Anda di halaman 1dari 12

Sistem Rem Kelas XI SMK

Semua orang tahu bahwa ketika kita menekan


pedal rem dengan kaki, kendaraan akan berhenti,
tapi bagaimana tekanan dari kaki kita sampai ke
roda dengan kekuatan yang cukup untuk
menghentikan kendaraan?

Pada materi semester genap ini, kita akan


mempelajari sistem dan komponen yang
diperlukan yang menyebabkan rem bekerja secara
efektif.
Setelah menyelesaikan materi ini, siswa
diharapkan memahami dan mampu menerapkan
pengetahuan mereka tentang :
1. Fungsi rem dan komponen
2. Rem tromol
3. Rem cakram
4. Sistem hidrolik
5. Master silinder
6. Sistem kontrol tekanan
7. Rem cairan
8. Sistem penguat daya rem
9. Diagnosis Dasar
10. Service rem
Energi kinetik
dirubah menjadi
energi panas.

Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat


dan menghentikan kendaraan dengan mengubah
energi kinetik (energi gerak ) menjadi energi panas .
Kampas rem menekan tromol / cakram sehingga
menimbulkan gesekan yang menghasilkan energi
panas . Intensitas panas sebanding dengan bobot
dan kecepatan kendaraan.
Gesekan adalah perlawanan terhadap gerakan yang
dihasilkan dari dua benda yang bergerak atau
bergesekan satu sama lain. Ada dua jenis gesekan :
kinetik dan statis.
Gesek kinetik terjadi antara dua benda, salah satunya
bergerak. Gesekan kinetik selalu menghasilkan panas.
Semakin banyak gesekan kinetik yang dihasilkan,
semakin banyak pula panas yang dihasilkan. Sistem
pengereman kendaraan menggunakan gesekan kinetik
untuk mengubah energi dari kendaraan yang bergerak
menjadi panas.
Gesekan statis terjadi antara dua benda yang diam.
Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan
statis untuk menahan kendaraan ketika sedang
diparkir. Gesekan statis tidak menghasilkan panas .
a. Kekasaran permukaan dua benda
Semakin kasar permukaan suatu benda
semakin banyak gesekan yang dihasilkan.
Permukaan yang sangat kasar membuat
gesekan menjadi besar, tetapi permukaan kasar
juga mengakibatkan permukaan gesek akan
cepat aus.
b. Tekanan
Semakin besar tekanan pada suatu benda ,
semakin banyak gesekan yang hasilkan. Oleh
karena itu, semakin besar tekanan yang
diterapkan untuk rem, dengan semua faktor
lain sama, maka semakin besar daya rem yang
dihasilkan.
c. Jumlah bidang gesek.
Semakin besar jumlah bidang kontak bersama
antara dua benda, semakin besar jumlah
gesekan yang dihasilkan.
Sistem pengereman
kendaraan menggunakan
bidang kontak sebesar
mungkin. Semakin besar
bidang kontak dari sepatu
rem atau pad, semakin
berkurang panas yang
Luas bidang gesek dihasilkan pada sepatu rem
kanvas rem. atau pad. Semakin sedikit
panas memungkinkan rem
lebih efisien.
Permukaan gesekan kampas rem adalah sangat penting,
kampas rem menghasilkan gesekan langsung pada permukaan
gesek lain, baik rem tromol atau cakram. Kampas rem dan
materi bidang gesek rem harus memiliki karakteristik khusus,
antara lain :
 Rem tromol atau cakram harus dapat membuang panas
dengan mudah.
 Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi.

 Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan


kebengkokan dan distorsi.
 Jika koefisien gesekan terlalu besar, rem terlalu sensitif,
dapat menyebabkan kendaraan mudah selip.
 Jika koefisien gesekan terlalu rendah, rem membutuhkan
tekanan yang berlebihan.
Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin
banyak energi kinetik yang dimilikinya. Sistem rem harus
mengubah energi kinetik menjadi panas, sehingga setiap
peningkatan berat kendaraan semakin besar permintaan
gaya rem. Karena itu Rem pada kendaraan kelebihan
beban menjadi tidak efektif karena terlalu panas. Ketika
kecepatan kendaraan meningkat, rem harus
mengkonversi empat kali jumlah energi kinetik menjadi
panas. Kecepatan sangat meningkat permintaan gaya
rem juga meningkat. Kombinasi kecepatan dan berat
yang berlebihan dapat menyebabkan rem kendaraan
melampaui batas kinerja rem, yang mengakibatkan
kerugian serius tenaga pengereman.
Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut
jejak ban. Perubahan jejak ban mempengaruhi
kemampuan kendaraan untuk berhenti.

Berikut adalah faktor yang mempengaruhi jejak ban :


a) Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak.
Sebagai aturan umum, bahwa semakin besar
diameter ban, diperlukan gaya rem yang lebih besar
dan semakin lebar ban, juga diperlukan kekuatan
pengereman lebih besar untuk menghentikan
kendaraan.
b) Berat kendaraan berlebihan dapat mendistorsi
telapak ban dan dengan demikian mengurangi
pegangan ban di jalan. Ban yang tidak bisa menahan
jalan dapat mengurangi kemampuan kendaraan
untuk berhenti. Kecepatan kendaraan yang tinggi,
juga dapat menyebab kendaraan terangkat karena
factor aerodinamis. Lifting dapat mengurangi
pegangan ban di jalan dan mengurangi kemampuan
kendaraan untuk berhenti.
c) Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus
tetap ada pada tapak ban. Jika hal ini hilang,
kendaraan berada di luar kendali.. Oleh karena itu,
tenaga pengereman akan berkurang jika rem
mengunci roda (blokir).. Jika sistem rem terlalu
mudah mengkunci roda (roda blokir), secara
signifikan mengurangi gaya pengereman dan kontrol
kendaraan.
Materi rem tromol akan di sampaikan
pada pertemuan berikutnya...........

TETAP PATUHI PROTOKOL KESEHATAN


Memakai Masker, Mencuci Tangan,
Menjaga Jarak

JAGA IMAN, JAGA IMUN,


INSYAALLAH AMAN

Anda mungkin juga menyukai