Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PENGAPIAN MENGUJI LONCATAN API

(a) Lepas kabel tegangan tinggi dari busi.


(b) Lepas busi.
(c) Pasang busi pada masing-masing kabel
tegangan tinggi
(d) Hubungkan busi dengan masa
(e) Periksa terjadinya loncatpn api ketika mesin
diputar dengan starter

Hasil pemeriksaan : ………………………………..


Kesimpulan: …………………………………………

PERHATIAN : Untuk mencegah kelebihan bahan


bakar yang diinjeksikan, jangan menstater mesin
lebih 10 detik untuk setiap penguiian.

Jika tidak terjadi loncatan api, lakukanlah pengujian


berikut ini

MEMERIKSA KABEL TEGANGAN TINGGI

1. LEPAS KABEL TEGANGAN TINGGI


(a) Lepas kabel tegangan tinggi dengan
berpegangan kabel penutup debu.
(b) Lepas kabel tegangan tinggi dari tutup
distributor dan Jangan menarik pada bagian
kabelnya.

PERHATIAN : Tarikan atau tekukan pada kabel


dapat merusak konduktor di dalam.

2. PERIKSA TAHANAN KABEL TEG. TINGGI


Menggunakan Ohm meter, ukur tahanan kabel
Tahanan maksimum : 25 KΩ setiap kabel

Jika tahanannya lebih dari maksimum, periksa


terminalnya. Jika diperlukan ganti kabel tegangan
tinggi.

Hasil Pemeriksaan : Kabel 1 = ………………….


Kabel 2 = ………………….
Kabel 3 = ………………….
Kabel 4 = ………………….

Kesimpulan: ………………………………………….
………………………………………….

3. PASANG KEMBALT KABEL TEG. TINGGI


MEMERIKSA BUSI

1. LEPAS KABEL TEG. TINGGI DARI BUSI

2. LEPAS BUSI
Menggunakan kunci busi 16 mm, lepas busi

3. BERSIHKAN BUSI
Menggunakan alat pembersih busi atau sikat
kawat dan pembersih busi (spark plug cleaner)
bersihkan busi.

4. PERIKSA BUSI SECARA VISUAL


Periksa busi dari keausan erektrodanya,
kerusakan urir dan sekatnya. Jika busi tidak
normal, lakukan penggantian

Busi yang disarankan :


ND: W 16 EX-U
NGK: BP 5 EY

Hasil Pemeriksaan :
Busi 1 = ……………………………………
Busi 2 = ……………………………………
Busi 3 = ……………………………………
Busi 4 = ……………………………………

Kesimpulan: ……………………………..
……………………………………………..

5. SETEL CELAH ELEKTRODA BUSI


Dengan hati-hati, tekuklah Elektroda keluar agar
diperoleh celah yang benar.

Celah elektroda:
0.8 mm (0,031 ln)

6. PASANGLAH BUSI KEMBALI


Momen : 17,5 N.m (180 kgf.cm,l3 ft.lbf)

7. PASANG KEMBALI KABEL TEGANGAN TINGGI


PADA BUSI
MEMERIKSA COIL PENGAPIAN

1. LEPAS KABEL TEG. TINGGI DARI COIL

2. PERIKSA TAHANAN PADA COIL PRIMER

PERHATIAN : Kata "Dingin" dan "panas" dalam


kalimat menunjukkan suhu coil itu sendiri. "Dingin"
untuk suhu 10 - 50 OC sedangkan "Panas" artinya
50 – 100 OC.

Tahanan pada coil primer:


Dingin : 1,35 - 2,09 Ω
Panas : 1,71 - 2,46 Ω

Jika tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasi,


Laporkan apa adanya

Hasil Pemeriksaan : …………………………………


Kesimpulan: ………………………………………….
…………………………………………………………..

3. PERIKSATAHANAN PADA COIL SEKUNDER

Menggunakan Ohm meter, periksa/ukur tahanan


antara terminal B dan terminal tegangan tinggi.

Tahanan pada coil sekunder:


Dingin : 8,5 – 14,5 kΩ
Panas : 10,7 – 17,1 kΩ

Hasil Pemeriksaan : …………………………………


Kesimpulan: ………………………………………….
………………………………………………………….

4. PERIKSA TAHANAN PADA RESISTOR

Menggunakan Ohm meter, periksa/ukur tahanan


antara terminal + dan terminal B.

Tahanan pada resistor:


Dingin : 0,8 – 1,3 Ω
Panas : 1,05 – 1,52 Ω

Hasil Pemeriksaan : …………………………………


Kesimpulan: ………………………………………….
………………………………………………………….
5. PERIKSA KABEL DARI SUMBER TEGANGAN

(a) Dengan switch pengapian posisi ON dan


menggunakan voltmeter hubungkan probe
(+) ke terminal B dan probe (-) ke masa.

Tegangan kira-kira : 12 volt

Hasil Pemeriksaan : …………………………………


Kesimpulan: ………………………………………….
………………………………………………………….

(b) Dengan swit pengapian posisi"START dan


mgnggunakan meter, hubungkan probe (+)
ke terminal + dan probe (-) ke bodi

Tegangan : kira-kira 12 V

Jika tegangan tidak normal, periksa switch


pengapian dan rangkaian kabel.

Hasil Pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: …………………………………………..
……………………………………………………….....

6. PASANG KEMBALI KABEL TEGANGAN


TINGGI PADA KOIL PENGAPIAN

MEMERTKSA DISTRIBUTOR (PADA ENGINE)

1 . LEPAS TUTUP DISTRIBUTOR BERSAMA


KABEL TEGANGAN TINGGI
2. LEPAS ROTOR
3. PERIKSA TITIK PEMUTUS/PLATINA

Menggunakan alat ukur celah, ukurlah celah


antara cam dan rubbing block.

Celah pada rubbing block:


0,4 - 0,5 mm (0,016 - 0,020 in)

Jika celahnya tidak sesuai dengan spesifikasi,


lakukan penyetelan celah (lihat perakitan distrbtr)

Hasil Penyetelan : …………………………………….


Kesimpulan: …………………………………………..
………………………………………………………….
4. PERIKSA PEGAS PEREDAM

Menggunakan alat ukur celah, ukur celah antara


cam dan pegas peredam.

Celah pegas peredam :


0,05 - 0,45 mm (0,002 - 0,018 in)

Jika celahnya tidak sesuai dengan Spesifikasi, stel


celah (lihat perakitan distributor)

Hasil Penyetelan : ……………………………………


Kesimpulan: …………………………………………..
………………………………………………………….

5. PERIKSA VACUUM ADVANCER

(a) Lepas slang vacuum dari vacuum advancer.


(b) Hubungkan sumber vacuuum dengan saluran
A atau B dan periksa bahwa vacuum advancer
bergerak.

Jika vacuum advancer tidak bergerak, laporkan


apa adanya

Hasil Pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….

6. PERIKSA GOVERNOR ADVANCE

(a) Putar rotor searah jarum iam, kemudian


bebaskan dan periksa bahwa rotor berputar
kembali kearah kebalikannya dengan cepat.
(b) Periksa bahwa rotor tidak terlalu kendor

Hasil Pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….

7. PASANGLAH ROTOR KEMBALI


8. PASANG TUTUP DISTRIBUTOR
KOMPONEN DISTRIBUTOR

MEMBONGKAR DISTRIBUTOR

1. LEPAS TUTUP DISTRIBUTOR, ROTOR DAN


PACKING.

2. LEPAS TERMINAL DISTRIBUTOR


(a) Lepas mur dan washer pegas
(b) Lepas kabel ke condenser dan titik pemutus
(c) Lepas 2.sekat terminal dan terminal

3. LEPAS TITIK PEMUTUS


Lepas 2 sekrup dan titik pemutus

4. LEPAS PEGAS PEREDAM


Lepas sekrup dan pegas peredam.
5. LEPAS VACUUM ADVANCER
(a) Lepas sekrup dan condenser
(b) Menggunakan obeng, lepas snap ring dan
tariklah advancer keluar.

6. LEPAS PLATPEMUTUS
(a) Lepas 2 sekrup, kabeltimah dan pemegang
(b) Lepas plat pemutus

7. LEPAS PEGAS GOVERNOR


Menggunakan tang lancip, lepas 2 pegas

8. LEPAS CAM
(a) Lepas penahan gemuk
(b) Lepas sekrup pada ujung poros governor
(c) Tariklah cam keluar

9. LEPAS BOBOT GOVERNOR


Menggunakan obeng kecil, lepas snap ring dan
tarik 2 pemberat keluar.

MEMERIKSA DISTRIBUTOR

1. PERIKSA PLAT PEMUTUS


Putarlah plat pemutus dan periksa bahwa
gesekan yang sedikit. Jika plat pemutus macet
atau terasa berat gantilah plat pemutus.

Hasil Pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….

2. PERIKSA POROS GOVERNOR


(a) Putar poros governor dan periksa bahwa
putarannya tidak kasar. Jika putaran poros
terasa kasar atau terdapat kerusakan ganti
rakitan rumah distributor.
(b) Menggunakan alat ukur celah, ukurlah
celah sisi pada govemor.

Celah Sisi:
0,15-0,50 mm (0,0059 - 0,0197 in)
Jika celah sisi tidak sesuai dengan spesifikasi,
laporkan apa adanya

Hasil Pemeriksaan: ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….
3.. PERIKSA CAM
Pasang cam pada poros governor dan periksa
bahwa pemasangannya benar. iika cam tidak
terpasang dengan tepat, gantilah cam atau
rakitan rumah distributor.

MERAKIT DISTRIBUTOR

1. PASANG BOBOT GOVERNOR


Gunakan tang lancip, pasang 2 bobot & snap ring.

2. PASANG CAM
(a) Olesi poros dgn gemuk temperatur tinggi.
(b) Tempatkan cam pada poros governor.
(c) Posisikan lobang tanda pada driven gear
dan potongan seperti pada gambar.
(d) Pasang sekrup.
(e) Masukkan gemuk temp. tinggi ke dlm cam.
(f) Tekanlah penahan gemuk dgn jari tangan.

3. PASANG PEGAS GOVERNOR


Menggunakan tang lancip, pasang 2 pegas.

4. PASANG PLAT PEMUTUS


(a) Luruskan 4 kleman pada plat pemutus
dengan bagian yang terpotong pada rumah
distributor dan pasang plat pemutus.
(b) Pasang 2 pemegang, kabel dan 2 skrup

5. PASANG VACUUM ADVANCER


(a) Pasang vacuum advancer pada rumah
distributor hubungkan link dengan pivot pin.
(b) Menggunakan tang lancip, pasang snap ring
(c) Pasang condenser dengan sekrup

6. PASANG DAN STEL TITIK PEMUTUS


(a) Bersihkan permukaan titik pemutus dengan
kain yang telah dicelupkan ke dalam pelarut.
(b) Oleskan gemuk temp. tinggi pd rubbing blok
(c) Pasang titik pemutus dan kabel dgn2 sekrup
(d) Stel celah antara cam dan rubbing block
(e) Celah pada rubbing block: 0,45 mm
(f) Kencangkan 2 sekrup dan periksa kembali
celah rubbing block

7. PASANG DAN STEL PEGAS PEREDAM


(a) Oleskan gemuk tem.tinggi pd pegas peredam
(b) Untuk sementara, pasang pegas peredam
dengan sekrup
(c) Stel celah antara cam dan pegas peredam
Celah pegas peredam : 0,25 mm
8. PASANG TERMINAL DISTRIBUTOR
(a) Pasang 2 sekat dan terminal pada rumah
distributor
(b) Pasang kabel timah untuk titik pemutus dan
condenser terminal
(c) Pasang washer pegas dan mur

9. PEMERIKSAAN TUTUP DISTRIBUTOR


(1) Periksa terjadinya keretakan dan kebocoran
tegangan pada tutup distributor
(2) Bersihkan dengan lap kering dari bram dan
kotoran di dalam tutup distributor.
(3) Jika terjadi keretakan atau keausan titik-titik
terminal gantilah tutup distributor

Hasil Pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….

10. PEMERIKSAAN GIGI GERAK DISTRIBUTOR


(1) Periksalah selip balik (backlash) baik atau
tidak.

Perhatikan: Timing pengapian yang salah bisa


juga disebabkan oleh gigi gerak yang memiliki
backlas terlalu besar.

(2) Dalam penggantian gigi gerak lepaskan


pena dengan cara yang benar termasuk dalam
pemasangan (gantilah pena bila perlu).

Hasil Pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….

11. PEMERIKSAAN BUSI


(1) Lepas semua busi dan bersihkan
(2) Periksa gap busi dengan filler

Spesifikasi gap busi : 0,7 – 0,8 mm

Hasil Pemeriksaan :
Busi 1 : .................................
Busi 2 : .................................
Busi 3 : .................................
Busi 4 : .................................
12. PEMERIKSAAN PERMUKAAN PLATINA
(1) Lepaskan platina dari dudukannya
(2) Periksa pada kedua ujung titik kontak
(3) Bersihkan/keringkan ujung titik kontak
(4) Amati kedua permukaan titik kontak
(5) Ampelaslah jika permukaan tidak rata
(6) Pasangkan kembali platina pada rumahnya

Hasil Pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….

13. PEMERIKSAAN KAPASITAS KAPASITOR


(1) Lepaskan kapasitor dari rumah distributor
(2) Kosongkan muatan kapasitor dengan
menghubungsingkat kan dengan bodi
(3) Dengan menggunakan tester/avometer
periksalah nilai kapasitas kapasitor.

Kapasitas kapasitor spesifikasi: 0,25 µF

Hasil pemeriksaan : ………………………………….


Kesimpulan: ……………………………………….….
………………………………………………………….

14. PEMASANGAN KEMBALI KOMPONEN


SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Prosedur:
(1 ) Putarlah poros engkol dalam arah normal
(arah jarum jam dilihat dari depan) untuk
menempatkan tanda timing "10o" (1) (pada
roda gaya) pada tanda (2) yang ada pada
kotak transmisi sampai kedua tanda segaris.

PERHATIAN :
Setelah tanda (1) dan (2) segaris, buka
tutup silinder kop dan pastikan bahwa
silinder 1 top kompresi. Jika tidak maka
putarlah poros engkol sekali lagi (3600)
sampai kedua tanda segaris lagi

Hasil penyetelan : ………………………………….

(2) Buka tutup distributor, dan pastikan bahwa


tepi permukaan (3) dari rotor berada pada
posisi seperti dalam gambar samping. Jika
tidak atur kembali posisi rumah distributor
sehingga tercapai hubungan spt. gambar

Hasil penyetelan : ………………………………….


(3) Masukkan distributor kedalam kotak poros
engkol dengan mencocokkan garis senter (5)
distributor dengan lobang sekrup pemasang
distributor (6) yang disediakan pada kotak
poros engkol. Sewaktu memasukkan distribu-
tor dengan sempurna maka posisi rotor distri
butor akan menjadi seperti yang terlihat pada
gambar disamping. Tetapkanlah distributor
ditempat ini untuk sementara saja dan ken-
cangkan sekrup pengikatnya dengan kekuatan
jari, dan setellah timing pengapian.

Hasil penyetelan : ………………………………….

(4) Pasanglah keempat kabel tegangan tinggi


seperti pada gambar di samping dan pastikan
lah tanda-tanda keempat terminal tutup pada
distributor untuk keempat silinder.

Timing pengapian 100 BTDC pada 850 rpm


Urutan pengapian 1–3–4–2
Celah platina 0,4 – 0,5 mm

Hasil pemasangan : ………………………………….

(5) Periksalah apakah celah platina sesuai dengan


spesifikasi, dari 0.40 - 0.50 mm dan kemudian
periksalah timing pengapian pada silinder No. 1.
Untuk menyetel celah platina ini longgarkan sekrup
(1) dan gerakkan bagian platina yang stasioner
dengan obeng biasa kedalam celah (2)

Hasil pemeriksaan : ………………………………….

15. PEMERIKSAAN DENGAN TIMING LIGHT


Hubungkan timing light dengan kabel tegangan
tinggi silinder No.1. Hidupkan mesin dan jaga
jangan sampai melebihi 850 rpm. Dalam keadaan
ini perhatikan tanda timing dibawah cahaya lampu.

Tanda timing 10o pada roda gaya akan kelihatan


tidak bergerak). Bila tanda (4) cocok dengan tanda
(5) pada kotak transmissi berarti, timing pengapian
tepat.

Hasil pemeriksaan : ………………………………….


16. PEMERIKSAAN CENTRIFUGAL ADVANCE
Pasanglah timing light lepaskan pipa vakum
untuk memutuskan advance vacuum. Hidupkan
mesin dan setellah kecepatan dengan perlahan-
lahan agar dapat terlihat bekerjanya pengapian
dengan kecepatan yang tertera dalam grafik bila
tidak, hal ini kebanyakan disebabkan oleh kondisi
sentrifugal advance yang tidak sesuai, dan disebab
kan oleh bobot pengatur yang melemah pada
pegas pengembalian atau bobot kian bertambah
atau semakin berat.

Hasil pemeriksaan : ………………………………….

17. PEMERIKSAAN VACUUM ADVANCE


(1) Cara yang pertama (mesin mati), lepaskanlah
vakum dari body karburator dan periksalah pelat
platina apakah dapat bergerak dengan baik/lancar
dengan membuang keluar udara pada slang
vacuum seperti gambar dibawah. Bila gerakannya
lancar berarti vakum advance normal.

(2) Cara lain dengan menghidupkan mesin kira-kira


2000 rpm dan melepaskan selang vakum dari body
distributor. Bila kecepatan mesin kurang dari 2000
rpm sewaktu selangnya dilepaskan berarti advance
vacuum normal.

Hasil pemeriksaan : ………………………………….

18. PEMERIKSAAN SAAT PENGAPIAN DENGAN


TESTER TIMING

Tester timing dilengkapi dengan buzzer didalamnya.


Sambungkanlah salah satu kabel tester ke terminal
sirkuit primer distributor. Perlahan-lahan putarlah poros
engkol dengan memutar kipas pendingin menurut jarum
jam dengan tangan sambil memperhatikan tanda-tanda
timing. (Kunci kontak harus dimatikan). Buzzer harus
sudah mulai berbunyi persis waktu tanda-tanda menjadi
segaris yang menunjukkan bahwa mesin sudah meme-
nuhi timing yang ditentukan.

Hasil pemeriksaan : ………………………………….


OVERHAUL SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK

MEMBERSIHKAN.
1. Putuskan sambungan conector distributor.
2. Putuskan hubungan vacuum hose dan Vacuum
controller.
3. Lepaskan sekrup-sekrup distributor cap & cap
4. Lepaskan baut flange distrlbutor.
5. Tarik keluar distributor dari dudukannya.

MEMBONGKAR
1. Lepaskan distributor cap, jika distributor sudah
diluar kedudukannya.
2. Cabut kelua rotor & remover dengan cap seal.
3. Gunakan obeng untuk mengungkit keluar signal
rotor.

CATATAN :
Jika akan mengeluarkan signal rotor hail-hati
agar obeng tidak merusak lgniter dan pick up
coil.

4. Putuskan kabel utama di terminal igniter lepaskan


sekrup pengikat igniter dan tarik keluar igniter
dengan pickup coil.

CATATAN :
lgniter dan pickup coil dapat dilepaskan secara
bersama, seperti pada gambar di samping ini

5. Lepaskan sekrup igniter base dan tarik keluar


igniter base
6. Lepaskan E-ring dan sekrup dan tarik keluar
vacuum controller dai rumahnya/tempatnya

7. Lepaskan sekrup brecker dan kemudian


lepaskan brecker assy.

8. Lepaskan sekrup rotor shaft dan lepaskan rotor


shaft

MEMASANG KEMBALI
Dengan pola urutan kebalikan lakukan pemasang-
an kembali komponen yang telah terbongkar. Hal
yang penting dalam pemasangan kembali adalah
tidak terjadi salah pasang terlebih ada komponen
yang hilang, sehingga kerja sistem terganggu.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai