Guguak
engine. Adapun perawatan yang dimaksud meliputi: 1. Perawatan Sistem Pendinginan Gangguan pada sistem pendinginan secara meningkatnya suhu kerja engine yang umum akan berakibat akhirnya akan mengganggu
kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan antara lain: tenaga berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine mengalami kerusakan pekerjaan perawatan berkala pada sistem pendinginan meliputi: a) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin Periksa ketinggian air FULL. pendingin yang terdapat pada tangki Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga garis
b) Memeriksa kondisi air pendingin Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat atau tercemar oli.
Gambar 2. Pemeriksaan kondisi air pendingin c) Memeriksa sistem pendinginan Periksalah kemungkinan terjadi: 1) Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator. 2) Kerusakan pada klem slang radiator. 3) Kisi-kisi radiator berkarat. 4) Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core),penguras.
d) Memeriksa kerja tutup radiator Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap tester) periksalah kondisi pegas dan katup vakum dari tutup radiator. Tutup perlu diganti bila tekanan pembukaan dibawah angka spesifikasi pabrik, atau jika secara fisik rusak. Tekanan pembukaan katup : STD : 0,75 1,05 kg/cm2 Limit : 0,6 kg/cm2 (sesuaikan dengan ketentuan manual)
Gambar 4. Pemeriksaan kerja tutup radiator e) Memeriksa tali kipas 1) Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi: Retak, perubahan bentuk, paslin/grease. 2) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli. aus atau terlalu keras. terkena oli atau
Gambar 5. Pemeriksaan tali kipas secara visual f) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas
Dengan
tekanan
10
kg/cm2,
tekan
tali
seperti
pada
gambar
defleksi/kelenturan tali : Pompa air Alternator : 7 11 mm Engkol Kompressor : 11 14 mm Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas dengan SST penyetel tali kipas. Tegangan tali kipas : Baru : 100 150 Lbs Lama : 60 100 Lbs. (sesuaikan dengan ketentuan manual)
Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine berkurang dan bahan bakar boros. Adapun prosedur perawatannya seperti berikut: a) Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai ada benda yang masuk ke karburator. b) Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen. c) Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.
3. Memeriksa Baterai Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring dengan pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan: sulit untuk menstarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan peralatan tambahan (assesoris). Perawatan baterai meliputi: a) Pemeriksaan secara visual: Periksa baterai kemungkinan: 1) Penyangga baterai berkarat. 2) Terminal longgar, berkarat atau rusak. 3) Kotak baterai rusak atau bocor.
Gambar 9. Pemeriksaan baterai secara visual b) Mengukur berat jenis elektrolit 1) Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer Berat jenis : 1,25 1,27 pada suhu 200 C 2) Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit harus berada antara garis Uper level dan lower level.
Gambar 10. Pemeriksaan elektrolit baterai 4. Memeriksa Sistem Pelumasan Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan pada sistem pelumasan akan berakibat: suhu engine meningkat berlebihan, komponen-komponen engine cepat aus dan tenaga mesin akan terasa berkurang. Perawatan pada sistem pelumasan meliputi: a) Memeriksa tinggi oli Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan perbaikilah.
Gambar 11. Pemeriksaan tinggi oli b) Memeriksa kondisi oli Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah berubah warna karena terbakar.
Gambar 12. Pemeriksaan kondisi oli c) Mengganti saringan oli (oil filter) 1) Membuka saringan oli dengan SST. 2) Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang. 3) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran. 4) Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah.
Gambar 14. Memasang saringan oli 5. Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk proses pembakaran. Bila busi kotor, rusak akan berakibat: tenaga engine kurang, engine tidak dapat idel, pincang dan sulit distarter. Perawatan busi meliputi: a) Pemeriksaan busi secara visual 1) Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir atau isolator. 2) Keausan pada elektroda. 3) Gasket rusak atau berubah bentuk. 4) Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.
Gambar 15. Pemeriksaan busi secara visual b) Membersihkan busi 1) Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama. 2) Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara tekan 3) Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.
Gambar 16. Membersihkan busi c) Menyetel celah busi Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah. Jika diperlukan setelah celah busi dengan membengkokkan elektroda busi.
Gambar 17. Penyetelan celah busi 6. Memeriksa kabel tegangan tinggi Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat: engine sulit distarter, tidak dapat idel, pincang dan tenaga kurang. Hal ini dapat terjadi karena tahanan kabel menjadi sangat besar. Periksalah semua kabel tegangan tinggi tahanan kabel: kurang dari 25 k.
Gambar 19. Cara memeriksa tahanan kabel busi 7. Distributor Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem pengapian tidak sempurna, yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine: engine sulit distart, tenaga kurang, panas berlebihan dan komponen-komponen utama engine cepat rusak. Adapun perawatannya meliputi: a) Memeriksa tutup distributor Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan: 1) Retak, berkarat, kotor atau terbakar. 2) Terminal-terminal kotor atau terbakar. 3) Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.
Gambar 20. Pemeriksaan tutup distributor b) Menyetel celah platina atau celah udara 1) Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru. 2) Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm 3) Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil (pengapian elektronik). Celah udara : 0,2 0,4 mm
10
Gambar 21. Cara penyetelan platina atau celah udara c) Memeriksa sudut Dwell Periksa sudut dwell dengan Dwell tester. Sudut dwell : 50
0
54 0
Gambar 22. Pemeriksaan sudut dwell d) Memeriksa saat pengapian Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada posisi standar. Pada putaran maksimal 950 Rpm saat pengapian antara 50 15 0 sebelum TMA (sesuaikan dengan spesifikasi pabrik). Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor serta menggunakan alat Timing light.
11
Gambar 23. Penyetelan saat pengapian e) Memeriksa kerja governor advancer 1) Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah putaran rotor dan dilepas. 2) Rotor tidak boleh terlalu kendor.
Gambar 24. Pemeriksaan Governoor advancer f) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada distributor. Saat pengapian berubah-ubah sesuai putaran engine.
12
g) Memeriksa kerja Vacum advancer Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector akan berubah-ubah sesuai putaran engine.
Gambar 26. Pemeriksaan Vacum advancer 8. Menyetel Celah Katup Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat pemasukan gas baru dan pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan tenaga engine berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik. Adapun prosedur penyetelannya sebagai berikut: a) Menepatkan tanda timing 1) Panaskan engine kemudian matikan 2) Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi b) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan penumbuk katup. 1) Baut kepala silinder: 5,4 6,6 kg.m 2) Baut penumbuk katup: 1,8 6,6 kg.m
13
c) Menyetel Celah Katup Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk (Rocker arm). Celah katup hisap: 0,20 mm, katup buang: 0,30 mm (sesuaikan dengan ketentuan manual)
Gambar 28. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1 Putar satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.
Gambar 29. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 4 9. Memeriksa Karburator Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai jenis karburator dan merek kendaraannya. Gangguan pada sistem karburator akan berakibat: tenaga engine berkurang, putaran idel tidak baik dan bahan bakar boros. Perawatan pada sistem karburator meliputi: a) Memeriksa katup trotel 1) Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas ditekan penuh.
14
2) Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop pedal gas.
Gambar 31. Penyetelan pembukaan katup trotel b) Memeriksa Pompa Akselerasi Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel terbuka.
Gambar 32. Pemeriksaan pompa akselerasi. c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik penuh dan menutup penuh bila tombol dilkembalikan.
15
Gambar 34. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis 1) Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu air dibawah 30
0
Gambar 35. Pelepasan slang vakum penarik cuk 2) Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan menghidupkan engine.
16
Gambar 36. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas 3) Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak bergerak.
Gambar 37. Pemeriksaan penghubung cuk 4) Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan mesin sampai suhu kerja, matikan lalu lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.
17
5) Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan kembalikan tombol posisi setengah.
Gambar 39. Tombol cuk posisi setengah 6) Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan hidupkan engine.
Gambar 40. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah kedua 7) Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk bergerak dan nok idel tinggi dibebaskan pada langkah ketiga. Pada saat tombolcuk ditekan habis, putaran engine kembal idel. Perhatikan gambar berikut:
18
10.
Penyetelan Putaran dan Campuran Idel (Gunakan selalu buku manual sesuai merek kendaraan dan Tahun pembuatannya). Dalam penyetelan putaran dan campuran idel, perlu diperhatikan halhal berikut: a) Saringan udara dalam keadaan terpasang b) Suhu air pendingin normal (suhu kerja) c) Katup cuk terbuka penuh d) Semua perlengkapan tambahan dimatikan e) Semua saluran vakum terpasang f) Transmisi pada posisi netral g) Saat pengapian benar-benar tepat (sudah distel) h) Tachometer dan pengukur vakum terpasang i) Pengukur CO pada posisi NOL siap pakai. a) Lepaskan slang HIC dan sumbatlah ujung slangnya.
Gambar 42. Pelepasan slang HIC b) Membuka kap pembatas idel Membuka kap pembatas idel pada skrup pengatur campuran idel jika terpasang seperti gambar berikut:
c) Menyetel idel pada putaran spesifikasi Menyetel putaran idel pada putaran spesifikasi (600-800 Rpm), dengan jalan menyetel sekrup pengatur seperti berikut:
Gambar 44. Penyetelan putaran idel d) Menyetel vakum maksimum Stel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup pengatur campuran idel dengan SSTseperti berikut:
20
e) Menyetel putaran dan campuran idel Ulangi penyetelan putaran dan campuran hingga vakum benarbenar maksimum seperti berikut:
Gambar 46. Penyetelan putaran dan campuran idel f) Cek putaran dan campuran idel Pengecekan setelan putaran dan campuran idel dengan menarik link gas kemudian melepaskan kembali. Pastikan Rpm kembali ke posisi spesifikasi seperti berikut:
Gambar 47. Pengecekan setelan putaran dan campuran idel 11. Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas Buang a) Menaikkan putaran sekitar 200 Rpm selama 30 60 detik. b) Tunggu 1 menit, baru lakukan pengukuran. Pengukuran harus dilakukan selama 3 menit seperti berikut:
21
Gambar 48. Pengukuran konsentrasi CO c) Jika seluruh pekerjaan penyetelan sudah selesai, baru seperti berikut: kembalikan
slang katup HIC seperti semula dan pasang kap pembatas idel yang
Gambar 49. Pemasangan slang katup HIC dan Kap pembatas idel. 12. Memeriksa Tekanan Kompresi Engine a) Panaskan engine sampai suhu kerja b) Lepas semua busi
Gambar 50. Melepas busi c) Melepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran skunder terputus.
22
Gambar 51. Pelepasan kabel tegangan tinggi koil d) Memasang kompresi tester pada lubang busi, buka trotel penuh dan start engine pada putaran: 250 Rpm selama maksimal 3 detik. Baca hasil pengukuran antara 9 12 kg/cm2 (sesuaikan dengan manual merek kendaraan) yang diukur.
Gambar 52. Pemeriksaan tekanan kompresi c. Rangkuman 1. Perawatan komponen-komponen engine dilaksanakan dengan pekerjaan Tune-up engine. 2. Tune-up engine: mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan memelihara, menyetel dan mengganti komponen yang mendukung kinerja engine. 3. Pekerjaan Tune-up meliputi: a) b) c) d) Sistem pendingin Tali kipas Saringan udara Baterai
23
e) f) g)
h) Distributor i) Baut kepala silinder dan penumbuk katup j) Celah katup k) Karburator l) Putaran idel m) Konsentrasi CO n) Tekanan kompresi. 4. Alat tes sistem pendinginan adalah Radiator tester. 5. Pengukuran tegangan tali kipas antara pompa air dan alternator, antara engkol dan kompressor. 6. Pengukuran baterai meliputi: kondisi terminal, kondisi kotak baterai dan berat jenis elektrolit. 7. Perawatan sistem pelumasan: kondisi dan kapasitas oli, penggantian saringan oli. 8. Perawatan busi: membersihkan , menyetel atau mengganti busi. 9. Tahanan kabel tegangan tinggi kurang dari 25 k. 10. Pemeriksaan distributor meliputi: tutup dan terminal-terminal tutup distributor,rotor, governor advancer, vakum advancer, penyetelan celah platina dan sudut dwell. 11. Prosedur menyetel pengapian: hidupkan engine, pasang timing light, lihat tanda penyesuai, tepatkan dengan menggerakkan distributor. 12. Prosedur menyetel celah katup: Kencangkan baut kepalasilinder dan penunjang batang penumbuk, posisikan tanda timing pada TOP kompresi silinder 1, setel katup buang silinder 1 dan 3 dan katup masuk silinder 1 dan 2. Putar 360 0 Setel katup masuk dan buang yang belum disetel. 13. Pemeriksaan Karburator meliputi: kerja trotel,pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran dan campuran idel. 14. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyetel putaran dan campuran idel: air filter terpasang, suhu air normal, cuk membuka penuh, perlengkapan tambahan mati, semua slang vakum terpasang, transmisi netral, pengapian tepat, tacho dan pengukur vakum terpasang dan meteran CO posisi NOL siap pakai.
24
15. Prosedur tes tekanan kompresi: Panaskan engine, membuka semua busi, melepas kabel tegangan tinggi koil, memasang alat tes, menstarter engine dan membaca hasil pengukuran. d. Tugas 1. Carilah dan pelajarilah minimal dua buku manual suatu kendaraan bermesin bensin, pelajarilah pada bagian Tune-up engine. 2. Catatlah dalam buku tugas merek kendaraan yang dipelajari, dan bagian komponen yang memerlukan penyetelan serta spesifikasi penyetelannya. e. Tes formatif 1. Jelaskan yang dimaksud dengan Tune-up engine. 2. Sebutkan 15 pekerjaan Tune-up engine. 3. Sebutkan 8 alat tester yang digunakan untuk pekerjaan Tune-upmotor bensin. 4. Sebutkan 5 pekerjaan tune-up pada sistem pendingin. 5. Sebutkan 4 pemeriksaan pada baterai. 6. Apa akibatnya bila kapasitas oli kurang? 7. Apa akibatnya bila busi kotor, tahanan kabel melebihi ketentuan? 8. Sebutkan 8 pemeriksaan/penyetelan terkait dengan distributor. 9. Engine 4 silinder FO 1342, pada TOP kompresi silinder 4 katup mana saja yang bisa disetel? 10. Sebutkan 6 pemeriksaan pada karburator. 11. Sebutkan 9 ketentuan sebelum menyetel putaran dan campuran idel. 12. Sebutkan 2 prasyarat pengetesan tekanan kompresi. f. Kunci Jawaban 1. Mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan, memeriksa, menyetel, membersihkan dan mengganti komponen. 2. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, tali kipas, baterai, oli, saringan oli, busi, kabel tegangan tinggi, tutup distributor, rotor, governor, vakum advancer, celah platina, pengapian, celah katup, karburator, putaran idel campuran idel dan tekanan kompresi. 3. Radiator tester, Radiator cap tester, Hydro meter, Tacho meter, Dwell tester, Timing light, vakum meter, CO meter, Compression Tester.
25
4. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, sistem pendingin, tutup radiator dan tali kipas. 5. Terminal baterai, Berat jenis elektrolit, tegangan dan kebocoran elektrolit. 6. Engine panas, komponen engine cepat rusak. 7. Engine sulit hidup, tenaga kurang. 8. Kondisi tutup, terminal-terminal, rotor, vakum advancer, governoor, celah platina, pengapian dan pegas karbon. 9. Katup masuk silinder 3 dan 4 serta katup buang silinder 2 dan 4. 10. Trotel, pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran idel dan campuran idel. 11. Saringan udara terpasang, suhu air normal, cuk membuka penuh, perlengkapan tambahan mati, slang vakum terpasang, transmisi netral, pengapian tepat,Tacho dan pengukur vakum terpasang serta CO meter posisi NOL siap pakai. 12. Engine pada suhu kerja, Trotel membuka penuh.
26
berulang-ulang sampai benar-benar menguasai materi/trampil. perbaikan/penyetelan yang dilakukan serta kesimpulan hasilnya. 3. Laporkan pada guru pembimbing bila sudah menguasai materi untuk dilakukan tes praktik. d. Tes formatif Lakukan pekerjaan Perawatan engine bensin secara berkala sesuai prosedur standar dan prosedur Kesehatan dan keselamatan kerja.
e.
Kunci jawaban Berpedoman pada kriteria penilaian praktik pada modul ini manual sesuai yang digunakan untuk manual. dan pada buku praktikum, bila menggunakan buku
27
JOB SHEET Kompetensi Sub kompetensi : Pemeliharaan/servis Engine dan Komponennya. : Perawatan Berkala Motor Bensin.
TUJUAN: 1. Siswa dapat melakukan pekerjaan perawatan berkala motor bensin. KESELAMATAN KERJA: 1. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya. 2. Elektrolit baterai jangan sampai kena anggota badan dan pakaian. 3. Pastikan hand rem aktif bila menggunakan unit kendaraan dalam belajar. ALAT: 1. Peralatan tangan standar. 2. Peralatan Tune-up motor bensin standar. 3. SST untuk Tune-up. 4. Fender cover. 5. Tempat komponen. 6. Kompresor udara. 7. Buku manual sesuai jenis/merek engine yang digunakan. BAHAN: 1. Engine stand motor bensin atau unit kendaraan. 2. Oli pelumas engine, Saringan oli, busi, baut-baut platina. 3. Elektrolit baterai/air baterai. 4. Air pendingin. 5. Kertas gosok. 6. Kain lap (majun). 7. Tali kipas.
28
LANGKAH KERJA: 1. Siapkan peralatan dan bahan. 2. Pastikan hand rem aktif bila menggunakan unit kendaraan. 3. Praktek Tune-up dengan langkah seperti pada manual. 4. Diskusikan dengan teman atau Tanya pembimbing bila ada yang ragu. 5. Catatlah hasil pemeriksaan dan penyetelan komponen pada buku tugas. 6. Ulangi pekerjaan ini sampai benar-benar kompetensi. 7. Kembalikan alat dan bahan seperti semula. 8. Bersihkan lingkungan kerja seperti semula. 9. Laporkan pada pembimbing bila sudah menguasai materi untuk bersama-sama merencanakan uji kompetensi internal.
29
NO 1 1
4
30
3 Sistem Dapat memeriksa Pendinginan kondisi dan kapasitas air, kondisi radiator dan slang radiator, tes tekanan sistem dan kerja tutup radiator mengetes, serta dapat menguras dan mengganti air pendingin Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas. Saringan udara Dapat memeriksa kondisi dan membersihkan serta mengganti elemen saringan Baterai Dapat memeriksa kondisi, penyangga, hubungan dan kondisi terminal, kebocoran, kapasitas dan berat jenis elektrolit Sistem Pelumasan Dapat memeriksa
7 4
NO 1
INDIKATOR KEBERHASILAN 3 kapasitas dan kondisi oli, mengganti oli, memeriksa dan mengganti saringan oli Dapat memeriksa kondisi busi, membersihkan dan menyetel busi Dapat mengukur tahanan kabel tegangan tinggi. Dapat memeriksa kondisi tutup distributor,rotor, kerja governor dan vakum advancer, memeriksa dan menyetel celah platina, memeriksa dan menyetel sudut dwell, memeriksa dan menyetel saat pengapian. Dapat menepatkan timing katup,mengukur dan menyetel katup. Mengencangkan baut kepala silinder dan rocker arm. Dapat mengukur tekanan kompresi serta menyimpulkan hasilnya Dapat memeriksa dan menyetel trotel,pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk dan menyetel campuran serta putaran idel. Dapat menerapkan K3 dan SOP.
7 4
PENILAIAN YA TIDAK 8 9 5 6 7
Busi.
6 7
Celah Ktup
9 10
11
K3 dan SOP
CATATAN: 1. Nilai 7,00 (lulus baik/YA), tepat waktu dan memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan. 2. Nilai 8,00 (lulus amat baik/YA), waktu lebih cepat dan memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan. 3. Nilai 9,00 (lulus istimewa/YA), waktu lebih cepat dan kwalitas melebihi standar minimal yang dipersyaratkan.
31
DAFTAR KEMAJUAN SISWA NAMA SISWA : NIS : NILAI TES 1 N1 NILAI TES PRAKTIK N2
NO SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RATARATA
KETERANGAN Nilai = Rata-rata nilai Tes 1 (N1) dikalikan 4 ditambah nilai ratarata tes praktik (N2) dikalikan 6 kemudian dibagi 10 (4xN1) + (6xN2) N II= 10 NII= Nilai akhir OPKR.20-001-2 B
N II =
CATATAN: Daftar kemajuan hanya diisi nilai materi yang sudah memenuhi standar minimal kelulusan. B. Kunci Jawaban Tes 1 1. Mengembalikan kinerja engine secara maksimal dengan, memeriksa, menyetel, membersihkan dan mengganti komponen. 2. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, tali kipas, baterai, oli, saringan oli, busi, kabel tegangan tinggi, dan tekanan kompresi. 3. Radiator tester, Radiator cap tester, Hydro meter, Tacho meter, Dwell tester, Timing light, vakum meter, CO meter, Compression Tester. 4. Memeriksa kondisi air, kapasitas air, sistem pendingin, tutup radiator dan tali kipas. 5. Terminal baterai, Berat jenis elektrolit, tegangan dan kebocoran elektrolit.
32 Disusun Oleh : ALFRED ANWAR, S.Pd
celah platina, pengapian, celah katup, karburator, putaran idel campuran idel
6. Engine panas, komponen engine cepat rusak. 7. Engine sulit hidup, tenaga kurang. 8. Kondisi tutup, terminal-terminal, rotor, vakum advancer, governor, celah platina, pengapian dan pegas karbon. 9. Katup masuk silinder 3 dan 4 serta katup buang silinder 2 dan 4. 10. Trotel, pompa akselerasi, cuk, pembuka cuk, putaran idel dan campuran idel. 11. Saringan udara terpasang, suhu air normal, cuk membuka penuh, perlengkapan tambahan mati, slang vakum terpasang, transmisi netral, pengapian tepat, Tacho dan pengukur vakum terpasang dan CO meter posisi NOL siap pakai. 12. Engine pada suhu kerja, Trotel membuka penuh. Tes 2 Berpedoman pada criteria penilaian praktik dan buku manual yang digunakan, bila menggunakan buku manual. sesuai
33