Anda di halaman 1dari 10

BAB V

TUGAS KHUSUS

Judul tugas khusus, yaitu “Analisis Kinerja Alat Suspension Preheater


Berdasarkan Konsumsi Bahan Bakar pada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.”
Untuk menghitung Efisiensi Termal dan Konsumsi Bahan Bakar aktual akan
digunakan data–data produksi selama 5 hari kerja terhitung dari tanggal 2
September 2019 sampai 8 September 2019 yang didapatkan dari Central Control
Room (CCR) dan Quality Control (QC) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Data-
data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

5.1. Data dan Diagram Alir Pengamatan Proses


5.1.1 Diagram Alir Neraca Massa

Dust
T = 103,93 0C Preheater Flue Gas
% = 10% T = 275,300C

Umpan Suspension Preheater


T = 850C Suspension Kiln Flue Gas
m= 260.000kg T = 8670C
Preheater

Calsiner Flue Gas


T = 8570C
Umpan Calsiner
T = 7990C
m= 232.572,60kg

Produk Suspension Preheater


T = 8300C
Fine Coal m= 260.000kg
T = 70OC Calsiner
m = 16.725kg
NHV = 4957kcal/kg Burner
Conveying Air
T = 320C Udara Tersier
Pgauge = 340mbar T = 8930C
V = 8750,75m3
5.1.2 Diagram Alir Neraca Energi
Preheater Flue Gas
Dust
T = 275,300C
T = 103,93 0C

Umpan Suspension Preheater


T = 850C Suspension Kiln Flue Gas
m= 260.000kg T = 8670C
Preheater

Calsiner Flue Gas


T = 8570C
Umpan Calsiner
T = 7990C
m= 232.572,60kg

Produk Suspension Preheater


T = 8300C
Fine Coal m= 260.000kg
T = 70OC Calsiner
m = 16.725kg
NHV = 4957kcal/kg Heat Lost
Burner
Conveying Air
T = 320C Udara Tersier
Pgauge = 340mbar T = 8930C
V = 8750,75m3
5.1.3 Data-Data
5.1.3.1 Umpan Suspension Preheater

Tabel 5.1 Laju Alir Massa Umpan Suspension Preheater


Tanggal Laju Alir Massa (ton/jam)

2 September 2019 260

3 September 2019 270

6 September 2019 277

7 September 2019 264

8 September 2019 281

Sumber : Central Control Room Plant 1 SMBR 2019

Tabel 5.2 Komposisi Umpan Suspension Preheater


Komposisi (%w)
Komponen
2 September 2019 3 September 2019 6 September 2019
SiO2 12,70 12,43 12,45

Al2O2 3,21 3,23 3,05

Fe2O3 2,24 2,17 2,24

CaCO3 79,47 80,01 79,65

MgCO3 1,32 1,04 1,32

H2O 0,61 0,58 0,37

K2O 0,40 0,49 0,84

SO3 0,05 0,05 0,08

Total 100,00 100,00 100,00


Sumber : Laboratorium Quality Control (QC) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Tabel 5.3 Komposisi Umpan Suspension Preheater
Komposisi (%w)
Komponen
7 September 2019 8 September 2019
SiO2 12,83 12,81

Al2O2 3,13 3,19

Fe2O3 2,25 2,36

CaCO3 78,74 79,07

MgCO3 1,87 1,38

H2O 0,68 0,65

K2O 0,45 0,39

SO3 0,05 0,15

Total 100,00 100,00


Sumber : Laboratorium Quality Control (QC) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

5.1.3.2 Batubara
Tabel 5.4 Laju Alir Massa Batubara
Tanggal Laju Alir Massa (ton/jam)

2 September 2019 16,725

3 September 2019 16,57

6 September 2019 17,21

7 September 2019 16,98

8 September 2019 17,37

Sumber : Central Control Room Plant 1 SMBR 2019


Tabel 5.5 Komposisi Batubara
Komponen Komposisi (%w)
C 59,30
H2 4,30
O2 12,90
N2 0,80
S 0,60
H2O 9,97
Abu 12,13
Total 100,00
Sumber : Laboratorium Quality Control (QC) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.

5.1.3.3 Abu Batubara


Tabel 5.6 Komposisi Abu Batubara
Komponen Komposisi (%w)
SiO2 38,84
Al2O2 12,41
Fe2O3 7,57
CaO 33,97
MgO 1,91
K2O 4,38
SO3 0,92
Total 100,00
Sumber : Laboratorium Quality Control (QC) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
5.2 Hasil Perhitungan Neraca Massa dan Energi
5.2.1 Neraca Massa
Berdasarkan data-data pengamatan didapatkan hasil perhitungan neraca
massa yang dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 5.7 Neraca Massa 2 September
Input (kg) Output (kg)
Umpan SP 260.000,00 SP produk 159559,10
Udara tersier 120474,07 Dust 25841,40
Batubara 16725,00 Gas buang SP 303042,87
Conveying Air 13476,77
Gas buang kiln 77767,53
Total 488.443,37 488443,37

Tabel 5.8 Neraca Massa 3 September


Input (kg) Output (kg)
Umpan SP 270.000,00 SP produk 165472,38
Udara tersier 121463,72 Dust 26843,40
Batubara 16570,00 Gas buang SP 310210,32
Conveying Air 13189,99
Gas buang kiln 81302,40
Total 502.526,11 502526,11

Tabel 5.9 Neraca Massa 6 September


Input (kg) Output (kg)
Umpan SP 277.000,00 SP produk 170338,73
Udara tersier 125698,56 Dust 27597,51
Batubara 17210,00 Gas buang SP 311557,57
Conveying Air 13651,17
Gas buang kiln 75934,07
Total 509.493,81 509493,81

Tabel 6.0 Neraca Massa 7 September


Input (kg) Output (kg)
Umpan SP 264.000,00 SP produk 161892,28
Udara tersier 115318,53 Dust 26238,96
Batubara 15980,00 Gas buang SP 298756,47
Conveying Air 13393,40
Gas buang kiln 78195,78
Total 486.887,71 486887,71
Tabel 6.1 Neraca Massa 8 September
Input (kg) Output (kg)
Umpan SP 281.000,00 SP produk 172360,95
Udara tersier 128012,51 Dust 27928,59
Batubara 17370,00 Gas buang SP 321178,79
Conveying Air 13102,06
Gas buang kiln 81983,76
Total 521.468,33 521468,33

5.2.2 Neraca Energi


Berdasarkan data-data pengamatan didapatkan hasil perhitungan neraca
energi yang dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 6.2 Neraca Energi Suspension Preheater

Input (kcal) Output (kcal)


Q1 2975732,50 Q8 1754842,79
Q2 5990,12 Q9 63339287,15
Q3 188323,50 Q10 537139,34
Q4 82905825,00 Q11 12782262,82
Q5 25744261,96 Q12 31940868,32
Q6 29882824,97 Heat Lost 47182499,34
Q7 15833941,71
Total 157536899,76 157536899,76

Tabel 6.3 Neraca Energi Suspension Preheater

Input (kcal) Output (kcal)


Q1 3214532,18 Q8 1735720,10
Q2 186578,20 Q9 66732289,38
Q3 83231110,00 Q10 557966,91
Q4 5862,65 Q11 12281194,58
Q5 26801364,64 Q12 33839242,14
Q6 29698560,62 Heat Lost 44253400,06
Q7 16261804,89
Total 159399813,18 159399813,18
Tabel 6.4 Neraca Energi Suspension Preheater

Input (kcal) Output (kcal)


Q1 3260137,14 Q8 1478281,37
Q2 193784,60 Q9 68047874,40
Q3 86204890,00 Q10 573641,84
Q4 6067,64 Q11 11601375,47
Q5 26246139,15 Q12 34383987,03
Q6 31657699,36 Heat Lost 46495080,96
Q7 15011523,20
Total 162580241,08 162580241,08

Tabel 6.5 Neraca Energi Suspension Preheater

Input (kcal) Output (kcal)


Q1 3078537,06 Q8 1727940,72
Q2 184560,93 Q9 63515824,47
Q3 79692260,00 Q10 545403,02
Q4 5953,06 Q11 12367663,23
Q5 24464420,90 Q12 31877912,54
Q6 28517753,54 Heat Lost 41911648,55
Q7 16002907,02
Total 151946392,53 151946392,53

Keterangan :
Q1 = Panas Sensibel Umpan Suspension Preheater
Q2 = Panas Sensibel Conveying Air
Q3 = Panas Sensibel Batubara
Q4 = Panas Pembakaran Batubara
Q5 = Panas Sensibel Udara Tersier
Q6 = Panas Sensibel Gas Buang Kalsiner
Q7 = Panas Sensibel Gas Buang Kiln
Q8 = Panas Penguapan H2O
Q9 = Panas Reaksi Kalsinasi
Q10 = Panas Sensibel Gas Buang Suspension Preheater
Q11 = Panas Sensibel Produk Suspension Preheater
5.3 Evaluasi Sistem Kinerja yang Ditinjau
Suspension Preheater (SP) merupakan salah satu unit sistem peralatan yang
digunakan pada pabrik semen. Alat ini berfungsi memanaskan rawmeal sebelum
masuk rotary kiln. Jenis SP yang digunakan di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
adalah 4 stage, double string preheater yang dilengkapi dengan SLC-Calciner.
Aliran material masuk berlawanan arah/counter current dengan gas panas. Pada
stage I sampai stage III berfungsi sebagai pemanasan awal rawmeal dan stage IV
digunakan untuk memisahkan produk yang keluar dari calciner yang telah
terkalsinasi dan sebagai tempat masuk ke kiln.
Proses pemanasan rawmeal pada stage I sampai stage III terjadi karena
adanya perpindahan panas antara gas panas yang keluar dari kiln pada string A dan
dari calciner pada string B dengan rawmeal yang masih dingin. Suhu rawmeal
masuk riser duct pada stage I sekitar 60-800C. Rawmeal yang diumpankan dari
rawmill masuk ke dalam riser duct, kemudian bercampur dengan gas panas yang
juga masuk ke dalam cyclone. Campuran antara rawmeal dan gas panas masuk ke
dalam cyclone dengan arah tangensial, sehingga akan membentuk pusaran. Pusaran
tersebut yang mengakibatkan terjadinya gaya sentrifugal, gaya gravitasi dan gaya
angkat gas dalam cyclone. Material kasar lebih dominan terpengaruh terhadap gaya
gravitasi dan sentrifugal. Gaya sentrifugal menyebabkan material menumbuk
dinding cyclone sehingga akan jatuh ke bawah karena gaya gravitasi dan masuk ke
stage selanjutnya, sedangkan material halus akan terangkat ke atas karena
terpengaruh gaya angkat gas dan keluar dari cyclone.
Material yang keluar dari stage III akan masuk ke dalam SLC Calciner dan
akan mengalami kalsinasi sampai terkonversi 90%. Kemudian material akan masuk
ke cyclone IV dan keluar untuk selanjutnya diumpankan ke kiln.
Untuk mengetahui kinerja alat Suspension Preheater yang ditinjau dari
efisiensi termal dan konsumsi bahan bakar, maka perlu dilakukan perhitungan
neraca massa dan neraca energi. Data-data yang diperlukan untuk perhitungan
antara lain : data primer (aktual) didapatkan dari Central Control Room (CCR) dan
Laboratorium Quality Control (QC) di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk,
sedangkan data sekunder didapatkan dengan mencari di beberapa literatur yang
berhubungan dengan tugas khusus. Pengambilan data dilakukan 5 hari kerja
terhitung dari 2 September – 8 September, kecuali tanggal 4 dan 5 September.
Banyaknya batubara yang diumpankan ke Suspension Preheater tergantung
pada jumlah rawmeal yang diumpankan. Semakin banyak rawmeal atau disebut
juga feed yang masuk ke Suspension Preheater maka batubara yang diumpankan
juga banyak. Pengunaan batubara yang berlebihan dapat membuat panas yang
dihasilkan oleh pembakaran batubara tidak termanfaatkan secara maksimal
sehingga heat loss meningkat dan membuat efisiensi termal Suspension Preheater
menurun.
Pada perhitungan neraca massa dilakukan dengan beberapa asumsi, yaitu
proses pembakaran batubara di kiln dan kalsiner terjadi secara sempurna (konversi
100%), dust lost 10% dan kandungan air dalam rawmeal menguap pada stage I
secara keseluruhan dan keluar bersamaan dengan gas panas. Setelah dilakukan
perhitungan menggunakan data selama 5 hari, diketahui bahwa nilai bahan bakar
𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 (𝑘𝑐𝑎𝑙)
spesifik yang diperoleh dengan persamaan,𝑆𝐹𝐶 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑟𝑒ℎ𝑒𝑎𝑡𝑒𝑟 (𝑘𝑔𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘)

berbanding terbalik dengan efisiensi termal. Semakin kecil nilai bahan bakar
spesifik maka semakin tinggi efisiensi yang dihasilkan, hal tersebut dikarenakan
panas pembakaran batubara termanfaatkan untuk membakar umpan secara
maksimal sehingga mengurangi heat loss.

Anda mungkin juga menyukai