Anda di halaman 1dari 7

SISTEM STATER

SISTEM STATER

MOTOR STATER

FUNGSI DAN KEGUNAAN MOTOR STARTER


Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga
mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.

PRINSIP KERJA MOTOR STARTER

1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik
yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet
(M) di sekeliling kawat.

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming/Fleming Left Hand Rule


· Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
· Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
· Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

BAGIAN – BAGIAN MOTOR STARTER


Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi
listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel. Sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian Motor Starter:

1. Saklar Starter (Selenoid )


2. Kumparan Medan (Field Coil )
3. Kumparan Jangkar
4. Sikat Arang ( Brush )
5. Armatur dan komutator
6. Over running clutch dan roda gigi pinion

1) Saklar Starter ( Magnetic Switch )


Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan medan
(Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan mendorong dan menariknya.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
· Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
· Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
· Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya
ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak
2) Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehinggai
hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field coil dihubungkan
dengan rmature coil secara seri melewati sikat arang (brush).
3) Kumparan Jangkar.
Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan
arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang putaran
kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur
melalui sikat arang (brush).
4) Sikat dan Pemegang Sikat .
Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui commutator. Dua
diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan
brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke
commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang
mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan
putaran armature dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti dengan menekan
sikat.
5) Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.
Over Runing Clutch berfungsi untuk:
· Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda gigi
pinion.
· Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear.
Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung
pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.

MERAKIT SISTEM MOTOR STARTER

1. Komponen Sistem Starter


Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya.
Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan
starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi:
· Kunci kontak (ignition switch)
· Fuse ( fusibel link )
· Kabel penghubung
· Baterai
· Motor Starter
a. Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada× Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition Swtch ) sebagai saklar
utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
· Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
· ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
· ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
· START : untuk Start
b. Sekering (Fuse) :
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
c. Baterai :
Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai
mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau
mas diberi kode 31.
d. Kabel :
Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung
komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya
menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan
untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar
karena perlu arus yang besar.

2. Menghidupkan Motor Starter


Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda gigi fly
wheel (engine hidup).

Cara Kerja Motor Starter


1. Pada saat motor Switch On
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melaluihold in
coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melaluiarmature. Pada saat in
hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arahyang sama, dikarenakan arah arus
yang mengalir pada kedua kumparan tersebutsama.Seperti pada gambar diatas.Dari kejadian ini
kontak plate (plunger) akan bergerak kearah menutup mainswitch, sehingga drive lever bergerak
menggeser starter clutch kearah posisiberkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran
arusnya adalah sebagaiberikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil makaarmature
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gearmenjadi lembut. Pada
kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.

2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh


Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan
mulaimenutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalirsebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coiltidak dapat
mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coilsaja. Bersama dengan itu
arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil→armature→massa melalui main switch.
Akibatnya starter dapat menghasilkan momen putar yang besar yang digunakan
memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature
melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling
starter akanmembebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.

3 . Pada saat starter switch OFF.


Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaan belum
membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagaiberikut:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Field coil→armature→massa
Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari
teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Pull in coil→Hold in coil→massa
Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan
sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan return spring
dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan demikian drive lever menarik
starter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan

PENGETESAN/PENGUJIAN MOTOR STARTER


1. Pengetesan Pull In Coil
· Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
· Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor starter
· Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong over
raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil

2. Pengetesan Hold In Coil


Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai dengan
terminal C.
Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan

3. Pengetesan Kumparan Medan


3.1. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masing- masing ujung
kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan.
3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa / bodi.
Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas.

4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur


4.1. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi harus tidak
ada hubungan.
4.2. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum melingkari
permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan kontinuitas.
5. Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada pengetesan ini
harus tidak ada kontinuitas.
5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.

6. Pengetesan Over Runing Clutch.


Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah jarum
jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam

DAFTAR PUSTAKA
 http://www.acdrive-china.com
 https://www.northshorecity.govt.nz/idsm/IDSM2009/1799.htm
 http://www.scribd.com/doc/122871803/Makalah-Dinamo-Start
 http://landakmaju.blogspot.com/2009/05/makalah-motor-starter.html

Anda mungkin juga menyukai