1. Kompresor
2. Kondensor
3. Filter (tabung freon dengan pengering)
4. Sistem pengaman meliputi saklar tekanan, sensor tekanan tinggi dan sensor
temperatur
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Saluran dan pipa
8. Freon (zat pendingin)
Gambar 1. Sirkulasi Zat Pendingin Pada Sistem AC Mobil
B. Pengetesan Sistem AC
Berbagai cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem AC, antara lain :
Tes tekanan
Tes temperatur
Tes kebocoran
1. Tes Tekanan
a. Sistem AC Bekerja Normal
Gambar 2. Tekanan Manometer Normal
(Keterangan :TR = Tekanan
rendah & TT = Tekanan tinggi)
Jika kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya, maka
tekanan yang kurang pada saluran tekan dan saluran isap kompresor
menunjukkan bahwa zat pendingin yang beredar dalam sistem volumenya sudah
berkurang. Jika tetap terjadi kekurangan zat pendingin meskipun sebelumnya dalam
sistem freon sudah diisi penuh, hal ini disebabkan kebocoran pada sistem,
akibatnya sistem AC bekerja tidak efisien (AC kurang dingin).
Bila setelah filter hasil pengukuran menunjukkan tekanan tinggi, hal
ini bisa menunjukkan bahwa filter sudah kotor.
2). Tekanan Lebih Besar
Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar. Penyebabnya adalah :
a) Jika pengisian zat pendingin terlalu banyak, maka tekanan pada bagian tekanan
tinggi akan naik dan volume zat pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan
lebih besar. Akibatnya, tekanan akan naik pada saluran tekanan rendah.
b) Pendinginan kondensor yang kurang baik, menyebabkan temperatur evaporator naik
dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi juga naik, mengakibatkan katup ekspansi
akan selalu membuka lebih lebar. Tekanan kedua bagian saluran tekanan tinggi &
rendah akan naik.
c) Bila manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar lagi pada kedua saluran, hal
ini berarti ada uap air yang beredar dalam sistem.
Jika manometer menunjukkan bahwa tekanan lebih tinggi pada manometer tekanan
rendah dan tekanan lebih rendah pada manometer tekanan tinggi, maka hal ini
menunjukkan adanya kebocoran pada bagian yang bergesekan dari kompresor seperti
katup, cincin torak, mengakibatkan langkah tekan kompresor tidak menghasilkan
tekanan yang lebih tinggi dan temperatur evaporator naik, katup expansi akan selalu
terbuka.
Katup–katup kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendingin yang ditekan
akan mengalami kebocoran kebagian saluran isap, akibatnya saluran isap tekanannya
akan lebih tinggi dan pada bagian saluran tekanan, tekanannya akan turun rendah.
2. Tes Temperatur
a. Mengukur Temperatur Udara Dalam Saluran Evaporator
Pengetesan kemampuan sistem AC dengan cara ini masih pada putaran mesin 2000
rpm, AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer
menunjukkan sistem tidak ada kesalahan.
Tabel perbandingan temperatur udara luar dan temperatur udara dalam saluran
evaporator di bawah ini, dapat dijadikan pedoman untuk tes temperatur.
3. Tes Kebocoran
Pengisian Lanjutan :
1. Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam
bentuk gas.
2. Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.
3. Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah
harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak
vakum.
4. Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya
pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem.
5. Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan
lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.
6. Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 – 2,0 kg/cm2
dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
Sebelum dilakukan langkah pengisian freon, maka terlebih dahulu dilakukan
langkah pengosongan/vakum pada kompresor. Langkah vakum ini bertujuan untuk
mengeluarkan udara yang mengandung uap air agar tidak menyumbat pada waktu
unit AC mobil ini bekerja.
Langkah pengosongan ini biasanya dilakukan apabila unit AC mobil tersebut baru
diperbaiki atau dibongkar. Setelah dirakit kembali, maka dilakukan langkah vakum
agar kinerja unit AC dapat meksimal karena udara yang mengandung uap air
tersebut dapat dikeluarkan. Proses vakum ini dilakukan selama 15 menit sampai 30
menit. Selama proses vakum dilakukan, baru dilakukan pengisian freon/refrigerant.
Proses Pengisian Refrigerant
Pengisian refrigerant atau freon pada unit AC mobil ada 2 cara yitu :
1. Pengisian freon dengan tekanan tinggi
2. Pengisian freon dengan tekanan rendah
Tentunya, sebelum melakukan pengisian refrigerant tahap pengosongan refrigerant
sudah dilakukan.
Untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem waktu diisi ada 3 cara yaitu :
1. Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan
2. Dengan melihat tekanan
3. Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut
buku manual.
Langkah Pengisian Freon dengan Tekanan Tinggi
Pada waktu proses pengisian dilakukan, tabung freon diposisikan terbalik,
sehingga freon cair yang masuk ke dalam sistem AC dan langsung menuju
kondensor sehingga kerja kompresor tidak terlalu berat.
Kran pada manometer yang dibuka adalah kran TT ( warna merah ) dan diikuti
pembukaan kran pada tabung freon secara perlahan sehingga freon cair masuk ke
dalam sistem AC.
Untuk meningkatkan tekanan pada tabung freon, maka pada tabung freon diberi
alat pemanas. Untuk mengetahui jumlah freon yang dimasukkan ke dalam sistem
AC, caranya sama dengan cara pengisian freon dengan tekanan rendah, yaitu :
Tekanan TT = 1,5-2 bar dan temperatur kabin sudah mencapai 4° C.
2. Dengan manometer
Tekanan freon dalam sistem dapat dilihat pada manometer – manometer
Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2 bar (21 – 29
psi), dan saluran tekanan tinggi 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi), hal ini menunjukkan
sistem sudah terisi penuh. Cara ini, dapat dilakukan bila kita sudah memastikan
sistem AC bekerja normal. Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk
dilakukan akan tetapi kita tidak dapat mengetahui berat/banyaknya freon yang
diisikan dalam sistem.
3. Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem menurut
buku manual
Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat freon yang harus diisikan ke dalam
sistem AC.
Yang paling sederhana cara ini dapat dilakukan seperti gambar 1, yaitu dengan
mengukur berat tabung freon sebelum proses pengisian dilakukan, berat freon yang
masuk ke dalam sistem dapat ditentukan dengan berkurangnya berat tabung freon.
Pada gambar 2 diperhatikan alat khusus pengisian (charging station) yang sudah
mempunyai tabung skala untuk berat freon yang masuk ke dalam sistem, alat ini
juga dilengkapi dengan manometer, sistem pemanas dan pompa vakum listrik.
Salah satu segi keuntungan dari cara ini adalah : kita dapat memastikan secara
langsung harga freon yang diisikan karena Freon yang dijual dari pabrik juga
berbentuk satuan berat di dalam tabung silinder.
Kesimpulan
Pengisian freon pada unit AC mobil terdiri dari 2 cara, yaitu pengisian freon
dengan tekanan tinggi dan pengisian freon dengan tekanan rendah. Untuk para
teknisi yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi freon pada teka
nan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak bekerja menekan zat
pendingin berbentuk cair.
Dalam proses pengisian dan pengosongan Freon diperlukan kecermatan
pembacaan gauge karena tekanan yang ditunjukkan merupakan suatu tanda untuk
langkah berikutnya. Dalam pengosongan harus benar benar vakum agar tidar ada
udara yang dapat menggangu kinerja Freon saat dilakukan pengisian serta pada
saat sistem AC bekerja.