Anda di halaman 1dari 7

Kegiatan Belajar

Sistem Starter

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui kegiatan mengamati, menanya,
pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik dapat:
1. Menyebutkan fungsi komponen sistem starter
2. Menjelaskan prinsip kerja sistem starter

B. Uraian Materi
Untuk membuat benda yang diam menjadi bergerak membutuhan energi yang relatif
besar. Silahkan diperhatikan dan dibayangkan orang pertama kali mengayuh sepeda,
atau ketika kalian diminta menyelep kelapa ingat-ingat kembali proses pertama kali
selep kelapa berputar, atau bagi yang mempunyai sepeda motor, silahkan diingat apa
yang dilakukan untuk menghidupkan mesin apabila double starter (starter listrik)
yang ada bermasalah. Silahkan didiskusikan bersama dengan temanmu dan tuliskan
hasil diskusinya kemudian silahkan dipresentasikan.

1. Fungsi dari sistem starter pada kendaraan adalah untuk memutarkan poros
engkol dari engine yang selanjutnya menggerakkan piston untuk melakukan
proses kerja dan menghasilkan pembakaran yang pada akhirnya mesin hidup.
2. Komponen-komponen sistem starter
Perhatikan gambar sistem starter berdasarakan tata letak komponen berikut :

1
Perhatikan gambar komponen motor stater dan selenoid berikut :

a. Kumparan medan/field coil/stator


berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet karena adanya arus
listrik yang mengalir pada
kumparan.

b. Armature/angker/rotor berfungsi
untuk merubah energi listrik
menjadi mekanik, dalam bentuk
gerak putar karena gaya tolak dan
gaya tarik dari medan magnet yang
dibangkitkan pada kumparan stator
dan rotor.
c. Sikat/brush berfungsi untuk
meneruskan arus dari field coil ke
armature coil dan langsung ke
massa melalui komutator.

d. Selenoid/Switch/sakelar magnet
berfungsi menghubungkan dan
melepaskan pinion gear ke/dari roda
penerus, sekaligus mengalirkan arus
listrik yang besar pada sirkuit motor
starter melalui terminal utama (plat
kontak).

2
e. Overruning clutch berfungsi untuk
meneruskan torsi putaran armature
ke ring gear mesin dan
memungkinkan pinion berputar lebih
cepat dari armature setelah mesin
distart, mencegah kerusakan
armature akibat gaya sentifugal
pada kecepatan tinggi.

f. Drive end frame berfungsi


memberikan perlindungan dari debu
dan udara korosif.

g. Drive Lever berfungsi untuk


mendorong overruning cluch assy
agar pinion gear berkaitan dengan
ring gear.

3. Prinsip kerja sistem starter


a. Pada saat kunci kontak pada posisi ST (starter)
Perhatikan gambar di bawah :

3
Pada saat kunci kontak diputar pada posisi ST, maka aliran listrik dari baterai
menuju ke pull in coil dan hold in coil melalui terminal 50 selenoid. Sehingga
selenoid bergerak sampai plat kontak terhubung dan melalui drive lever,
mendorong overruning clutch assy sehingga pinoin gear berkaitan dengan ring
gear. Pada saat ini juga motor starter sudah dialiri arus listrik walau lemah,
sehingga motor starter mulai berputar dengan pelan (pinion gear ikut berputar
karena satu poros dengan rotor/armature) dan perkaitan antara pinion gear
dan ring berlangsung dengan lembut.

b. Pada saat pinion gear berkaitan penuh dengan ring gear


Perhatikan gambar di bawah :

Pada saat pinion gear sudah berkaitan dengan ring gear, maka plat kontak
menghubungkan terminal 30 dengan terminal C pada selenoid. Sehingga pada
saat ini pull in coil sudah tidak teraliri arus listrik, dan yang menahan plat
kontak tetap terhubung adalah hold in coil. Pada saat ini field coil mendapat
aliran arus yang besar langsung dari baterai melalui terminal 30 dan terminal
C selenoid. Arus listrik yang besar membuat kemagnetan pada field coil dan
armature juga menjadi besar sehingga menghasilkan gerak putar yang kuat
dan mampu memutarkan ring gear yang membuat poros engkol juga mampu
berputar dan menggerakkan piston-piston untuk melakukan proses kerja
sehingga mesin hidup. Pada saat mesin hidup, maka ring gear berputar lebih
cepat dari pinion gear, sehingga pinion gear diputar oleh ring gear. Agar
armature tidak ikut diputar oleh gear yang dapat menyebabkan kerusakan
pada motor starter, maka kopling starter membebaskan putaran pinion gear.

4
c. Pada saat kunci kontak lepas dari posisi ST (50)
Perhatikan gambar di bawah :

Pada saat kunci kontak dilepaskan dari posisi ST (50) maka pull in coil dan
hold in coil tidak mendapat arus listrik dari terminal 50, tetapi mendapat arus
dari baterai melalui terminal C selenoid menuju ke pull in dan hold in coil baru
ke masa. Sehingga menyebabkan arah medan magnet pull in coil dan hold in
coil saling berlawanan maka medan magnetnya saling meniadakan. Akibatnya
return spring mengembalikan kontak plate ke posisi semula dan membuat
posisi drive lever kembali ke posisi semula sambil membawa overruning clutch
assy dan pinion gear terlepas dari ring gear. Karena plat kontak terputus maka
aliran arus listrik dari baterai menuju motor starter juga terputus dan motor
starter berhenti bekerja.

C. Kerjakan soal di bawah


Pentunjuk pengerjaan soal :
1. Diskusikan bersama dengan temanmu pertanyaan di bawah ini
2. Tulis jawabannya di buku masing-masing
3. Foto dan kirimkan di halaman tugas pada google classroom
Soal :

1. Cermati gambar rangkaian sistem starter di bawah, kemudian tulis urutan aliran
arus listrik dari baterai menuju ke selenoid dan motor stater pada saat kunci
kontak pada posisi ST, pada saat pinion gear terhubung dengan ring gear dan
pada saat kunci konta terlepas dari posisi ST.

5
6

Anda mungkin juga menyukai