Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR KERJA SISWA

PAKET KEAHLIAN
POLTRAN Tune Up Motor Bensin Semester : III
TEGAL Toyota kijang 3K No. Job Sheet :
Disusun : TIM

Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu melaksanakna Tune Up Mesin Bensin Konvensional sesuai dengan
Standart Operational Prosedur

Alat Bahan Waktu


1. Kotak alat  Bensin  2 x 45 menit
a. Kunci pas 8,10,12,14
b. Kunci Ring  Oli
8,10,12,14,19  Kain Lap
c. Obeng (+)
d. Obeng (-)  Amplas
e. Tang Kombinasi
f. Kunci Shock
2. Hydrometer
3. Multitester
4. Feller gauge
5. Tune up tester
6. Kunci momen
7. Radiator cap tester
8. Timing light
9. Spring scale
10. Kompresor
11. Penampan

LANGKAH KERJA

A. PERSIAPAN

1. Buka kap mesin dari ruang kemudi


2. Pasang fender cover; grill, steering, floor cover
3. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan

LANGKAH TUNE UP
A. PEMERIKSAAN MINYAK PELUMAS
a. Cabut batang pengukur oli kemudian lap, masukan kembali dang cabut
kembali batang pengukur oli dengan posisi miring(horisontal). Kemudian
periksa :
1. Volume oli berada pada garis “ L – F”, tambahkan oli jika kurang dari
tanda “L”dan kurangi oli jika melebihi dari tanda “F”
b. Periksa Kualitas oli meliputi :
Viskositas/kekentalan Oli ganti oli jika sudah encer atau kotor
Perubahan warna
- Warna merah berarti oli tercampur bensin
- Warna kelabu berarti tercampur serbuk bantalan
- Warna susu berarti bercampur air
- Warna coklat berarti bercampur dengan karbon
Catatan :
Apabila mesin dalam keadaan dingin, hidupkan mesin sampai temperatur kerja
mesin(1-3menit) kemudian matikan mesin.
Jika Mesin dalam keadaan panas tunggu 30 menit.

B. PERIKSA KUALITAS AIR PENDINGIN


Kualitas air radiator; kotor atau kemungkinan tercampur oli. Ganti air jika
kotor atau tercampur dengan oli.

C. PEMERIKSAAN BATERAI
1. Lepaskan kabel (-) dan (+) , angkat aki pada meja dan bersihkan dengan
kain lap.
Catatan :
Hati – hati jangan mengangkat/membawa aki dalam keadaan miring.
Angkat dengan menggunakan kedua tangan berada dibawah atau gunakan
jinjingan aki jika tersedia
2. Lakukan Pemeriksaan aki sebagai berikut:
a. Bodi ; periksa bodi kemungkinan retak, pecah, gelembung. Ganti
aki jika terdapat retak, pecah, gelembung
b. Lubang ventilasi tutup aki ; periksa lubang ventilasi pada tutup
aki pastikan tidak tersumbat, semprot dengan angin kompresor.
Hati-hati pada saat menyemprot arahkan kebawah atau tong
sampah agar uap air aki tidak terkena badan.
c. Volume air aki; volume air aki pada level “lower – upper”
tambahkan air suling jika air aki dibawah “lower level” dan
kurangi air aki jika diatas “Upper level”
d. Ukur BJ air aki dengan hydrometer ; Bj 1,25 – 1,28.
BJ Air Aki Tindakan
1,30 atau lebih Tambahkan air suling untuk menurunkan BJ Air
aki
1,29-1,22 Ok
1,21 atau Kurang Laukan pengisian penuh kemudian ukur kembali
BJ air aki jika BJ tetap ganti Aki
Perbedaan antar OK
sel < 0,040
Perbedaan antar Lakukan pengisian aki, ukur kembali BJ air aki
sel > 0.040 jika perbedaan masih melebihi 0,030 setel BJ
jika tidak berubah ganti baterai.

e. Ukur tegangan aki dengan volt meter atau multi tester : set multi
tester pada skala DC 50 Volt. Tegangan Max.12,6 volt
Pasang kembali aki setelah diperiksa. Pastikan pemasangan baik dan benar.
Catatan :
 Hindari terjadinya konsleting. Jangan mengetes baterai dengan
menghubungkan terminal (+) dan (-) dengan logam atau kabel.
 Hati – hati air aki jangan sampai menetes/tumpah terkena kulit atau
bodi kendaraan.. Cuci dengan air jika kulit terkena air aki dan
netralkan dengan soda bicarbonate(soda kue)segera.

E. SARINGAN UDARA
1. Lepaskan Mur Penutup rumah saringan udara dengan kunci ring no.10
2. Lepaskan klem tutup saringan udara, lepas saringan udara tempatkan
pada meja
3. Bersihkan tutup saringan udara pada bagian luar dan dalam dengan
kain lap
4. Lepaskan elemen saringan udara,bersihkan saringan udara dengan
angin tekanan tinggi dari arah in – out – in. Ganti jika sudah kotor
5. Lepaskan rumah saringan udara dengan melepas baut menggunakan
kunci ring no.12
6. Bersihkan bagian luar dan dalam rumah saringan udara dengan kain
lap.
7. Tempatkan bagian – bagian saringan udara pada meja
F. Saringan bahan bakar
1. Buka tutup tangki bahan bakar (minta bantuan helper)
2. Lepas saringan bahan bakar dengan melepas baut pengikat dan selang
bahan bakar. Perhatikan arah masuk(In) dan keluarnya (Out)
3. Semprot dengan angin tekanan rendahdari arah “out – in – out”.
Periksa dengan meniup dari arah „in – out“ jika terasa ringan berarti
filter sudah bersih. Jika masih terasa berat ganti filter.
4. Pasang kembali saringan bahan bakar.
5. Tutup kembali tutup tangki bahan bakar.

G. Pemeriksaan baut kepala silinder


1. Lepaskan baut M12 tutup kepala silinder
2. Lepaskan selang – selang pada tutup kepala silinder
3. Lepas tutup kepala silinder dan tempatkan pada meja
4. Kencangakan baut kepala silinder dengan kunci momen
dengan cara silang dari dalam keluar. Kekencangan baut kepala
silinder 5,4 – 6,6 Kg/cm2
5. Pasang kembali tutup kepala silinder.

H. Sistem pendingin
1. Periksa selang radiator kemungkinan ada yang rusak, pecah,
menggelembung atau kendor pengikatnya atau perlu diganti.
2. Periksa posisi klem apakah ada yang rusak, kendor atau tidak tepat
posisinya.
3. Periksa Radiator dan sirip-siripnya atau kebocoran air.
4. Periksa kran penguras apakah kendor atau bocor.
5. Periksa kebocoran sistem pendingin (dengan Radiator Cap Tester)
dengan tekanan ±1.2 Kg/cm2
6. Periksa tutup radiator (dengan Radiator Cap Tester). Dengan tekanan
0.6-1 Kg/cm2
7. Periksa kualitas air pendingin. Menggunakan jari periksa kualitas air
pendingin.
8. Periksa tangki cadangan (reservoir, air harus pada batas Max-Low)
9. Periksa tali kipas (tali kipas harus dilepas)
a. Apakah tali kipas retak?
b. Apakah tali kipas terkena oli?
c. Apakah tali kipas telah aus?
10. Periksa ketegangan tali kipas diantara altenator & pompa air
ketegangan 7-11 mm
11. Periksa suara bearing, pompa abnormal.
12. Periksa sirkulasi air pendingin (mesin panas & hidup).
13. Air pendingin diganti setiap 20.000 Km(40.000 Km jika memakai
radiator coolant)
I. PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN
Pemeriksaan kabel tegangan tinggi
Siapkan multitester set pada skala X1
Kohm dan kalibrasi
1. Periksa tahanan masing – masing
kabel tegangan tinggi < 25 KOhm.
Ganti kabel busi jika tahanan ≥ 25 K
ohm
2. Periksa kondisi kabel busi, ganti
kabel busi jika terdapat retak, cacat.

Pemeriksaan governor centrifugal Advancer

Putar rotor searah jarum jam dan


kemudian dilepas rotor akan kembali.
Jika tidak kembali atau kembali tidak
normal perbaiki governor centrifugal
Advancer

Pemeriksaan Tutup Distributor


Periksa Tutup Distributor
1. Periksa apakah terdapat Keretakan
pada tutup distributor. Ganti tutup jika
terdapat keretakan
2.Bersihkan terminal bagian dalam
dengan menggunakan obeng (-) atau
amplas
3.Periksa kerja pegas sikat arang (brush)
dan panjang Brush min 7 mm
Pemeriksaan governor centrifugal Advancer
Cabutlah selang vakum, isaplah slang yang
ke vacuum advancer dan perhatikan dudukan
platina maka kelihatan ada gerakan, apabila
tidak berarti ada kebocoran atau terjadi
kemacetan pada plat rumah platina

Pemeriksaan Platina
Penggantian platina
Lakukan penggatian platina dengan cara sbb :
1. Kendorkan mur 8 mm pengikat terminal kabel di samping luar bodi distributor
2. Lepaskan kabel platina bagian dalam
3. Kendorkan 2 buah baut pengikat platina
Perhatikan jangan sampai baut lepas dan masuk ke dalam rumah distributor
4. Lepaskan platina
Catatan :
Pada saat melakukan penggantian platina condensator harus diganti pula.

Penyetelan Platina, dengan cara


sebagai berikut :
1. Bersihkan platina dari
kotoran/minyak
2. Putar puli hingga nok poros
sejajar dengan bilik karet
platina
3. Dengan menggunakan fuller
(0.4-0.5 mm) ukur celah antara
nok dan sisi datar poros
4. Keraskan baut pengikat platina
5. Periksa rotor menghadap busi
no. 2 pada saat silinder no 1
Top Kompresi
Pemeriksaan Coil
Periksa tahanan primer coil
1. Set multi tester pada pada skala X1
Ohm kemudian kalibrasi
2. Hubungkan terminal (+) multitester
pada terminal (+) Koil dan terminal
Negatif multi tester pada terminal
(-) koil.
Internal resistor : 1,3 – 1,6 Ω
External resistor : 1,5 – 1,9 Ω

Periksa tahanan resistor koil


1. Set multi tester pada pada skala X1
Ohm kemudian kalibrasi
2. Hubungkan terminal (+) multitester
pada terminal (+) Koil dan terminal
Negatif (-) multi tester pada
terminal (B) coil

External resistor : 1,1 – 1,3 Ω


Internal resistor : 0,9 – 1,2 Ω
Periksa tahanan sekunder koil
1. Set multi tester pada pada skala X1
KOhm kemudian kalibrasi
2. Hubungkan terminal (+) multitester
pada terminal (+) Koil dan terminal
Negatif (-) multi tester pada
terminal tegangan tinggi (sekunder)
coil
Internal resistor : 10,7 – 14,5 KΩ
External resistor : 13,7 – 18,5 KΩ

Pemeriksa Busi
1. Lepaskan kabel busi perhatikan
urutan pengapiannya. Urutan
pengapian (firing order) 1342
2. Periksa busi
Lepaskan busi dengan
menggunakan kunci busi
a. Periksa keramik, ganti busi
jika terdapat retak,pecah
b. Periksa Washer(ring perapat),
ganti busi jika terdapat cacat
atau rusak.
c. Periksa ulir busi, ganti busi
jika ulir rusak/cacat dan
bersihkan busi dari kotoran
d. Periksa insulator busi, ganti
busi jika insulator retak/pecah
e. Periksa elektroda busi,
bersihkan jika kotor, amplas
jika elektroda terbakar.
f. Stel celah busi 0,8 mm dengan
menggunakan alat penyetel
busi
Pasang kembali busi
Pemeriksaan Kompresi
Pemeriksaan Kompresi hanya dilakukan
apabila diperlukan saja (tenaga mesin
menurun) dan dilakukan oleh 2 orang.
Caranya:
1. Panaskan mesin
2. Buka semua busi
3. Pijak pedal gas penuh
4. Pasang compresion tester pada busi no
1–4
5. Starter mesin dengan putaran 250 rpm
atau lebih
6. Tekanan minimum 8.0 kg/cm2 Normal
>11 Kg/cm2
7. Perbedaan tekanan tiap silinder < 0.7
Kg/cm2

J. PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN KATUP


Penyetelan celah katup konvensional
 Panaskan mesin hingga
temperatur kerja mesin
 Yakinkan baut kepala silinder
dan baut rocker arm dalam
kondisi keras.
 Posisikan silinder no.1 pada
TMA (lihat tanda pada pully)
 Lakukan penyetelan dengan
urutan dari depan; buang–
hisap-hisap–buang TOP 1
 Untuk ukuran celahnya EX.
0.30 mm dan In. 0.20 mm
 Kemudian putar pully 1 x
putaran/360 derajat, posisikan
silinder no. 4 pada TMA
 Ukur/stel celah katup dengan
urutan:
 Buang–masuk–
masuk–buang

TOP 4

K. PEMERIKSAAN PADA SAAT MESIN HIDUP


Hidupkan mesin kemudian lakukan langkah sebagai berikut secara urut :
Pasang tacho dwell tester
- Pasang kabel hitam pada terminal (-) aki
- Pasang kabel merah pada terminal (+) aki
- Pasang kabel kuning pada terminal (-) coil
Pemeriksaan dan Penyetelan Putaran
Stasioner
1. Hidupkan mesin hingga temperatur
kerja
2. Putar baut penyetel campuran (idle
mixture adjusting screw) hingga tepat
(rpm tinggi max)
3. Putar baut penyetel putaran idling
(idle speed adjusting screw) hingga
putaran idle tercapai
 Mesin tipe K putaran idle 750 rpm
(tanpa beban AC)

Pemeriksaan sudut Dwell (Dwell


Angel)
Sudut Dwell 52 o ± 6o
Pasang dwel angel tester sebagai
berikut :
Pasang kabel merah pada terminal
(-) coil dan kabel hitam pada masa
Catatan :
 Apabila CDA lebih besar
dari standard berarti
penyetelan celah platina
terlalu kecil (rapat)
 Apabila CDA lebih kecil
dari standard berarti
penyetelan celah platina
terlalu besar
 Apabila CDA berubah
ubah kemungkinan
disebabkan oleh nok
distributor aus, bantalan
poros distributor rusak
atau pegas platina rusak.

Hal ini harus dilakukan


perbaikan/penggantian terlebih
dahulu

Pemeriksaan Karburator
 Pada saat putaran idle perhatikan apakah putaran mesin tenang (tidak goyang)
 Pada saat kita tambahkan putaran mesin (asselerasi) terasa nyaman/tidak
mbrebet
 Kita tahan putaran menengah kondisi putaran rata (tidak goyang)
 Pada saat kita akselerasi dengan tiba tiba tidak ada suara ngelitik terlalu
panjang
 Apabila kondisi diatas baik maka berarti kondisi karburator baik
Catatan : pada saat pemeriksaan karburator kabel gas dan filter udara harus
dalam keadaan terpasang
Pemeriksaan Saat Pengapian
Sebelum melakukan pemeriksaan saat pengapian periksa terlebih dahulu :
1. Sebelum pemeriksaan saat pengapian maka kita harus memeriksa apakah posisi octan
selector sudah standard? Bila belum lakukan penyetelan
2. Apakah putaran idle sudah memenuhi putaran idle standard (tidak berubah ubah), bila
belum lakukan penyetelan
3. Pada saat pemeriksaan saat pengapian saringan udara (air filter) harus terpasang
4. Apabila menggunakan vacuum ganda maka selang ke idle advancer dilepaskan dulu dan
disumbat

L. TES JALAN
Tes jalan juga merupakan pekerjaan di dalam melakukan engine tune up, namun
dilakukan apabila diperlukan saja, dan pekerjaan engine tune up telah dilakukan. Pada
saat tes jalan perlu diperhatikan:
Pada saat tes jalan
1. Kondisi meter kombinasi
2. Kondisi mesin, tenaga mesin
3. Suara abnormal yang terjadi
4. Periksa saat pengapian
SHEET SERVIS

Hari,Tanggal :
No. Kendaraan :
Kilometer :
No Item Spesifikasi Hasil Keterangan
A. Persiapan Kendaraan dan Alat
1. Pemasangan fender, grill, steering,
seat dan floor cover
2. Persiapan Alat dan perlengkapan
kerja
B. Pemeriksaan Minyak Pelumas
1. Pemeriksaan Volume
2. Pemeriksaan kualitas oli
C. Pemeriksaan Baterai
1. Bodi/kotak baterai
2. Ventilasi udara
3. Terminal baterai
4. Volume Air aki
5. BJ air aki
6. Tegangan Baterai
D. Pemeriksaan Sistem Pendingin
1. Pemeriksaan reservoir tank
2. Pemeriksaan tekanan dan kebocoran
radiator
3. Pemeriksaan tutup radiator
4. Pemeriksaan tali kipas tegangan tali
kipas
5. Pemeriksaan Sirkulasi air pendingin
E. Pemeriksaan Sistem Pengapian
1. Pemeriksaan tahanan kabel tegangan
tinggi
2. Pemeriksaan tutup distributor
3. Pemeriksaan distributor
a. governor centrifugal advancer
b. Vacuum advancer
c. Oktan Selektor
4. Pemeriksaan Platina
5. Pemeriksaan coil
6. Pemeriksaan Busi
F Pemeriksaan tekanan kompresi
G Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
1. Pemeriksaan Filter Bensin
2. Pemeriksaan Filter Udara
H Pemeriksaan Mekanisme Katup
1. Pemeriksaan Baut Kepala Silinder
2. Pemeriksaan dan Penyetelan Katup
I Penyetelan Karburator dan analisa
kendaraan
No Item Spesifikasi Hasil Keterangan

2. Pemeriksaan Sudut dwell


3. Pemeriksaan Saat pengapian

Pelaksana Quality Control

.............................. .................................
Catatan :
Servis kembali :
a. KM atau ……………..
b. Tanggal ……………..

Anda mungkin juga menyukai