Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang semakin lama semakin modern, maka semakin
maju juga perkembangan dunia industry.Setiap perusahaan memerlukan alat angkut yang
selalu menggunakan mesin. Apalagi alat-alat mengalami kerusakan, maka jalannya
perusahaan tersebut akan kurang lancar, untuk itu dibutuhkan seorang mekanik yang terampil
dan berpengalaman yang bertugas untuk memperbaiki segala kerusakan mesin yang ada pada
perusahaan tersebut.
Jadi sekarang mekanik dibutuhkan dalam satu perusahaan, agar dapat memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mobil.Agar siswa SMK Teknik Kendaraan Ringan
nantinya menjadi seorang yang terampil dan berpengalaman.Maka siswa SMK tersebut harus
terjun langsung kedunia industry untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di sekolah.Sehingga
dengan adanya PRAKERIN ini diharapkan para siswa mampu menjadi seorang mekanik
yang terampil dan berpengalaman.
Sekolah menengah kejuuan (SMK) mengajarkn siswanya untuk menjadiseorang
mekanik Yang terampil dan berpangalaman, selain pembelajarannya di lokasi
sekolah,sekolah juga mengajarkan ilmu Otomotif di luar sekolah yaitu dengan mengadakan
program PRAKERIN (praktek kerja industri) atau di sebut juga PKL (praktek kerja lapangan)
supaya setiap siswa SMK menjadi siswa yang terampil di bidangnya,sehingga setelah lulus
nanti sudah punya bekal keterampilan dan pengalaman kerja, sehingga mudah Zuntuk
mencari pekerjaan di masa yang akan datang.

C. TUJUAN
Tujuan diadakan praktek kerja industry :
1. Siswa dapat melakukan pengujian dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
komponen atau sistem lainny
2. . Siswa dapat mengambil informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan
dipahami.
3. Siswa dapat melakukan penetesan/pengujian dilakukan untuk menentukan
kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai
4. . Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan dan menentukan langkah perbaikan yang
diperlukan.
5. Siswa dapat melakukan kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), undang-undang K 3 (Kese-lamatan dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan
BAB 2
KAJIAN TEORI

A. Pengertian starter
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi
engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat
putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui
siklus pembakaran pada ruang bakar.
B. Fungsi Motor Starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga
dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada
motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan
proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat
mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
- Tekanan kompresi
- Gesekan pada semua bagian yang bergerak
- Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

C. Komponen Motor Stater


Motor starter terdiri dari beberapa komponen meliputi :
a. Yoke core dan pole core
Berfungsi sebagai tempat mengikat pole core yang dibuat dari besi/logam berbentuk silinder
dan sekaligus merupakan rumah armature. Sedangkan pole core berfungsi sebagai sebagai
penopang flied coildan merupakan medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil. Pada
umunya setiap starter mempunyai 4 buah pole core yang diikatkan pada yoke dengan di
sekrup.

5
b. Field coil
Berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada starter. Field coildisambungkan secara
seri dengan armature coil. Agar arus yang melewatifield coil juga mengalir ke armature coil.

c. Armature dan shaft


Tersusun dari armature core, armature shaft, komutator, armature coil ini akan dapat
mengubah energi listrik menjadi magnet dan diubah menjadi energi gerak putar pada poros
armature.
d. Gigi pinion dan over cluth
Berfungsi sebagai penghubung putaran poros armature dengan gigi fly wheel sehingga
putaran armature shaft dapat dipindahkan keporos engkol sehingga mesin dapat melakukan
langkah kerja.

Over running clutch berfungsi untuk mencegah terjadinya putaran yang berlebihan pada
motor starter. Karena putaran mesin setelah hidup akan melebihi putaran motor starter.

e. Drive lever berfungsi untuk mendorong gigi pinion ke arah fly wheel agar dapat berkaitan
dan juga menarik gigi pinion untuk terlepas dari fly wheel.

f. Sikat sikat
Motor starter biasanya dilengkapi dengan 4 buah sikat, dua buah diikatkan pada pemegang
yang diisolator dan disambungkan dengan armature coil melalui komutator. Sedangkan yang
dua sikat diikat pada pemegang yang dihubungkan dengan masa body motor starter.

g. Magnetic switch
Magnetic switch merupakan komponen motor starter yang berfungsi untuk menghubungkan
dan memutuskan arus dari baterai ke motor starter dengan kemagnetan. Magnetic switch
terdiri dsari selenoid, inti magnet, plunger, pegas pengembali, kontak plat dan terminal.
Selenoid terdiri dua kumparan yaitu : kumparan yang berfungsi sebagai penarik (pull in coil)
dan kumparan yang berfungsi sebagai penahan (hold in coil). Dan kedua kumparan ini akan
menggerakan plunger sehingga kontak plat akan menghubungkan antara terminal 30 dengan
terminal C serta menarik drive lever sehingga menghubungkan gigi pinion dengan fly wheel.
Pada selenoid terdapat 3 terminal meliputi : terminal 50, terminal 30, dan terminal C

D.PRINSIP KERJA MOTOR STARTER


8
1) Pada saat kunci kontak ON/ST

Maka arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa, dan dilain pihak pull in coil, field
coil dan kemassa melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya
magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada ke dua kumparan
tersebut sama.

Dari kejadian ini kontak plat (plunger) akan bergerak kearah menutup main switch sehingga
drive lever bergerak menggeser steter clutch (gigi pinion) kearah posisi berkaitan dengan ring
gear (fly wheel).

baterai→terminal50→hold in coil→massa

baterai→terminal→pull in coil→field in coil→armature→massa

2) Pada saat gigi pinion berkaitan penuh (terminal 30 dan terminal C berhubungan)

Pada saat seleniod timbul gaya magnet dan plunger bergerak sehingga kontak plat
menghubungkan terminal 30 dengan C motor starter maka terjadi aliran arus sebagai berikut :

baterai→terminal 30→seleniod→kontak plat→terminal C motor starter

pada kumparan pull in coil kemagnetannya hilang karena massa puul in coil dirangkai dengan
terminal C motor starter, sehingga pada kumparan pull in coil tidak terjadi beda potensial
sehingga pull in coil tidak bekerja, sedangkan hold in coil masih terjadi kemagnetan yang
berfungsi untuk mempertahankan posisi plunger untuk tetap menahan kontak plat
berhubungan dengan terminal C dengan terminal 30, sehingga motor starter tetap mendapat
arus dan terjadinya putaran pada motor starter.

9
3) Pada saat starter switch OFF

Sesudah starter swicth ke posisi off dan main switch dalam keadaan belum membuka, maka
aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C→field→armature→massa

Oleh karena switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal 50
melainkan dari terminal C, sehingga aliran arus menjadi :

baterai→terminal 30→main switch→terminal C→ pull in coil→hold in coil→massa

karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka gaya magnet yang dihasilkan juga
berlawanan maka arah gaya magnet dihasilkan juga berlawanan sehingga keduanya saling
menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan
kontak plat ke posisi semula. Dengan demikian drive lever menarik starter dan gigi pinion
terlepas dari perkaitan fly wheel.

10
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu pelaksanaan prakerin

Praktik kerja industri atau prakerin dimulai pada tanggal 12 maret 2012 sampai 10 juni
2012 di bengkel imi motor

B. Pembongkaran motor starter


Langkah pembongkaran dan perbaikan pada motor starter dapat dilakukan dengan mulai
membuka bagian berikut :

1. Lepaskan terminal C magnetic switch


2. Lepaskan magnetic switch dan plunger dengan drive lever
3. Lepaskan ebd frame
- Lepaskan sekrup dan bearing cover.
- Dengan menggunakan feeler gauge, periksa celah dan dorong armature shaft antara lock
plate dengan end frame.
- Lepaskan brush dan brush holder dengan tang lancip.
- Pastikan pengukuran ini kembali setelah selesai merakit.

11
4. Lepaskan armature shaft beserta over running clutch dari drive housing dan yoke.
5. Lepaskan starter cluth.
- Dengan menggunakan obeng, lepaskan snap ring.
- Lepaskan stop collar dari armature.

C. Pemeriksaan komponen motor starter


1) Pemeriksaan armature coil
→ ground tes (pengetesan hubungan ke massa/ body)

Dengan menggunkan alat pengetes alat atau circuit breker tester, periksa kumotator dan inti
coil armature. Jika ada hubungan dengan massa body harus diganti.

12

→ pemegang sikat
Periksa isolator antara pemegang sikat negativ (-) dan positif (+). Pemegang sikat harus
diperbaiki atau diganti jika ada hibungan.

→Sikat
Ukuran panjang sikat dan jika dibawah limit.
Panjang STD : 13,5 mm
Limit : 9 mm

13
→ pengetesan hubungan singkat

Letakkan armaturen diatas tester (glower) lalu letakan mata gergaji pada inti armature
sementara armature diputar. Jika mata gergaji tertarik atau bergeser, berarti ada hubungan
singkat.

→Kumparan armature
. pengetesan sirkuit terbuka
Dengan menggunakan alat pengetes armature atau circuit tester, periksa
hubungan antara segmen. Jika tidak ada hubungan pada segala titik berarti terdapat keocoran.

14
Ø Pemeriksaaan kumotator
Ø Periksa permukaan yang kotor
Ø Perbaikan dengan menggunakan amlpas atau bubut bila perlu.

Ø Periksa kelonjongan

- Perbaikannya dengan cara di bubut.


Limit : 0,005 mm

Ø Periksa diameter komutator


- Jika dibawah limit armature harus diganti.
STD : 30 mm
Limit : 28 mm

15
Ø Pengetesan kebocoran
Periksa hubungan antara kabel timah dan coil medan. Jika tidak ada hubungan berarti
terdapat kebocoran pada coil medan dan coil harus diganti.

2) Pemeriksaan magnetic switch


Ø Tekan plunger lalu dilepas, plunger harus berputar balik dengan segera setelah dilepaskan ke
posisi semula.

16
Ø Periksa kebocoran pull in coil, kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dengan
terminal C.

Ø Pengetesan kebocoran hold in coil, kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50


dengan body switch.
Ø Pengetesan switch magnet
- Setiap pengetesan dilakukan dalam waktu 3-5 detik
- Lepaskan terminal C

1. Pengetesan pull in
Hubungkan switch magnet dengan baterai seperti pada gambar.
Bagian negatif (-) baterai→body starter dan terminal C
Bagian positif : (+) baterai→terminal 50
Jika pinion menonjol, berarti pull dalam keadaan baik.

17

2. Pengetesan hold in \
Lepaskan kabel (-) dari terminal dan pinion harus masih dalam keadaan menonjol.
D. Pemasangan motor starter
Setelah selesai langkah pemeriksaan komponen, maka motor starter harus di rangkai kembali
untuk selanjutnya dilakukan pengetesan tanpa beban. Langkah pemasangannya adalah
sebagai berikut :
1. Tempatkan armature keadaan field frame
2. Pasang pemegang sikat
3. Pasang komutator end frame
4. Pasang rakitan field frame dan armature
5. Pasang switch magnet
6. Pasang tutup switch magnet
18

Pengetesan kemampuan kerja motor starter

Jepitlah motor starter pada ragum untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Langkah -langkah perangkaiannya :
a. Hubungkan starter pada baterai seperti pada gambar
Bagian positif : (+) baterai→(+)ampermeter
(-)ampermeter→terminal 30

Bagian negatif : (-) baterai→body starter

b. Hubungkan terminal 50 dan jika starter berputar dengan halus dengan meloncat keluar serta
mempergunakan arus kurang dari spesifikasi berarti dalam keadaan baik.
c. Tes kembalinya gigi pinion
Lepaskan kabel negatif dari switch body dan periksa bahwa gigi pinion dapat tertarik masuk
atau kembali.
19

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah saya mengamati kembali apa-apa yang sudah saya tulis dalam laporan, maka
dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prakerin sangat berguna bagi siawa untuk menambah pandangan


wawasan, pengetahuan dan pengalaman kerja serta keterampilan yang nyata dalam dunia
usaha.
2. Dengan program PRAKERIN siswa dapat terjun langsung kedunia kerja.
3. Dengan PRAKERIN diharaukan cara berpikir siswa dapat lebih luas menganai
kegiatan atau pekerjaan dalam bidan otomotif serta dapat bersikap
lebih dewasa dan mandiri.
4. Dengan program PRAKERIN di harapkan siswa dapat menembangkan
pengetahuan yang di peroleh dari dunia usaha dan selanjutnya di terapkan
dalam kehidupan dan dapat menjadi bekal dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut
setiap dunia usaha memiliki SDM yang tinggi yang mampu
bersaing dengan asing dan negara lain.
5. Program pelaksanaan Praktek Kerja Industry sangat tepat bagi siswa SMK untuk
menambah pengalaman dan keterampilan kerja dibidang Teknik Mekanik Otomotif
khususnya.
6. Dengan diadakannya PSG peserta dapat memperoleh pengukuran kerja dilapangan dan
memperoleh pengetahuan khususnya dalam bidang praktek.
7. Jadi, plaksanaan praktek Kerja Industry.

21
B. Saran

Untuk mendukung terlaksananya program praktek kerja industry (prakerin ) yang akan
dating maka dengan ini penulis memberikan saran yang sekiranya dapat di pertimbangkan.

1. Saran untuk sekolah


Dalam hal ini penulis menyarankan kepada guru mata diklat otomotif , agar ilmu –ilmu
keteknikan yang akan di ajarkan harus di imbangidengan praktek dan peralatan yang
mendukung sehigga pada saat pelaksanaan praktek siswa tidak merasa canggung lag iatau
bersikap pasif dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan di dunia usaha/industry.

2. Saran untuk perusahaan


Untuk lebih memper dalam pengalaman siswa, hendaknya perusaan memberikan pekerjaan
yang sekiranya dapat dilakukan oleh siswa, hal ini dilakukan dengan pengawasan dari pada
pembimbing untuk menghindari terjadinya kesalahan dalambekerja dan untuk menghindari
kecelakaan kerja.
3. Pada saat bekerja gunakanlah alat-alat dengan baik
4. Patuhilah tata tertib yang telah dibuat oleh suatu bengkel atau tempat kerja
5. Bertanggung jawablah sepenuhnya pada pekerjaan yang dilakukan hingga pekerjaan
selesai.

22
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER :
WWW.GOOGLE.COM

http://kursusteknisiotomotif.com/paket-training/mobil/6-sistem-starter-pengisian-alternator-
kelistrikan-mesin/
www.newsteep.com
www.wikipedia.com
13
Diposting oleh ahmad rusadi di 01.13
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya Arsip Blog
 Oktober (1)

 April (3)
 Februari (5)
 Januari (1)
Lihat profil lengkapku  November (2)

 September (1)
Translate

Pilih Bahasa ▼
ahmad rusadi. Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh lobaaaato. Diberdayakan
oleh Blogger.
m
o
c
.
l
i
a
m
t
e
k
c
o
r
@
i
d
a
s
u
r
d
a
m
h
k
a

Anda mungkin juga menyukai