pengering udara instrumen (jika menggunakan
pengering desikan).
 Periksa suhu masuk dan keluar pengering udara (air dryer), dan air
kondensat terkuras (drained).
 Periksa apakah ada air kondensat yang terkuras dari peralatan
perangkap air (drain trap).
 Bila perangkap air (drain trap) dilengkapi gelas penduga (level glass),
periksa bahwa harus ada terlihat permukaan (level) air.
 Secara berkala, buka katup-katup kuras (manual drains) sampai air
terkuras semua (drained out); maka tutup kembali katup-katup ini.
 Perhatikan penunjukan beda tekanan (∆P) pada saringan-saringan
sepanjang aliran udara.
SHUT DOWN
 Posisikan pemilih operasi ke posisi tanpa beban
(unloading), akhiri pengoperasian tanpa beban.
 Hentikan sistem pengering udara
 Tutup semua katup-katup isolasi aliran udara.
 Hentikan kompresor dengan menekan tombol stop
(stop button).\Hentikan aliran air pendingin
kompresor dan pendingin udara (tutup semua katup
masuk keluar air pendingin).
 Buka semua katup-katup kuras (drain valves) pada
aliran udara maupun air pendingin.
 Lepas hubungan listrik ke kompresor.
DAMPAK UDARA TEKAN YANG KURANG PERSIAPAN
Udara bertekanan yang kurang persiapan dapat
meningkatkan jumlah kerusakan dan memperpendek
masa kerja sistem pneumatik. Hal ini ditunjukkan dengan:
 Peningkatan keausan pada segel (seal) dan bagian yang
bergerak dalam katup (valve) dan silinder (cylinder)
 Katup dikotori oleh minyak
 Peredam suara (Silencer) kotor
 Korosi pada pipa, katup, silinder dan komponen lainnya
 Pelumasan komponen yang bergerak dibilas keluar.
 Jika ada kebocoran, udara bertekanan yang keluar dapat
merusak bahan misalnya bahan makanan
PERAWATAN/MAINTENANCE
Langkah-langkah perawatan berikut ini harus dilakukan secara teratur:
 Saringan udara bertekanan (compressed air filter): Tingkat kondensat
harus diperiksa secara teratur karena tingkat yang telah ditetapkan di
kaca pantau (sight glass) tidak boleh dilampaui. Melebihi tingkat yang
telah ditetapkan dapat menyebabkan kondensat yang dikumpulkan
terhisap ke jalur udara bertekanan. Kondensat berlebihan dapat
dikeringkan melalui katup penguras (drain cock) pada kaca pantau.
Kartrid filter (filter cartridge) juga harus diperiksa kadar kotorannya
dan jika perlu dibersihkan atau diganti.

 Pengatur tekanan (pressure regulator): Pengatur tekanan tidak


memerlukan perawatan, asalkan didahului oleh saringan udara
bertekanan (compressed air filter).

 Alat pelumas (lubricator): Tampilan tingkat (level display) harus


diperiksa pada kaca pantau dan disini juga jika diperlukan minyak diisi
ulang. Hanya minyak mineral yang dapat digunakan. Saringan
plastik (plastic filter) dan mangkuk pelumas (lubricator bowl) tidak
boleh dibersihkan dengan trichloroethylene.
 Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik :
 Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang terdiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan (civil work), bangunan
dan fasilitas pelengkap, serta bangunan dan komponen bantu
lainnya.
 Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, yang merupakan
konversi energi primer menjadi energi listrik (mengubah potensi
/energi mekanik menjadi energi listrik).
 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).

 Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU).

 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB).

 Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Air Laut.

 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
Nuklir merupakan sebuah sumber energi yang sangat besar, nuklir memiliki
berbagai fungsi, ada yang menggunakannya sebagai pembangkit listrik ada
juga yang memanfaatkannya sebagai senjata pembunuh masal. Keuntungan
dari menggunakan nuklir adalah nuklir tidak menghasilkan asap yang dapat
merusak lingkungan, dan hanya menggunakan sedikit bahan nuklir dapat
menghasilkan energi yang besar, tetapi dibalik itu semua nuklir memiliki
kelemahannya yaitu apabila terjadi kecelakaan atau kebocoran dari reaktor
nuklir maka akan terjadi bencana yang sangat besar akibat zat yang bernama
radio aktif yang dapat membunuh manusia, oleh karena itu perlu perhatian
yang cukup serius untuk menggunakan nuklir ini.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL
Pembangkit listrik tenaga diesel yaitu yang menggunakan minyak
sebagai bahan bakar adalah. Bagaimana tidak minyak dapat kita
temukan dengan mudah di Indonesia yang mana kaya akan sumber
daya alamnya, tetapi sayangnya pembangkit ini menyebabkan asap
yang dapat menyebabkan polusi udara, dan walaupun sekarang
minyak masih banyak tetapi kita juga harus ingat minyak merupakan
sumber alam yang tidak bisa diperbaharui jadi alangkah baiknya jika
kita menggunakan sumber listrik alternatif lainnya.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU/ANGIN
Menggunakan pembangkit ini bisa dikatakan suatu hal
yang tidak membutuhkan suatu bahan bakar, karena
sebagai mana yang kita ketahui angin itu gratis. Tetapi
untuk menggunakan pembangkit ini diperlukan daerah
luas yang memiliki angin yang kencang, selain itu
dibutuhkan banyak turbin untuk menghasilkan listrik yang
cukup, dan juga terkadang apabila angin tidak bertiup
dengan kencang maka energi listriknya pun kecil.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG AIR LAUT
Energi ini memanfaatkan kekuatan ombak jadi dengan
menggunakan ini tentu tidak menimbulkan polusi udara,
yang dibutuhkan hanyalah biaya untuk membangun
reaktornya, tetapi kekurangannya juga sama seperti energi
angin ombak terkadang deras, terkadang lemah jadi hasil
listrik yang diperoleh tidaklah stabil.
PEMBANGKIT LISTRIK TEANAGA PANAS BUMI
Dengan mengandalkan panas bumi kita juga bisa
menjadikannya sebagai sumber energi, kelebihan dari
menggunakan energi ini adalah panas bumi tidak akan
pernah habis, berbeda dengan minyak dan batu bara.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
Dengan mengandalkan tenaga matahari kita dapat
merubahnya menjadi sumber listrik, ini juga
merupakan energi yang tak terbatas, hanya sayangnya
untuk membangun reaktor ini dibutuhkan biaya yang
sangat mahal, dan selain itu apabila cuaca berawan
atau mendung makan tidak ada energi yang diterima.
PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT
Ini juga merupakan penghasil energi yang tidak
ada habisnya dan tidak menghasilkan polusi
udara, tetapi kekurangannya adalah pasang surut
hanya terjadi dua kali sehari dan hanya pada
waktu itulah energi dihasilkan, selain itu ini juga
berakibat terganggunya ekosistem bawah laut.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Hidro elektronik atau lebih sering disapa dengan energi
bendungan yang memutar turbin ini juga jenis energi yang
tidak terbatas, yang mana dengan memanfaatkan air di
bendungan untuk memutar turbin, tetapi ini sangat
beresiko jika terjadi hujan lebat yang dapat menimbulkan
banjir besar, selain itu apabila kondisi sedang kemarau
kekuatan air pun tidak mampu untuk memutar turbin.
PLTGU
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan
antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG
digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida
kerja di PLTU. Dan bagian yang digunakan untuk menghasilkan uap
tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU
merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah
energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi
energi listrik yang bermanfaat.
INDUSTRI

BISNIS

PLTA
PLTD RUMAH
PLTP
PLTG TRAFO
PLTU STEP DOWN SOSIAL/
PLTGU PUBLIK
Lain- GARDU GARDU
STEP-UP STEP DOWN
lain

SISTEM PEMBANGKIT SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI KONSUMEN

Anda mungkin juga menyukai