Anda di halaman 1dari 21

Teknologi

Rekombinan
DNA

BIOTEKNOLOGI
Kelompok 3

01 02 03
Dilla Rizka Meisy
Mesy Maisarah
Wirmaningsih Evis Putri
19032119 19032023 19032151
Teknologi Rekombinan DNA

Pengertian Prinsip
Rekombinan Kloning Gen
Rekombinan
DNA DNA
01
Pengertian
Rekombinan DNA
Pengertian
DNA rekombinan merupakan teknik
penggabungan DNA dari spesies
yang berbeda sehingga akan
diperoleh organisme baru dengan
sifat-sifat yang diinginkan.
Pengertian Rekombinan DNA

Rekayasa genetik atau rekombinan DNA


merupakan kumpulan teknik-teknik
eksperimental yang memungkinkan peneliti
untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan Rekayasa genetika merupakan dasar dari
melipat gandakan suatu fragmen dari materi bioteknologi yang di dalamnya meliputi
genetika (DNA) dalam bentuk murninya. manipulasi gen, kloning gen, DNA rekombinan,
teknologi modifikasi genetik, dan genetika
modern dengan menggunakan prosedur
identifikasi, replikasi, modifikasi dan transfer
materi genetik dari sel, jaringan, maupun organ.
Keunggulan rekayasa genetik adalah mampu
memindahkan materi genetik dari sumber yang
sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan
terkontrol dalam waktu yang lebih singkat.
Manfaat Metode Rekayasa Genetik

● Mengurangi biaya dan meningkatkan penyediaan


sejumlah besar bahan yang sekarang di gunakan di
dalam pengobatan, pertanian dan industri.
● Menggembangkan tanaman–tanaman pertanian yang
bersifat unggul
● Menukar gen dari satu organisme kepada organisme
lainnya sesuai dengan keinginan manusia,
menginduksi sel untuk membuat bahan-bahan yang
sebelumnya tidak pernah dibuat, dll.
02
Prinsip Rekombinan
DNA
Prinsip dasar Rekombinasi DNA adalah
menggabungkan DNA atau gen suatu makhluk
hidup (biasanya gen dari bakteri) kepada
makhluk hidup yang berbeda jenis (bisa manusia
atau tikus) untuk tujuan tertentu (seperti Prinsip Dasar 1: DNA Rekombinan
membentuk insulin). Rekombinasi DNA atau DNA
rekombinan adalah proses
Tiga prinsip dasar dalam rekayasa genetika penggabungan DNA-DNA dari
meliputi Rekombinasi DNA atau DNA sumber yang tidak sama. Tujuannya
Rekombinan, fusi sel atau fusi protoplasma, yakni untuk menyambungkan gen
dan kultur jaringan. yang ada di dalamnya.
Tahapan DNA rekombinasi, sebagai berikut:
• Mengisolasi DNA, untuk memilih serta memilah DNA
maupun gen yang diinginkan
• Transplantasi DNA, ditindaklanjuti dengan
menyambung DNA yang telah diisolasi ke dalam DNA
plasmid vektor. Dengan cara ini, vektor akan
mengandung DNA asli dan DNA sisipan
• Memasukkan DNA ke dalam sel hidup, DNA dimasukkan
ke dalam bakteri sehingga ikut juga membelah diri.
Prinsip Dasar 2: Fusi Sel

Fusi sel yaitu peleburan dua sel, yakni bisa dari spesies
yang sama ataupun dari spesies berbeda agar terbentuk sel
hibridoma atau bastar. Fusi sel sangat bermanfaat yakni untuk
pemetaan kromosom, membuat antibodi, dan juga membentuk
spesies baru.

Pada fusi sel perlu terdapat unsur berikut:


 Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
 Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat).
 Fusi gen (zat-zat yang dapat mempercepat fusi sel).
Prinsip Dasar 3: Kultur Jaringan

Kultur jaringan yaitu teknologi yang didasari oleh teori


totipotensi. Teori totipotensi menjabarkan bahwa:
 Setiap sel tumbuhan akan dapat berkembang menjadi
individu baru jika ditempatkan pada media yang sesuai.
 Sifat totipotensi ini pada jaringan tumbuhan dimanfaatkan
untuk memperoleh keturunan secara seragam dalam
jumlah banyak serta terjadi dengan cepat.

Keuntungan menggunakan kultur jaringan adalah:


• Bebas menentukan bagian mana pada tumbuhan yang akan dikultur
• Cenderung memakan relative singkat
• Tidak harus menggunakan ruangan yang luas
• Dapat menghasilkan jumlah tanaman yang baru dari satu jenis tanaman
dengan cepat.
Jenis-Jenis Teknik Kultur Jaringan

1. Meristem culture, yakni kultur jaringan yang menggunakan bagian


tanaman dari jaringan muda atau meristem
2. Pollen atau Anther culture, yakni teknik kultur jaringan dengan
menggunakan bagian tanaman berupa benang sari atau serbuk sari.

3. Chloroplast culture, yakni teknik kultur jaringan menggunakan


kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman melalui
pembuatan varietas baru
4. Somatic cross atau persilangan protoplasma, yakni persilangan dua
macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga
dihasilkan tanaman yang mempunyai sifat baru
03
Kloning Gen
Kloning merupakan proses
perbanyakan fragmen gen target
dengan mengintroduksi DNA
rekombinan ke dalam suatu sel inang
(Brooker 2005: 490).
Manfaat Kloning bagi Bidang Bioteknologi

a. Proses kloning gen dapat menghasilkan protein penting dalam


jumlah besar, khususnya protein-protein yang penting untuk terapi
dan obat
b. Menghasilkan tanaman pangan dan hewan ternak yang
berkualitas baik untuk dikonsumsi.
c. Aplikasi kloning finger printing, serta pembuatan produk farmasi
(Brooker 2005: 490). Produk farmasi yang dapat diproduksi dengan
melakukan kloning gen NS1 antara lain vaksin, antibodi monoklonal,
dan kit diagnostik.
Komponen-komponen Kloning
1. Sumber DNA
Sumber DNA untuk pengerjaan kloning dapat berupa DNA kromosom yang
diisolasi dari inti sel ataupun DNA komplementer yang diperoleh dari
penyalinan mRNA dengan bantuan enzim reverse transcriptase, disebut
complementary DNA (cDNA) (Watson dkk. 1992: 100).

2. Vektor
Vektor merupakan merupakan wahana pembawa fragmen gen target ke dalam suatu
sel inang (Brooker 2005: 490). Vektor yang sering digunakan untuk penelitian kloning
dalam sel bakteri adalah virus dan plasmid. Vektor lain yang dapat digunakan dalam
kloning adalah kosmid, fagemid, bacterial artificial chromosome (BAC), dan yeast
artificial chromosome (YAC) (Brooker 2005: 491).
3. Enzim Endonuklease Restriksi
Enzim endonuklease restriksi yang diisolasi dari bakteri merupakan enzim yang
dapat memotong ikatan fosfodiester untai DNA asing pada sekuen pengenalan
yang spesifik (Wong 1997: 69).

4. Enzim Ligase
Enzim ligase merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan
kembali ikatan fosfodiester antara potongan fragmen DNA atau RNA berujung
kohesif yang saling berkomplemen hasil pemotongan dengan enzim restriksi
(Wong 1997: 70--71). Contoh enzim ligase antara lain bacteriophage T4 DNA
ligase, ligase E. coli, dan ligase bakteri termofilik.

5. Sel Inang
Bakteri Escherichia coli (Migula) Castellani & Chalmers, Bacillus subtilis (Ehrenberg)
Cohn, dan khamir Saccharomyces cerevisiae (Meyen) Hansen merupakan
mikroorganisme yang sangat bermanfaat dalam kloning karenaekspresi pGEX-6P1,
kemudian diekspresikan dalam sel inang E. coli BL21 Star™(DE3)
Tahap-Tahap Kloning
a. Amplifikasi fragmen gen target
Polymerase chain reaction (PCR) merupakan teknik amplifikasi sekuen DNA spesifik secara in vitro dengan
proses pemanjangan primer pada untai DNA komplementer.

b. Penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor


Penyisipan fragmen DNA atau gen target ke dalam DNA vektor untuk membentuk molekul DNA rekombinan
melibatkan 2 tahap, yaitu digesti serta ligasi DNA vektor dan gen target sisipan.

c. Introduksi vektor rekombinan ke dalam sel inang


Tahap lanjutan pada kloning gen setelah pembuatan molekul DNA rekombinan (vektor yang disisipi gen
sisipan) adalah introduksi DNA rekombinan ke dalam sel inang. Sel inang akan tumbuh dan membelah
membentuk banyak koloni yang mengandung DNA target.

d. Seleksi hasil kloning


Keberhasilan proses kloning dapat diketahui dengan melakukan seleksi. Melalui proses seleksi, koloni
transforman yang membawa DNA rekombinan target (berhasil dikloning) dapat dibedakan dari koloni
transforman yang tidak membawa DNA target (Brown 2006: 87--88). Proses seleksi dapat dilakukan dengan
sejumlah metode, seperti hibridisasi DNA probe, hibridisasi antibodi monoklonal, dan seleksi nutrient.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai