Anda di halaman 1dari 8

Pneumatik dan Hidrolik I Katup

III. KATUP

Katup dapat dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan fungsinya yang


berkaitan dengan jenis sinyal, cara aktifnya, dan konstruksinya. Fungsi utama dari katup
adalah untuk merubah, membangkitkan atau membatalkan sinyal untuk tujuan
penyensoran, pemrosesan, dan pengontrolan. Sebagai tambahan, katup dipakai juga
sebagai katup daya untuk menyuplai udara bertekanan ke aktuator.
Katup dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu :katup kontrol arah, katup satu arah, katup
kontrol aliran, katup kontrol tekanan, dan katup kombinasi.

3.1 Katup Kontrol Arah


Katup kontrol arah mengontrol sinyal udara yang lewat dengan cara
membangkitkan, mengubah, atau mengalihkan sinyal.
Jika katup arah difungsikan sebagai elemen sinyal, maka akan menghasilkan
sinyal bila diaktifkan (misal dengan tuas atau rol) untuk informasi (misal informasi posisi
silinder).
Jika sebagai elemen pengolah, katup kontol arah mengalihkan, membangkitkan,
atau merubah sinyal, bergantung pada sinyal masukan yang diterima.
Jika sebagai elemen daya, katup kontrol arah harus mengirimkan volume udara
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan aktuator, dan bila dibutuhkan volume aliran
udara yang lebih besar, maka diperlukan ukuran katup yang lebih besar.
Dalam diagram rangkaian, katup kontrol arah digambarkan dengan simbol-simbol
yang sudah distandarkan bentuknya, simbol-simbol tersebut hanya menyatakan fungsi
katup, dan tidak menyatakan prinsip desain pada alat yang dikonstruksi, dengan
ketentuan sebagai berikut :
Posisi peralihan (penggeseran) katup digambarkan dengan segi empat.
Jumlah segi empat berdekatan menunjukkan berapa banyak posisi peralihan.
Fungsi dan prinsip kerja digambarkan di dalam segi empat (kotak)
Garis menunjukkan jalan (lintasan), sedang anak panah menunjukkan arah aliran.
Posisi menutup ditunjukkan di dalam segi empat dengan garis siku-siku.
Pertemuan lintasan (lubang) aliran digambarkan dengan sebuah titik.
Sambungan (lubang-lubang saluran masuk dan saluar keluar) ditunjukkan dengan
garis yang menempel diluar segi empat yang menggambarkan posisi normal atau
awal.

7
Pneumatik dan Hidrolik I Katup

Posisi lain diperolah dengan menggeser segi empat sampai lubang-lubang alirannya
bertemu dengan sambungan-sambungannya.
Posisi penggeseran (pemindahan) dinyatakan dengan huruf-huruf kecil a,b,c,...dan o
Penamaan katup dinyatakan dengan jumlah sambungan dan jumlah posisi
penggeserannya, contoh katup 3/2, 5/2, 4/3, dan sebagainya
Semua simbol pada rangkaian harus diberi nama, dimana sistem penomoran yang
digunakan untuk menandai Katup Kontrol Arah ada yang menggunakan sistem huruf
dan sistem angka, seperti dibawah ini.

Lubang / sambungan Sistem angka Sistem huruf

Lubang / sambungan tekanan 1 P


Lubang / sambungan pembuangan 3, 5 R, S, T
Lubang / sambungan keluaran 2, 4 A, B
Saluran pengaktifan :
Membuka aliran dari 1 ke 2 12 Z (katup 3/2)
Membuka aliran dari 1 ke 2 12 Y (katup 5/2)
Membuka aliran dari 1 ke 4 14 Z (katup 5/2)

2 4 2
12 (Z) 14 (Z) 12 (Y)

1 3 5 3
1
Gambar 3.1 Katup kontrol arah

Metoda aktuasi dari katup kontrol arah bergantung pada tugas yang diperlukan,
adapun jenis-jenis penggerak katup antara lain :
1. Kontrol manual, yang terdiri dari tombol tekan, tuas / tangkai, dan pedal
2. Kontrol mekanik, yang terdiri dari plunyer, rol, dan pegas
3. Kontrol pneumatik, yaitu dengan tekanan udara
4. Kontrol elektrik, yaitu dengan Solenoid
5. Kontrol kombinasi, salah satunya adalah kombinasi antara elektrik dan pneumatik

8
Pneumatik dan Hidrolik I Katup

3.2. Katup Satu Arah (Check valve)


Ada dua konfigurasi utama dari katup satu arah, yaitu dengan atau tanpa pegas, dimana
katup satu arah dapat menyetop aliran secara menyeluruh pada satu arah. Katup satu
arah disebut juga sebagai katup non balik (non return valve)

Katup Tanpa Pegas Katup Dengan Pegas

1 2 1 2
Gambar 3.2 Simbol katup satu arah

Gambar 3.3 konstruksi katup satu arah dengan pegas

3.3. Katup Kontrol Aliran (Throttle Valve)


Katup kontrol aliran bekerja berdasarkan besar kecilnya pembukaan katup, panah
menunjukkan bahwa komponen dapat diatur, tetapi tidak menjelaskan arah dari aliran
yang diatur.

Gambar 3.4 Katup pengatur aliran

9
Pneumatik dan Hidrolik I Katup

3.4. Katup Kontrol Satu Arah Aliran (One Way Flow Control Valve)
Katup ini digunakan untuk pengaturan kecepatan aktuator khususnya untuk
memperlambat kecepatan gerak aktuator, dengan cara menyempitkan saluran udara
pada satu arah. Katup ini merupakan gabungan antara katup satu arah (Check valve)
dan katup kontrol aliran (Throttle Valve), katup ini sebaiknya dipasang sedekat mungkin
dengan silinder

Gambar 3.5 Katup kontrol satu arah aliran

3.5. Katup Balik Fungsi ”ATAU” (Shuttle valve)


Katup ini juga disebut komponen fungsi ATAU. Jika silinder atau katup kontrol
dioperasikan dari dua tempat atau lebih, katup ini bisa digunakan.
Elemen tanpa pengembali ini, mempunyai dua lubang masukan dan satu lubang
keluaran. Jika udara bertekanan diberikan pada lubang pertama, maka kedudukan seal
katup menutup lubang masukan yang lain sehingga sinyal dilewatkan ke lubang
keluaran. Ketika arah aliran udara dibalik, silinder atau katup terhubung ke
pembuangan. Kedudukan seal tetap dalam posisi sebelumnya disebabkan dari kondisi
tekanan.

Gambar 3.6 Katup balik fungsi ATAU

10
Pneumatik dan Hidrolik I Katup

3,6. Katup Tekanan Ganda (Two pressure valve)


Katup tekanan ganda mempunyai dua lubang masukan X (1) dan Y (1), dan sebuah
lubang keluaran A (2). Udara bertekanan mengalir melalui katup hanya bila diberikan
sinyal pada kedua lubang masukan. Bila salah satu sinyal masukan saja, maka aliran
keluarannya akan tertutup, Katup tekanan ganda terutama dipakai untuk kontrol
pengunci, kontrol pengaman, dan operasi logika.

Gambar 3.7 Katup tekanan ganda

Pada prinsipnya rangkaian katup tekanan ganda adalah sama dengan dua sinyal
masukan secara seri, sinyal keluaran dilewatkan hanya bila kedua elemen sinyal
diaktifkan.

3.7. Katup Buang Cepat (Quick exhaust valve)


Katup buang cepat digunakan untuk meningkatkan kecepatan gerak silinder,
prinsip pengoperasian adalah dengan mengurangi tahanan aliran udara pembuangan
silinder. Untuk mengurangi tahanan, udara dikeluarkan langsung ke atmosfir melalui
mulut pembuka yang lebar.

Gambar 3.9 Katup buang cepat

11
Pneumatik dan Hidrolik I Katup

3.8. Katup Kontrol Tekanan


Katup pengontrol tekanan dapat dibagi menjadi dua, yaitu katup pengatur tekanan
dan katup pembatas tekanan. Katup pengatur tekanan secara umum dapat diatur
besarannya berdasarkan pengaturan pegas.

3.8.1 Katup pengatur tekanan ( Pressure regulator valve)


Katup ini sering disebut juga sebagai katup sekuen atau katup sakelar tekanan,
dengan prinsip kerja adalah sebagai berikut : Katup akan terbuka apabila tekanan yang
diatur pada pegas terlampaui. Udara mengalir dari saluran suplai 1 (P) ke lubang
keluaran 2 (A).

Gambar 3.10 Simbol katup pengatur tekanan


Lubang keluaran 2 (A) terbuka apabila sudah terbentuk tekanan yang diatur, dan piston
kontrol membuka jalur suplai 1 (P) ke lubang keluaran 2 (A).

3.8.2 Katup pembatas tekanan


Katup ini digunakan terutama sebagai pengaman, gunanya untuk mencegah
tekanan maksimum yang diijinkan dalam suatu sistem yang melebihi.
Jika tekanan maksimum saluran katup masuk sudah dicapai, katup saluran keluar
terbuka dan udara menyembur ke atmospher. Katup tetap membuka sampai pegas
yang terpasang menutup kembali setelah pencapaian tekanan yang disetel sebelumnya
sesuai dengan kekuatan tekan pegas.

Gambar 3.11 Katup pembatas tekanan

12
Pneumatik dan Hidrolik I Katup

3.9. Katup Kombinasi


Elemen-elemen dari berbagai kelompok kontrol dapat dirakit menjadi satu unit
konstruksi yang dinamakan dengan katup kombinasi, dimana simbol yang ada
menjelaskan beberapa komponen yang digabung dalam unit kombinasi tersebut.

3.9.1. Katup tunda waktu (Time delay valve)


Katup tunda waktu adalah kombinasi katup 3/2 dan katup pengontrol satu arah,
serta tabung udara. Katup 3/2 bisa menjadi sebuah katup posisi normal terbuka atau
tertutup.

a. b.
Gambar 3.12 Katup tunda waktu dan simbol (a : NO dan b : NC)

Cara kerja katup tunda waktu (NC) : udara bertekanan dialirkan pada saluran sulai
1 (P). Udara kontrol mengalir ke katup pada saluran 12 (Z). Udara mengalir melewati
katup pengontrol aliran satu arah dan bergantung pada pengaturan baut pencekik, lebih
besar atau lebih kecil jumlah udara mengalir per satuan waktu ke dalam tabung udara.
Ketika kebutuhan tekanan kontrol telah memenuhi tabung udara, udara akan
mengaktifkan katup 3/2, sehingga akan menutup aliran udara dari saluran keluaran 2 (A)
ke saluran pembuangan 3 (R), akibatnya udara bisa mengalir dari saluran suplai 1 (P)
ke saluran keluaran 2 (A). Waktu yang dibutuhkan untuk membangun tekanan dalam
tabung udara adalah sama dengan tunda waktu kontrol dari katup.
Jika saluran pandu 12 (Z) tekanannya ditiadakan, maka pegas katup 3/2
mengembalikan ke posisi awalnya. Saluran keluaran 2 (A) terhubung ke saluran
pembuangan 3 (R) dan 1 (P) tertutup.

13
Pneumatik dan Hidrolik I Katup

Contoh Soal
1. Sebutkan macam-macam katup pneumatik
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan shuttle valve dan two pressure valve

Jawaban
1. Macam-macam katup pneumatik antara lain katup kontrol arah, katup satu arah,
katup kontrol aliran, katup kontrol tekanan, dan katup kombinasi.
2. Persamaan keduanya dapat digunakan untuk opresai logika, sedang perbedaannya
shuttle valve digunakan untuk rangkaian pneumatik yang membutuhkan satu atau
lebih input kontrol, sedang two pressure valve digunakan untuk rangkaian pneumatik
yang membutuhkan dua atau lebih input kontrol sekaligus

14

Anda mungkin juga menyukai