Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1

Praktek Mekatronika

M. Aldinal Fajri

19130051

Tenik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang


ELEKTRO PNEUMATIK
      A.  PENGERTIAN

Elektropneumatik pada hakekatnya terdiri dari dua sistem pengontrolan, yaitu sistem
pneumatik dan elektropneumatik. Pengontrolan sistem pneumatic menggunakan sumber tenaga dari
udara bertekanan, sehingga hemat biaya. Sedangkan sistem elektropneumatik menggunakan sumber
tenaga disamping udara bertekanan, juga berasal dari sumber tenaga listrik dengan kapasitas tegangan
dan daya yang relatif kecil. Dengan demikian kedua sistem pengontrolan ini sangat ekonomis.

B.     PERBEDAAN
PART PNEUMATIK ELEKTRO-
PNEUMATIK

Actuating Cylinder Cylinder


Device
(output)
Processing Valve Solenoid valve
element
(processor
signal)
Input elements Pneumatikal Limit Electrical limit
(input signal) Switch switch

Energy Supply Compressor Compressor,


(source) Voltage supply

PNEUMATIK ELEKTRO-
PNEUMATIK
Variasi rangkaian terbatas Lebih banyak variasi
rangkaian
Tidak perlu menggunakan Memerlukan supply listrik
listrik
Butuh converter agar dapat Tidak butuh converter agar
dikendalikan oleh PLC dapat dikendalikan melalui
dan mikroprosesor PLC dan mikroprosesor

Sistem kontrol sederhana Sistem control lebih


canggih
    C.     PRINSIP KERJA

Prinsip dasar kerja pneumatik :

Kompresor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik.
Udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai
tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara kempa ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik)
diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), pengatur tekanan
(regulator) dan pelumas (lubrikator) bagi yang memerlukan. Service unit ini diperlukan karena udara
kempa yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional
pada umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara kempa disalurkan dengan membuka katup
pada service unit, kemudian menekan tombol katup pneumatik (katup pengarah) hingga udara kempa
masuk ke dalam tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan akhirnya piston bergerak
maju. 

Elektropneumatik Pengembangan dari penumatik Prinsip kerja : media kerja (tenaga penggerak =


energi penumatik Media kontrol = sinyal elektrik maupun elektronik

Prinsip Kerja
·         Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup pneumatik.
·         Sinyal yang dikirimkan tadi akan menghasilkan medan elektromagnetik dan akan mengaktifkan
katup pengatur arah sebagai elemen akhir pada rangkaian kerja pneumatik.
·         Media kerja pneumatik akan mengaktifkan elemen kerja pneumatik seperti motor pneumatik yang
menjalankan system

    D.    KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Keuntungan Pneumatik :
Penggunaan udara kempa dalam sistim pneumatik memiliki beberapa keuntungan antara lain
dapat disebutkan berikut ini :
 Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam jumlah yang tanpa batas
sepanjang waktu dan tempat.
 Mudah disalurkan, udara mudah disalurkan/pindahkan dari satu tempat ke tempat lain melalui pipa
yang kecil, panjang dan berliku.
 Fleksibilitas temperatur, udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai temperatur yang diperlukan,
melalui peralatan yang dirancang untuk keadaan tertentu, bahkan dalam kondisi yang agak ekstrem
udara masih dapat bekerja.
 Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak mudah terbakar dan tidak terjadi
hubungan singkat (kotsleiting) atau meledak sehingga proteksi terhadap kedua hal ini cukup mudah,
berbeda dengan sistim elektrik yang dapat menimbulkan kostleting hingga kebakaran.
 Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang berbahaya dengan
jumlah kandungan pelumas yang dapat diminimalkan sehingga sistem pneumatik aman digunakan
untuk industri obat-obatan, makanan, dan minuman maupun tekstil
 Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur. udara dapat melaju dengan kecepatan yang
dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau sebaliknya. Bila Aktuator menggunakan silinder
pneumatik, maka kecepatan torak dapat mencapai 3 m/s. Bagi motor pneumatik putarannya dapat
mencapai 30.000 rpm, sedangkan sistim motor turbin dapat mencapai 450.000 rpm.
 Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi pengaman terhadap kelebihan
tekanan udara. Selain itu dapat dipasang pembatas tekanan atau pengaman sehingga sistim menjadi
aman.
 Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung misal untuk membersihkan
permukaan logam dan mesin-mesin, maupun tidak langsung, yaitu melalui peralatan pneumatik untuk
menghasilkan gerakan tertentu.

Kerugian Pneumatik :
Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik juga memiliki beberapa kelemahan
antara lain:

 Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara. Udara kempa harus dipersiapkan secara baik hingga
memenuhi syarat. memenuhi kriteria tertentu, misalnya kering, bersih, serta mengandung pelumas
yang diperlukan untuk peralatan pneumatik. Oleh karena itu sistem pneumatik memerlukan
instalasi peralatan yang relatif mahal, seperti kompressor, penyaring udara, tabung pelumas,
pengering, regulator, dll.
 Mudah terjadi kebocoran, Salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin selalu menempati ruang yang
kosong dan tekanan udara susah dipertahankan dalam waktu bekerja. Oleh karena itu diperlukan seal
agar udara tidak bocor. Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian energi. Peralatan
pneumatik harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara agar kebocoran pada sistim udara
bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
 Menimbulkan suara bising, Pneumatik menggunakan sistim terbuka, artinya udara yang telah
digunakan akan dibuang ke luar sistim, udara yang keluar cukup keras dan berisik sehingga akan
menimbulkan suara bising terutama pada saluran buang. Cara mengatasinya adalah dengan memasang
peredam suara pada setiap saluran buangnya.
 Mudah Mengembun, Udara yang bertekanan mudah mengembun, sehingga sebelum memasuki sistem
harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan tertentu, misal kering, memiliki tekanan yang
cukup, dan mengandung sedikit pelumas agar mengurangi gesekan pada katup-katup dan aktuator.

Rangkaian Sederhana 2 Silinder pada ElektroPnerumatik - Perkembangan yang semakin cepat


membuat kita tidak bisa lepas dari teknologi, teknologi akan mengikuti terus perkembangan jaman
yang berlangsung hingga keadaan dilingkungan sekitar kita menjadi otomatis dan kita lebih mudah
untuk melakukan kegiatan apapun. Untuk membuat sebuah peralatan yang berbasis otomatis, maka
dibutuhkan sebuah sistem untuk mengoperasikannya. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas
mengenai sistem elektro pneumatik yang biasa digunakan untuk mengotomatisasi peralatan mekanik.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai elektro-pneumatik, apasih arti dari elekto-pneumatik?.

Elektro-Pneumatik  adalah sistem kontrol yang terdapat pada peralatan pneumatik, dimana tekanan
udara dikendalikan oleh arus listrik dan dioperasikan oleh katup-katup kontrol sebagai pembuka dan
menutup jalur angin yang akan disalurkan ke berbagai komponen pneumatik hingga pada sistem
tersebut menghasilkan suatu pergerakan mekanik dan begerak secara otomatis (Search from
Wikipedia).

Pada dasarnya, electro-pneumatik hampir sama dengan pneumatik murni. Namun yang membedakan
hanya pada sistem kontrol yang menggunakan arus listrik DC. Untuk mempelajari lebih lanjut
mengenai dasar-dasar pada elektro-pneumatik maka pada kesempatan kali ini, saya akan membahas
rangkaian dasar 2 silinder dengan sistem elektro-pneumatik.

A.Komponen yang Dibutuhkan 


Untuk membuat sebuah rangkaian sederhana maka mepersiapkan terlebih dahulu komponen apa saja
yang digubakan pada rangkaian dasar menggunakan 2 silinder dengan sistem elektro-pneumatik.
Berikut ini List komponen yang dibutuhkan :

 2 buah Silinder kerja ganda (Double Acting cylinder)


 1 gulung kabel merah dan 1 gulung kabel hitam
 buah relay dengan 4 kontak untuk 1 relay
 1 buah push buttun NO dan 1 buah Push button NC
 2 buah Solenoid 
 4 buah Limit Switch
Berikut ini keterangan mengenai komponen yang akan digunakan :

Silinder kerja ganda. Silinder yang digunakan yaitu silinder yang mempunyai 2 buah inputan dan
bisa juga inputan tersebut digunakan sebagai output. Untuk lebih jelas silinder yang akan digunakan
bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Kabel. Untuk kabel yang digunakan kalian harus menyediakan 2 buah kabel dengan warna yang
berbeda. Warna yang digunakan tidak harus warna merah dan hitam. Pastikan warna yang digunakan
untuk kutub positif dan kutup negatif harus dibedakan terlebih dahulu supaya pada saat merangkai
rangkaian tidak bingung dengan jalur kabelnya.

Relay. Untuk penggunaan relay saya saranin anda menggunakan relay dengan jumalh kontak ada 12
di tambah dengan kontak untuk menghidupkan relay (+) dan (-). Jadi kontak yang digunakan ada 14
buah. Untuk lebih jelasnya mengenai relay yang digunakan bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Push Button NO dan NC. Pada tombol NO dan NC digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan
rangkaian elektro-pneumatik. Untuk tombolnya membutuhkan 1 buah tombol NO tekan sesaat dan 1
buah tombol NC sesaat. Gambar tombol yang akan digunakan bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Solenoid. Untuk bagian solenoid biasanya ada banyak jenis solenoid dengan merek yang berbeda-
beda. Untuk solenoid yang saya gunakan mempunyai katup 5/2. Pada katup 5/2 memiliki 5 buah
lubang dengan 1 buah input angin dan 4 buah output, serta ada 2 buah pengontrol yang ada pada kiri
dan kana solenoid. Gambar komponen tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Limit Switch. Komponen ini digunakan sebagai sensor pada rangkaian elektro-poneumatik.


Komponen ini akan aktif jika batang piston menyentuh limit switch. Untuk lebih jelas mengenai
komponen yang digunak bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai