Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2018/2019

MODUL : Aktuator (Katup Diafragma)

PEMBIMBING : Harita Nurwahyu Chamidy LRSC. , MT.

Praktikum : 13 September 2018

Penyerahan Laporan : 20 September 2018

Oleh :

laporan
Kelompok : II
Nama : 1. Denny Kristanto K NIM.161411005
2. Destari Putri Silaban NIM.161411006
3. Dewi Anggraeni NIM.161411007
4. Dwizky Wijaya NIM.161411008
Kelas : 3A – D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Proses fisika dan kimia dalam peralatan industry dikenadalikan oleh peralatan
pengendali. Difinisi untuk elemen untuk pengendali akhir aktuator adalah suatu transducer
yang berfungsi menerjemahkan sinyal pengendali dalam satuan level/energy/daya dan
sebagainya dari sinyal pneumatik kedalam aksi mekanik (mechanical action) atau tindakan
koreksi melalui peraturan variable pengendali/variable termanipulasi dalam suatu proses.
Elemen pengendali akhir terdiri dari dua bagian, yaitu akturator dan elemen regulasi. Jadi
aktuator adalah bagian dari unit pengendali akhir.
1.2. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini, Mahasiswa duharapkan mampu :
1. Mengetahui cara kerja actuator, baik actuator pneumatic, hidraulik, mekanik dan
elektrik.
2. Mengetahui fungsi bagian-bagian dari komponen aktuator.
3. Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari aktuator.
4. Dapat membongkar dan memasang kembali dengan benar bagian-bagian dari
komponen aktuator seperti semula.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Actuator

Actuator berfungsi mengubah sinyal kendali menjadi peraturan fisik untuk


pengendalian variable proses. Berdasarkan gerakan elemen output (jenis penggerak aktuator)
dalam industry proses diklasifikasikan menjadi tiga jenis aktuator yaitu:

1. Aktuator Pneumatik
2. Aktuator Hidrolik
3. Aktuator Elektri

3
Tabel Sifat Beberapa Jenis Penggerak

No. Penggerak Sifat

1. Pneumatik Murah, sederhana, cepat, histerisis kecil, dan torsi kecil.

2. Elektrik Lambat dan torsi besar.

3. Hidrolik Mahal, torsi besar, dan cepat.

Tabel Elemen Regulasi dan Penggeraknya

No. Elemen Regulasi Penggerak

1. Valve Pneumatic, elektrik, hidrolik.

2. Pemanas Listrik SCR, tiristor

3. Pompa Motor, Inverter

4. Perpindahan Pneumatic, Elektrik, Hidrolik

2.2 Katup Pengendali (Control Valve)

Control valve unit pengendali akhir yang paling banyak dipakai di industri kimia.
Dalam beberapa aplikasi kadang-kadang memakai penggerak jenis elektrik, baik motor listrik
(motorized valve) maupun solenoid (solenoid valve). Disini bukaan valve diatur oleh
penggerak.

Fungsi control valve adalah mengatur laju alir. Prinsip kerja control valve adalah
bertindak sebagai penyempitan variable dalam perpipaan proses. Dengan mengubah bukaan
akan mengubah hambatan sehingga laju alir berubah.

Sinyal kendali 4-20mA yang berasal dari pengendali elektronik memerlukan sebuah
transduser yang mengubah sinyal arus ke tekanan udara (I/P) yaitu mengubah sumber tekanan
udara 20-25psig (140-170kPa) menjadi sinyal tekanan udara (pneumatic) 3-15psig (20-
100kPa).

4
Penggerak pneumatic berisi diafragma yang terbuat dari karet sintesis (misalnya
neoprene) dan pegas. Tekanan udara dari atas atau bawah diafragma akan melawan gaya pegas.
Gerakan penuh stem terjadi pada rentang tekanan udara 3-15psig. Oleh sinyal tekanan udara
yang dikendalikan pada diafragma stem bergerak membuka atau menutup valve.

2.3 Jenis Aksi Control Valve

Berdasarkan aksi valve oleh adanya perubahan tekanan udara, control valve dibedakan
menjadi dua macam:

1. Air-to-open (AO) atau disebut fail-close (FC)


2. Air-to-close (AC) atau disebut fail-open (FO)

Sesuai namanya, air-to-open berarti valve akan membuka jika mendapat tekanan udara.
Bila terjadi kegagalan (fail) pasokan udara hingga tekanan jatuh ke minimum, valve akan ,
menutup. Sebaliknya, air-to-close berarti valve akan menutup jika mendapat tekanan udara
atau dengan kata lain, bila terjadi kegagalan (fail) pasokan udara hingga tekanan jatuh k
minimum, valve akan membuka.

Berdasarkan aksi penggerak (actuator) oleh adanya perubahan tekanan udara, control
valve dibedakan menjadi dua macam yaitu direct acting dan reverse acting. Pada modus direct
acting, sinyal tekanan udara masuk dari atas. Dengan kenaikan sinyal tekanan udara, stem
bergerak ke bawah. Sebaliknya, pada modus reverse acting, sinyal masuk dari bawah. Dengan
kenaikan sinyal tekanan udara, stem bergerak ke atas.

5
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Actuator Kunci Pas

3.2 Langkah Kerja

6
3.3 Keselamatan Kerja
1) Memakai jaslab supaya pakaian tidak kotor.
2) Memakai seepatu tertutup untuk melindungi diri dari kejatuhan peralatan atau
cipratan minyak.
3) Menggunakan sarung tangan pada saat membongkar & memasang kembali aktuator
& saat membersihkan komponen aktuator.

7
BAB IV
DATA PENGAMATAN

4.1. Data Pengamatan


No. Komponen Keterangan
1. Berfungsi sebagai alat untuk menerima tekanan
pneumatic dan menekan metal disk
Terdapat lubang kecil pada selenoid diafragma yang
berfungsi untuk mendistribusikan tekanan dari
chamber bawah ke chamber atas. Saat plunger
terangkat oleh proses magnetik, maka lubang akan
terbuka dan tekanan pada chamber atas akan berkurang
sehingga tekanan dari chamber bawah mengangkat
membrane dan membuka aliran

Seal Karet
2. Berfungsi sebagai penahan dari aktuator. Selain itu,
berfungsi untuk mengunci supaya lebih kuat dan
biasanya terbuat dari baja lunak sehingga tidak mudah
berkarat dan bertahan sampai bertahun-tahun selain itu
juga untuk mencegah baut menjadi kendor dan
gampang lepas.

Sekrup dan Mur

8
3. Berfungsi untuk menekan tekanan pneumatic dari
spring dan sebaliknya

Metal Disk
4. Berfungsi untuk menekan stem pada saat diagfragma
membuka , atau pada saat diberikan tekanan dan
kembali lagi pada kondisi semula ketika tidak ada
tekanan yang masuk. Yang menyebabkan mudah
mengalami kerusakan karena jika diberikan tekanan
yang sangat besar dan jarang di maintenace dapat
mengurangi elastisitas dari pegas tersebut.

Spring

9
5. Stem merupakan bagian dari aktuator yang secara fisik
berbentuk batang untuk menekan plug sehingga udara
dapat masuk melalui diagfragma. Stem dapat aus jika
memang tidak diberi pelumas dan maintenace secara
berkala.

Stem
6. Berfungsi sebagai tempat menyangga disk dari
aktuator dan dapat menutup dengan rapat agar aliran
berproses tanpa kebocoran..

Seat

10
BAB V
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Denny Kristanto K (161411005)


Percobaan kali ini, melakukan proses pembongkaran dan kemudian pemasangan
kembali actuator pneumatik jenis WYECO CONTROL VALVE Model DC2GS size 50 A Cv
54 dengan tujuan untuk mengerti dan mengetahui komponen-komponen dari actuator dan
mengetahui cara perawatan komponen-komponen tersebut. Proses pembongkaran komponen-
komponen actuator dibantu dengan menggunakan kunci sesuai ukuran baut yang terpasang.
Salah satu tujuan dari pembongkaran actuator ini adalah mengetahui kondisi komponen yang
hilang atau rusak sehingga dapat diperbaiki maupun diganti dengan komponen baru. Oleh
karena itu sebelum dilakukan pembongkaran diperlukan buku panduan untuk mengerti kondisi-
kondisi yang mungkin terjadi saat proses pembongkaran dan proses perawatan.

Perawatan alat ini secara umum dapat dilakukan dengan memperbaiki, mencari
gangguan, pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Setiap
memasang komponen alat ini harus dijaga kebersihannya dan diproteksi dengan pita penutup
atau penutup debu setelaj dilakukan pembersihan. Kemudian saat dilakukan pemasangan
kembali, harus dipastikan tidak ada partikel metal yang masuk kedalam sistem. Dan perlu
diperhatikan baut-baut pada aktutor pneumatik yang mudah sekali haus, yang menyebabkan
baut-baut pada aktuator harus di beri pelumas. Perawatan yang dilakukan pada umumnya
terdapat pada plug atau globe pada valvenya sebab pada daerah ini cenderung mengalami
kerusakan seperti korosi dan guratan atau cacat sebab terkikis oleh kecepatan aliran fluida yang
di alirinya. Proses pemasangan kembali actuator harus sesuai dengan susunan alat dan juga
proses pemasangan kembali dengan baut harus sesuai dengan kekencangan yang sesuai
standar, sehingga kinerja alat tidak terganggu dan proses pada aktuator bisa berjalan sesuai
dengan fungsinya.

4.2 Pembahasan Destari Putri S (161411006)

4.3 Pembahasan Dewi Anggraeni (161411007)


Praktikum kali ini dilakukan pengamatan mengenai aktuator pneumatik jenis WYECO
CONTROL VALVE Model DC2GS size 50 A Cv 54 yang bertujuan dapat membongkar dan

11
memasang kembali actuator, dimana pembongkaran dan pemasangan dibantu dengan
menggunakan kunci sesuai ukuran baut yang terpasang.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi
permukaan piston (arah maju), sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan
terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali
masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi
permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.

Pada praktikum ini dilakukan pembongkaran mengenai aktuator jenis WYECO


CONTROL VALVE Model DC2GS size 50 A Cv 54 hingga komponen terkecilnya dan
mengamati komponen apa saja yang terdapat didalamnya. Terdapat pegas didalam aktuator
pneumatik jenis ini, sehingga ketika proses pembongkaran bagian penutup ini dibutuhkan
penahan atau dongkrak agar aktuator tidak memberikan tekanan tinggi.

Setiap memasang komponen alat ini harus dijaga kebersihannya dan diproteksi dengan
pita penutup atau penutup debu dengan segera setelah pembersihan. Memastikan ketika
memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk kedalam sistem. Dan perlu
diperhatikan baut-baut pada aktutor pneumatik ini banyak yang aus. Selain itu, harus
memastikan bahwa pemasangan komponen alat sesuai dengan urutannya dan memastikan
kembali pemasangan baut telah sesuai sehingga tidak menganggu kinerja aktuator.

4.4 Pembahasan Dwizky Wijaya (161411008)


Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap aktuator pengendali dan
mengenai peralatan alat tersebut. Pengamatan dilakukan terhadap aktuator pneumatik. Tujuan
dari praktikum ini juga yaitu dapat membongkar dan memasang kembali aktuator
pembongkaran dan pemasangan dibantu dengan menggunakan kunci sesuai ukuran baut yang
terpasang.
Aktuator berfungsi untuk mengubah sinyal kendali menjadi pengaturan fsik untuk
pengendalian variabel proses. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memberikan udara bertekanan
pada satu sisi permukaanpiston (arah maju) sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke
atmosfer maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan

12
terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali
masuk diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi
permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfer.
Pertama yang dilakukan adalah membongkar bagian-bagian aktuator sampai menjadi
bagian bagian kecil diamati komponen apa saja yang menyusun aktuator dan komponen apa
saja yang perlu diganti atau mengalami kerusakan selanjutnya dilakukan peralatan terhadap
actuator tersebut. Dalam aktuator pneumatik terdapat pegas dimana saat membongkar bagian
penutup aktuator memiliki kesulitan dikarenakan tekanan dari pegas tersebut dapat
menyebabkan tutup memental saat dibongkar. Untuk meminimalisir kesulitan tersebut
menggunakan penahan/dongkrak agar pegas dalam actuator tidak memberikan tekanan tinggi.
Pada sambungan antara bagian atas dan bawah harus selalu di cek karena sering kali
terjadi bautnya mengalami kelonggaran akibat tekanan yang terlalu besar. Peralatan alat ini
secara umum terdiri dari memperbaiki mencari gangguan pembersihan dan pemasangan
komponen.
Pada saat pembongkaran komponen disusun rapi agar saat pemasangan tidak salah
urutannnya dan juga diharuskan agar memastikan ketika memasang kembali komponen tidak
ada partikel metal atau partikel yang tidak dibutuhkan yang masuk kedalam sistem yang dapat
mengganggu kinerja aktuator.

BAB V
KESIMPULAN

1. Aktuator pneumatic adalah aktuator yang memanfaatkan udara bertekanan menjadi


gerakan mekanik, dengan prinsip udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston
(arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir.
2. Bagian-bagian yang terdapat dari aktutor pneumatik ini terdiri dari seal karet, sekrup
dan mur, metal disk, spring, stem serta seat.
3. Dilakukan pembongkaran, pengamatan komponen penyusun aktuator, pembersihan, ,
dan pemasangan alat kembali.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29184739/LAPORAN_PRAKTIKUM_SENSOR_AKTUATOR?
auto=download [diakses pada 19 September 20.00 WIB]

Handojo, Lienda. 1995. Teknologi Kimia Bagian Satu. Jakarta: Pradnya


Paramita.www.yahoo.com.

Suwarno, Kika dkk. 2011. Aktuator, Gate Valve, dan Steam trap. Politeknik Negeri Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai