Saat mesin dalam keadaan mati, tidak ada tenaga yang dihasilkannya. Karena itu mesin tidak
dapat memutarkan dirinya sediri pada saat akan dihidupkan. Tenaga untuk memutarkan mesin
pertama kali harus berasal dari luar mesin. Gerakan awal untuk memutarkan mesin diperlukan
untuk melakukan proses kerja mesin mulai dari langkah isap, kompresi (saat akhir langkah
kompresi busi memercik pada motor bensin atau bahan bakar diinjeksikan pada motor diesel),
kemudian usaha (terjadi pembakaran) sehingga mesin dapat hidup, dan langkah buang. Jadi yang
memberikan tenaga pertama kali untuk melakukan proses kerja mesin berasal dari luar mesin.
Sistem yang memberikan tenaga awal untuk menghidupkan mesin disebut dengan sistem starter.
Jika penghantar yang dialiri arus listrik seperti ditunjukkan gambar di atas ditempatkan di
dalam suatu medan magnet (gambar di bawah), maka garis-garis gaya magnet dari kutub utara ke
kutub selatan akan berbelok mengikuti arah garis gaya magnet yang berasal dari penghantar.
Garis-garis gaya magnet dari kutub utara ke selatan tersebut akan berbelok ke bagian atas
1
penghantar. Apabila garis-garis gaya magnet yang berbelok itu diumpamakan sebagai karet, maka
karet itu akan mendorong penghantar ke arah bawah. Demikian juga dengan garis-garis gaya
magnet tersebut akan mendorong penghantar untuk bergerak atau terlempar ke bawah.
Arah gerakan penghantar yang dialiri arus digambarkan dengan hukum tangan kiri Fleming.
Jari telunjuk menggambarkan arah medan magnet dari utara ke selatan, jari tengah menunjukkan
arah arus, dan ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar. Pada gambar di atas, arah aliran
arus adalah meninggalkan kita sehingga medan magnet berbelok ke atas dan mendorong
penghantar bergerak ke bawah. Jika penghantar tersebut dibentuk seperti huruf U (gambar 7.4 a)
dan diletakkan dalam suatu medan magnet, maka arah aliran arusnya ada dua yaitu mendekati
dan menjauhi kita. Kedua arah arus ini akan membentuk medan magnet yang arahnya berbeda
pula sehingga garis-garis gaya magnet akan berbelok ke arah bawah (pada arus yang mendekati
kita) dan berbelok ke atas (pada arus yang meninggalkan kita).
a. Baterai
Baterai pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik
sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.
b. Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan memberikan arus dari
terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Pada sistem starter, terminal yang
dipakai adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starter pada terminal 50.
c. Solenoid
Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besar mengalir dari
baterai ke motor starter. Selain itu, solenoid juga berfungsi untuk mendorong roda gigi pinion
motor starter sehingga berkaitan dengan roda gigi penerus (ring gear).
d. Motor starter
Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi
energi mekanik atau energi gerak / putaran Tenaga yang dihasilkan digunakan sebagai
penggerak awal untuk memutarkan poros engkol melalui roda penerus (flywheel) sehingga
proses kerja mesin mulai dari langkah isap, kompresi, usaha dan buang dapat terjadi dan
mesin dapat hidup.
2
Gambar 4. Motor starter tipe konvensional
3
terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada kumparan medan dan kumparan
armatur, motor starter masih berputar.
b. Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C → kumparan pull-in
coil → kumparan hold-in coil → massa → kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil
menghasilkan medan magnet, namun arahnya berlawanan.
c. Periksa apakah pinion bergerak ke-luar. Bila pinion gear tidak berge-rak keluar, periksa
kerusakan pada pull in coil, kemungkinan plunger macet atau penyebab lain.
4
e. Periksa bahwa ammeter menunjukan arus yang ditentukan.
Arus spesifikasi : kurang dari 50A pada 11 V.
f. Periksa bahwa pinion gear tertarik masuk dan motor starter segera berhenti bila kabel
diputuskan dari terminal 50.
Test kemampuan ini dilakukan sebelum dan sesudah OH motor starter.