Anda di halaman 1dari 9

MODUL 3 INSTRUMENTASI INDUSTRI DENGAN

ELEKTROPNEUMATIK

YOGA YUDANTO EKO PUJIANTORO (1510631160120)

Dosen : Mochamad Mardi Dinata, S.T,M.T.

Joko Slamet Saputro, Spd., MT.

Ulinnuha Latifa, ST., MT.

Tanggal Percobaan : 04/05/2018

TEL61650-PRAKTIKUM SISTEM INSTRUMENTASI

Lab. Dasar Teknik Elektro-Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak rangkaian pneumatic yang


berbeda. Perintah yang
Dimodul ini, kita dilakukan pada modul ini
akan mempelajari tentang untuk rangkaian pneumatic
pengenalan perangkat lunak ada Sembilan, dengan
festo fluidsim, alat penggerak beberapa perintahnya
penggerak pneumatic dan menambahkan satu
katup control pneumatic. komponen tambahan.
Pada percobaan di modul ini Harapan dari praktikum ini
yaitu membuat rangkaian adalah praktikan mengerti alat
pneumatic dengan – alat yang digunakan pada
menambahkan komponen – praktikum ini terutama dalam
komponen yang digunakan memanfaatkan rangkaian
dalam membuat rangkaian pneumatik.
pneumatic, yang setelah itu
disimulasikan. Dan dari 1. PENDAHULUAN
rangkaian pneumatic ini akan Tujuan dari percobaan ini
dikembangkan dengan adalah memahami konsep
memberikan perintah – instrumentasi di dunia
perintah sehingga akan industri yang berhubungan
menghasilkan hasil kerja dari dengan elektropneumatik.
Agar pemahaman dari konsep kerja yang dimanfaatkan.
instrumentasi Sinyal keluaran dikontrol oleh
elektropneuamtik tercapai, sistem kontrol dan aktuator
maka dalam percobaan ini bertanggung jawab pada
diharapkan mampu untuk: sinyal kontrol melalui elemen
kontrol terakhir.
1. Mengenal dan
memahami sistem pneumatik, 1. Gerakan Lurus:
baik pure/full pneumatik  Silinder Kerja
maupun electropneumatik. Tunggal
2. Mengenal dan  Silinder Kerja Ganda
memahami bentuk, lambang, 2. Gerakan Putar
dan fungsi macam-macam  Motor Udara
katup (valve) dan silinder.  Akuator yang
3. Mampu Berputar
mensimulasikan rangkaian  Silinder Kerja
pneumatik sederhana dengan Tunggal
FluidSim. Silinder kerja tunggal
mempunyai seal piston
2. STUDI PUSTAKA tunggal yang dipasang pada
sisi suplai udara bertekanan.
2.1 Pengenalan Pembuangan udara pada sisi
Perangkat Kerja batang piston silinder
FluidSim dikeluarkan ke atmosfir
melalui saluran pembuangan.
FluidSim merupakan Jika lubang pembuangan
perangkat lunak yang dapat tidak diproteksi dengan
digunakan untuk membuat sebuah penyaring akan
rangkaian, simulasi dan memungkinkan masuknya
pengendalian pada bidang partikel halus dari debu ke
pneumatika. Hidrolika serta dalam silinder yang bisa
bidang elektro. merusak seal.
Apabila lubang
2.2 Alat Penggerak pembuangan ini tertutup akan
Pneumatik membatasi atau
menghentikan udara yang
Aktuator adalah bagian akan dibuang pada saat
keluaran untuk mengubah silinder gerakan keluar dan
energi suplai menjadi energi
gerakan akan menjadi ganda mempunyai dua
tersentak-sentak atau terhenti. saluran (saluran masukan dan
Seal terbuat dari bahan yang saluran pembuangan).
fleksibel yang ditanamkan di Silinder terdiri dari tabung
dalam piston dari logam atau silinder dan penutupnya,
plastik. Selama bergerak piston dengan seal, batang
permukaan seal bergeser piston, bantalan, ring pengikis
dengan permukaan silinder. dan bagian penyambungan.
Prinsip Kerja: Dengan Prinsip Kerja :Dengan
memberikan udara memberikan udara
bertekanan pada satu sisi bertekanan pada satu sisi
permukaan piston, sisi yang permukaan piston (arah
lain terbuka ke atmosfir. maju), sedangkan sisi yang
Silinder hanya bisa lain (arah mundur) terbuka ke
memberikan gaya kerja ke atmosfir, maka gaya diberikan
satu arah. Gerakan piston pada sisi permukaan piston
kembali masuk diberikan oleh tersebut sehingga batang
gaya pegas yang ada didalam piston akan terdorong keluar
silinder direncanakan hanya sampai mencapai posisi
untuk mengembalikan maksimum dan berhenti.
silinder pada posisi awal Gerakan silinder kembali
dengan alasan agar kecepatan masuk, diberikan oleh gaya
kembali tinggi pada kondisi pada sisi permukaan batang
tanpa beban. piston (arah mundur) dan sisi
Pada silinder kerja permukaan piston (arah maju)
tunggal dengan pegas, langka udaranya terbuka ke atmosfir.
h silinder dibatasi oleh Keuntungan silinder
panjangnya pegas. Oleh kerja ganda dapat dibebani
karena itu silinder kerja pada kedua arah gerakan
tunggal dibuat maksimum batang pistonnya. Ini
langkahnya sampai sekitar 80 memungkinkan
mm. pemasangannya lebih
fleksibel. Gaya yang
 Silinder Kerja Ganda diberikan pada batang piston
Konstruksi silinder kerja gerakan keluar lebih besar
ganda adalah sama dengan daripada gerakan masuk.
silinder kerja tunggal, tetapi Karena efektif permukaan
tidak mempunyai pegas piston dikurangi pada sisi
pengembali. Silinder kerja
batang piston oleh luas Katup kontrol
permukaan batang piston. penghambat arah aliran
(check valve) berfungsi untuk
2.3 Katup Kontrol menghambat arah aliran
Pneumatik untuk satu arah aliran.
Gambar 2.1 Check Valve

 Katup Kontrol Balik


Fungsi Arah Aliran
 Katup Kontrol Arah
Katup kontrol balik
Katup kontrol arah fungsi arah aliran/fungsi
adalah bagian yang ATAU (shuttle valve)
mempengaruhi jalannya berfungsi untuk mengontrol
aliran udara. Aliran udara arah aliran satu arah atau dua
akan lewat, terblokir atau sumber tekanan yang masuk.
membuang ke atmosfir
tergantung dari lubang dan
jalan aliran KKA tersebut.
KKA digambarkan dengan
jumlah lubang dan jumlah
kotak. Lubang-lubang
menunjukkan saluran - Gambar 2.2 Shuffle Valve
saluran udara dan jumlah
kotak menunjukkan jumlah  Katup Kontrol
posisi. Tekanan Ganda
Metode Pengaktifan: Arah Aliran
Metode pengaktifan KKA
bergantung pada tugas yang Katup ini berfungsi untuk
diperlukan . Jenis pengaktifan mengontrol arah aliran dari
bervariasi, seperti secara dua sumber tekanan yang
mekanis, pneumatis, elektris masuk.
dan kombinasi dari
semuanya.

 Katup Kontrol
Penghambat Arah Gambar 2.3 Two Pressures
Valve
3. METODOLOGI

3.1 MEMBUAT 3.2 MEMBUAT


RANGKAIAN RANGKAIAN
PNEUMATIK ELEKTROPNEUMATIK
MENGGUNAKAN
FLUIDSIM
MELAKUKAN SETTING
AWAL • MELAKUKAN SETTING
AWAL

• MENENTUKAN KATUP -
KATUP PNEUMATIK
DAN
ELEKTROMAGNETIK
MENENTUKAN KATUP -
KATUP PNEUMATIK
• MENGEDIT KATUP -
KATUP PNEUMATIK

MENGEDIT KATUP - • MERANGKAI


RANGKAIAN
KATUP PNEUMATIK

MERANGKAI KOMPONEN

3.3 MENSIMULASIKAN
RANGKAIAN

MENSIMULASI
MEMBUAT
KAN
RANGKAIAN
RANGKAIAN
4. HASIL DAN yang dihubungkan ke silinder
ANALISIS B.

 Rangkaian Hasil Percobaan Rangkaian


Pneumatik Pneumatik Kasus 2

Hasil Percobaan Rangkaian


Pneumatik Kasus 1

Gambar 4.2 Percobaan


Rangkaian Pneumatik Kasus
Gambar 4.1 Percobaan 2
Rangkaian Pneumatik Kasus Pada kasus ke 2 masih sama
1 cara kerjanya dengan kasus 1,
Pada kasus berikut, silinder A namun terbalik, yaitu silinder
akan ebrgerak dan dilanjut B akan mundur terlebih
dengan silinder B. dengan dahulu dan disusul silinder 2
rangkaian dan hasil mundur. Cara untuk kasus ini
percobaan diatas, kasus 1 yaitu dengan memindahkan
berhasil dilakukan. Yaitu kontak yang dihubungkan ke
dengan cara menghubungkan masing-masing katup-
katup-katup A pada silinder katupnya.
B. karena dengan ini saat
rangkain bekerjaangin akan
menggerakan silinder A dan
setelah silinder A bergerak,
angina akan mengalir ke
silinder B melewati katup A
Hasil Percobaan Rangkaian  Rangkaian
Pneumatik Kasus 3 ElektroPneumatik

Hasil Percobaan Rangkaian


ElektroPneumatik Kasus 1

Gambar 4.4 Percobaan


Gambar 4.3 Percobaan Rangkaian ElektroPneumatik
Rangkaian Pneumatik Kasus Kasus 1
3 Pada kasus 1 untuk
percobaan ini sama dengan
Pada kasus selanjutnya, yaitu kasus 1 pada pneumatik,
setelah silinder A dan silinder yaitu silinder A akan
B bergerak sebanyak 3 kali, bergerak lalu dilanut dengan
silinder C akan bergerak silinder B. dari rangkaian
untuk kasus ini. Dengan pada
ditambahkannya Encounter, hasil percobaan dapat dilihat
kemudian disambungkan ke pada saat disimulasikan. NC
katup yang terhubung A2 akan berubah ke NO dan
langsung ke silinder A, agar menjalankan kontak Y untuk
saat silinder A bergerak dapat katupyang dihubungkan ke
dihitung oleh encounter dan silinder A, sehingga
setelah silinder A bergerak membuat silinder A bekerja
sebanyak 3 kali, silinder C dan setelah itu NC B2 akan
akan bergerak mundur dan berubah menjadi NC dan
maju lagi. Kemudian keadaan memberikan aliran listrik
akan melooping seperti pada katup yang
semula. dihubungkan ke silinder B
Hasil Percobaan Rangkaian Hasil Percobaan Rangkaian
ElektroPneumatik Kasus 2 ElektroPneumatik Kasus 3

Gambar 4.5 Percobaan


Rangkaian ElektroPneumatik
Kasus 2 Gambar 4.6 Percobaan
Pada kasus berikut ini Rangkaian ElektroPneumatik
silinder B kembali ke posisi Kasus 3
awal terlebih dahulu, lalu Pada kasus selanjutnya sama
disusul oleh silinder silinder dengan kasus 3 pneumatik
A. untuk kasus ini rangkaian namun dengan menambahkan
sedikit dirubah yaitu 3 kontak NO dan DD, dengan
memindahkan kontak NO A2 itu rangkaian saat
agar terhubung dengan disimulasikan, maka arus
kontak X yang terhubung akan mengalir ke ketiga
dengan silinder B. Sehingga kontak tersebut, lalu silinder
saat rangkaian C akan bergerak.
disimulasikann, kontak NO
A2 berubah menjadi NC dan
memberi aliran listrik terlebih
dahulu pada X dan membuat
silinder B mundur terlebih
dahulu dari silinder A.
Kesimpulan :
1. Pada percobaan
ini kita dapat
mempelajari
mengenai
pneumatic
dimana terdapat
pneumatic dan
elektropneumatic
2. Pada pneumatic
bekerja ketika
salah satu katup
terisi oleh angina
sehingga
mendorong
silinder lainnya

Daftar pustaka
1. Modul 3 instrumentasi
universitas
singaperbangsa
karawang
2. http://ondyx.blogspot
.co.id/2014/01/penge
rtian-dan-fungsi-
pneumatik.html

Anda mungkin juga menyukai