BAB I
DASAR – DASAR PNEUMATIC
1|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
2|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
3|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
4|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
5|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
6|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
7|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
8|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
BAB II
BAGIAN – BAGIAN TRAINER PNEUMATIK
Double Acting
Silinder LS.1 LS.2
Air Service Unit
LS.3
LS.4
SV.4
9|Page
MODUL TRAINER PENUMATIC
10 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
7. Terminasi
Tempat untuk terminasi kabel dari semua komponen yang ada pada
trainer pnaumatik. Daftar terminasinya adalah sebagai berikut :
1 + 24 VDC
2 - 24 VDC
3 - Selenoid Valve
4 SV. 1
5 SV. 2
6 SV. 3
7 SV. 4
8 Com LS.1
9 LS.1
10 Com LS.2
11 LS.2
12 Com LS.3
13 LS.3
14 Com LS.4
15 LS.4
17 DS.1
18 DS.2
19 PB.1
20 PB.2
21 PB.3
22 PB.4
11 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
8. Power supply
Digunakan untuk power supply tegangan 24 VDC yang nantinya
difungsikan untuk mengaktifkan solenoid valve.
9. Soket power
Sebagai penghubung untuk supply tegangan PLN 220 VAC ke dalam
trainer pneumatic.
10. Fuse
Digunakan sebagai pengaman rangkaian jika terjadi hubung singkat
pada saat perakitan elektrikalnya.
11. Saklar on – off
Saklar ini digunakan untuk menyalurkan tegangan PLN 220 VAC ke
dalam trainer pneumatic yang dilengkapi dengan lampu indicator. Jika
lampu indicator menyala, menandakan bahwa tegangan 220 VAC sudah
mengalir ke trainei pneumatic.
12 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
BAB III
Silinder 1 Silinder 2
4 2 4 2
Compressor
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 1 dan silinder 2.
2. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
3. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pstikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
4. Tekan tombol merah yang ada pada SV1, maka silinder 1 akan
bergerak maju.
5. Tekan tombol merah yang ada pada SV2, maka silinder 1 akan
bergerak mundur.
6. Tekan tombol merah yang ada pada SV3, maka silinder 2 akan
bergerak maju.
13 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
7. Tekan tombol merah yang ada pada SV4, maka silinder 2 akan
bergerak maju.
3.2 Elektro pneumatic
Pada system elektropneumatik, kita membutuhkan tegangan listrik
untuk mengaktifkan solenoid valve nya. Pada trainer pneumatic ini,
solenoid valve nya menggunakan sumber tegangan 24 VDC.
Percobaan 1 :
Menggerakkan sebuah double acting silinder 1 maju dan mundur
menggunakan push button. Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Silinder 1
4 2
SV.1 SV.2
5 3
1
Air Service Unit
Compressor
+24V 1 2
3 3
PB.1 PB.2
4 4
SV.1 SV.2
0V
14 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 1.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Tekan PB.1, maka silinder 1 akan bergerak maju.
8. Tekan PB.2, maka silinder 1 akan bergerak mundur.
9. Setelah selesai melakukan percobaan, matikan tombol power
sebelum melepas kabel konektornya.
Percobaan 2 :
Menggerakkan sebuah double acting silinder 2 maju dan mundur
menggunakan push button. Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Silinder 2
4 2
SV.3 SV.4
5 3
Air Service Unit 1
Compressor
15 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
+24V 1 2
3 3
PB.3 PB.4
4 4
SV.3 SV.4
0V
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 2.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Tekan PB.3, maka silinder 2 akan bergerak maju.
8. Tekan PB.4, maka silinder 2 akan bergerak mundur.
9. Setelah selesai melakukan percobaan, matikan tombol power
sebelum melepas kabel konektornya.
Percobaan 3 :
16 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Silinder 1 Silinder 2
4 2 4 2
Compressor
+24V 1 3
3 3
PB.1 PB.2
4 4
0V
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 1 dan 2.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
17 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Percobaan 4 :
Menggerakkan dua buah double acting silinder yaitu silinder 1 dan
silinder 2, maju dan mundur menggunakan 4 buah push button.
Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Silinder 1 Silinder 2
4 2 4 2
Compressor
18 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
+24V 1 2 3 4
3 3 3 3
4 4 4 4
0V
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 1 dan 2.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Tekan PB.1, maka silinder 1 akan bergerak maju.
8. Tekan PB.2, maka silinder 1 akan bergerak mundur.
9. Tekan PB.3, maka silinder 2 akan bergerak maju.
10. Tekan PB.4, maka silinder 2 akan bergerak mundur.
19 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Percobaan 5 :
Menggerakkan sebuah double acting silinder yaitu silinder 1, maju
kemudian mundur otomatis menggunakan push button dan limit
switch.
Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Silinder 1
LS.2
4 2
SV.1 SV.2
5 3
Air Service Unit 1
Compressor
+24V 1 2
3 3
PB.1 LS.2
4 4
SV.1 SV.2
0V
20 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 1.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Tekan PB.1, maka silinder 1 akan bergerak maju, kemudian setelah
menyentuh LS.2, maka silinder 1 akan bergerak mundur otomatis.
8. Setelah selesai melakukan percobaan, matikan tombol power
sebelum melepas kabel konektornya.
Percobaan 6 :
Menggerakkan sebuah double acting silinder yaitu silinder 2, maju
kemudian mundur otomatis menggunakan push button dan limit
switch.
Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Silinder 2
LS.4
4 2
SV.3 SV.4
5 3
Air Service Unit 1
21 | P a g e
Compressor
MODUL TRAINER PENUMATIC
+24V 1 2
3 3
PB.3 LS.4
4 4
SV.3 SV.4
0V
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 2.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Tekan PB.3, maka silinder 2 akan bergerak maju, kemudian setelah
menyentuh LS.4, maka silinder 2 akan bergerak mundur otomatis.
22 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Percobaan 7 :
Menggerakkan sebuah double acting silinder yaitu silinder 1, maju
dan mundur otomatis secara terus menerus menggunakan detent
switch dan limit switch.
Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Silinder 1
LS.1 LS.2
4 2
SV.1 SV.2
5 3
Air Service Unit 1
Compressor
+24V 1 2
DT.1
3 3
LS.1 LS.2
4 4
SV.1 SV.2
0V
23 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 1.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Pastikan bahwa silinder 1 sudah menyentuh LS.1.
8. Tekan DT.1, maka silinder 1 akan bergerak maju, kemudian setelah
menyentuh LS.2, maka silinder 1 akan bergerak mundur otomatis.
Dan setelah menyentuh LS.1, maka silinder 1 akan bergerak maju
kembali. Pergerakan silinder 1 maju dan mundur secara otomatis
akan berlangsung secara terus menerus.
9. Untuk mematikan rangkaian, tekan kembali DT.1.
10. Setelah selesai melakukan percobaan, matikan tombol power
sebelum melepas kabel konektornya.
Percobaan 8 :
Menggerakkan sebuah double acting silinder yaitu silinder 2, maju
Silinder 2
dan mundur otomatis secara terus menerus menggunakan
LS.3 LS.4
detent
switch dan limit switch.
Perhatikan gambar rangkaian berikut :
4 2
SV.3 SV.4
5 3
Air Service Unit 1
24 | P a g e
Compressor
MODUL TRAINER PENUMATIC
+24V 1 2
DT.2
3 3
LS.3 LS.4
4 4
SV.3 SV.4
0V
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 2.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Pastikan bahwa silinder 2 sudah menyentuh LS.3.
25 | P a g e
MODUL TRAINER PENUMATIC
Percobaan 9 :
Menggerakkan dua buah double acting silinder yaitu silinder 1 dan 2,
maju berurutan dari silinder 1 kemudian silinder 2, dan mundur
bersamaan menggunakan push button dan limit switch.
Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Silinder 1 Silinder 2
LS.1 LS.2 LS.3 LS.4
4 2 4 2
Compressor
+24V 1 2 3
3 3
PB.1 PB.2
4 4
3
LS.2
Langkah praktikum :
1. Hubungkan selang pneumatic sesuai dengan gambar diatas pada
trainer pneumatic untuk menggerakkan silinder 1 dan 2.
2. Rangkailah diagram elektrikalnya sesuai dengan gambar diatas.
3. Lakukan pengecekan hubungan untuk memastkan bahwa terminal
+ 24 VDC tidak terhubung langsung ke terminal – 24 VDC
menggunakan AVO meter.
4. Nyalakan compressor dan buka kran pada compressor.
5. Atur tekanan udaranya dengan memutar knop pada air regulator
dan amati jarum penunjukknya. Pastikan bahwa tekanannya sudah
sesuai dengan spesifikasi dari silindernya.
6. Hubungkan kabel power ke trainer pneumatic, dan nyalakan tombol
powernya.
7. Tekan PB.1, maka silinder 1 akan bergerak maju, kemudian setelah
menyentuh LS.2, maka silinder 2 akan bergerak maju.
8. Tekan PB.2, maka silinder 1 dan 2 akan bergerak mundur secara
bersamaan.
9. Setelah selesai melakukan percobaan, matikan tombol power
sebelum melepas kabel konektornya.
27 | P a g e