PEMBAHASAN
31
terjadinya kesalahan pada perencanaan penggantian lilitan ini.
A. PERSIAPAN
1. Letakan motor ditempat yang sesuai dan mudah untuk perbaikan di
bengkel listrik
2. Siapkan tool-tool seperti :
2.1 Megger test
2.2 Surger test
2.3 Multi Tester
2.4 Tang Amper
2.5 Tracker
2.6 Jack Hydraulic
2.7 Tool set
2.8 Drip
2.9 Palu
2.10 Kayu Balok
2.11 Crane
2.12 Cythelene / Blender
2.13 Obeng, tang, pas grip, dll
32
1. Lakukan Pengukuran :
1. Megger Test
2. Catat hasil pengukuran dalam form, siapkan tempat untuk baut
dan mur serta accesoris lainnya, agar tidak hilang dan
mempermudah pekejaan pemasangan kembali.
a) Bearing Rusak
Pembongkaran
1. Buka pulley/ kopling gunakan tracker, jack hydraulic, balok
kayu, palu.
2. Buka cover fan motor
3. Buka fan motor.
4. Beri tanda masing-masing cover dengan body, baik depan
maupun belakang gunakan drip.
5. Buka cover bearing bagian depan dan belakang.
6. Periksa apakah kondisi antara housing bearing dan bearing
telah longgar. Kalau longgar bawa ke Mesing shop untuk
dilakukan metal sparay. Siapkan standing ordernya.
7. Keluarkan stator dari rotor, hati hati dan secara perlahan lahan
untuk menghindari terjadinya benturan/ gesekan antara rotor
dan koil stator. Siapkan balok kayu sebagai dudukan rotor.
8. Bersihkan sisa grease di bearing.
9. Lepaskan bearing dari shaft dengan menggunakan tracker dan
jack hydraulic, pada saat melepaskan bearing usahakan
jangan dipukul.
10. Catat spesifikasi barang : nomor bearing, seri, jenis bearing,
merk bearing. Siapkan bearing yang baru sesuai dengan
spesifikasinya. Periksa dan amati kondisi koil stator apakah
33
ada kelainan atau kejanggalan.
11. Stator, rotor, cover motor/ fan dicuci, dibersihkan dan
dikeringkan. Bersihkan dan kumpulkan sisa grease dan
terpenting yang kotor ke dalam drum yang telah disiapkan.
12. Untuk stator dan rotor apabila tidak terlalu kotor, dapat
dibersihkan ditempat dengan safesol, terpenting dan semprot
angin.
13. Stator dioven, sesuaikan tempratur oven dengan insulation
class dari motor (rotor dibalancing)
14. Ballancing rotor dapat dilakukan dengan 2 cara:
Ballancing set = Rotor + Fan + pulley/kopling
Ballancing tunggal = Rotor saja
34
6. Lakukan pendinginan stator secara natural sampai mencapai
temperatur kamar
7. Pasang / stel kembali rotor
8. Siapkan crane, pipa, slink dan peralatan pendukung lainnya.
9. Masukan rotor kedalam stator secara perlahan-lahan dan hati-
hati untuk menghindari terjadinya benturan/gesekan antara
rotor dan stator
10. Pasang cover motor bagian depan dang belakang
11. Pasang pully/ kopling, lakukan pemanasan dengan blander
untuk mempermudah memasukan pully/ kopling ke shaft
motor.
35
User yang bersangkutan
9. Lakukan pengecatan.
10. Motor siap untuk digunakan dan diserahkan kepihak user
(tidak disimpan di bengkel listrik).
b. Pembongkaran
1. Siapkan meja kerja dan peralatan lainnya seperti pahat, palu,
balok kecil, tang, pas grip, dll. Bersihkan meja dari material
yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2. Letakkan stator diatas meja kerja.
3. Potong koil stator dengan menggunakan pahat tepat disisi
luar current stator, hati-hati jangan sampai ujung mata pahat
mengenai ujung current stator, karena dapat berakibat
current stator terpotong / rusak.
4. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sampai semua magnet wire
yang ada di dalam stator dapat dipotong dan dikeluarkan.
5. Bersihkan slot / alur stator dari sisa potongan kawat, kertas
isolasi, varnish dengan menggunakan sikat kawat yang
diputar oleh bor tangan.
36
6. Pelaksanaan pekerjaan dikerjakan sampai tidak ada material
yang masih melekat lepas / bersih.
7. Siapkan kertas isolasi yang terdiri dari 2 macam :
Bagian bawah untuk melapisi antara magnet wire dengan
current stator.
Bagian atas sebagai penutup magnet wire.
8. Jumlah kertas isolasi yang disiapkan sesuai dengan jumlah
slot / alur stator.
c. Pemasangan
1. Pasang kertas isolasi bagian bawah pada slot, periksa bahwa
kertas isolasi telah tepat dan pas dudukannya didalam slot.
2. Bentuk dan stel coil baru dengan melakukan pengukuran
pada stator.
3. Pasang / stel mal sesuai bentuk dan ukuran coil yan telah
dibentuk.
4. Pasang / masukkan coil yang telah di mal kedalam alur
dengan kertas isolasi.
5. Tutup bagian atas koil yang telah dimasukkan ke dalam alur
dengan kertas isolasi.
6. Rapikan seluruh koil secara merata, sehingga tidak
mengganggu pada saat penyetelan.
7. Connection seluruh ujung koil dengan solder, connection
berdasarkan data motor.
8. Ikat seluruh koil dengan benang, ikatan harus rapi, kuat dan
merata.
9. Lakukan pengukuran megger.
37
3. Hubungi bagian Teknik Keandalan untuk melakukan
pengukuran Vibrasi.
4. Hubungi user, dalam hal ini Pemeliharaan Listrik Lapangan
berkaitan dengan pelaksanaan pengetesan motor.
5. Periksa connection power input dengan terminal motor
apakah telah tersambung dengan baik dan aman untuk
pelaksanaan pengetesan.
6. Test motor tanpa beban.
7. Lakukan test pengukuran :
o Pengukuran ampere
o Pengukuran Vibrasi
o Pengukuran tegangan phase to phase
Contoh :
Motor induksi memiliki 72 slot dan 4 kutub, maka jarak antar
fasanya yaitu:
Jarak antar slot = 360.4/72 = 20 slot
Contoh :
Motor induksi 3 fasa memiliki 36 slot dan 3 koil per grup kutub
maka jumlah kutubnya yaitu :
Jumlah kutub = 36 / (3x3) = 4 kutub
39
Bentuk gulungan merata
Contoh:
Suatu motor diharuskan menggunakan kawat dengan diameter
1,60 mm. Karena dipasaran tidak terdapat kawat dengan ukuran
1,60 mm, maka kawat tersebut dapat diganti dengan 4 buah kawat
ukuran lain, dengan perhitungan:
40
4.4 Langkah-langkah Menggulung Ulang (rewinding)
1. Pemeriksaan motor
Sebelum melakukan rewinding, tentu saja kita harus melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu pada motor. Pemeriksaan pada motor
meliputi :
Ukur tahanan isolasi antara koil dengan bodi dengan
menggunakan megger. Apabila hasil pengukuran nol, berarti
koil tersebut sudah rusak.
Ukur resistansi koil, pada motor induksi tiga phasa, ketiga
kumparan memiliki resistansi yang sama (balance). Apabila
tidak sama berarti koil sudah rusak meskipun tahanan
isolasinya baik.
2. Membongkar motor
Tahap selanjutnya, setelah pemeriksaan motor yang kita lakukan
ialah membongkar motor tersebut. Pada pembongkaran motor
harus diberi tanda terlebih dahulu, hal ini harus dilakukan agar
pada saat assembling tidak mengalami kesulitan. Begitu juga
dengan material yang lain hendaknya ditempatkan pada suatu
tempat tertentu agar tidak dipakai untuk yang lain. Berikut tahap-
tahap yang dapat digunakan dalam membongkar motor antara lain:
1) Longgarkan pasangan sekrup puli (berbentuk menyerupai
cakra atau disc)
2) Lepaskan puli
3) Lepaskan tutup sisi berlawanan dengan puli
4) Beri tanda berupa garis atau titik-titik antara tutup dan rumah
stator. Lepaskan mur tutup, masukkan dua obeng dalam tutup
dan longgarkan tutup dengan ungkitan dari puli
5) Lepaskan plat perisai angin
6) Lepaskan tutup sisi puli
7) Keluarkan pasangan stud tutup. Longgarkan tutup dan
keluarkan rotor dan plat perisai angin terpasang. Hati-hati
41
jangan sampai merusak kumparan.
8) Lepaskan rotor dari tutup
9) Dengan menggunakan tutup bawah, peganglah rotor dengan
menggunakan ragum kemudian putarlah tutup tersebut sambil
dipukul dengan menggunakan pemukul karet untuk
menggunakan rotor dari tutup
10) Keluarkan dan simpan bantalan bola
11) Bersihkan dan simpan bagian yang sudah dilepas
3. Membongkar Koil
Pada pembongkaran koil, haruslah kita terlebih dahulu mencatat
data-data motor yang meliputi :
1) Jumlah grup kumparan
2) Jumlah koil tiap grup
3) Sambungan antar kumparan
4) Jumlah langkah koil dan bentuk belitan
5) Diameter kawat
6) Hubungan yang terbentuk serta tegangan kerja
7) Jumlah slot/alur
42
Gambar 4.3 Data Motor Pusri 1B 140 J
4. Pemeriksaan Slot
Setelah koil habis terbongkar, selanjutnya slot dibersihkan dari
sisa-sisa isolasi maupun kotoran. Periksa slot atau inti besi
mungkin ada yang rusak sehingga bisa diperbaiki. Slot harus benar-
benar bersih dan rapi, sebab apabila terdapat kotoran logam dapat
menyebabkan antar inti besi short dan dapat menimbulkan Eddy
Current yang selanjutnya menyebabkan motor mendengung dan
cepat panas. Tahap membersihkan Koil dari Slot motor dapat
dilihat pada gambar di belakang ini :
43
Gambar 4.4 Kondisi Gambar 4.5 Tahap Pembongkaran
Koil
Motor Awal Dengan Cara Dipahat
44
5. Pemasangan Insulation Paper
Insulation paper adalah kertas yang sering digunakan sebagai
isolasi listrik yang terbuat dari selulosa murni. Selulosa adalah
isolator yang baik dan juga polar. Insulation paper berfungsi untuk
melindungi lilitan motor dengan bagian dalam motor secara
langsung. Sehingga apabila lilitan pada motor terbakar tidak
langsung mengenai bodi motor. Berikut gambar dibawah ini
menjelaskan bagaimana melipat Insulation paper ini :
45
6. Membuat cetakan koil
Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi bahwa bentuk cetakan
koil ada dua yakni bentuk cetakan koil memusat dan merata.
Bentuk tersebut dapat dilihat pada gambar disamping ini :
46
Gambar 4.13 Tahap mencetak koil
8. Memasukkan koil pada slot
Untuk memasukkan koil pada slot membutuhkan isolasi atau kertas
pandu yang dipasang pada bibir slot agar kawat tidak tergores oleh
besi ini. Kemudian masukkan kawat secara berurutan kedalam slot
dan usahakan serapi mungkin jangan sampai terjadi saling silang di
dalam slot sehingga memungkinkan kawat tidak bisa masuk semua
kedalam slot. Setelah koil sudah masuk semua kedalam slot,
pasang kertas isolasi di antara grup koil dan ikat dulu yang terletak
pada bagian belakang, bagian yang tidak ada ujung-ujung koil dan
kemudian rapikan agar baik dan aman.
47
Gambar 4.15 Contoh koil yang dimasukkan pada slot
9. Varnising
Varnising haruslah melalui beberapa tahap pemanasan, untuk
motor daya yang kecil setelah pemanasan awal dapat langsung di
varnish. Namun jika motor dengan daya yang besar, setelah
pemanasan awal motor haruslah di cek tahanan isolasinya. Jika
sudah bagus barulah dimulai vernising. Setelah itu tahap
pemanasan akhir.
10. Persiapan assembling
Setelah proses varnising selesai, cek kembali tahanan isolasi motor
dan resistansinya. Jika dirasa sudah bagus, barulah mulai tahap
assembling / perakitan motor
48
11. Running test
Setelah motor sudah melalui tahap assembling, maka langkah
selanjutnya adalah proses runnng test. Apabila data-data motor
sudah sesuai dengan ketentuan yang ada di name plat, maka proses
ini dapat dihentikan dan motor dinyatakan dalam keadaan bagus.
49
Gambar 4.20 Hasil voltase motor Gambar 4.21 Hasil daya motor
50