Anda di halaman 1dari 9

1

MAKALAH TUNE UP MOBIL KONVENSIONAL

DISUSUN OLEH
ADE EDWIN ABDUL RASIL

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK PGRI DAYEUHLUHUR
2

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................2
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Tune UP............................................................................................3
B. Langkah-langkah Tune up..................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
3

PEMBAHASAN
A. Pengertian Tune UP
Pengertian Tune Up - Masih teringat pada saat-saat sekolah dulu, mencari artikel
di Internet tentang pengertian tune up mobil, susahnya minta ampun. Karena saya
sekarang sudah bisa menulis di blog maka akan saya bagikan pengertian dari tune up
mobil ini. Dan berikut ini adalah pengertian atau definisinya.
Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan
performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi
yang baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan
memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin. Oleh karena itu agar motor
tetap menghasilkan daya kerja yang maksimum, maka perlu dilakukan tune up motor
secara periodik.
Pekerjaan tune up harus dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya, baik
urutan pengerjaannya, pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini
dimaksudkan untuk efisiensi proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.
Sebelum kegiatan tune up dilakukan, lebih baiknya kita memanaskan mesin
(menghidupkan mesin) terlebih dahulu untuk mengidentifikasi keadaan dari mesin itu
sendiri, identifikasi dilakukan misalnya putaran idle terlalu besar ataupun terlalu
kecil, mesin pincang, mbrebet, adanya suara yang tidak normal pada mesin dan lain
sebagainya.
Jadi Secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan atau kegiatan
khusunya pada engine/mesin yang bertujuan agar performa mesin/engine tersebut
lebih maksimal atau optimal, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan,
pengukuran dan pencocokan dengan standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan
dan atau penggantian komponen jika diperlukan.
4

B. Langkah-langkah Tune up
1. Langkah Persiapan
a) Memakai baju raktek
b) Mempersiapkan Alat yang digunakan
c) Adapun alat yang digunakan dalam praktek ialah
 Filler gage
 Kunci ring secukupnya
 Kunci Pass secukupnya
 Obeng
 Hidrometer
2. Pemeriksaan secara visual
1. Perawatan pada mesin
a. memeriksa oli mesin
b. memeriksa Karburator
c. ganti Filter oli
d. Kopling
e. Transmisi/CVT
f. Pompa oli
g. Klep
2. Perawatan pada chasis
a. Kemudi
b. Suspensi
c. Roda
d. Rem
e. Master silinder
f. Gerak bebas handel gas
3. Kelistrikan
a. Sistem pengisian
5

b. Lampu-lampu
c. Batterai
d. Klakson/horn
e. Sistem pengapian
3. Adapun langkah- langkah praktek yang kami lakukan ialah sebagai berikut:
a. Penyetelan Celah Katup Penyetelan :
1. Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan
2. Stel silinder No 1 pada TMA atau titik mati atas / kompresi dengan
cara memutar pully engkol seperti gambar dibawah ini.
3. Kencangkan kembali baut - baut kepala silinder dan baut- baut roker
arm. Momen pengencangan 1,8 – 2,4 kg- M
4. Stel celah katup Celah katup diukur antara batang katup dan lengan
roker. Katup yang disetel hanya katup yang ditunjuk oleh panah saja.
Celah katup :
Hisap : 0.20 mm
Buang : 0.30 mm
Putaran poros engkol ( crank Shaft ) 3600 .
Setel katup- katup lain yang ditunjukkan oleh panah.
b. Stel Celah Busi
1. Periksa setiap celah busi menggunakan pengukur celah busi. Jika perlu
setellah dan membengkokkan bagian yang menonjol elektroda dengan
celah 0,8 mm.
2. Kemudian pemeriksaan secara visual Periksa busi kemungkinan
terdapat hal-hal berikut :
3. Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator Keausan elektroda
4. Gasket rusak atau lapuk
5. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.
c. Sistem Pendingin
6

Periksa tinggi air pendingin jika tinggi air kurang isi hingga garis f
(fuel) pada tangka
d. Periksa air pendingin
Periksa air pendingin kemungkinan tercampur oli atau karat, kotoran
e. Periksa system pendingin Periksa kemungkinan terdapat :
1. Kerusakan atau berubahnya bentuk radiator atau selang
2. Klem selang longgar
3. Kerusakan atau berkaratnya kisi radiator
4. Kebocoran pompa air kisi radiator atau longgarnya sumbat pengering
air.
f. Periksa cara kerja tutup radiator
Dengan menggunakan alat test tutup radiator periksa tegangan pegas
dan kedudukan katup fakum dari tutup radiator tutup harus diganti jika tutup
membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi atau jika tutup rusak
tekanan membuka katup :
STD : 0,75 – 1,05 kg / cm
LIMIT : 0,6 Kg/cm2
g. Tali kipas Pemeriksaan secara visual. Periksa tali kipas kemungkinan :
1. Retak sudah buruk , terlalu kencang atau aus
2. Terdapat oli atau gemuk
h. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali atau pulli.
i. Periksa dan stel kekencangan tali kipas
Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada tempat -2 seperti pada
gambar, tali harus menunjukan kekencangan spesifikasi :
Kipas- alternator 7 – 11 mm
Engkol – compressor AC 11 – 14 mm
j. Saringan Udara Bersihkan elemen* Buka elemen saringan udara
Catatan, Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda masuk kedalam
karburator
7

1. untuk membersihkan elemen tiupkan kompresi dari dalam


2. jika elemen koyak atau terlalu kotor ganti dengan yang baru
k. Battery
Pemeriksaan secara visual. Pemeriksaaan battery kemungkinan :
1. Rumah battery berkarat
2. Hubungan terminal longgar
3. Terminal berkarat atau rusak
4. Batteray rusak atau bocor Ukur berat jenis elektrolit
5. Periksa berat jenis elektrolit dengan hydrometer
6. periksa banyaknya eletrolit pada setiap pul jika tidak berada pada
ketinggian yang semestinya isilah dengan air suling
l. Oli mesin
Periksa tinggi oli.tinggi oli harus berada pada tanda D jika lebih
rendah periksa kemungkinan terdapat kebocoran lalu tambah oli hingga tanda
F.
m. Kabel tegangan tinggi
Catatan: pada waktu menarik keluar kabel busi peganglah ujungnya
n. Periksa tahanan kabel
Tahanan kabel : kurang dari 25 k, om kabel.
o. Periksa kualitas oli
Periksa oli kemungkinan sudah kotor kemasukan air atau berubah
warna
p. Ganti saringan oli ( filter )
1. Buka saringan oli dengan sst
2. Untuk memasang kekencangan saringan oli dengan tangan
3. Setelah mesin dihidupkan periksa oli kemungkinan terdapat kebocoran
periksa kembali tinggi oli
q. Distributor
8

1. Periksa tutup distributorPeriksa tutup distributor dan rotor


kemungkinan
2. Retak cacat berkarat terbakar atau lubang kabel kotor
3. Terminal elektroda terbakar
4. Pegas bagian tengah lemah
r. Periksan dan stel celah platina atau selah udara
Jika platina terbakar parah atau berkurang platina harus diganti
Stel celah platina dan pegas penahan celah blok : 0,45 mm Stel celah udara
antara rotor proyeksi koil Celah udara : 02- 04 mm
s. Periksa sudut dwell
Periksa sudut dweel dengan tester sudut : 520 – 60
t. Periksa saat pengapian
Stell putaran mesin pada kecepatan idle oktan selector harus disetel
pada posisi standart.
Saat pengapian : 80 sebelum TMA Idling
u. Stel saat pengapian
Cocokan tanda tanda waktu mesin body distributor.
Saat pengapian : 80 sebelum tma idling
Perhatian; Jangan disetel dengan oktan selector
v. Periksa cara kerja dari conveyor
Rotor harus kembali dengan cepat diputar searah jarum jam dan
dilepas Rotor tidak boleh terlalu longgar
w. Hidupkan mesin dan lepaskan slang vacuum dari distributor Tanda waktu
berubah sesuai dengan kecepatan mesin
9

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2010/11/modul-lengkap-otomotif.html
Iman Permana & Joel Tadjo, 1992, Pedoman Penyelenggaraan Bengkel Otomotip,
Media Cetak PPPG Teknologi Bandung.
Neely, John E., 1982, Practical Machine Shop, John Wiley & Sons, New York.
OPKR. 10.017, edisi September 2002, Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan
Kendaraan Ringan, Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai