Kelas/Semester : XII/1
2. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran mandiri, dan latihan dari soal-soal evaluasi yang ada,
maka siswa diharapkan dapat:
3. Materi Pembelajaran
Sistem starter berfungsi untuk memberikan gerakan awal pada engine atau
memutarkan poros engkol sehingga engine dapat hidup.
1. Tipe Planetary
Pada starter tipe ini menggunakan tiga buah gear sebagai penopang poros
armature juga sebagai penggerak armature itu sendiri sebelum memutar
kopling dan pinion gear.
2. Tipe Reduksi
Pada starter tipe ini terdapat gear-gear yang saling mereduksi dari kumparan
armature hingga ke gear pada poros kopling
3. Tipe Konvensional
Pada starter tipe ini hanya terdapat satu buah gear yaitu pinion gear yang
akan terhubung ke fly wheel gear ketika drive lever mendorong gear tersebut
saat starter berputar
Ketika kunci kontak diputar pada posisi start, maka arus akan mengalir dari
positif bateri melewati fuse dan kunci kontak menuju ke terminal 50 solenoid
(magnetic switch) motor starter.
Sehingga solenoid menjadi aktif dan menghubungkan terminal 30 motor starter
dengan kumparan armature, sehingga arus dari baterai positif mengalir ke
kumparan armature dan armature dapat berputar dengan cepat.
Ketika kunci kontak diputar pada posisi start, maka arus akan mengalir
dari positif baterai ke fuse ke kunci kontak ke terminal 85 relay dan kemudian
keluar dari terminal 86 kemudian ke massa.
Karena kumparan magnetic di dalam relai dialiri arus listrik, maka akan
menimbulkan ke magnetan pada relay dan menarik kontak point relay sehingga
terminal 30 dan 87 relay terhubung.
Arus listrik dari positif baterai akan mengalir ke fuse ke terminal 30
relai dan kerluar dari terminal 87 relay kemudian menuju ke terminal 50
solenoid motor starter.
Sehingga membuat solenoid bekerja dan arus positif dari baterai akan
mengalir menuju kumparan armature.
D. KOMPONEN SISTEM STARTER
E. CARA KERJA SISTEM STARTER
Jalannya Arus:
Baterai > kunci kontak > terminal 50 > hold in coil > massa
Baterai > terminal 50 > pull in coil > terminal C > Kumparan medan > anker
> massa
Jalannya Arus :
Baterai > kunci kontak > terminal 50 > kumparan penahan > massa
Baterai > terminal 30 > saklar utama > terminal C > Kumparan medan > brostel
> komutator > anker > komutator > brostel > massa
3. Pada Saat Switch Starter OFF
Jalannya Arus :
Baterai > Terminal 30 > Terminal utama > Terminal C > Kumparan medan >
brostel > komutator > Anker > komutataor > brostel > Massa
Baterai > Terminal 30 > Terminal utama > Terminal C > pull in coil > hold in
coil > Massa
1. Field Coil
1. Komutator
Fungsi : Untuk kedudukan sikat arang karbon (Brush)
2. Starter Clutch
Fungsi : Untuk mencegah putaran berlebih dari motor starter
3. Pinion Gear
Fungsi : Untuk memutar roda gigi fly wheel
Fungsi : sebagai tempat kedudukan sikat dan juga untuk mengalirkan arus listrik
kedalam rangkaian starter
4. Switch Starter
Fungsi : Untuk menghubung dan memutuskan arus litrik yang mengalir pada pada
rangkaian
dan juga terdapat dua buah gulungan utama yaitu : Pull in Coil dan Hold in Coil
5. Drive Lever
Masing-masing tes harus dilakukan selama 3 – 5 detik, hal ini untuk menghindari
terbakarnya gulungan coil.
CATATAN:
Lepas kabel negatif dari bodi motor starter. Periksa apakah plunger dan
pinion kembali ke dalam. Jika plunger dan pinion tidak kembali, ganti magnetic
switch, hal ini bisa diartikan solenoid starter macet, tetapi ini jarang terjadi karena
per didalam solenoid cukup kuat.
Hubungkan battery dan ampere meter atau tang Amper ke kabel Positif menuju starter
seperti pada gambar.
Periksa apakah motor starter berputar lembut dan benar dengan pinion bergerak ke
luar.
Periksa apakah penunjukkan arus ampere meter sesuai spesifikasi daya Motor Starter.
Berapa Besar Arus Listrik Motor Starter Saat diukur tanpa beban?
Arus Listrik adalah Besar Daya Listrik starter dibagi tegangan Aki yang digunakan, contoh
saat motor starter dengan daya 0,9 KVA ditest dengan aki 12 volt tanpa beban, berapa
arus listriknya?
Arus listrik yang mengalir pada motor starter adalah 900 Watt dibagi 12 volt, hasilnya
adalah 75 Ampere.
Jadi saat dilakukan pengukuran arus listrik motor starter tanpa beban, semestinya arus
listrik berada disekitar 75 Ampere. Ini berbeda jika pengukuran arus listrik dilakukan saat
motor starter memutar mesin (cranking), arus listrik bisa lebih besar berkisar 100 sampai
120 Ampere.
Jika terdapat hubungan, maka armature baik namun jika tidak terdapat
hubungan maka kontinuitas armature putus
b. Pengukuran komutator hubungan masa
Jika tidak terdapat huungan maka armature baik, namun jika terdapat
hubungan maka kontinuitas armature bocor
Jika terdapat hubungan maka field coil baik namun jika tidak terdapat
hubungan maka continuitas field coil putus
Jika tidak terdapat hubungan maka field coil baik namun jika terdapat
hubungan maka continuitas dari field coil bocor
3. Lakukan Pengukuran Panjang Sikat dan Rangkaian Sikat
Panjang sikat yang diukur tergantung dari tipe starter yang di gunakan oleh kendaraan
masing-masing namun jika sikat masih panjang dan kondisinya masih baik (belum aus
dan rompal) tidak perlu diganti .
Pada Pengukuran isolasi sikat seharusnya tida ada hubungan namun jika ada hubungan
maka rangkaian sikat harus di ganti.
Kemungkinan penyebabnya:
2. Fusible link sudah rusak atau putus, cara mengatasinya adalah ganti
fusible link dengan yang baru dengan spesifikasi kapasitas yang sama.
3. Ada sambungan yang lepas atau kendur, cara mengatasinya bersihkan
dan kencangkan kembali sambungan.
4. Kunci kontak (switch starter) rusak, cara mengatasinya periksa kondisi
kunci kontak apabila tidak dapat diperbaiki maka ganti kunci kontak.
5. Kerusakan pada solenoid, relay, saklar kopling atau saklar netral, cara
mengatasinya periksa kondisi dan kinerja komponen-komponen
tersebut, apabila rusak maka lakukan perbaikan atau ganti komponen
tersebut apabila diperlukan.
6. Sikat starter habis, cara mengatasinya ganti sikat dengan yang baru.
Kemungkinan penyebabnya:
Kemungkinan penyebabnya:
1. Kerusakan pada gigi fly wheel atau gigi pinion, cara mengatasinya
periksa kondisi gigi fly wheel dan gigi pinion dari keausan kemudian
lakukan perbaikan.
2. Kerusakan pada pegas pengembali (return spring) pada solenoid, cara
mengatasinya periksa kondisi solenoid apabila tidak dapat dilakukan
perbaikan maka ganti solenoid.
3. Periksa kumparan pull in coil dan hold in coil solenoid, cara
mengatasinya lakukan pengujian solenoid.
4. Kunci kontak macet, cara mengatasinya periksa kondisi kunci kontak.
5. Kerusakan pada rangkaian kelistrikan, cara mengatasinya periksa
rangkaian kelistrikan.
Kemungkinan penyebabnya:
4. Rangkuman
RANGKUMAN
Setelah membaca dan memahami materi dari modul ini, maka siswa silahkan
mengerjakan soal-soal latihan dibawah ini. Diharapkan siswa mengerjakan dengan
sungguh-sungguh tanpa melihat materi dan kunci jawaban karena soal latihan ini
bertujuan untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa terhadap materi pada
modul ini
1. Komponen mobil yang digunakan untuk memberikan putaran awal bagi mesin
agar dapat menjalankan siklus kerjanya adalah ….
a. Fly wheel
b. Baterai
c. Stater
d. Alternator
e. Dinamo AC
KUNCI JAWABAN:
1. c. Starter
3. d. Selenoid