Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTEK UJI KINERJA MESIN

UJI KINERJA MESIN STARTER

Disusun Oleh :

Syachrudin Abdul Aziz (3.21.20.1.23)

ME-3E

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motor starter adalah alat yang digunakan untuk menghidupkan mesin atau
kendaraan saat pertama kali, di dalam motor starter terdapat banyak komponen
untuk menjalankan, dan begitu pula sistem atau cara kerja starter, untuk itu di
dalam laporan ini akan membahas tentang sistem kerja, komponen,dan hasil
praktikum uji kinerja motor starter.
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menguji kinerja mesin starter
menggunakan multimeter dengan prosedur yang benar
b. Mahasiswa dapat menganalisis hasil percobaan yang dilakukan dan
mengambil kesimpulan.
1.3 Manfaat
a. Bagi penulis sendiri, dimana dalam laporan ini penulis dapat menambah
wawasan tentang mesin starter;
b. bagi adik-adik mahasiswa dapat menjadi bahan perbandingan sewaktu
nanti mengadakan praktikum pada semester 6 (enam);
c. bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai pengujian
kinerja mesin starter.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian dan Macam-Macam Mesin Starter


Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu, motor
starter atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam jenis
starter. Diantaranya seperti berikut ini :
a. Direct On Line (DOL) Starter
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor
motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu
proteksi arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini
adalah kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya bisa
mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start ini
juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat
terlihat adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya
torsi start ini juga akan memberikan tekanan lebih pada coupling dan
beban.
Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup
besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga
ukuran range overloadnya.
b. Star Delta Starter
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun
atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta
Contactor, Timer untuk pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah
overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara Star. Gulungan
stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari
tegangan line. Jadi arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari
pada DOL Starter. Setelah mendekati speed normal starter akan berpindah
menjadi terkoneksi secara Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika
saat start motor tidak terbebani denganberat.
c. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan Star Delta Stater yaitu
dengan mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat
beberapa tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur
masuknya tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan
yang paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta
starter hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini
berguna untuk mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
d. Frequency Drive
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive),
VFD (Variable frequency Drive) atau Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian
utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian
kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency
yang diinginkan. VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb
:
120. f
RPM =
p
dimana
RPM : Kecepatan putar/speed motor (RPM)
f : Frequency (Hz)
p : pole
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan
motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai
dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan
motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.
2.2 Fungsi Motor Starter
Fungsi utama sistem starter adalah untuk menggantikan fungsi manual starter atau
kick starter pada mesin sepeda motor. Motor starter juga berfungsi untuk
memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga mesin dapat hidup
setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga. Lebih efisien
menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga manual
(tenaga manusia).

2.3 Prinsip Kerja Mesin Starter


Motor starter bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Proses ini memanfaatkan kaedah fleming left hand. Yang berbunyi, "apabila
terdapat arus listrik yang mengaliri konduktor, smentara konduktor tersebut
terletak didalam medan magnet. Maka konduktor tersebut akan terdorong sesuai
garis gaya magnet yang ditunjukan dengan kaedah tangan kiri fleming".

Hubungan antara garis gaya magnet, arus listrik dan gaya dorong ditunjukan
dalam tiga jari. Jari tengah menunjukan arah arus, jari telunjuk menunjukan arah
medan magnet, sedangkan jempol atau ibu jari menunjukan kemana arah gaya
dorongan.
Dari kaedah tersebut, kemudian disusun sedemikian rupa agar arah berkebalikan
sehingga gaya yang dihasilkan juga berkebalikan. Karena diletakan pada sebuah
poros menyebabkan gaya putar yang berkesinambungan. Prinsip ini sama dengan
prinsip motor starter pada umumnya dan hampir menyamai prinsip kerja generator
namun bedanya, generator mengubah energi mekanik menjadi listrik sedangkan
motor starter bekerja sebaliknya.

2.4 Bagian-Bagian Mesin Starter


Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk
mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan
fly wheel. Sehingga mesin hidup.
Berikut bagian-bagian mesin starter :
 Saklar Starter (Selenoid)
 Kumparan Medan (Field Coil)
 Kumparan Jangkar
 Sikat Arang (Brush)
 Armatur dan komutator
 Over running clutch dan roda gigi pinion
a. Saklar Starter (Magnetic Switch)
Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke
kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan
mendorong dan menariknya. Terminal – terminal yang ada pada saklar
starter :
- Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
- Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke
kumparan medan (field coil)
- Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci
kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC)
melalui plat kontak
b. Kumparan Medan (Field Coil) & Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole
core sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk
beroperasi. Field coil dihubungkan dengan armature coil secara seri
melewati sikat arang (brush).
c. Kumparan Jangkar
Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat
dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan
medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur.
Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui
sikat arang (brush).
d. Sikat dan Pemegang Sikat
Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui
commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan
dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua
brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke
commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon
tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus.
Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan
putaran armature tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat.
e. Over Running Cluch dan Roda Gigi Pinion
Over Runing Clutch berfungsi untuk:
- Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly
wheel melalui roda gigi pinion.
- Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada
putaran fly wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan
ring gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion
dan mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.

2.5 Cara Kerja Mesin Starter


 Posisi Kunci Kontak ST
Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua
kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik
plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas
menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan
fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar lambat.
 Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh
Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak
dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus
yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C >
kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter
berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch
mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran
fly wheel.
 Saat Kunci Kontak Posisi On
Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat
arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya
akan menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan
juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini
mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan plat
kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik
kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly
wheel.

2.6 Data Hasil Praktikum Uji Kinerja Mesin Starter

Hubungan Hasil
Belitan dengan Belitan 120 Ω
Belitan dengan Body  -
Armature dengan Armature 118 Ω
Armatur dengan Body  -
Sikat Arang dengan Body 34 Ω
Sikat Arang dengan Belitan 38 Ω
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Motor Starter Tipe Planetary. http://www.rollaclub.com/wiki/


/index php?title=Tech:Electrical/Starter_Motor/Planetary_Type. 15:57. 17
Mei 2015

Anonim. 2015. Komponen motor starter dan fungsinya.


http://ottologi.blogspot.com/2015/02/komponen-motor-starter-
danfungsinya.html

Daryanto. 1995. Teknik Servis Mobil, Jakarta: PT Rineka Cipta Huda,

Nurul. 2012. Sistem Starter. http://aduh2104.blogspot.com/2012/07/sistemstarter.


html. 15:06. 14 Juni 2015

Sinurat, Daud. 2011. Motor Listrik. http://daudelectrical.blogspot.com/2011/08


/motor-listrik.html. 21:34. 9 Mei 2015
LAMPIRAN LAPORAN SEMENTARA
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai