Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syachrudin Abdul Aziz

Kelas : ME 1B
NIM : 3.21.20.1.23

Projek 1

1. Ketentuan undang-undang yang mengatur tentang Pendidikan Pancasila


lengkap dengan bunyinya.

Pembahasan :
Dasar hukum penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
1. UU No.2 Tahun 1989 Pasal 39 tentang sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa :
1) Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan Pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan Pendidikan
Nasional.
2) Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib
memuat :
- Pendidikan Pancasila;
- Pendidikan Agama; dan
- Pendidikan Kewarganegaraan

2. PP No.60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi,


Berdasarkan ketentuan ini, khususnya pada Pasal 13 ayat (2) ditetapkan
bahwa kurikulum yang berlaku secara Nasional diatur oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan

3. Surat Keputusan Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional


Republik Indonesia No.38/DIKTI/Kep./2002 yang merupakan
penyempurnaan lebih lanjut dari keputusan Dirjen DIKTI
No.265/DIKTI/Kep./2000 dan surat keputusan Dirjen DIKTI
No.356/DIKTI/Kep./1995

Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah


agar mahasiswa mampu :
1. Memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat bangsanya dan konsisten dengan cita-cita yang
digariskan dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
2. Menghayatii filsafat dan tata nilai filsafat Pancasila, sehingga menjiwai
tingkah lakunya selaku warga negara Republik Indonesia.
3. Menjadi warganegara yang memiliki kesadaran kebangsaan yang tinggi
dan sikap tanggungjawab sebagai Warga Negara Indonesia.

Kompetensi yang Diharapkan


Mahasiswa diharapkan dapat memiliki seperangkat tindakan intelektual dan
dapat dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai seorang warga
negara dalam memecahkan berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dengan menerapkan pemikiran yang berlandaskan
pada nilai-nilai Pancasila.

2. Fenomena Sosial yang menunjukkan urgensi penyelenggaraan mata kuliah


Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

Pembahasan :
Generasi muda merupakan penerus generasi sebelumnya, dan tulang punggung
utama dari proses keberlangsungan tersebut. Dengan adanya Sumpah Pemuda
tahun 1928 yang merupakan awal pergerakan pemuda indonesia mengenai
kepedulian terhadap nasib bangsa indonesia kedepan, yang bertujuan untuk
memperjuangkan terbentuknya Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia (NKRI),
dengan semangat muda mereka mempersatukan bangsa indonesia menjadi satu
dengan hasil Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945.

Namun beda zaman beda pula sikap pemuda terhadap kondisi bangsanya,
saat ini pemuda indonesia terjebak dalam budaya apatis dan hedonis, pemuda yang
masih memikirkan nasib bangsanya kedepan terus berkurang, seandainyapun
banyak yang membicarakan kondisi bangsa ini lebih kepada kritikan dan keluhan
kondisi bangsa saat ini tanpa mau memikirkan solusi dan tindakan kedepan. Dengan
kondisi seperti ini kita wajib mewaspadai bahwa Indonesia dimasa depan akan
mengalami krisis kepemimpinan, ini dikarenakan bukan karena tidak ada orang
yang mau memimpin tetapi karena Indonesia kehilangan pemimpin yang
berkarakter pemimpin.

Tidak ada cara lagi menyelamatkan keutuhan Indonesia dimasa depan,


kecuali dengan menumbuhkan rasa kecintaan mereka terhadap Indonesia yang satu
kesatuan tak terpecah oleh batas wilayah dan suku dengan cara memberikan
Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Karena dengan hanya dengan
menumbuhkan kembali rasa cinta itu maka akan muncul rasa pengabdian kepada
negri ini, sehingga apapun profesinya dimanapun dia berada akan berusasha
memajukan dan membesarkan bangsa Indonesia.
3. Survey terbatas kepada mahasiswa tentang tingkat pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi bangsa di kalangan
mahasiswa dan persepsi mahasiswa mengenai tingkat kesadaran nilai-nilai
Pancasila para elit politik, pengusaha, dan warga negara, khususnya generasi
muda dewasa ini.

Pembahasan :
Setelah melakukan survey terbatas di kalangan mahasiswa mengenai tingkat
pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi bangsa
terlihat bahwa pemahaman mahasiswa masih kurang dan hanya sebatas
mengetahui namun belum tercerminkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
ditunjukan dengan banyaknya mahasiswa yang masih memiliki sifat yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila seperti individualis, gaya hidup yang
hedon serta kurangnya rasa empati atau toleransi antar sesama mahasiswa.

Survey yang kedua tentang persepsi mahasiswa mengenai tingkat kesadaran


nilai-nilai Pancasila para elit politik, pengusaha dan warga negara, dari data
yang didapatkan terlihat bahwa tingkat kesadaran nilai-nilai Pancasila masih
kurang, karena banyak kasus-kasus yang terjadi dikalangan elit politik hingga
warga negara yang menunjukan kurangnya cinta tanah air dan hanya
mementingkan diri sendiri dan golongannya.

Anda mungkin juga menyukai