Anda di halaman 1dari 13

Sistem AC mobil memiliki komponen sebagai berikut :

1. Kompresor
2. Kondensor
3. Filter (tabung freon dengan pengering)
4. Sistem pengaman meliputi saklar tekanan, sensor tekanan tinggi dan sensor
temperatur
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Saluran dan pipa
8. Freon (zat pendingin)
 

 
 Gambar 1. Sirkulasi Zat Pendingin Pada Sistem AC Mobil 

B.    Pengetesan Sistem AC
Berbagai cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem AC, antara lain :
         Tes tekanan        
         Tes temperatur                   
         Tes kebocoran

1.  Tes Tekanan
 
a.  Sistem AC Bekerja Normal

 
 Gambar 2. Tekanan Manometer Normal
 (Keterangan  :TR  =  Tekanan
rendah & TT  =  Tekanan tinggi) 

Setelah manometer pengetes di pasang pada sistem AC mobil, kemudian


hidupkan mesin sampai putarannya minimal 2000 rpm. Kemudian baca penunjukan
tekanan pada manometer. Sistem AC dalam kondisi bekerja normal dan baik jika :
1). pada saluran isap kompresor, zat pendingin harus berupa gas dan dengan tekanan
1,5 – 2 bar (21 – 29 psi), (0,1-0,2 mpa)
2). pada saluran tekan kompresor, zat pendingin masih berbentuk gas dengan tekanan
14,5 – 15,4 bar (200 – 213 psi) (1,4-1,5 mpa). Besar tekanan ini juga berlaku sampai
zat pendingin masuk ke katup ekspansi.  
 
b. Sistem AC Tidak Bekerja Normal
 

1). Tekanan Dibawah Normal


 

 Gambar 3. Tekanan Manometer Dibawah Normal 

 
Jika kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya, maka
tekanan yang kurang pada saluran tekan dan saluran isap kompresor
menunjukkan bahwa zat pendingin yang beredar dalam sistem volumenya sudah
berkurang. Jika  tetap  terjadi  kekurangan zat pendingin meskipun sebelumnya dalam
sistem freon sudah diisi penuh, hal ini disebabkan kebocoran pada sistem,
akibatnya sistem AC bekerja tidak efisien (AC kurang dingin).
Bila setelah filter hasil pengukuran menunjukkan tekanan tinggi, hal
ini bisa menunjukkan bahwa filter sudah kotor.

 
2). Tekanan Lebih Besar
 

 Gambar 4. Tekanan Manometer Lebih Besar

 
Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar. Penyebabnya adalah :
a)  Jika pengisian zat pendingin terlalu banyak, maka  tekanan pada bagian tekanan
tinggi akan naik dan volume zat pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan
lebih besar. Akibatnya, tekanan akan naik pada saluran tekanan rendah.
b) Pendinginan kondensor yang kurang baik, menyebabkan temperatur evaporator naik
dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi juga naik, mengakibatkan katup ekspansi
akan selalu membuka lebih lebar. Tekanan kedua bagian saluran tekanan tinggi &
rendah akan naik.
c)  Bila manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar lagi pada kedua saluran, hal
ini  berarti ada uap air yang beredar dalam sistem.
 

3). Tekanan Lebih Tinggi dan Lebih Rendah


 

 Gambar 5. Tekanan Lebih Tinggi dan Lebih Rendah 

 
Jika manometer menunjukkan bahwa tekanan lebih tinggi pada manometer tekanan
rendah dan tekanan lebih rendah pada manometer tekanan tinggi, maka hal ini
menunjukkan adanya kebocoran pada bagian yang bergesekan dari kompresor seperti
katup, cincin torak, mengakibatkan langkah tekan kompresor tidak menghasilkan
tekanan yang lebih tinggi dan temperatur evaporator naik, katup expansi akan selalu
terbuka.
Katup–katup kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendingin yang ditekan
akan mengalami kebocoran kebagian saluran isap, akibatnya saluran isap tekanannya
akan lebih tinggi dan pada bagian saluran tekanan, tekanannya akan turun rendah.
 
2.     Tes Temperatur
 
a. Mengukur Temperatur Udara Dalam Saluran Evaporator
Pengetesan kemampuan sistem AC dengan cara ini masih pada putaran mesin  2000
rpm, AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer
menunjukkan sistem tidak ada kesalahan.
Tabel perbandingan temperatur udara luar dan temperatur udara dalam saluran
evaporator di bawah ini, dapat dijadikan pedoman untuk tes temperatur.

Bila temperatur udara pada saluran evaporator antara 4 - 6ºC, berarti pada waktu


kopling magnet menhubung temperaturnya adalah  6ºC dan waktu
melepas temperaturnya adalah  4ºC. 

b.  Mengukur Temperatur Ruangan AC & Kelembaban Udara


Prosentase kelembaban udara relatif yang lebih besar dapat diturunkan oleh sistem
AC, karena udara yang basah/lembab akan dikeringkan oleh evaporator, hal ini terlihat
adanya kondensasi di sekitar pipa evaporator.
Dengan Higrometer kita dapat mengukur kelembaban udara dalam ruangan AC,
kelembaban udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur ruangan 20ºC -
22ºC.
Bila kelembaban udara luar tidak jauh berbeda dengan kelembaban udara dalam
ruangan AC, hal ini berarti evaporator terlalu basah & kotor. Gejala ini
juga mengakibatkan AC terasa kurang dingin. 

 
3.     Tes Kebocoran

Mengetes kebocoran zat pendingin pada sistem dapat dilakukan


dengan berbagai cara. Tes kebocoran freon (zat pendingin) dapat dilakukan dengan
memakai busa sabun, atau dengan kompor nyala api sipiritusatau dengan alat detektor
pada sambungan – sambungan instalasi pipa sistem AC mobil.
Adapun Proses pengisian Freon sebagai berikut:
1.     Mengkondisikan kendaraan pada posisi mati tidak dalam keadaan berjalan.
2.     Memasang manifold gauge pada katup servis kompresor, dengan cara:
a.      Menutup kedua katup tangan manifold gauge
b.      Memasang selang takanan rendah (biru) pada katup servis pengisapan dan selang
tekanan tinggi (merah) pada katup servis pembuangan.
c.      Memasang selang kuning pada fiting tengah manifold.
3.     Membuang Isi Freon dengan cara:
a.     Membuka katup tangan tekanan tinggi perlahan lahan hingga manometer
menunjuk 3,5 Kg/Cm2
b.     Membuka katup tangan tekanan rendah perlahan lahan hingga menunjuk 0
Kg/Cmm2
4.     Mengosongkan dan memvakumkan system AC dengan cara :
a.     Memasang selang tengah (kuning) pada pompa vakum
b.     Menjalankan pompa vakum dan membuka kedua katup tangan.
c.       Setelah 10 menit pastikan bahwa tekanan rendah mrnunjuk lebih dari 600 mmHg,
jika tidak berarti ada kebocoran. Tekanan yang terbaca adalah 650 mmHg
d.      Menutup kedua katup tekan dan mematikan pompa vakum
e.      Melepas selang tengah dari pompa vakum
5.     Mengisikan Freon kedalam system AC, cara untuk mengisikannya adalah sebagai
berikut.
a.     Memastikan bahwa pada system AC tidak ada lagi udara ataupun uap air yang
tertinggal
b.     Memasang selang tengah pada tabung Freon
c.      Membuka katup tabung Freon sedikit demi sedikit dan mengendorkan mur selang
tengahtengah pada fiting tengah manifold gauge sampai terdengar suara mendesis
biarkan udaranya keluar dan setelah itu mengencangkan kembali mur pengikatnya.
d.     Membuka katup tekanan rendah, dan mengamati hingga gauge menunjuk angka
labil dari 4,2 Kg/Cm2 (60psi)
e.      Menghidupkan mesin pada kecepatan idel cepat
f.       Menghidupkan AC pada posisi switch blower kecepatan tinggi dan switch
temperature dingin maksimum.
g.     Proses lamanya pengisian dikontrol melalui kaca pandang pada receiver bila tidak
lagi terdapat gelembung berarti sudah cukp untuk pengisiannya. Selain itu juga
pada tekanan gauge menunjuk 1.5-2.0 Kg/Cm2 (21-28 psi) pada sisi tekanan
tinggi.
6.     Menutup rapat katup manifold tekanan rendah dan tinggi dan katup tabung Freon.
7.     Mematikan AC mobil
8.     Mematikan Mobil
9.     Melepas selang tekanan tinggi dan rendah serta selang tengah pada tabung
refrigerant
Dalam proses pengisian dan pengosongan Freon diperlukan kecermatan
pembacaan gauge karena tekanan yang ditunjukkan merupakan suatu tanda untuk
langkah berikutnya. Dalam pengosongan harus benar benar vakum agar tidar ada
udara yang dapat menggangu kinerja Freon saat dilakukan pengisian serta pada
saat system AC bekerja.

Cara mengisi refrigerant freon


Cara pertama                                       
Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak
ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem
rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum
pump.
                         
Prosedur pengosongan :
1.     Tutup kedua katup manifold gauge.
2.     pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi
dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum.
3.     Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
4.     Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600 mmHg
( 23,62 inHg; 80 kPa
5.     Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih
mengefisienkan kerja pompa vakum. 
6.     Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari
udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg
( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )
7.     Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
8.     Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
9.     Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi
penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
10.                                      Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan
perbaiki.
Pengisian refrigerant.
Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah
dilakukan :
1.     Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
2.     Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan
tinggi, 
3.     Warna  biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant atau alat
pengisi.
4.     Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.
5.     Singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari
kecelakaan.
6.     Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai
jarum katupnya tertarik penuh. 
7.     Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.
8.     Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.
9.     Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.
10.                        Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah
kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.

Pemeriksaan kebocoran awal :


1.     Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk kedalam
sistem. (tabung menghadap keatas ).
2.     Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kPa )
tutup keran manifold tekanan tinggi.
3.     Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.
Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair :
1.     Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang
keluar dalam bentuk cair.
2.     Buka katup tekanan tinggi.
3.     Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah
keran.
4.     Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus
menunjukkan tekanan yang sama.

Pengisian Lanjutan :
1.     Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam
bentuk gas.
2.     Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.
3.     Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah
harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak
vakum.
4.     Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya 
pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem.
5.     Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan
lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.
6.     Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0 kg/cm2
dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
Sebelum dilakukan langkah pengisian freon, maka terlebih dahulu dilakukan
langkah pengosongan/vakum pada kompresor. Langkah vakum ini bertujuan untuk
mengeluarkan udara yang mengandung uap air agar tidak menyumbat pada waktu
unit AC mobil ini bekerja.
Langkah pengosongan ini biasanya dilakukan apabila unit AC mobil tersebut baru
diperbaiki atau dibongkar. Setelah dirakit kembali, maka dilakukan langkah vakum
agar kinerja unit AC dapat meksimal karena udara yang mengandung uap air
tersebut dapat dikeluarkan. Proses vakum ini dilakukan selama 15 menit sampai 30
menit. Selama proses vakum dilakukan, baru dilakukan pengisian freon/refrigerant.
Proses Pengisian Refrigerant
Pengisian refrigerant atau freon pada unit AC mobil ada 2 cara yitu :
1.     Pengisian freon dengan tekanan tinggi
2.     Pengisian freon dengan tekanan rendah
Tentunya, sebelum melakukan pengisian refrigerant tahap pengosongan refrigerant
sudah dilakukan.

Untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem waktu diisi ada 3 cara yaitu :
1.     Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan
2.     Dengan melihat tekanan
3.     Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut
buku manual.
        Langkah Pengisian Freon dengan Tekanan Tinggi
Pada waktu proses pengisian dilakukan, tabung freon diposisikan terbalik,
sehingga freon cair yang masuk ke dalam sistem AC dan langsung menuju
kondensor sehingga kerja kompresor tidak terlalu berat.
Kran pada manometer yang dibuka adalah kran TT ( warna merah ) dan diikuti
pembukaan kran pada tabung freon secara perlahan sehingga freon cair masuk ke
dalam sistem AC.
Untuk meningkatkan tekanan pada tabung freon, maka pada tabung freon diberi
alat pemanas. Untuk mengetahui jumlah freon yang dimasukkan ke dalam sistem
AC, caranya sama dengan cara pengisian freon dengan tekanan rendah, yaitu :
Tekanan TT = 1,5-2 bar dan temperatur kabin sudah mencapai 4° C.

        Langkah Pengisian Freon dengan Tekanan Rendah


Langkah ini dilakukan setelah kompresor divakumkan terlebih dahulu, dan kondisi
kedua kran pada manometer tetap dalam keadaan tertutup baik saluran tekan ( TT )
warna merah maupun kran saluran hisap ( TR ) warna biru, dan ujung slang dari
manometer tetap tersambung pada kompresor baik saluran TT maupun saluran TR.
Selanjutnya persiapkan tabung freon R 134 a dengan posisi tegak. Selanjutnya
hubungkan selang warna kuning dari menometer ke tabung freon. Kedua kran pada
manometer masih dalam keadaan ditutup baik kran saluran tekan maupun kran
saluran tekanan rendah. Kemudian unit AC mobil dijalankan.
Karena proses pengisian ini dilakukan pada sistem tekanan rendah, maka kran
manometer yang dibuka adalah kran warna biru. Selanjutnya kran pada manometer
warna biru ( TR ) dibuka pelan-pelan dan diikuti membuka kran pada tabung freon
agar gas freon masuk ke dalam sistem AC.  Perhatikan tekanan manometer. Jika
tekanan manometer menunjukkan 1,5-2 bar da TT menunjukkan 14,5-15 bar dan
pada saat itu pula sight glass pada filter diamati terus. Apabila kaca pengamat pada
filter sudah menunjukkan tidak ada gelembung-gelembung dan terlihat bening, ini
berarti jumlah freon yang dimasukkan ke dalam sistem AC sudah cukup. Selain
itu, untuk mengetahui jumlah freon yang dimasukkan ke dalam sistem AC sudah
cukup, dapat diamati melalui termometer yang dimasukkan pada dashboard
(saluran udara dingin pada kabin mobil). Apabila temperatur sudah menunjukkan
4°C, berarti pengisian sudah cukup.
Pengisian freon
     Supaya penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem dapat diketahui ada
tiga cara yang dapat dilakukan
1.     Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan
    Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000 rpm tidak akan terlihat
gelembung – gelembung freon pada gelas kontrol
Gelembung – gelembung freon, yang terlihat pada gelas kontrol menunjukkan
pengisian yang kurang dan bila dilihat tekanannya dengan manometer maka akan
terlihat tekanannya belum tercapai sesuai data (b)

2.     Dengan manometer
     Tekanan freon dalam sistem dapat dilihat pada manometer – manometer
Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2 bar (21 – 29
psi), dan saluran tekanan tinggi 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi), hal ini menunjukkan
sistem sudah terisi penuh.  Cara ini, dapat dilakukan bila kita sudah memastikan
sistem AC bekerja normal. Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk
dilakukan akan tetapi kita tidak dapat mengetahui berat/banyaknya freon yang
diisikan dalam sistem.

3.     Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut
buku manual
Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat freon yang harus diisikan ke dalam
sistem AC.
Yang paling sederhana cara ini dapat dilakukan seperti gambar 1, yaitu dengan
mengukur berat tabung freon sebelum proses pengisian dilakukan, berat freon yang
masuk ke dalam sistem dapat ditentukan dengan berkurangnya berat tabung freon.
Pada gambar 2 diperhatikan alat khusus pengisian (charging station) yang sudah
mempunyai tabung skala untuk berat freon yang masuk ke dalam sistem, alat ini
juga dilengkapi dengan manometer, sistem pemanas dan pompa vakum listrik.
Salah satu segi keuntungan dari cara ini adalah : kita dapat memastikan secara
langsung harga freon yang diisikan karena Freon yang dijual dari pabrik juga
berbentuk satuan berat di dalam tabung silinder.

Kesimpulan
Pengisian freon pada unit AC mobil terdiri dari 2 cara, yaitu pengisian freon
dengan tekanan tinggi dan pengisian freon dengan tekanan rendah. Untuk para
teknisi yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi freon pada teka
nan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak bekerja menekan zat
pendingin berbentuk cair.
Dalam proses pengisian dan pengosongan Freon diperlukan kecermatan
pembacaan gauge karena tekanan yang ditunjukkan merupakan suatu tanda untuk
langkah berikutnya. Dalam pengosongan harus benar benar vakum agar tidar ada
udara yang dapat menggangu kinerja Freon saat dilakukan pengisian serta pada
saat sistem AC bekerja.

Anda mungkin juga menyukai