pedal rem dengan kaki, kendaraan akan berhenti, tapi bagaimana tekanan dari kaki kita sampai ke roda dengan kekuatan yang cukup untuk menghentikan kendaraan?
Pada materi semester genap ini, kita akan
mempelajari sistem dan komponen yang diperlukan yang menyebabkan rem bekerja secara efektif. Setelah menyelesaikan materi ini, siswa diharapkan memahami dan mampu menerapkan pengetahuan mereka tentang : 1. Fungsi rem dan komponen 2. Rem tromol 3. Rem cakram 4. Sistem hidrolik 5. Master silinder 6. Sistem kontrol tekanan 7. Rem cairan 8. Sistem penguat daya rem 9. Diagnosis Dasar 10. Service rem Energi kinetik dirubah menjadi energi panas.
Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat
dan menghentikan kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak ) menjadi energi panas . Kampas rem menekan tromol / cakram sehingga menimbulkan gesekan yang menghasilkan energi panas . Intensitas panas sebanding dengan bobot dan kecepatan kendaraan. Gesekan adalah perlawanan terhadap gerakan yang dihasilkan dari dua benda yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Ada dua jenis gesekan : kinetik dan statis. Gesek kinetik terjadi antara dua benda, salah satunya bergerak. Gesekan kinetik selalu menghasilkan panas. Semakin banyak gesekan kinetik yang dihasilkan, semakin banyak pula panas yang dihasilkan. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan kinetik untuk mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi panas. Gesekan statis terjadi antara dua benda yang diam. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan statis untuk menahan kendaraan ketika sedang diparkir. Gesekan statis tidak menghasilkan panas . a. Kekasaran permukaan dua benda Semakin kasar permukaan suatu benda semakin banyak gesekan yang dihasilkan. Permukaan yang sangat kasar membuat gesekan menjadi besar, tetapi permukaan kasar juga mengakibatkan permukaan gesek akan cepat aus. b. Tekanan Semakin besar tekanan pada suatu benda , semakin banyak gesekan yang hasilkan. Oleh karena itu, semakin besar tekanan yang diterapkan untuk rem, dengan semua faktor lain sama, maka semakin besar daya rem yang dihasilkan. c. Jumlah bidang gesek. Semakin besar jumlah bidang kontak bersama antara dua benda, semakin besar jumlah gesekan yang dihasilkan. Sistem pengereman kendaraan menggunakan bidang kontak sebesar mungkin. Semakin besar bidang kontak dari sepatu rem atau pad, semakin berkurang panas yang Luas bidang gesek dihasilkan pada sepatu rem kanvas rem. atau pad. Semakin sedikit panas memungkinkan rem lebih efisien. Permukaan gesekan kampas rem adalah sangat penting, kampas rem menghasilkan gesekan langsung pada permukaan gesek lain, baik rem tromol atau cakram. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus memiliki karakteristik khusus, antara lain : Rem tromol atau cakram harus dapat membuang panas dengan mudah. Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi.
Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan
kebengkokan dan distorsi. Jika koefisien gesekan terlalu besar, rem terlalu sensitif, dapat menyebabkan kendaraan mudah selip. Jika koefisien gesekan terlalu rendah, rem membutuhkan tekanan yang berlebihan. Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi kinetik yang dimilikinya. Sistem rem harus mengubah energi kinetik menjadi panas, sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin besar permintaan gaya rem. Karena itu Rem pada kendaraan kelebihan beban menjadi tidak efektif karena terlalu panas. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, rem harus mengkonversi empat kali jumlah energi kinetik menjadi panas. Kecepatan sangat meningkat permintaan gaya rem juga meningkat. Kombinasi kecepatan dan berat yang berlebihan dapat menyebabkan rem kendaraan melampaui batas kinerja rem, yang mengakibatkan kerugian serius tenaga pengereman. Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak ban. Perubahan jejak ban mempengaruhi kemampuan kendaraan untuk berhenti.
Berikut adalah faktor yang mempengaruhi jejak ban :
a) Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak. Sebagai aturan umum, bahwa semakin besar diameter ban, diperlukan gaya rem yang lebih besar dan semakin lebar ban, juga diperlukan kekuatan pengereman lebih besar untuk menghentikan kendaraan. b) Berat kendaraan berlebihan dapat mendistorsi telapak ban dan dengan demikian mengurangi pegangan ban di jalan. Ban yang tidak bisa menahan jalan dapat mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Kecepatan kendaraan yang tinggi, juga dapat menyebab kendaraan terangkat karena factor aerodinamis. Lifting dapat mengurangi pegangan ban di jalan dan mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. c) Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus tetap ada pada tapak ban. Jika hal ini hilang, kendaraan berada di luar kendali.. Oleh karena itu, tenaga pengereman akan berkurang jika rem mengunci roda (blokir).. Jika sistem rem terlalu mudah mengkunci roda (roda blokir), secara signifikan mengurangi gaya pengereman dan kontrol kendaraan. Materi rem tromol akan di sampaikan pada pertemuan berikutnya...........