yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut
diantaranya seperti Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi
Kimia, Energi Akustik (bunyi) dan Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang dapat mengubah
atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya dapat disebut sebagai Transduser (Transducer).
Jenis-jenis Transducer
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu Transduser Input dan Transder
Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini
adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.
Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika yang digolongkan
sebagai Transduser Input.
Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser
Output diantaranya adalah sebagai berikut :
Aplikasi Transduser
Berdasarkan Aplikasinya, Transduser dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
Prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan pada sistem pneumatik, hampir
sama dengan sistem hidrolik. Untuk perbedaan antara keduanya, bisa Anda baca
pada artikel ini.
Berikut adalah komponen-komponen sistem pneumatik secara umum :
1. Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanikal yang bertujuan untuk menaikkan tekanan suatu
gas dengan cara menurunkan volumenya. Komponen inilah yabg mensupply udara
bertekanan untuk sistem pneumatik, serta menjaga tekanan sistem agar tetap berada
pada tekanan kerjanya.
Kompresor
2. Regulator & Gauge
Kedua alat tersebut menjadi komponen wajib di setiap sistem pneumatik. Regulator
adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur supply udara terkompresi masuk ke
sisptem pneumatik. Sedangkan gauge berfungsi sebagai penunjuk besar tekanan udara
di dalam sistem. Keduanya dapat berupa sistem mekanis maupun elektrik.
3. Check Valve
Check Valve adalah valve atau katup yang berfungsi untuk mencegah adanya aliran
balik dari fluida kerja, dalam hal ini udara terkompresi. Terutama adalah apabila pada
sebuah sistem pneumatik tersebut dipergunakan tanki akumulator udara,
sehingga Check Valve tersebut mencegah adanya udara dari akumulator untuk kembali
menuju kompresor namun tetap mengalirkan udara bertekanan dari kompresor untuk
masuk ke dalam akumulator.
4. Tanki Akumulator
Tanki akumulator atau juga disebut buffer tank berfungsi sebagai cadangan (storage)
tekanan udara terkompresi yang digunakan untuk penggerak aktuator. Selain itu tanki
ini juga berfungsi untuk mencegah ketidakstabilan supply udara ke aktuator, lebih
menstabilkan kerja kompresor agar tidak terlalu sering mematikan dan menyalakannya
lagi, serta lebih memudahkan desain sistem dalam menempatkan kompresor jika
diharusakan penempatan aktuator pneumatik lebih jauh dengan kompresor.
Tanki Akumulator Sistem Pneumatik
5. Saluran Pipa
Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor atau
tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa yang digunakan pun
bermacam-macam tergantung dari desain dan tujuan penggunaan sistem pneumatik
tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar (menggunakan lebih dari dua aktuator),
untuk area sistem supply (area kompresor dan tanki) digunakan pipa berdiameter lebih
besar daripada yang digunakan pada area aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang
ada kecil, misal hanya untuk menggerakkan satu saja aktuator, maka diameter pipa
yang digunakan pun akan seragam di semua bagian.
6. Directional Valve
Directional valve atau katub pengatur arah yang instalasinya berada tepat sebelum
aktuator, adalah berfungsi untuk mengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah
udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve ini didesain untuk
dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih arah aliran. Ia bekerja
secara mekanis atau elektrik tergantung dari desain yang ada.
Pneumatic Directional Valve
7. I/P Controller
Pada aktuator pneumatik yang kerjanya dapat bermodulasi diperlukan satu alat kontrol
supply udara bertekanan yang khusus bernama I/P Controller. I/P Controller ini
mengubah perintah kontrol dari sistem kontrol yang berupa sinyal arus, menjadi besar
tekanan udara yang harus disupply ke aktuator.
8. Aktuator
Pneumatik aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem pneumatik. Ada
berbagai macam jenis pneumatik aktuator sesuai dengan penggunaannya. Antara lain
adalah silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik motor.
Diafragma Aktuator