Anda di halaman 1dari 17

BAB II

SEJARAH DAN LANDASAN TEORI

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


2.2.1 Sejarah Bengkel
1) Nama bengkel ini dinamai sesuai nama pemiliknya yaitu bapak
IWANG. Bengkel ini berdiri sejak tahun 1985.
2) Bengkel ini merupakan wirausaha milik Bapak IWANG, pada
masa awal berdiri dijalankan oleh bapak iwang sendiri beserta,
hingga saat ini telah memiliki 3 pegawai, 1 sebagai kepala
mekanik.
3) Jenis layanan yang tawarkan oleh Bengkel ini adalah service,
sparepart, over houl, Tune up, ganti oli dan lainya.

2.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

PIMPINAN
Bp.IWANG S

ADMINISTRASI
Bu IWAN

MEKANIK 1 MEKANIK 2
EKO S ARDI

2.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Penulis melaksanakan kerja praktek di IWANG MOTOR yang
beralamat di Jln. Sukamantri-Ciawi NO. 7 TASIKAMALAYA. Adapun
waktu pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan selama 3 bulan, yakni mulai
tanggal 8 Januari 2019 sampai dengan 30 Maret 2019, Pukul 08.00 sampai
dengan Pukul 17.00 WIB, dan Istirahat Pukul 12.00 smapai dengan 13.00
WIB , Dengan jadwal sebagai berikut:

3
4

Hari Waktu Keterangan


Senin-sabtu 08.00-16.00 Jam Kerja
Minggu libur - Libur

2.3 Landasan Teori


2.3.1 Pengertian Tune Up
Persiapan Memeriksa dan Tune Up Mesin (Engine Tune UP) adalah
pekerjaan pemeriksaan dan perawatan mesin mobil, apakah telah terjadi
perubahan kondisi mesin akibat penggunaan mobil terus-menerus, dengan
kata lain Tune Up Mesin adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi
mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal. Sedangkan pekerjaan yang
dilakukan antara lain adalah menyetel ulang, membersihkan serta mengganti
komponen yang telah rusak atau aus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum men-tune up mesin adalah
Siapkan peralatan yang diperluan, tempat kerja/bengkel bersih dari kotoran
sehingga komponen-komponen mesin yang dibuka dan tempatkan tidak kotor
oleh debu.Kabel dari terminal baterai (accu) dilepas.Gunakan penunjang tetap
,jika kenderaan di dongkrak. Jangan sekali-kali mengunakan pahat dan palu
untuk membuka mur baut yang memungkin mur baut tersebut lecet atau
rusak. Jika menghendaki penggantian suku cadang mesin, gantilah dengan
suku cadang asli. Komponen-komponen atau bagian-bagian mesin yang harus
diperiksa dalam pekerjaan tune up mesin diantaranya adalah :
1) Perawatan Sistem Pendinginan
2) Membersihkan saringan udara/Air filter
3) Memeriksa Baterai
4) Memeriksa Sistem Pelumasan
5) Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi
6) Memeriksa kabel tegangan tinggi
7) Distributor
8) Menyetel Celah Katup
9) Memeriksa Karburator

1) Perawatan Sistem Pendinginan


Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat
meningkatnya suhu kerja engine yang akhirnya akan mengganggu
kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan antara lain: tenaga
5

berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine mengalami


kerusakan pekerjaan perawatan berkala pada sistem pendinginan meliputi:
A. Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin
Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki
Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga garis FULL.

Gambar 1. Pemeriksaan tinggi air

B. Memeriksa kondisi air pendingin


Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat atau
tercemar oli.

Gambar 2. Pemeriksaan kondisi air pendingin


C. Memeriksa sistem pendinginan
Periksalah kemungkinan terjadi:
 Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator.
 Kerusakan pada klem slang radiator.
 Kisi-kisi radiator berkarat.
 Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core),penguras.

Gambar 3. Pemeriksaan sistem pendinginan


6

D. Memeriksa kerja tutup radiator


Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap tester)
periksalah kondisi pegas dan katup vakum dari tutup radiator.Tutup perlu
diganti bila tekanan pembukaan dibawah angka spesifikasi pabrik, atau jika
secara fisik rusak.

Tekanan pembukaan katup :


STD : 0,75 – 1,05 kg/cm2
Limit : 0,6 kg/cm2
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 4. Pemeriksaan kerja tutup radiator

E. Memeriksa tali kipas


 Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi: Retak,
perubahan bentuk, aus atau terlalu keras. terkena oli atau
paslin/grease.
 Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Gambar 5. Pemeriksaan tali kipas secara visual


7

F. Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas


Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali seperti pada gambar
defleksi/kelenturan tali :
Pompa air – Alternator : 7 – 11 mm
Engkol – Kompressor : 11 – 14 mm
Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas
dengan SST penyetel tali kipas.
Tegangan tali kipas :
Baru : 100 – 150 Lbs
Lama : 60 – 100 Lbs.
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 6. Pemeriksaan tegangan tali kipas

Gambar 7. Penyetelan tegangan tali kipas

2) Membersihkan saringan udara/Air filter


Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine
berkurang dan bahan bakar boros. Adapun prosedur perawatannya seperti
berikut:
8

 Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai ada benda yang
masuk ke karburator.
 Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen.
 Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.

Gambar 8. Membersihkan elemen saringan udara

3) Memeriksa Baterai
Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring dengan
pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan: sulit
untuk menstarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan peralatan
tambahan (assesoris).Perawatan baterai meliputi:
1) Pemeriksaan secara visual:
Periksa baterai kemungkinan:
o Penyangga baterai berkarat.
o Terminal longgar, berkarat atau rusak.
o Kotak baterai rusak atau bocor.

Gambar 9. Pemeriksaan baterai secara visual

2) Mengukur berat jenis elektrolit


 Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer
Berat jenis : 1,25 – 1,27 pada suhu 200 C
9

 Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit


harus berada antara garis Uper level dan lower level.

Gambar 10. Pemeriksaan elektrolit baterai

4) Memeriksa Sistem Pelumasan


Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan
pada sistem pelumasan akan berakibat: suhu engine meningkat berlebihan,
komponen-komponen engine cepat aus dan tenaga mesin akan terasa
berkurang. Perawatan pada sistem pelumasan meliputi:
1) Memeriksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang
harus ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan
perbaikilah.

Gambar 11. Pemeriksaan tinggi ol

2) Memeriksa kondisi oli


Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah
berubah warna karena terbakar.

Gambar 12. Pemeriksaan kondisi oli

3) Mengganti saringan oli (oil filter)


o Membuka saringan oli dengan SST.
o Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang.
10

o Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.


o Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah.

Gambar 13.Dan 14 Melepas saringan oli dan memasang saringan oli

5) Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi


Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk proses
pembakaran. Bila busi kotor, rusak akan berakibat: tenaga engine kurang,
engine tidak dapat idel, pincang dan sulit distarter. Perawatan busi meliputi:
a. Pemeriksaan busi secara visual
 Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir
 Keausan pada elektroda.
 Gasket rusak atau berubah bentuk.
 Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.

Gambar 15. Pemeriksaan busi secara visual


b. Membersihkan busi
 Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama.
 Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara
tekan
 Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.
11

Gambar 16. Membersihkan busi


c. Menyetel celah busi
 Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah.Jika
diperlukan setelah celah busi dengan membengkokkan
elektroda busi.

Gambar 17. Penyetelan celah busi

6) Memeriksa kabel tegangan tinggi


Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat: engine
sulit distarter, tidak dapat idel, pincang dan tenaga kurang. Hal ini dapat
terjadi karena tahanan kabel menjadi sangat besar. Periksalah semua kabel
tegangan tinggi tahanan kabel: kurang dari 25 k.

Gambar 18. Dan 19Cara melepas kabel busi dan memeriksa tahanan kabel

7) Distributor
Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem pengapian
tidak sempurna, yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine: engine
sulit distart, tenaga kurang, panas berlebihan dan komponen-komponen
utama engine cepat rusak. Adapun perawatannya meliputi:
a). Memeriksa tutup distributor
Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan:
 Retak, berkarat, kotor atau terbakar.
 Terminal-terminal kotor atau terbakar.
12

 Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.

Gambar 20. Pemeriksaan tutup distributor

b). Menyetel celah platina atau celah udara


 Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru.
 Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm
 Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil (pengapian
elektronik). Celah udara : 0,2 – 0,4 mm

Gambar 21. Cara penyetelan platina atau celah udara

c). Memeriksa sudut Dwell


Periksa sudut dwell dengan Dwell tester.

Sudut dwell : 50 0 – 54 0

Gambar 22. Pemeriksaan sudut dwell


13

d). Memeriksa saat pengapian


Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada posisi
standar.Pada putaran maksimal 950 Rpm saat pengapian antara 50 –
15 0 sebelum TMA (sesuaikan dengan spesifikasi pabrik).
Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor serta
menggunakan alat Timing light.Jangan menyetel dengan Oktan
selector.

Gambar 23. Penyetelan saat pengapian

e). Memeriksa kerja governor advancer


o Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah
putaran rotor dan dilepas.
o Rotor tidak boleh terlalu kendor.

Gambar 24. Pemeriksaan Governoor advancer

f). Memeriksa governor advancer


Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada
distributor. Saat pengapian berubah-ubah sesuai putaran engine.
14

Gambar 25. Pemeriksaan Governoor advancher dengan engine hidup

g). Memeriksa kerja Vacum advancer


Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector
akan berubah-ubah sesuai putaran engine.

Gambar 26. Pemeriksaan Vacum advancer

8) Menyetel Celah Katup


Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat pemasukan gas
baru dan pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan tenaga
engine berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik. Adapun
prosedur penyetelannya sebagai berikut:
a) Menepatkan tanda timing
1) Panaskan engine kemudian matikan
2) Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi
b) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan penumbuk katup.
1) Baut kepala silinder: 5,4 – 6,6 kg.m
2) Baut penumbuk katup: 1,8 – 6,6 kg.m
15

Gambar 27.Pengencangan baut kepala silinder dan penumbuk katup.

c) Menyetel Celah Katup


Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk
(Rocker arm).
Celah katup hisap: 0,20 mm, katup buang: 0,30 mm (sesuaikan
dengan ketentuan manual)

Gambar 28. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1


Putar satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.
16

Gambar 29. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 4

9) Memeriksa Karburator
Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai jenis karburator dan
merek kendaraannya.Gangguan pada sistem karburator akan berakibat:
tenaga engine berkurang, putaran idel tidak baik dan bahan bakar boros.
Perawatan pada sistem karburator meliputi:

a) Memeriksa katup trotel


 Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas ditekan
penuh.
 Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop
pedal gas.

Gambar 30 dan 31. Pemeriksaan katup trotel dan penyetelan pembukan


katup trotel

b) Memeriksa Pompa Akselerasi


Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel terbuka.

Gambar 32.Pemeriksaan pompa akselerasi.


17

c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional


Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik penuh
dan menutup penuh bila tombol dilkembalikan.

Gambar 33. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dit

Gambar 34. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas

d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis


1) Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu air
dibawah 30 0C, lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.
18

Gambar 35. Pelepasan slang vakum penarik cuk

2) Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan


menghidupkan engine.

Gambar 36. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas

3) Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak bergerak.

Gambar 37. Pemeriksaan penghubung cuk

4) Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan mesin


sampai suhu kerja, matikan lalu lepaskan slang vakum dari
pembuka cuk.

Gambar 38. Pelepasan slang vakum dari penghubung cuk


19

5) Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan kembalikan


tombol posisi setengah.

Gambar 39. Tombol cuk posisi setengah

6) Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan hidupkan


engine.

Gambar 40. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah kedua

7) Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk bergerak dan


nok idel tinggi dibebaskan pada langkah ketiga. Pada saat
tombolcuk ditekan habis, putaran engine kembal idel. Perhatikan
gambar berikut:

Gambar 41. Nok idel tinggi pada langkah ketiga

Anda mungkin juga menyukai