Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR PRAKTIKUM

(JOBSHEET)

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan


Kelas/Semester : XI TKRO / Ganjil
Materi Pokok : Sistem motor stater

NAMA SISWA : …………………………………………………


KELAS / SEMESTER : …………………………………………………
NIS : …………………………………………………

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NEGERI 1 CIPATAT
2022
1 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO
SMK NEGERI 1 CIPATAT
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOBSHEET
Kelas XI Waktu : 8 x 45
Semester I Sistem Stater Menit
No.001/PKKR-XI Dibuat : Taufik Gunawan Tahun 2022

A. Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan cara perawatan sistem starter
4.3 Merawat secara berkala sistem starter

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Mereparasi secara berkala sistem starter

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran dengan model experiental learning melalui pendekatan
saintifik peserta didik diharapakan :
1) Dapat melakukan pengujian/test kemampuan kerja motor stater dengan benar sesuai
petunjuk dalam lembar kerja (jobsheet)
2) Dapat membongkar dan merakit kembali motor stater dengan benar sesuai sesuai
petunjuk dalam lembar kerja (jobsheet)
3) Dapat melakukan pemeriksaan komponen motor stater dengan benar sesuai
petunjuk dalam lembar kerja (jobsheet)
4) Dapat merangkai kelistrikan motor stater dengan benar sesuai petunjuk dalam lembar
kerja (jobsheet)
5) Dapat mengoperasikan motor stater dengan benar sesuai petunjuk dalam lembar
kerja (jobsheet)

D. Persiapan Alat dan Bahan


1) Alat
a) Special Service Tools (SST) : alat untuk melepas armature shaft bearing, alat
untuk memasang armature shaft large bearing, alat untuk memasang dan melepas
planet carrier shaft center bearing.
b) Alat Ukur :
 Circuit tester (AVO Meter)
 Tools Box Set
 Dial gauge, supporting tool dan dua blok V
 Vernier caliper (30 mm, 1,18 inch)
 Spring tension gauge (2,415 g, 5,3 lb, 24 N)
 Thickness gauge
 Micrometer (15 mm, 0,5906 in)
 Caliper gauge (15 mm, 0,5906 in)

2) Bahan
a) Unit Engine
b) Motor stater
c) Baterai
d) Kabel penghubung
e) Kunci kontak
f) Pelumas dan gemuk
g) Lap Majun
h) Nampan
2 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO
3) Penunjang Lainnya
Buku pedoman reparasi, manual books, lembar kerja (jobsheet), modul atau referensi
belaajr lainnya

E. Keselamatan Kerja
1) Untuk menjaga keselamatan, baju praktik dan sepatu praktik dipakai dengan benar.
2) Selama melakukan pembongkaran, simpanlah bagian-bagian yang dibongkar dengan
rapih, agar mempermudah perakitan kembali.
3) Selalu putar kunci kontak ke posisi OFF sebelum melepaskan sebuah komponen
listrik dari engine
4) Menggunakan peralatan praktikum sesuai dengan fungsi dan caranya
5) Melaksanakan praktek merawat berkala motor stater sesuai petunjuk lembar kerja
(Jobsheet)
6) Mintalah petunjuk pada instruktur/guru apabila ada hal-hal yang belum dipahami
7) Jangan melakukan pengukuran benda kerja atau komponen-komponen dalam
keadaan bergerak

F. Dasar Teori

Prinsip Kerja Motor Starter

1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya
gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat
membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming


 Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
 Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
 Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di


tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik
maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada
gambar disamping , medan magnet dari kutup
utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah
tengah medan magnet diletakkan konduktor yang
dialiri arus, sehingga akan timbul gaya
elektromagnetik yang menyebabkan konduktor
bisa berputar.

Motor starter bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Proses ini
memanfaatkan kaedah fleming left hand. Yang berbunyi, "apabila terdapat arus listrik
yang mengaliri konduktor, smentara konduktor tersebut terletak didalam medan magnet.
Maka konduktor tersebut akan terdorong sesuai garis gaya magnet yang ditunjukan
dengan kaedah tangan kiri fleming".

Hubungan antara garis gaya magnet, arus listrik dan gaya dorong ditunjukan dalam tiga
jari. Jari tengah menunjukan arah arus, jari telunjuk menunjukan arah medan magnet,
sedangkan jempol atau ibu jari menunjukan kemana arah gaya dorongan.

3 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


Cara Kerja Sistem Motor Starter
Cara kerja motor starter, dimulai ketika kita memutar kunci kontak.

 Saat kunci kontak berada di posisi “ON” relay utama atau main relay akan terhubung,
menyebabkan arus dari baterai mengalir ke semua sistem kelistrikan mobil.
 Saat kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan terhubung sehingga
arus akan mengalir dari baterai ke terminal 50 pada starter clutch.

Karena terminal 50 dialiri arus listrik, menyebabkan kemagnetan pada pull in coil sehingga
pull in coil bergerak ke arah hold in coil. Dalam hal ini, gerakan pull in coil akan mendorong
drive lever sehingga pinion gear terkait dengan flywheel.

Rangkaian Sistem Starter dengan relay

Pada fase ini, dorongan pull in coil bukan


hanya menggerakan pinion. Tetapi juga
menggerakan pull in coil itu sendiri ke arah
hold in coil. Akibat dorongan tersebut, hold
in coil juga terdorong ke arah solenoid
switch contact. Sehingga arus listrik di
terminal 30 motor starter, akan langsung
mengalir kedalam motor starter.
Didalam motor starter arus tersebut
dialirkan ke field coil untuk membangkitkan medan magnet, dan mengalir ke armature coil
melalui brush. Karena ada aliran listrik didalam medan magnet, hasilnya armature akan
berputar untuk menggerakan flywheel.

Saat mesin menyala, starter akan berhenti dengan menghentikan arus dari terminal 50.
Sehingga pull in coil terlepas dan kembali ke posisi semula. Dengan kembalinya pull in coil,
pinion gear juga akan lepas kaitannya dengan flywheel dan putaran motor juga terhenti
karena arus listrik pada solenoid switch contact terputus. Namun pinion gear sebenarnya
didesain agar mundur secara otomatis saat putaran flywheel lebih besar dari putaran starter.
Fungsi ini ditunjukan untuk memudahkan proses keterkaitan dan pelepasan pinion gear
dengan roda gigi flywheel.

Motor starter baru akan hidup pada saat posisi kunci kontak pada posisi ST (start), meskipun
pada saat sebelum posisi tersebut arus sudah masuk ke solenoid melalui terminal 30. Untuk
lebih jelaskan, mari kita bahas sama-sama proses atau cara kerja motor starter pada sebuah
mobil.

a) Pertama – Posisi Starter Switch ON

Gambar di bawah menunjukkan aliran arus pada saat starter switch posisi ON. Arus akan
bergerak sebagai berikut:

Baterai (terminal (+)) terminal 50 hold-in coil masa.


Baterai (terminal (+)) terminal 50 pull-in coil field coil armature masa.

4 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


Pada saat kunci kontak
(KK) diputar pada posisi
ON dan diteruskan
dengan start, arus akan
mengalir melalui terminal
50/ST, perhatikan
gambar di atas. Arus
yang masuk melalui
terminal 50 akan
diteruskan ke pull-in coil
dan hold-in coil yang ada
pada solenoid (switch
starter). Arus yang
melalui hold-in coil akan
diteruskan ke masa.

Apa yang terjadi dengan aliran arus semacam ini? Kondisi semacam ini mengakibatkan
adanya medan magnet dengan arah yang sama pada pull-in coil dan hold-in coil karena arah
arus yang searah. Medan magnet ini selanjutnya akan menarik plunger yang mengakibatkan
contact plate akan bergerak menuju arah terminal 30 dan terminal C (tetapi tidak sampai
menghubungkan kedua terminal tersebut). Pada saat yang bersamaan dengan hal tersebut,
drive lever akan bergerak menggeser starter clucth untuk menghubungkan gigi pinion ke ring
gear yang ada pada flywheel.

Sementara itu, arus yang melalui pull-in coil akan menuju ke terminal C (perhatikan baik-baik
ujung kumparan (pull-in coil) yang terhubung dengan terminal C dari bawah). Dari terminal C,
arus akan terus mengalir ke seluruh gulungan medan (field coil) yang kemudian akan ke
armature melalui sikat positif. Kemudian melalui sikat negatif, arus ini akan menuju ke masa
bodi kendaraan.

Dengan adanya aliran arus yang mengalir ke field coil yang relatif kecil (hanya dari terminal
50/ST) maka armature akan berputar lambat. Ingat bahwa terminal C dan terminal 30 pada
main switch belum terhubung oleh contact plate. Putaran armature yang lambat inilah yang
meungkinkan perkaitan antara gigi pinion dengan roda gigi pada flywheel terjadi secara
lembut.

b) Kedua – Pinion Terkait Penuh dengan Roda Gigi Flywheel

Bagian kedua dari cara kerja motor starter adalah terkaitnya pinion gear secara penuh.
Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar menunjukkan keadaan pada saat roda gigi pinion
terkait penuh dengan roda gigi flywheel. Pada keadaan ini aliran arus listrik dapat dijelaskan
secara sederhana seperti berikut.

Baterai (terminal (+)) terminal 50/ST


hold-in coil masa (ground).

Baterai (terminal (+)) terminal 30


contact plate terminal C field coil
armature/angker masa (ground).

5 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


Pada langkah sebelumnya, gigi pinion dapat terkait dengan baik (lembut) dengan roda gigi
pada flywheel karena putaran armature yang masih lambat. Ketika gigi pinion sudah terkait
secara penuh dengan roda gigi flywheel, contact plate akan menutup penuh main switch.
Pada saat contact plate menutup penuh, secara otomatis terminal C dan terminal 30 akan
terhubung.

Pada saat terminal C dan terminal 30 terhubung, arus yang mengalir ke pull-in coil terputus.
Akibatnya medan magnet yang berasal dari pull-in coil hilang dan juga arus yang mengalir ke
terminal C melalui ujung kumparan pull-in juga terputus. Tetapi arus yang mengalir pada
hold-in coil masih tetap ada. Ini bertujuan untuk tetap membangkitkan medan magnet
padanya sehingga mampu menahan pinion gear tetap terhubung dengan roda gigi flywheel
sekaligus menahan contact plate tetap menghubungkan terminal C dan terminal 30.

Di sisi lain dalam keadaan semacam itu, arus dari baterai (+) tentu saja langsung mengalir
ke armature melalui terminal 30 ke terminal C. Arus besar yang mengalir ke armature/angker
ini akan mengakibatkan armature berputar dengan cepat. Secara otomatis akan memberikan
torka (gaya putar) yang besar pada gigi pinion.

Torka (gaya putar) yang besar yang dimiliki oleh roda gigi pinion inilah yang selanjutnya
akan diteruskan ke roda gigi flywheel. Sehingga poros engkol dan komponen yang terkait
langsung (connecting road, piston, dll) akan ikut berputar dan menghasilkan kerja mesin.
Pada saat mesin telah hidup, putaran roda gigi flywheel lebih cepat dibandingkan dengan
roda gigi pinion. Ini akan mengakibatkan adanya putaran balik yakni ring gear yang semula
diputar oleh armatur melalui roda gigi pinion, sekarang putaran mesin melalui ring gear
memutar armature melalui roda gigi pinion.

Apakah ini berbahaya? Tentu saja jika putaran balik ini terjadi akan berbahaya dan fatal
akibatnya bagi motor starter. Tetapi tenang putaran balik tersebut dapat dihindari. Untuk
menghindari putaran balik yang dapat mengakibatkan kerusakan motor starter tersebut,
maka pada motor starter dilengkapi dengan komponen kopling starter. Komponen starter
clutch inilah yang akan membebaskan armatur dari putaran mesin melalui ring gear.

c) Ketiga – Posisi Starter Switch OFF

Bagian ketiga dari cara kerja motor starter


adalah posisi starter switch OFF. Perhatikan
gambar berikut. Gambar menunjukkan aliran
arus listrik pada saat posisi starter switch
OFF. Secara sederhana aliran arus listrik
tersebut adalah sebagai berikut.

Baterai (terminal (+)) terminal 30 contact plate terminal C pull-in coil hold-in coil
masa (ground).
Baterai (terminal (+)) terminal 30 contact plate terminal C field coil
armature/angker masa.

Ketika starter switch OFF atau dengan kata lain posisi KK dalam posisi IG/ON, maka arus
yang melalui terminal 50 akan terputus. Terputusnya arus yang masuk ke terminal 50 ini
mengakibatkan aliran arus yang masuk ke hold-in coil dan pull-in coil juga terputus. Tetapi
untuk arus masih akan tetap ada di kedua kumparan tersebut karena disuplai dari terminal
C.

6 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


Arus yang mengalir dari terminal C ke kedua kumparan tersebut berlawanan arah. Sehingga
mengakibatkan terbentuknya medan magnet dengan arah yang berlawanan juga. Ini
mengakibatkan terjadinya demagnetisasi atau penghilangan daya kemagnetan yang terjadi
pada kedua kumparan.

Hilangnya daya kemagnetan pada hold-in coil dan pull-in coil inilah yang kemudian dapat
membuat plunger kembali ke posisi semula dengan bantuan return spring. Dengan
kembalinya plunger pada posisi semula maka roda gigi pinion akan terlepas dari roda gigi
flywheel.

Pada saat yang sama, posisi contact plate akan kembali ke keadaan semula yang
mengakibatkan terminal 30 dan terminal C pada main switch tidak lagi terhubung. Dengan
demikian, arus listrik yang mengalir menuju terminal C terputus dan motor starter berhenti
berputar.

Jenis- jenis motor starter


Secara umum, ada tiga jenis motor starter. Sistem konvensional, sistem starter reduksi, dan
sistem starter tipe planetary.

1. sistem starter tipe konvensional


sistem starter tipe konvensional, memanfaatkan satu buah pinion gear yang akan terhubung
ke flywheel ketika drive lever digerakan oleh pull in coil. Sistem ini tergolong memiliki
konstruksi yang simple namun memiliki tenaga yang standar.

2. sistem starter tipe reduksi


sistem starter tipe reduksi adalah sistem starter yang memiliki gigi tambahan sebagai
pereduksi putaran. Putaran starter direduksi dengan tujuan menghasilkan momen puntir
yang kuat. Sehingga cocok untuk mesin-mesi yang memiliki kompresi tinggi seperti mesin
diesel. Sistem ini juga didesain lebih kecil dari tipe konvensional.

3. sistem starter tipe planetary


untuk tipe yang ketiga pada prinsipnya sama dengan sistem reduksi, namun perbedaan
terletak pada roda gigi tambahan yang berbentuk planetary atau memutar. Daya reduksi
sistem starter planetary lebih baik sehingga ukuran armature coil dapat diperkecil
Komponen Motor Starter

1. Field Coil
Komponen ini terbuat dari tembaga yang dililitkan pada inti motor
starter. Field coil ini berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet pada motor starter.

2. Jangkar / Armature

7 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


Komponen ini berfungsi untuk merubah arus listrik menjadi energi mekanik atau sebagai
penghasil momen putar. Pada komponen ini terdapat
komutator yang bersentuhan langsung dengan brush
yang berfungsi sebagai terminal armature. Selain itu
pada setiap ujung armature terdapat bearing yang
berfungsi untuk menopangnya agar dapat berputar
stabil diantara pole core.

3. Brush
Komponen ini terbuat dari tembaga lunak yang berfungsi untuk
meneruskan arus listrik dari field coil ke armature melalui
komutator. Brush pada starter, memiliki dua jenis, yaitu brush
positive dan negative. Brush ini selalu terhubung langsung
dengan komutator karena ditekan oleh pegas. Karena terbuat
dari bahan tembaga lunak, maka nantinya akan bisa habis dan
motor starter tidak dapat berputar.

4. Yoke dan Pole Core


Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder dan dapat
berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core.
Sedangkan, pole core berfungsi sebagai penopang dan
penguat medan magnet yang ditimbulkan field coil.

5. Sarter Clutch
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan momen putar
kepada roda penerusnya. Saat roda penerus cenderung
memutarkan pinion gear, maka sarter clutch juga berguna
sebagai pengaman armature coil.

6. Armature Brake
Komponen ini berfungsi untuk memperlambat laju putaran
armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.

8 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


7. Magnetic Switch
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan pinion gear ke
roda penerus. Selain itu juga berguna untuk melepaskan pinion
gear dari roda penerus. Komponen ini juga mengalirkan arus
listrik pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.

8. Driver Lever
Drive lever dapat berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi
yang berkaitan dengan roda penerus. Selain itu, komponen ini juga
dapat melepaskan pinion gear yang terkait dengan roda penerus saat
mesin menyala.Proses mendorong dan melepaskan ini juga dibantu
dengan magnetic switch. Sehingga fungsi dari komponen ini dapat
bekerja dengan baik.

9 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


G. Ketentuan Umum

1. Siswa harus datang tepat waktu untuk mempersiapkan diri sebelum pembelajaran
praktik kejuruan dilaksanakan.
2. Siswa diwajibkan mengenakan pakaian kerja, sepatu kerja, dan alat keselamatan
kerja atau PPE (Personal Protective Equipment).
3. Pergunakan Tools dan SST sesuai dengan spesifikasinya.
4. Hati-hati menggunakan bensin karena mudah terbakar dan meledak, dan hindari
penggunaan bensin untuk mencuci tangan.
5. Lakukan prosedur servis dan perbaikan mengikuti petunjuk/buku pedoman servis
(Service Manual) dari pabrikan atau lembar kerja (jobsheet).
6. Lakukan kalibrasi setting satuan/parameter yang tepat sebelum menggunakan alat
ukur listrik (multimeter).
7. Pastikan Anda melepas/memutus sumber tegangan/baterai pada saat masih
melakukan pembongkaran komponen untuk menghindari Short Circuit.
8. Setelah memasang/merakit komponen pastikan mur/baut telah dikencangkan
sesuai spesifikasi dan komponen dapat bekerja dengan baik.
9. Pastikan Anda membersihkan, menata, dan menempatkan kembali peralatan dan
perlengkapan yang digunakan pada saat ujian.

G. Langkah Kerja

 Sebelum mulai membongkar motor starter, pertama menentukan terlebih dahulu sumber
masalah secara kasar dengan melakukan test kemampuan adalah disarankan selama hal
ersebut membantu mempercepat pekerjaan overhaul. Juga lakukan test ini setelah perakitan
kembali untuk meyakinkan bahwa motor starter bekerja dengan baik.
 Prosedur test untuk motor starter tipe konvensional dan reduksi adalah sama. Pada bab ini
hanya menerangkan tipe konvensional.
 Selesaikan masing-masing test secepat mungkin (dalam 3 – 5 detik) bila tidak kumparan-
kumparan pada motor starter dap

10 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


1. Melakukan Pengujian Awal Kerja Motor Stater

1. TEST PULL – IN
a. Lepaskan kabel field coil dari terminal C.
b. Hubungkan baterai ke magnetic switch seperti
terlihat pada gambar. Periksa bahwa pinion
bergerak keluar.
 Bila pinion gear tidak bergerak keluar, periksa
kerusakan pada pull-in coil, kemungkinan plunger
macet atau penyebab lain.

2. TEST HOLD – IN
 Dengan menghubungkan baterai seperti di atas
dan pinion keluar, lepaskan kabel negatif dari
terminal C. Periksa bahwa pinion tetap keluar.
 Bila pinion gear tertarik masuk, periksa
kerusakan pada hold ini coil, massa hold-in coil
yang kurang baik, atau kemungkinan penyebab lain

11 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


3. TEST KEMBALINYA PINION
 Lepaskan kabel negatif dari switch body dan
periksa bahwa pinion tertarik masuk.
 Bila pinion gear tidak tertarik, periksa return
spring kemungkinan telah lemah, plunger macet
atau kemungkinan penyebab lain.

4. PERIKSA CELAH PINION (KECUALI TIPE


REDUKSI)
a. Lepaskan hubungan bateria dari magnetic switch
seperti terlihat pada gambar

b. Gerakkan pinion gear ke arah armature untuk


menghilangkan renggang (celah), kemudian ukur
celah antara ujung pinion gear dengan stop collar.
 Celah standar : 0,1 – 0,4 mm (0,004 – 0,016 in)
 Hasil pemeriksaan : .............................................
 Kesimpulan : ...........................................................

5. TEST TANPA BEBAN


a. Ikatkan motor starter dengan kuat pada
ragum atau lain-lainnya.
b. Hubungkan kabel field coil ke terminal
C, pastikan bahwa kabel tersebut tidak
berhubungan dengan body.
c. Hubungkan baterai dan ammeter seperti
pada gambar.
d. Periksa bahwa starter berputar dengan
lembut dan pinion bergerak keluar.
e. Periksa bahwa ammeter menunjukkan
arus yang ditentukan.

12 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


f. Periksa bahwa pinion gear tertarik masuk dan motor
starter segera berhenti bila kabel diputuskan dari
terminal 50. (Ini hanya perlu untuk motor starter
konvensional). Bila motor tidak berhenti seketika,
armature brake kemungkinan rusak.Hubungkan terminal
50. Jika stater berputar dengan halus dan tetap dengan
pinion meloncat keluar serta mempergunakan arus
kurang dari spesifikasi, berarti dalam keadaan baik :
 Arus Spesifikasi : Kurang dari 50 A pada 11 V.
 Hasil pemeriksaan :
.....................................................................
 Kesimpulan : .............................................

PENTING !
Besarnya arus listrik yang mengalir pada sirkuit selama test tanpa beban berbeda-beda tergantung
pada motor starter, tetapi pada beberapa motor starter mengalir arus dari 200-300 ampere. Lihat buku
pedoman reparasi untuk memastikan besarnya arus dan pastikan untuk menggunakan ammeter
dengan kapasitas yang tepat dan juga untuk menggunakan kabel yang baik.

D.2. TIPE KONVENSIONAL


1. KOMPONEN-KOMPONEN

2. PEMBONGKARAN
a. LEPASKAN END FRAME
1) Lepaskan sekrup dan bearing cover.
2) Dengan menggunakan thickness gauge, periksa celah
dorong armature shaft antara lock plate dengan end
frame.  Celah dorong : 0,05 – 0,60 mm (0,0020 –
0,0236 in).
 Hasil pemeriksaan : .............................................
 Kesimpulan : .........................................................

3) Pastikan untuk melakukan pengukuran ini kembali setelah selesai merakit


13 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO
LEPASKAN STARTER CLUTCH
1) Dengan menggunakan obeng, dorong stop collar
masuk (mengarah ke dalam).
2) Dengan menggunakan obeng, lepaskan snap ring.
3) Lepaskan stop collar dari armature shaft.

c. LEPASKAN BRUSH DAN BRUSH


HOLDER
1) Dengan menggunakan kawat baja, tarik dan
bebaskan pegas brush dan lepaskan brush dari brush
holder.
2) Tarik brush holder dari armature.

c. LEPASKAN BRUSH DAN BRUSH


HOLDER
1) Dengan menggunakan kawat baja, tarik dan
bebaskan pegas brush dan lepaskan brush dari
brush holder.
2) Tarik brush holder dari armature.

3. PEMERIKSAAN
3.1. Armature Coil
b. a. PERIKSA BAHWA KOMUTATOR
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
MASSA
 Dengan menggunakan ohmmeter
periksa bahwa tidak ada hubungan
antara komutator dengan armature
coil core.
 Bila terdapat gangguan, maka gantilah
armature.

14 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


b. PERIKSA KOMUTATOR DARI KEMUNGKINAN SIRKUIT
YANG TERBUKA
 Dengan menggunakan ohmmeter periksa hubungan antara
segmen komutator.
 Bila ada segmen yang tidak berhubungan maka gantilah
armaturenya.

3.2. Commutator

a. PERIKSA PERMUKAAN KOMUTATOR DARI


KEMUNGKINAN KOTOR ATAU TERBAKAR
Bila keadaan permukaan kotor atau terbakar, bersihkan
dengan amplas (No, 400) atau dengan membubut.
b. PERIKSA RUNOUT COMMUTATOR
 Runout lingkaran maksimum : 0,4 mm (0,016 in).
 Hasil pemeriksaan : ...............................................
 Kesimpulan : ............................................................
 Bila runoutnya lebih besar dari harga maksimumnya,
perbaiki dengan jalan membubut.

c. UKUR DIAMETER KOMUTATOR


1) Diameter standar : 28 mm (1,10 in)
2) Diameter minimum : 27 mm (1,06 in)
 Hasil pemeriksaan : ...................................................
 Kesimpulan : ..............................................................
3) Bila diameter komutator kurang dari harga minimum,
maka gantilah armature.

d. PERIKSA SEGMEN
1) Periksa semua segmen, dan keadaannya harus bersih
dan terbebas dari bahan-bahan asing.
 Kedalaman undercut standar : 0,6 mm (0,024 in).
 Kedalam undercut minimum : 0,2 mm (0,008 in).
 Hasil pemeriksaan : ......................................................
 Kesimpulan : ..................................................................
2) Bila kedalaman undercut kurang dari harga minimum,
perbaiki dengan menggunakan daun gergaji dan haluskan
sisi luarnya.

15 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


3.3. Field Coil

a. PERIKSA FIELD COIL DARI


KEMUNGKINAN SIRKUIT YANG
TERBUKA
 Dengan menggunakan ohmmeter, periksa hubungan
antara kabel brush pada field coil.
 Bila tidak ada hubungan, ganti field frame.

b. PERIKSA BAHWA FIELD COIL


TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
MASSA
 Dengan menggunakan ohmmeter pastikan bahwa
antara ujung field coil dan field frame tidak ada
hubungan.
 Bila ada hubungan, gantilah field framenya.

3.4. Magnetic Switch

a. PERIKSA PLUNGER
Dorong plunger ke dalam dan bebaskan. Pastikan bahwa
plunger cepat kembali ke posisi semula.

b. LAKUKAN TEST SIRKUIT


TERBUKA PULL-IN COIL
 Dengan menggunakan ohmmeter, periksa hubungan
antara terminal 50 dengan terminal C.
 Bila tidak ada hubungan, gantilah magnetic switch.

16 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


c. LAKUKAN TEST SIRKUIT TERBUKA HOLD-IN
COIL
 Dengan menggunakan ohmmeter periksalah
hubungan antara terminal 50 dengan switch body.
 Bila tidak ada hubungan, gantilah magnetic switch.

a. PERIKSA PINION GEAR DAN SPLINE TEETH


Periksa pinion gear dan spline teeth kemungkinan
terdapat kerusakan dan keausan. Bila keadaannya
rusak, gantilah dan juga periksa ring gear terhadap
keausan dan kerusakan.
b. PERIKSA KOPLING
1) Putar Pinion searah dengan jarum jam dan
periksalah keadaannya, dan harus dapat berputar
dengan lembut.
2) Putarkan pinion berlawanan dengan jarum jam
dan periksa keadaannya harus terkunci

3.6. Brushes

 UKUR PANJANG SIKAT (BRUSH)


Panjang standar : 16 mm (0,63 in)
Panjang minimum : 10 mm (0,39 in)
 Hasil pemeriksaan : ..........................................
 Kesimpulan : ......................................................

 Bila panjang sikat (brush) kurang dari harga


minimum, gantilah brush dan bentuklah dengan
jalan mengamplas.

17 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


3.7. Brush Spring
 UKUR BEBAN BRUSH SPRING DENGAN
MENGGUNAKAN PULL SCALE
 Bacalah pull scale pada saat brush
spring terpisah dari brush.
 Standar beban terpasang : 1,4 – 1,6 kg (3,1 – 3,5
lb, 14 – 16 N)
 Minimum beban terpasang : 1,0 kg (2,2 lb, 10 N)
 Hasil pemeriksaan : ................................................
 Kesimpulan : ..............................
 Bila beban terpasang dibawahharga minimum, gantilah pegas sikat (brush spring).

3.8. Brush Holder

 PERIKSA ISOLASI BRUSH


HOLDER
 Dengan menggunakan ohmmeter pastikan bahwa
brush holder positif tidak berhubungan dengan brush
holder negatif.
 Bila terdapat hubungan perbaiki atau ganti brush
holdernya

4. MERAKIT
a. PASANG STARTER CLUTCH
PADA ARMATURE
1) Pasang stop collar yang baru pada armature.
2) Dorong snap ring dengan menggunakan kunci socket
14 mm (0,55 in) dan tempatkan pada shaft groove.
3) Dengan ragum, ketatkan snap ring.Pastikan bahwa
snap ring duduk dengan baik.
4) Dengan menggunakan obeng,dorong pinion untuk
menggeser stop collar menumpang pada snap ring

18 | Lembar Praktikum PKKR Kelas XI TKRO


LEMBAR CATATAN

19 | P a g e
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Cipatat


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Materi Pokok : Sistem stater
Kelas / Semester : XI / I

Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub komponen Penilaian Ya
Tidak
70-79 80-89 90-100
(CK) (K) (SK)
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja
1.1 Penggunaan pakaian kerja
1.2 Persiapan Tools dan Equipment
1.3 Persiapan Lembar kerja /Jobsheet
Skor Perolehan :
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
Perbaikan Sistem Starter
2.1 Melepas motor starter dari engine
2.2 Pembongkaran komponen motor starter
2.3 Pemeriksaan komutator dan armature
2.4 Pemeriksaan field coil
2.5 Pemeriksaan sikat dan pemegang sikat
2.6 Pemeriksaan kopling starter dan roda gigi
2.8 Pemeriksaan solenoid switch
2.9 Perakitan motor starter
2.10 Pengujian motor starter tanpa beban
2.11 Pengujian motor starter dengan beban
Skor Perolehan:

III Hasil Kerja


Kinerja Sistem Stater
Skor Perolehan :

IV Sikap kerja
a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100
Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100
Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100
Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
20 | P a g e
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
Skor Perolehan :
V Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
Skor Perolehan :

Perhitungan nilai praktik (NP) :

Nilai Praktik
Prosentase Bobot Komponen Penilaian
(NP)
Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu
∑ NK
Kerja
1 2 3 4 5 6
Skor Perolehan
Skor Maksimal 300 1100 100 400 100
Bobot (%) 5 40 40 10 5
NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara
proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor maksimal

∑ 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑵𝑲 = × 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK


 Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program
keahlian.
 CK = Cukup Kompeten, K = Kompeten, SK = Sangat Kompeten

Cipatat, Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru mata
Gurupelajaran
Mata Pelajaran

Dra. Alfiah Wahab, M.Pd Taufik Gunawan, S.Pd


NIP. 19630429 198703 2 004 NIP. 197812022011011002

21 | P a g e
22 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai