Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM KENDALI

PNEUMATIK HIDROLIK

Oleh:

Kelompok 3 :

Arif Nurrijulian L (03)

Lembah Samudra (11)

Mery Octavia Ningrum (12)

Rizky Wipa Suhardi (18)

Program Studi Teknik Elektronika


Politeknik Negeri Malang
2022
PERCOBAAN 1

PNE: RANGKAIAN KONTROL

1.1 Tujuan

1. Mendemonstrasikan penggunaan kontrol langsung dan kontrol tidak langsung pada


sistem pneumatik

2. Mendemonstrasikan penggunaan kontrol kecepatan aliran udara pada sistem


pneumatik

1.2 Teori Dasar

Penggunaan rangkaian kontrol langsung dan kontrol tidak langsung pada sistem
pneumatik harus mempertimbangkan volume silinder. Jika volume silinder tidak besar dapat
menggunakan kontrol langsung yang rangkaiannya ditunjukkan pada gambar 1.1. Sebaliknya, jika
diameter silinder besar penggunaan kontrol tidak langsung lebih sesuai karena sistem pneumatik
memerlukan jumlah udara banyak. Rangkaian kontrol tidak langsung tampak pada gambar 1.2.

Gambar 1.1 Rangkaian Kontrol Langsung (Single Acting Cylinder)

2
Gambar 1.2 Rangkaian Kontrol Tidak Langsung (Single Acting Cylinder)

Gambar 1.3 Rangkaian Kontrol Langsung (Double Acting Cylinder)

Gambar 1.4 Rangkaian Kontrol Tidak Langsung (Double Acting Cylinder)

Rangkaian kontrol kecepatan aliran udara digunakan untuk mengatur kecepatan maju
atau mundur silinder (single acting) atau double acting mengatur aliran udara masuk atau keluar,
sesuai dengan desain sistem pneumatik yang digunakan.
Gambar 1.5 Rangkaian Kontrol Kecepatan Aliran Udara

1.3 Alat dan Bahan

1. PC/Laptop

2. Software Fluidsim-P

3. Modul Ajar Pneumatik

4. Kompresor

1.4 Prosedur Percobaan

1. Buatlah projek baru di software fluidsim

2. Buatlah rangkaian kontrol langsung untuk single acting cylinder dan double
acting cylinder seperti gambar di bawah ini
Gambar 1.6 Rangkaian kontrol langsung single dan double acting

3. Simulasikan rangkaian tersebut dan amati hasilnya

4. Buatlah rangkaian kontrol tidak langsung untuk single acting cylinder dan double
acting cylinder seperti gambar di bawah ini

Gambar 1.7 Rangkaian kontrol tidak langsung single dan double acting

5. Simulasikan rangkaian tersebut dan amati hasilnya

6. Buatlah rangkaian kontrol kecepatan aliran udara untuk mengatur udara masuk
dan udara buang pada double acting cylinder

Gambar 1.8 Rangkaian kontrol kecepatan aliran udara


7. Simulasikan rangkaian tersebut dan amati hasilnya

8. Setelah selesai mensimulasikan di Fluidsim, berikutnya membuat rangkaian tsb


di modul pneumatik FESTO dan amati hasilnya.

1.5 Tugas

1. Lakukan percobaan rangkaian kontrol sistem pneumatik sesuai prosedur


diatas

2. Ambil data input dan output dari percobaan rangkaian kontrol sistem
pneumatik

3. Buatlah timing diagram

4. Buatlah analisa dan kesimpulan dari percobaan ini

1.6 Hasil

1. Rangkaian Kontrol Langsung (Single Acting Cylinder)


a)Simulasi

b)Praktikum
2. Rangkaian Kontrol Langsung (Doubel Acting Cylinder)
a) Simulasi

b) Praktikum

3. Rangkaian Kontrol Tidak Langsung (Single Acting Cylinder)

a) Simulasi
b) Praktikum

4. Rangkaian Kontrol Tidak Langsung (Doubel Acting Cylinder)

a) Simulasi

b) Praktikum
5. Rangkaian Kontrol Kecepatan Aliran Udara Extended
a) Simulasi

b) Praktikum
6. Rangkaian Kontrol Kecepatan Aliran Udara Return
a) Simulasi

b) Praktikum
1.7 Analisa

Pada percobaan pertama yaitu rangkaian control ini terdapat 6 percobaan yaitu
rangkaian control langsung single acting cylinder, rangkaian kontrol langsung double acting
cylinder, rangkaian kontrol tidak langsung single acting cylinder, rangkaian control tidak
langsung double acting cylinder, rangkaian kontrol kecepatan aliran udara (extended) dan
rangkaian kontrol kecepatan aliran udara (return). Praktikum ini dilakukan dengan simulasi
menggunakan software Festo Fluidsim-P dan praktikum langsung menggunakan modul
pneumatic. Pada praktikum ini menggunakan beberapa komponen yang digunakan meliputi
cylinder single acting, cylinder double acting, kompresor, Air Service Unit(ASU), Air
distributor, 3/2 way valve, 5/2 way valve, One way flow kondition.

 Rangkaian Kontrol Langsung Single Acting Cylinder


Sumber tekanan udara yg dihasilkan oleh compressor, udara akan menuju ke Air
Service Unit, kemudian udara disalurakan melalui air distributor dan udara melewati
katup KKA 3/2 way valve NC. Saat push button ditekan, single acting cylinder akan
bergerak keluar atau terdorong ke kanan, hal tersebut terjadi karena udara mengalir
menuju cylinder. Kemudian ketika push button di lepas, cylinder akan bergerak ke dalam,
hal tersebut terjadi karena udara yang bertekanan di dalam cylinder akan keluar dari
KKA dan cylinder akan kembali ke posisi awal. Hal ini dapat dilihat pada grafik respon
pada gambar 1.1 yang telah dilakukan. Saat tombol push button ditekan, KKA segera
merespons tetapi aliran udara terkompresi membutuhkan beberapa saat untuk
merespons. Begitu juga saat tombol dilepas, grafik silinder akan mengalami hal yang
sama.
 Rangkaian Kontrol Langsung Double Acting Cylinder
Pada simulasi fluidsim rangkaian control langsung double acting ini hampir
sama dengan percobaan sebelumya. Pada percobaan ini terdapat 2 selenoid yang
memiliki berbeda yaitu pertama berfungsi menggerakkan piston keluar membuat udara
masuk ke input pertama silinder, fungsi kedua ialah menarik piston kedalam membuat
udara masuk ke input kedua silinder. Sumber tekanan udara yg dihasilkan oleh
compressor, udara akan menuju ke Air Service Unit, lalu udara disalurakan melalui air
distributor dan udara masuk ke katup 3/2 (solenoid (NC)) dan keluaran katup pertama
masuk ke double cylinder acting. Apabila solenoid kiri ditekan, maka udara akan masuk
ke double cylinder yang menyebabkan piston keluar. Sedangkan pada saat solenoid
kanan ditekan, maka udara akan masuk kembali keposisi awal sehingga udara
bertekanan didalam silinder dibuang.
Sementara pada praktikum yang telah dilakukan valve yang digunakan yaitu 5/2
way valve. Terdapat 2 pilot yang ketika dijalankan akan menghasilkan kondisi yang
berbeda. Apabila pilot kiri ditekan maka solenoid akan bergerak ke kiri yang kemudian
membuka aliran udara kekiri, menyebabkan udara bergerak dan menggerakkan silinder
kea rah kanan. Sedangkan ketika pilot kanan ditekan, maka solenoid kanan terbuka dan
mengalirkan udara ke kiri yang menyebabkan udara pada silinder kiri terbuang dan
silinder bergerak ke kiri seperti keadaan semula.
 Rangkaian Kontrol Tidak Langsung Single Acting Cylinder
Pada percobaan ini Sumber tekanan udara yg dihasilkan oleh compressor, udara
akan menuju ke Air Service Unit, kemudian udara melewati katup KKA 3/2 way valve
NO. setelah itu udara dari valve menuju ke single cylinder acting. Pada saat push button
ditekan, udara mengalir melalui valve kemudian menuju silinder yang mengakibatkan
silinder terbuka atau ke kanan. Kemudian apabila push button dilepas, maka udara akan
terbuang dan silinder tertutup atau ke kiri.
 Rangkaian Kontrol Tidak Langsung Double Acting Cylinder
Pada simulasi rangkaian kontrol tidak langsung double acting kompresor
dihubungkan ke ASU lalu dari air distributor dihubungkan lagi ke valve 5/2 dan valve 3/2
yang dimana keluaran dari valve 3/2 akan dihubungkan ke pneumatic spring valve 5/2.
Hal yang akan terjadi jika valve 5/2 dan valve 3/2 ditekan maka pada double cylinder
akan bergerak dan jika hanya valve 5/2 saja yang ditekan maka double cylinder akan
Kembali seperti posisi semula. Maka dari itu, untuk mengembalikan double cylinder ke
posisi semula cukup menekan valve 5/2 atau valve 3/2.
Untuk Praktikum rangkaian kontrol tidak langsung double actcing tekanan udara
yang terdapat pada kompresor akan masuk melalui ASU dan akan melakukan proses
pemfilteran,kemudaian keluaran dari ASU akan masuk ke air distributor dan akan
mensuplai solenoid valve 3/2 NC dan solenoid valve 5/2. Untuk menggerakkan double
cylinder bila mengarah ke kanan yaitu dengan menekan tombol pada solenoid valve
3/2NC dan tombol kiri pada solenoid valve 5/2. jika solenoid valve 5/2 ditekan saja, maka
double cylinder tidak akan bergerak, karena solenoid valve 5/2 memiliki pegas pneumatik
yang dimana tekanan udara harus disuplai. Untuk melepaskan tekanan udara di double
cylinder dengan cara menakan tombol kanan pada valve selenoid 5/2.
 Rangkaian Kontrol Kecepatan Aliran Udara Extended
Saat push button tidak ditekan, udara langsung masuk ke silinder sehingga
bergerak kekiri atau otomatis kembali ke posisi semula. Saat KKA 3/2 NC ditekan, udara
terkompresi mengalir dan katup pneumatik di KKA 5/2 bergerak, sehingga valve berubah
posisi. dan mengakibatkan udara mengalir ke jalur kiri menuju silinder, namun saat
masuk ke dalam silinder, laju aliran udara dikontrol menggunakan aliran one way.
Akibatnya, kecepatan udara saat mengisi silinder akan berkurang atau kecepatannya bisa
diatur sehingga saat KKA 3/2 dilepaskan maka yang terjadi adalah KKA 5/2 kembali ke
posisi semula.
Untuk Praktikum Rangkaian kontrol kecepatan aliran udara extended
menggunakan beberapa komponen yaitu KKA 5/2 dan KKA 3/2 dengan kondisi awal NO
(Normaly Open) dan sistem kerja komponen tersebut menggunakan single selenoid. Jadi
untuk mengaktifkannya tanpa menggunakan listrik yaitu dengan bantuan pilot. Saat pilot
KKA 3/2 ditekan, aliran udara tidak akan masuk, sistem tidak akan bekerja secara
otomatis. Namun pada saat KKA 3/2 tidak ditekan maka udara akan masuk ke KKA 5/2
dimana pada kondisi awal udara KKA mengalir ke double silinder pada lubang kanan
sehingga arah silinder ke kiri. Namun saat pilot KKA 5/2 ditekan, valve akan
mengarahkan udara tekan ke One Way Control Flow, dimana kecepatan udara yang
masuk ke silinder dapat dikontrol. Artinya cepat atau lambat respon silinder dapat diatur
melalui One Way Control Flow. Penundaan pengisian silinder akan lebih lama daripada
membuang udara dalam silinder.
 Rangkaian kontrol kecepatan aliran udara return
Pada rangkaian kontrol kecepatan aliran udara return prinsip kerjanya hampir
sama dengan rangkaian kontrol kecepatan udara balik. Yang membedakan adalah katup
one way diposisikan berbeda. Hal tersbut mempengaruhi ketika kondisi kembali ke
keadaan semula. Karena pada rangkaian sebelumnya, kecepatan baliknya lebih cepat
daripada kecepatan balik. Hal ini terlihat dari grafik yang ditunjukkan di atas.
Pada praktikum rangkaian kontrol kecepatan aliran udara return menggunakan
beberapa komponen yaitu KKA 5/2 dan KKA 3/2 dengan kondisi awal NO (Normaly
Open) dan sistem kerja kopnen tersbut menggunakan sinlge selenoid. Jadi untuk
mengaktifkannya tanpa menggunakan listrik yaitu dengan bantuan pilot. Saat pilot KKA
3/2 ditekan, aliran udara tidak akan masuk, sistem tidak akan bekerja secara otomatis.
Namun pada saat KKA 3/2 tidak ditekan maka udara akan masuk ke KKA 5/2 dimana
pada kondisi awal udara KKA mengalir ke double silinder pada lubang kanan sehingga
arah silinder ke kiri. Namun saat pilot KKA 5/2 ditekan, valve akan mengarahkan udara
tekan ke One Way Control Flow, sehingga pada saat kita mengaktifkan KKA 5/2 NO
(Normaly Open) udara akan menggerakan silinder ke arah kanan. Dan akan kembali ke
posisi semula saat tidak lagi ditekan, perlu waktu cepat atau lembat untuk mengisi
kembali slinder tergantung dari besar kecilnya pengaturan katup aliran One Way Control
Flow. Sehingga dihasilkan pada saat pengisian silinder ke kanan akan cepat dan saat
kembali ke posisi semula akan memakan waktu lebih lama.

1.8 Kesimpulan

Untuk percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa percobaan


dilakukan secara langsung dengan percobaan dilakukan secara simulasi yaitu menggunakan
software fluidsim-p terdapat kesamaan dan memiliki fungsi masing masing control yang berbeda
beda. Khusus untuk tombol yang secara default beroprasi secara Normally Close atau mula-mula
terbuka sebelum di tekan dan pada control katup yang memiliki prinsip kerja secara mekanis.
1.9 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai