1. 4 macam general tools terhadap fungsinya a. Kunci pas, untuk melepas atau memasang baut atau mur yang tidak dapat dilepas menggunakan kunci ring, dengan bentuk seperti rahang yang tidak tertutup b. Kunci ring, untuk melepas atau memasang baut atau mur, yang kepalanya tertutup(berbentuk lingkaran) dengan jumlah gigi 12. c. Kunci L, untuk melepas atau memasang mur/sekrup dengan kepala berbentuk segi enam d. Obeng, untuk melepas atau memasang sekrup 2. - SST (Special Service Tool) adalah alat khusus untuk membantu teknisi bekerja dalam pekerjaan yang khusus dimana pekerjaan tidak bisa / lebih sulit dikerjakan bila tidak menggunakan SST - Berfungsi menghindari kerusakan atau cacat saat pelepasan atau pemasangan komponen.. 3. Scanner tolls adalah alat khusus untuk mengetahui kondisi kerja mesin secara komputerais 4. Karena pekerjaan di workshop sangatlah komplek dan beraneka ragam jenis sepeda motor yang sekarang beredar. Untuk itu sangatlah penting seorang teknisi untuk mengidentifikasi dan menyiapkan tools sesuai dengan pekerjaannya atau kerja lebih efektif dan efisien sehingga produktivitas meningkat. 5. Beberapa hal yang harus diperhatikan a. Jangan pernah memukul gagang ratchet dengan palu karena dapat merusak mekanisme di dalam ratchet b. Selain itu, pastikan juga untuk selalu menggunakan ratchet sesuai dengan ukuran mur atau baut yang ingin digunakan. c. Tidak digunakan untuk mengerjakan beban kerja yang berat. 6. Cylinder bore gauge 7. - Multimeter - Cara menggunakan multimeter a. Menyetel alat 1) Setel alat Anda untuk mengukur tegangan listrik 2) Pilih rentang listrik yang lebih besar dari tegangan listrik yang Anda ukur 3) Masukkan kabel penyidik / probe b. Ukur Tegangan Listrik. Untyk tegangan AC boleh bolak balik probe nya, tapi jika listrik DC ( searah ) tidak boleh terbalik kutub positif dan negatifnya. Jika terbalik pembacaannya eror c. Pegang kedua ujung kabel secara hati-hati d. Sentuhkan kabel penyidik berwarna hitam ke salah satu bagian rangkaian listrik e. Sentuhkan kabel penyidik berwarna merah ke titik yang berbeda pada rangkaian listrik f. Naikkan rentang pengukuran jika mendapat hasil pengukuran yang kelebihan g. Atur voltmeter Anda jika dibutuhkan h. Baca voltmeter i. Membaca Voltmeter Analog j. Cari skala tegangan listrik pada papan skala k. Taksir posisi jarum berdasarkan angka yang paling dekat l. Bagikan hasil yang Anda dapat jika Anda menggunakan skala yang berbeda 8. Fungsi jangka sorong : a. Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian 0,05 mm (rahang tetap dan rahang geser bawah). b. Rahang tetap dan rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil misalnya cincin, pipa, dan lain-lain. c. Tangkai ukur di bagian bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil. d. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. 9. - Compression teste - Cara menggunakannya : a. Lepas kabel tegangan tinggi busi dan kabel tegangan tinggi koil b. Hubungkan kabel tegangan tinggi koil ke massa. Hal tersebut untuk menghindari agar tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil pengapian tidak mengalir ke tubuh kita. c. Lepas semua busi yang ada pada tiap silinder (untuk mesin yang memiliki beberapa silinder). d. Masukkan ujung selang dari compression tester ke lubang busi. e. Buka katup gas penuh. f.Starter mesin kurang lebih 10 sampai 15 detik dengan elektrik atau manual g. Baca tekanan kompresi pada manometer alat ukur. h. Bandingkan tekanan kompresi hasil pengukuran dengan tekanan kompresi spesifikasi. i.Lakukan pengukuran tekanan kompresi pada semua silinder mesin. j.Setelah selasai melakukan tes kompresi, lepas compression tester dan hilangkan tekanan pada compression tester dengan menekan tombol (pressure release button) untuk menghilangkan tekanan. k. Setelah itu, pasang kembali busi, kabel tegangan busi dan kabel tegangan tinggi koil dengan benar. 10. Cara menggunakan timing light satu kabel a. Jepit / masukkan kabel tegangan tinggi dari busi ke kabel pada timing light b. Lepaskan tutup tanda timing pada blok magnet c. Hidupkn mesin , mesin dalam keadaan stasioner d. Sorotkan timing ke tanda pengapian ( F ) fier pada magnet e. Pastikan tanda pengapian terlihat pada saat mesin stasioner dihidupkan Cara Menggunakan Timing Light yang Benar a. Siapkanlah Timing Light 3 kabel yaitu kabel berwarna merah, hitam serta kabel pemicu. b. Setelah itu pasangkanlah kabel berwarna merah pada bagian positif baterai, sedangkan untuk kabel berwarna hitam pasangkan pada bagian negatif baterai. c. Untuk kabel pemicu pasangkan pada busi silinder satu, dalam memasang kabel pemicu, pemasangannya tak boleh terbalik, di sana terdapat tulisan PLUG serta tanda panah , tanda panah tersebut mesti menuju busi, apabila terbaik maka data tak akan valid. d. Syarat yang mesti dipenuhi ialah RPM mesin mesti kurang dari 900 RPM, hal ini bertujuan supaya governor advancer tak bekerja, setelah itu cabutlah kedua selang dari vakum advancer serta menyumbatnya dengan baut ataupun kayu. e. Pencetlah tombol Power serta arahkan pada pully poros engkol, mesti pully yang mempunyai angka. f. Lihatlah angka berapa yang terlihat pada pully. g. Apabila angka ketika pengapian tak tepat, maka aturlah dengan cara memutar bodi distributor, dan jangan lupa untuk mengendurkan bautnya. Jika ketika pengapian terlalu maju, semisal 20 derajat engkol, maka gerakan distributor searah dengan putaran rotor, serta jika pengapian terlalu mundur maka putarlah bodi distributor berlawanan arah rotor hingga pengapian menunjukkan 5 derajat engkol. h. Kencangkanlah kembali baut distributornya serta pasangkanlah kembali selang vakum advancer, pastikan pemasangan tak terbalik 11. Tools saat dikalibrasi , dapat menunjukkan angka nol / zero ( 0 ) . Tools dalam kondisi normal adalah tools untuk siap pakai, kalau tools tidak normal adalah tools yang tidak layak untuk dipakai. Hal ini bila dipaksa maka akan merusak benda atau komponen yang akan dikerjakan 12. Agar pengambilan dan pengembalian dapat cepat dilakukan ( efektif dan efisien)
Melakukan perawatan free play throttle gas
1. Untuk mengontrol jumlah udara yang masuk ke intake manifold dengan cara membuka dan menutup saluran utama yang dilalui udara saat handle gas di putar 2. Penyetelan kabel gas a. Pertama-tama longgarkan mur yang bertanggung jawab untuk mengunci atau mengatur baut secara berlawanan sehingga posisinya tidak berubah. b. Setelah melonggarkan, gunakan obeng minimum untuk memutar sekrup paling kanan ke kanan sampai kecepatan mesin sedikit meningkat dari nilai normal. c. Nah supaya dapat menghindari adanya geseran karena adanya getaran, maka mur harus dikencangkan kembali 3. Multitester dan injector cleaner 4. Periksa terhadap kelancaran pembukaan penuh putaran gas tangan dan penutupan otomatis penuh pada semua posisi stang kemudi. 5. Cara memeriksa kondisi dan kelengkapan sistem throttle gas : a. Periksa kembali pengoperasian gas tangan b. Lumasi kabel gas, jika pengoperasian gas tangan tidak lancer c. Gerak bebas handel gas sesuai spek 6. Cara melumasi sistem throttle gas : a. Pertama siapkan kunci pas, lalu geser karet pelindung adjuster jarak main gas. Setelah itu buka adjusternya yang dengannya kunci pas tadi. b. Kabel gas motor terdapat atau terletak dalam adjuster yang telah di sebutkan. Selanjutnya tuang oli pada lubang adjuster sampai-sampai penuh dan biarkan surut yang dengannya sendirinya. Ulangi beberapa kali hingga Anda yakin kalau kabel gas telah terlumasi secara sempurna. c. Terakhir rakit adjuster dan setel jarak bebas gas. Kencangkan baut pengunci adjuster lalu tutup kembali yang dengannya karet pelindung adjuster 7. Cara menyetel mur penyetel mur penyetelan free play kabel gas a. Lepaskan penutup debu dari penyetel. b. Setel jarak main bebas dengan melong -garkan lock nut (mur pengunci) dan c. memutal adjuster (penyetel). d. Periksa kembali pengoperasian gas tangan. e. Ganti part yang rusak, bila perlu 8. Cara memastikan throttle gas berfungi dengan normal a. Pertama, putar saklar ke posisi "menyala" (biasanya saklar ini merupakan saklar berwarna merah dekat dengan pegangan sebelah kanan). b. Setelah itu, putar kunci Anda pada posisi "menyala". Pada waktu ini kebanyakan sepeda motor akan melakukan pemeriksaan diri. c. Pastikan sepeda motor pada posisi netral. "N" hijau seharusnyamenyala pada pengukur. d. Putar Grib motor mulai kecepatan rendah,sedang sampai tinggi e. Jika tarikan sesuai rpm dipastikan throttle gas sudah ok
Melakukan perawatan sistem injeksi
1. Sistem injeksi adalah suatu sistem suplai bahan bakar yang menggunakan teknologi kontrol secara elektronik. Sistem ini mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara optimum yang dibutuhkan oleh mesin pada setiap keadaan 2. Perbedaan sepada motor karburator dan injeksi : a. Supply bahan bakar pada sistem karburator, berdasarkan bukaan throttle valve yang diatur oleh handle gas. Apabila throttle valve tertutup, campuran bahan bakar dan udara akan melewati economic jet atau slow jet, apabila throttle valve mulai terbuka maka bahan bakar akan keluar dari main jet bercampur dengan udara sesuai dengan kevakuman pada intake manifold. Apabila pada kondisi turunan throttle valve dalam keadaan tertutup, bahan bakar tetap mengalir melalui slow jet. Untuk campuran pada putaran idle, diperlukan penyetelan secara berkala. Pembersihan pada karburator perlu dibersihkan secara berkala, apabila saluran-saluran tersumbat maka kinerja karburator menjadi tidak optimal. b. Supply bahan bakar pada Sistem injeksi menggunakan menggunakan pompa bahan bakar yang bekerja sama dengan regulator menjaga tekanan bahan bakar tetap konstan, banyak sedikitnya supply bahan bakar melalui injektor diatur oleh ECM (Electronic Control Module) dengan inputan sensor-sensor 3. Keunggulan sistem injeksi a. Partikel bahan bakar lebih kecil dan homogen dengan udara sehingga terbakar sempurna b. Untuk Mendapatkan tenaga (Power) yang sama, Sistem injeksi lebih hemat bahan bakar, karena pembakaran lebih sempurna c. Mudah distarter pada kondisi dingin dan pada waktu motor lama tidak digunakan, mesin dengan sistem injeksi tetap mudah dihidupkan d. Komponen Sistem injeksi mudah dalam perawatan, cukup penggantian saringan bensin setiap 48000 km e. Kendaraan lebih ramah lingkungan. Mampu mengurangi emisi gas buang dan memenuhi standar emisi EURO-3 4. Bagian injeksi : a. Manifold Absolute Preasure Sensor berfungsi untuk mengetahui Tekanan pada Intake b. Intake Air Temperature Sensor berfungsi untuk mengetahui suhu udara masuk c. Sensor TP (Throttle Potition) yang berfungsi memberikan informasi sudut bukaan throttle valve yang terhubung dengan throttle grip d. Idle Adjusting screw yang berfungsi mengatur jumlah udara masuk pada putaran stasioner. e. Sensor EOT (Engine Oil Temperature) berfungsi untuk mengetahui suhu kerja Engine dan CKP (Crank Potition Sensor) berfungsi untuk mengetahui posisi TDC f. O2 Sensor berfungsi untuk memberikan informasi perubahan koefisien, sesuai dengan kondisi pengendaraan. 5. Fungsi komponen bahan bakar : a. Fuel Tank, Berfungsi menampung bahan bakar. b. Fuel Pump Module terdiri atas: 1) Fuel Suction filter, sebagai penyaring kotoran pada bahan bakar. 2) Fuel Pump, sebagai pendorong bahan bakar ke injektor 3) Fuel Pressure Regulator, menjaga tekanan bahan bakar di dalam aliraan bahan bakar pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi) dan apabila tekanan berlebih preasure regulator akan mengembalikan bahan bakar dengan membuka katup saat tekanan melebihi standar. 4) Float (Pelampung), memberikan signal kondisi volume bahan bakar di tangki ke dashboard. c. Fuel Feed Hose, adalah selang pemasok bahan bakar pada sistem bahan bakar Sistem injeksi d. Injektor, Menyemprotkan bahan bakar bertekanan berdasarkan signal dari ECM. 6. Fuel tank, fuel pump, fuel feed hose, dan injektor 7. Untuk pendiagnosaan mandiri dari sistem agar dapat memberi tahu kepada pengendara tentang adanya masalah pada sepeda motor (MIL terletak pada panel speedometer) 8. Lampu MIL tidak menyala 9. Prosedur memeriksa ketidaknormalan injeksi menggunakan DLC link konektor : a. Lepaskan Cover sehingga DLC kelihatan. b. Pastikan kunci kontak pada posisi “off”. c. Lepaskan DLC CAP (Penutup DLC) d. Hubungkang DLC Short connector. e. Putar kunci kontak ke posisi “On”, maka histori kegagalan sensor yang tersimpan didalam ECM dapat dibaca 10. - Ada 2 jenis kedipan yaitu kedipan Pendek (0,3 detik) dan kedipan Panjang (1,3 detik). - Mil berkedip Pendek berarti bernilai 1 dan MIL berkedip panjang berarti bernilai 10. 11. Injektor adalah komponen pada motor yang berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. 12. Prosedur penyetelan air screw : a. Gunakan standar tengah, b. Kondisi transmisi netral, c. Panaskan engine sekita 10 menit, d. Hubungkan dengan tachometer periksa RPM, e. Jika tidak sesuai dengan spesifikasi maka putar air screw menggunakan obeng setting searah searah jarum jam untuk mengecilkan RPM dan berlawanan dengan arah jarum jam untuk membesarkan RPM f. Putar keluar dari posisi terdalam sejauh 2 putaran keluar 13. Proses menghapus kode kegagalan dalam ECM dengan cara hubungkan DLC short connector dan putar kunci kontak ke posisi on, lepaskan DLC short connector dan pasangkan kembali dalam waktu kurang 5 detik. MIL akan berkedip secara terus menerus (tanda berhasil menghapus).putar kunci kontak pada posisi OFF, lepas DLC short connector, dan pasang kembali penutup DLC
Melakukan perawatan filter udara
1. Filter udara berfungsi untuk memisahkan kotoran dari udara yang kotor seperti debu jalanan, debu dari ban dan partikel asing (biji-bijian, kerikil, bulu, dll). Karena udara yang masuk kedalam mesin harus bersih. Selain berakibat boros konsumsi bahan bakar, kotoran/debu juga dapat mempercepat tingkat keausan piston dan dinding silinder serta komponen-komponen engine lainnya, seperti poros engkol, katup-katup, bushing, dll. 2. Resonator, selang penghubung karet, secondary air supply system (SASS), flame trap (perangkat api) 3. Service limit : a. Urethane foam filter (busa), bersihkan setiap 4000 Km (ganti bila perlu) b. Dry paper filter (filter kertas kering), bersihkan setiap 4000 Km (ganti bila perlu) c. Viscous paper filters (filter kertas perekat), ganti setiap 8000 Km 4. Rangkaian sistem filter udara : a. Saluran pemasukan b. Air cleaner housing c. Slang pembuangan 5. Membersihkan filter udara : a. Lepaskan body panels dan air cleaner housing cover b. Bersihkan debu yang tampak pada air cleaner housing c. Lepaskan filter kertas kering d. Jika dinding dalam air clenner housing dan bagian belakang dari air cleaner housing cover kotor, bersihkan dengan kain lap e. Tiupkan udara pada satu permukaan
Melakukan pemeriksaan sistem pelumasan mesin
1. Fungsi pelumasan : a. Untuk mengurangi keausan dan gesekan bagian bagian yang bergerak serta untuk mendinginkan dengan jalan memindahkan panas b. Untuk menyumbat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pada cincin-cincin torak dengan dinding silinder serta untuk membantu membersihkan bidang-bidang lumas c. Sebagai pembersih komponen yang terjadi keausan ( kampas kopling , kopling otomatis ) 2. - Oli motor harus mampu mempertahankan sifat lumas yang baik dari temperatur rendah sampai tinggi - Mampu menahan hangus dan penahan komponen cepat tua 3. 3 macam sistem pelumasan : a. Pelumasan campuran b. Pelumasan sistem autolube dan CII c. Pelumasan sirkuit tekanan ( dengan pompa oli ) 4. Bahan tambahan yang meningkatkan kemampuan minyak pelumas 5. Oli pelumas yang diproses dari minyak mentah 6. Klasifikasi oli : a. Klasifikasi SAE : Viskositas (kekentalan) b. Klasifikasi API : Mutu (petunjuk penggunaan) 7. Oli yang memiliki 2 tingkay viskositas sekaligus Viskositas oli bukan tetap, semakin tinggi temperatur semakin encer oli motor 8. Alasan untuk pemakaian oli motor yang boros a. Kelebihan oli dalam panic Terjadi cipratan oleh poros engkol dikabutkan, penghisapan melalui vebtilasi karter b. Kebocoran keluar motor Misal pada paking kepala silinder, sil-sil poros engkol, dcb c. Kebocoran menuju ruang bakar (oli ikut terbakar) Dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup juga perlu dilumasi. Akibatnya, sebagian kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar. 9. 3 jenis saringan oli : a. Saringan oli kasar b. Saringan oli halus c. Saringan oli sentrifugal 10. Pada saat rotor dalam berputar oleh adanya putaran dari poros, maka rotor luar juga akan ikut berputar. Akibatnya putaran dari kedua rotor maka akan terjadi salah satu ruangan membesar (terjadi vakum) oli terhisap dari bak oli, dan diruangan yang lain terjadi penyempitan ruangan, oli akan ditekan ke bagian yang memerlukan pelumasan. Kita bisa periksa dengan melepas tutup setelan klep, mesin dihidupkan, pastikan oli terpercik keluar. Jika oli keluar, maka pompa bekerja dengan benar dan saluran oli tidak tersumbat Melakukan perawatan sistem suspensi 1. Cara memeriksa suspensi : a. Pemeriksaan jumlah minyak di dalam peredam kejut depan b. Periksa kedua poros roda depan dan roda belakang c. Periksa kedua garpu depan dari kebengkokan atau pemasangan yang tidak seimbang d. Periksa kondisi karet dudukan poros garpus belakang (pivot bushing) 2. Sebab suspensi terlalu lemah : a. Pegas suspensi lemah b. Oli bocor c. Minyak pelumas shockbreaker terlalu kental 3. Sebab suspensi terlalu keras : a. Pelumas yang terlalu banyak b. Garpu suspensi bengkok c. Pelumas shockbreaker minta diganti
Melakukan perawatan busi :
1. Ketika busi motor terhubung ke tegangan dimana besarnya dari tegangan ini adalah ribuan volt yang dihasilkan dari ignition coil. Tegangan inilah yang nantinya menghasilkan tegangan listrik yang beda tegangan dengan elektroda pada bagian tengah busi dengan bagian samping busi 2. Syarat yang harus dimiliki busi : a. Memiliki kemampuan mekanis yang tinggi b. Mempunyai daya tahan panas yang tinggi c. Menghasilkan percikan api yang baik, pada perubahan temperatur dan perubahan tekanan yang tinggi 3. Busi dingin adalah busi yang mudah membuang panas dan mudah terjadi pendinginan cirinya ulir busi pendek 4. Busi panas adalah busi yang sulit membuang panas dalam rentang panas operasional busi dan yang mudah menjadi panas ciri fisiknya, ulir busi panjang 5. 450°C 6. Angka 7 dari C7HSA adalah nilai rentang panas dari busi. Semakin tinggi angkanya, maka busi tersebut lebih dingin dan lebih mudah menghantarkan panas 7. Plug Gap Gauge / bisa juga menggnakan fuller guage 8. Akibat perawatan dan pemeriksaan tidak dilakukan : a. Mesin dapat mogok b. Putaran langsam tidak stabil dan bergetar c. Mesin mati mendadak 9. Pemasangan busi : a. Pasang busi menggunakan tangan langsung, yang bertujuan jika saat pemasangan awal ada kekeliruan midah diketahui. b. Setelah masuk kedalam, beberapa putaran, baru kencangkan sesuai momennya. c. Pengencangan awal busi d. Mengencangkan busi e. Pemasangan cap busi f. Mengecek kondisi sambungan cap busi g. Pengecekan setelah pemasangan dan perawatan
Melakukan perawatan sistem pendingin
1. Sistem pendinginan : a. Sistem pendingin udara alami b. Sistem pendingin udara paksa c. Sistem pendingin air d. Sistem pendingin oli 2. Pada saat motor hidup maka kipas yang digerakkan oleh poros engkol berputar dan menghisap selanjutnya menekan udara menuju sudu -sudu penghantar menuju sirip sirip kepala silinder dan blok silinder 3. Komponen dari sistem pendingin air : a. Kantong-kantong air (water jacket) b. Slang-slang air c. Radiator d. Reservoir e. Tutup radiator f. Kipas radiator g. Pompa air/water pump h. Thermostat 4. Fungsi reservoir tank sebagai tempat persediaan air dan untuk meyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas 5. Fungsi thermostat untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin, saat motor masih dingin (baru hidup) dan mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin. 6. Termometer, pengetes kebocoran, radiator cup tester 7. Saat panas (bertekanan 90 – 110 Kpa), katup pelepas membuka, air dari radiator mengalir ke reservoir. Sedangkan saat dingin air di radiator menyusut sehingga terjadi vakum , katup pelepas membuka, air dari reservoir ke radiator mengalir. - cara kerja tutup radiator adalah dengan membuang suhu panas atau mengisap air untuk mempertahankan tekanan ideal di dalamnya. - Saat tekanan sudah sangat tinggi, melebihi ambang batas pressure valve yang tertera pada bagian atas tutup, maka komponen ini akan membuka katupnya dan membuang tekanan tersebut ke reservoir tank radiator. - Sebaliknya, jika tekanan di dalam mesin pendingin rendah, maka penutup radiator akan membuka vacuum valve agar dapat mengisap air di dalam reservoir tank radiator. 8. Cara memeriksa kondisi thermostat : a. Panaskan air dengan kompor listrik sampai ke suhu operasi selama 5 menit. b. Gantung thermostat dalam air yang dipanaskan untuk memeriksa cara kerjanya c. Gantilah thermostat jika katup membuka pada suhu selain daripada yang di tentukan 9. Cara memeriksa kebocoran sistem pending a. Pasang radiator tester b. Pompa radiator tester sampai sampai maksimal, kemudian tunggu beberapa saat ( 2 menit jika ada penurunan tekanan , maka terjadi kebocoran pada sistem pendingin. c. Dengan catatan , alat radiator tester juga dapat bekerja dengan normal.
Melakukan penggantian rantai roda
1. Cara menyetel rantai : a. Letakkan sepeda motor pada standar tengah dengan transmisi dalam posisi netral dan mesin dalam keadaan mati. b. Keluarkan pin pengaman c. Longgarkan mur poros d. Longgarkan mur-mur pengunci pada kiri dan kanan lengan ayun. e. Putar kedua baut penyetel rantai mesin sejumlah putaran yang sama antara kiri dan kanan sampai tegangan rantai yang tepat telah diperoleh. Putar baut penyetel berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan tegangan rantai, atau searah f. jarum jam untuk mengurangi tegangan. Periksa tegangan (jarak main bebas) rantai pada suatu titik ditengah-tengah antara kedua cakra rantai. Lakukan untuk beberapa tempat di rantai roda. Standar jarak main bebas : 15 - 25 mm. g. Perhatikan bahwa tanda penunjuk setelan rantai kanan dan kiri berada pada kedudukan yang sama. h. Kencangkan mur poros sesuai torsi pengencangan yang ditentukan. Torsi pengencangan mur poros : 6,0 kg-m 2. Pemeriksaan rantai roda : a. Matikan mesin, masukkan transmisi ke dalam posisi netral, dan letakkan sepeda motor di atas standar tengah. b. Periksa jarak main bebas pada rantai roda yang di bawah di tengah-tengah diantara kedua cakra rantai. Tegangan rantai harus disetel sedemikian rupa sehingga memungkinkan pergerakan vertikal apabila di dorong dengan jari tangan sebesar : 15 - 25 mm. c. Putar roda belakang pelan-pelan sementara memeriksa jarak main bebas rantai. Besar jarak main bebas rantai harus sama di beberapa tempat. Jika rantai hanya renggang di tempat tertentu saja, berarti beberapa sambungan tertekuk atau tertahan pergerakannya. Hal ini biasanya dapat diatasi dengan melumasi rantai kembali d. Periksa gigi cakra terhadap adanya keausan atau kerusakan. Ganti bila perlu. e. Gantilah rantai roda atau cakra rantai apabila sudah aus atau rusak secara berlebihan. Jangan sekali-kali menggunakan rantai roda baru dengan cakra rantai yang sudah aus, karena hal ini akan mengakibatkan rantai roda cepat aus 3. Oli sae 80/90 4. Pemasangan circlip gear sprocket roda : a. Pasang Dan Kencangkan Gir Belakang Pada Rumahnya b. Pasang Roda Belakang Berserta As Roda Pada Lengan Ayun c. Pasang Dan Kencangkan Baut Dan Mur Penahan Rumah Kampas Rem (Bagi Yang Menggunakan Rem Tromol) / Joint Piece d. Pasang Roda Gigi Pada As Transmisi (Counter Shaft ), Masukkan Pengunci Roda Gigi Depan Serta Kencangkan Baut Gir Depan e. Pasang Rantai Pasangkan Rantai Serta Kaitka Pada Gigi Depan Belakang, Setelah Itu Pasang Pengunci Rantai,Pemasangan Pengunci Rantai Mengarah/Atau Searah Putaran Roda
Melakukan perawatan sistem pengereman
1. Fungsi rem : a. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda kendaraan. b. Mengatur kecepatan selama berkendara. c. Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak. 2. Komponen rem cakram : a. Piringan rem b. Brake clipper c. Piston d. Piston seal e. Niple bleed f. Brake pad g. Caliper bracket 3. DOT 2, DOT 3, DOT 4, DOT 5, dan DOT 5.1 4. Cara memeriksa sistem pengereman : a. Untuk rem cakram, pastikan komponennya bersih tidak ditumpuki kotoran, karena dapat mengakibatkan sistem pengereman terganggu. Munculnya suara merupakan salah satu indikasi kanvas rem sudah habis. Pastikan mengganti minyak rem tiap 20.000 kilometer. b. Untuk rem jenis tromol, disarankan tiap satu minggu sekali melakukan pengecekan indikator keausan rem. Kanvas rem harus segera diganti jika titik indikator pada tanda panah 1 dan 2 saling berhimpitan ketika komponen pada tanda panah 3 didorong ke depan. 5. Cara memastikan kondisi minya rem itu baik atau tidak : a. Untuk melihat jumlah minyak rem dapat dilakukan dengan cara dilihat dengan membuka tutup reservoir dari silinder utama. b. Pada permukaan minyak di dalam reservoir tersebut harus berada di antara garis- garis batas yang ada pada dinding reservoir. c. Periksal juga keadaan minyak rem , apakah sudah dalam keadaan yang telah kotor. Caranya celupkanlah jari Anda ke dalam minyak rem tersebut. d. Jika ternyata minyak rem sudah berwarna hitam dan terlihat kotor artinya minyak rem sudah harus diganti. e. Untuk mengganti minyak rem, sebaiknya hubungilah seorang montir atau pergilah ke bengkel. Jangan lupa bersihkan juga pada bagian-bagian dari silinder utama dan silinder roda serta saluran-salurannya agar minyak rem tidak mudah kotor kembali 6. Cara membuang udara pada sistem rem hidrolis : a. Siapkan selang transparan dan pasang pada baut nepel di kaliper. b. Tekan tuas rem secara berulang-ulang dan tahan c. Kendorkan baut nepel maka minyak rem bersama udara akan keluar. d. Kencangkan kembali baut nepel. e. Lakukan langkah diatas sampai udara habis
Melakukan perawatan sistem kemudi
1. Fungsi sitem kemudi untuk membelokkan roda depan ke kiri dan ke kanan dengan cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang kemudi (setang) yang di teruskan ke garpu depan (front fork). 2. Jarak trail adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi dengan jalan mendatar (horizontal), ke titik lampu ban depan di atas jalan. 3. Fungsi bagian sistem kemudi : a. Steel ball atas berfungsi untuk meringankan gerak putar dari batang kemudi b. Steel ball bawah berfungsi untuk menyeimbangkan dan meringankan gerak putar dari batang kemudi c. Inner race atas batang kemudi berfungsi untuk dudukan/menaruh steel ball atas d. Inner race bawah batang kemudi berfungsi untuk dudukan/menaruh steel ball bawah 4. Cara memeriksa kerja sistem kemudi yang benar a. Memeriksa keselarasan dari pergerakan sistem kemudi, dengan cara memposisikan sepeda motor secara tegak dan roda depan sedikitterangkat sehingga dapat bergerak bebas. b. Belokkan batang kemudi ke kanan-kiri secara perlahan-lahan sambal merasakan kelancaran pergerakannya. Sebelumnya perhatikanjuga kedudukan kabel- kabel jangan ada yang menahan kebebasansistem kemudi c. Pegang batang suspensi kemudian gerakan maju mundur seperti pada gambar, jika terdapat kekocakan perlu pemeriksaan pada mur pengikatnya d. Apabila kemudi terlalu berat atau terlalu ringan, putar mur pengikatnya sampai mencapai ketepatan. Cara pengencangan murpengikat adalah mengencangkan mur pengikat dengan kuat, kemudian kembalikan putarannya (kendorkan) ke arah kebalikan sebanyak ± 1/8 putaran sampai gerakan kemudi terasa sempurna e. Apabila setelah disetel masih belum teratasi, maka perlu dilakukan perbaikan dengan cara melepas roda depan dan seluruh susunan system kemudi sambil memperhatikan kemungkinan poros kemudinya bengkok, peluru- peluru dan dudukan peluru aus/retak atau kemungkina n kurang gemuk pelumas. f. Periksa tekanan ban, sesuaikan dengan spesifikasi g. Pengukuran Pre Load Steering Head Bearing Angkat roda depan ke atas, dengan cara menahan dengan dongkrak atau alat yang sejenis pada bagian bawah mesin. Set steering stem pada posisi lurus ke depan h. Kemudian kaitkan alat spring scale pada fork tube diantara bagian atas dan bawah bridge. Selanjutnya tarik spring scale pada sudut yang tepat (90°) dengan steering stem, kemudian baca hasilnya, pada saat steering stem mulai bergerak 5. Kunci Komstir atau Socket Wrench
Melakukan perawatan baterai
1. Fungsi baterai untuk stater, lighting, dan ignition 2. Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat digunakan mulai saat baterai terisi penuh sampai habis 3. Bagian dari baterai : a. Batang karbon (C)sebagai kutub positif b. Pasta anomium klorida (MH4CI)sebagai eletronik c. Mangan dioksida (MNO2)sebagai depolarisator d. Seng (ZN) sebagai kutub negativ 4. Keunggulan baterai MF (aki kering) : a. Tidak perlu memeriksa ketinggian air Terbuat dari bahan khusus dan desain yang tertutup, dikarenakan untuk kondisi penguapan yang kesil selama pemakaian. Gas yang dihasilkan diserap oleh plat negatif dan menjadi cairan, sehingga hanya sedikit penguapan dari elektrolit b. Anti bocor dan tahan goncangan Cairan elektrolit terbungkus dengan aman oleh separator khusus, oleh karena itu tidak ada aliran pergerakan dari elektrolit, dan tidak ada kebocoran cairan, walaupun dipasang dalam kondisi terbalik. c. Self discharge yang rendah Digunakan campuran lead-calcium khusus yang dapat menahan terjadinya self discharging sehingga baterai dapat disimpan dalam waktu yang lama dalam kondisi terisi cairan
d. Bentuk yang aman
Tersedia katup pengaman jika terjadi kelebihan gas/penguapan jika terjadi over charging e. Mekanisme pencegahan jika terjadi ledakan Terdapat filter di dalam baterai untuk mematikan api sehingga mencegah timbulnya kebakaran f. Bentuk yang kompak Dengan tidak adanya penambahan cairan, baterai dapat dibentuk dengan tinggi yang minimal dan juga efesiensi yang lebih baik g. Tidak ada bagian yang menonjol misalnya pipa pernafasan Penyerapan gas terjadi di dalmam baterai, sehingga tidak diperlukan selang pembuangan 5. Alat ukur untuk memeriksa baterai adalah baterai tester dan multicircuit terter 6. Berat jenis air baterai yang baik adalah 1,280 pada suhu 20°C 7. - Melepas baterai : a. Buka tempat duduk b. Lepas kabel lead (-) baterai c. Lepas kabel lead (+) baterai d. Lepaskan pengikat baterai e. Lepaskan baterai dari sepeda motor - Pemasangan baterai : a. Hubungkan kabel lead (+) terlebih dahulu lalu hubungkan kabel lead (-) baterai b. Kencangkan baut mounting kabel lead baterai dengan aman 8. Pengaturan tegangan output pengisian pada 5000 rpm (standar) : 13,5 – 15,2 V Melakukan perawatan sistem clutch/kopling 1. Fungsi kopling untuk mengatur transfer gaya putar/torsi dari mesin ke pemindah daya dengan kata lain memutus dan menghubungkan tenaga putar dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal 2. 2 jenis tipe kopling dan cara kerjanya : a. Kopling hidraulis (menggunakan Cairan) Konstruksi kopling seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Pada jenis ini pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder menjadi tekanan hidraulis kemudian diteruskan ke garpu pembebas melalui silinder pembebas. Pada type ini pengemudi dapat dengan mudah mengoperasikan kopling dengan tekanan pedal yang ringan
b. Kopling mekanis (menggunakan kabel)
Kopling mekaninis terdiri dari bagian-bagian seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Pada jenis ini perpindahan tekanan pedal kopling di teruskan ke rumah kopling secara langsung melalui kabel kopling 3. Bagian kopling manual : a. Pedal kopling (clutch pedal) b. Master silinder kopling c. Garpu pembebas (release fork) d. Tutup kopling e. Plat kopling 4. Bagian kopling sentrifugal : a. Teromol kopling b. Pegas c. Plat penggerak d. Cincin pengunci e. Mur pengunci 5. Cara menyetel kopling motot bebek / cup a. Siapkan peralatan obeng (-) sedang dan kunci ring 14-17 b. Kendorkan Mur pengunci baut stelan kopling dengan kunci ring 14 ke arah kiri hingga kendor c. Putar baut penyetel kearah kanan (searah jarum jam) hingga terasa ada sentuhan, lalu putar kembali kearah kiri hingga mentok (terasa ada sentuhan) dan berhenti d. Putar kembali baut penyetel kearah kanan sebanyak 1/4 – 1/8 putaran e. Kencangkan Mur pengunci kearah kanan hingga baut penyetel terkunci 6. Cara memeriksa setelan kopling : a. Hidupkan mesin, b. Masukkan persnelling pada gigi 1 dan tahan pedal persnelling c. Putar gas hingga seperempat putaran atau kurang lebih 1000-2000RPM d. Perhatikan roda belakang, apabila diam atau bebas, artinya penyetelan berhasil, apabila terus berputar, berarti penyetelan belum tepat, maka harus diulang langkah diatas 7. Dampak kopling aus : a. Bau hangus b. RPM mesin tinggi, namun kecepatan rendah c. Pedal kopling menjadi tinggi d. Boros BBM e. Perpindahan transmisi cukup sulit f. Terdapat getaran dan suara saat menginjak pedal kopling
Mengoperasikan diagnostic tools
1. Secara umum sistem injection dibagi menjadi 2 yaitu : a. Berdasarkan jumlah injection 1) Single point injection 2) Multi point injection b. Berdasarkan penempatan injektornya 1) Indirect injection 2) Direct injection 2. Single point injection (throttle body injection) adalah sebuah injektor di throttle body pada intake manifold, bensin disemprotkan di tengah-tengah intake manifold untuk menyuplai kebutuhan semua silinder 3. Multi point injection mempunyai injektor pada setiap saluran untuk menyuplai bensin pada masing-masing silinder. Bensin disemprotkan ke masing-masing saluran pada intake valve. 4. Actuator pada sistem EFI : a. Injector b. ESA (Electronic Spark Advancer) atau Koil Pengapian c. ISC( Idle Speed Control) d. Kontrol Cut A/C System (Air Conditioner) (Relay Kompressor AC) e. Kontrol Electric Cooling Fan (Relay Cooling Fan) f. EGR (Exhaust Gas Recirculation) g. Check Engine Lamp
Tambahan 1. Injeksi dibagi menjadi 3 bagian yaitu : a. Sensor sensor ( IAT, TP, MAP, EOT, O2 SENSOR, BAS, IACV ) b. ECM c. Aktuator ( injector dan busi/ coil pengapian )