Anda di halaman 1dari 17

MESIN PRESS BOTOL KALENG DAN PLASTIK

BEKAS MINUMAN DENGAN KONTROL PLC

Disusun oleh :

Marscel Alpharo Samloy (122020044)

Dany Chrison P (122020066)

Ahmad Shidiq (122020081)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

2023
1. Mencari, mengidentifikasi dan mempelajari mesin atau peralatan di industri yang
menggunakan penggerak sistem hidrolik atau pneumatik yang dioperasikan secara
elektrik atau kontrol PLC.

1.1.Mesin Press Kaleng Dan Botol Plastik Bekas Minuman


Mesin press botol kaleng dan plastik bekas minuman yang dibuat berbasis Hidrolik dengan kontrol
PLC Omron CP1E-N20DR-A. Dalam tugas ini dirancang sistem kontrol untuk mesin press dengan
sistem kontrol open loop. Peralatan Sistem kontrol yang dirancang menggunakan komponen sensor
proximity induktif, sensor infra merah, PLC, dan mikrokontroller arduino. Sensor proximity
induktif berfungsi untuk proses penyortiran botol kaleng dan botol plastik. Sensor inframerah
digunakan untuk mendeteksi benda sebelum masuk bak pengepressan. PLC digunakan untuk
mengontrol semua input dan output. Arduino digunakan untuk DAQ komunikasi PLC dengan
LabView. Awal proses benda yang melewati sensor infra merah akan terdeteksi dan sensor akan
memberikan inputan ke PLC kemudian akan diproses dan keluar output ke selenoid valve untuk
membuka katup sehingga benda dapat di press. Kemudian sebelum benda jatuh ke konveyor,
melewati sensor proximity untuk mengetahui jenis benda yang jatuh sehingga bisa menentukan
arah putaran motor DC. Untuk benda non logam motor berputar searah jaum jam, sedangkan untuk
benda logam motor berputar berlawanan arah dengan jarum jam. Dari pengujian yang dilakukan
sistem kontrol pada mesin press telah berjalan dengan baik, dimana sistem kontrol yang dibuat
telah berjalan sesuai dengan program yang dibuat.

1.2 Sistem Pengepressan Botol Bekas


Proses kerja press pada mesin ini menggunakan sistem Pneumatik sebagai alat kerja pressnya.
Penggunaan sistem pneumatik dalam pekerjaan press dianggap lebih baik dari pada menggunakan
sistem hidrolik karena sistem pneumatik lebih menghemat tempat.
Serta lebih mudah pada proses instalasi sistem dengan rangka mesin, lebih mudah perawatannya,
dan memungkinkan memungkinkan untuk melakukan pekerjaan press pada kaleng bekas minuman
dengan baik. Selain itu penggunaan sistem pneumatik untuk pekerjaan press pada kaleng dan
botol bekas minuman tidak dibutuhkan tekanan yang terlalu tinggi seperti dengan penggunaan
sistem hidrolik karena rata-rata tekanan udara yang diperlukan untuk objek yang press adalah 3-5
bar.
2. Mengusulkan judul tugas disain, analisis dan simulasi sistem hidrolik atau pneumatik
sebagai penggerak mekanisme mesin

2.1 Kontruksi Dasar Sistem Pneumatik

Konstruksi dasar sistem pneumatik dapat dilihat pada Gambar 2.1berikut ini :

Gambar 2.1 Konstruksi dasar sistem pneumatic

Gambar 2.1 memperlihatkan komponen-komponen yang ada pada sistem pneumatik pada
umumnya. Nama-nama komponen ditunjukkan disamping gambar adapun cara kerjanya
sebagai berikut:
Apabila kompresor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak (dalam Gambar 2.1 adalah
motor listrik), udara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tanki udara hingga
mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit
pneumatik)diperlukan unit pelayanan atau service unit yang terdiri atas penyaring (filter) dan
pengatur tekanan (regulator). Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang
diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih. Tekanan operasional pada
umumnya hanya sekitar 9 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan membuka katup
pada service unit kemudian menekan tombol katup pneumatik (katup pengarah) sehingga udara
bertekanan masuk ke dalam tabung pneumatis (silinder pneumatik kerja tunggal) dan akhirnya
piston bergerak maju.
Untuk mengembalikan piston bergerak mundur maka tekanan pada tombol dilepas sehingga
udara akan kembalike katup pneumatis dan dibuang ke udara luar. Demikian seterusnya gerakan
bolak-balik silinder (piston) diarahkan oleh control valve (katup pneumatis) dengan
mengoperasikan tombol.
3. Mendefinisikan kebutuhan dan batasan sistem hidrolik atau pneumatik yang akan
didisain sesuai dengan mekanisme mesin/peralatan yang akan digerakan

A. Kebutuhan :

Tekanan yang diperlukan untuk meremukan kaleng berkisar maksimal 10 PSI atau 0,68 Bar
(Kaleng dalam keadaan terisi)

Penggunaan sistem pneumatik dalam pekerjaan pekerjaan press dianggap lebih baik daripada

Menggunakan sistem hidrolik karena sistem lebih menghemat tempat, lebih mudah pada proses
instalasi sistem dengan rangka,merancang Skema,lebih mudah mencari bahan dan alatnya, lebih mudah
perawatannya dan juga memungkinkan melakukan pekerjaan press pada kaleng bekas minuman dengan
baik.

Selain itu tekanan yang diperlukan untuk melakukan penekanan tidak terlalu besar berkisar 3-5 Bar

Dalam keadaan kosong,dan botol plastik sekitar 5-7 bar dalam keadaan terisi setengah botol.

B.Batasan :

Dalam Penggunaan alat press sampah Kaleng atau Plastik harus dipastikan dalam keadaan
kosong karena dikhawatirkan kemampuan alat tidak bias untuk menekan Kaleng dan botol plastic.

C.Mekanisme :

Saat kompresor dinyalakan dengan cara dengan cara menghidupkan penggerak ( motor listrik)
Udara akan disedot oleh kemudian ditekan ke dalam tanki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar.
Untuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau
service unit yang terdiri atas penyaring (filter) dan pengatur tekanan (regulator). Service unit ini diperlukan
karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih. Tekanan
operasional pada umumnya hanya sekitar 6 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan membuka
katup pada service unit kemudian menekan tombol katup pneumatik (katup pengarah) sehingga udara
bertekanan masuk ke dalam tabung pneumatis (silinder pneumatik kerja tunggal) dan akhirnya piston
bergerak maju. Untuk mengembalikan piston bergerak mundur maka tekanan pada tombol dilepas sehingga
udara akan kembali ke katup pneumatis dan dibuang ke udara luar. Demikian seterusnya gerakan bolak-
balik silinder (piston) diarahkan oleh control valve (katup pneumatis) dengan mengoperasikan tombol.

D. Klasifikasi Sistem Pneumatik


Klasifikasi sistem elemen pada pneumatik memiliki bagian-bagian yang mempunyai fungsi berbeda

Tetapi secara garis besar sistem elemen pada Pneumatik dapat digambarkan pada gambar di
bawah ini :

Klasifikasi Contoh

E.Dasar Kelistrikan Electro Pneumatic

Di dalam sistem elektro-pneumatik diagram SIRKIT dikembangkan secara terpisah tetapi akan
terhubungkan dengan adanya simbol-simbol di dalam setiap diagram SIRKIT tersebut Peran PLC dalam hal
ini adalah untuk mengatur suplai ke komponen yang akan digerakan (aktuator). Pada elektro pneumatic
PLC juga berfungsi mengatur on-off yang mengakibatkan proses mengalir atau tidaknya angin ke aktuator
(misalnya pada silinder) yang mengakibatkan terjadinya gerakan tertentu.

4.Mendefinisikan rangkaian sistem hidrolik / pneumatik dan rangkaian sistem elektrik /


wiring diagram PLC menggunakan software automation studio

A.Wiring Diagram PLC:


Komponen Mesin Press:

1.PLC

2.Kompressor

3.Flow Control Valve

4.Proximity Sensor

5.Double Acting Actuator

6.Tombol Tekan/Push Buttons

-PLC

PLC adalah Pengontrol untuk mesin press.PLC mendapat Input dari proses dan mengeksekusi
logika menjadi output yang diperlukan, PLC yang digunakan dalam sistem ini Siemens Simatic S7-
1200 PLC.

PLC ini menggunakan power supply 24 V DC dengan 15 input dan 10 output ,Input bekerja dengan
24 V DC dan output berupa tipe relay.

Pada mesin ini , menggunakan 4 input untuk input control and 6 relay coils untuk output logic.
PLC Wiring mesin Press

Pengoprasian Mesin secara total dikontrol dengan Siemens Simatic S7-1200 PLC

Dengan power supply arus 24 V DC

4 input digunakan pada proses ini, 1 push button dan 3 proximity switch, 4 ini dihubungkan dengan
input address I0,0,5,I0,7 dan I1.1

Output terhubung dengan relay output, output PLC addressnya Q0.0 ke Q0.5.

Ketika Push button S1 ditekan akan keluar sinyal I0.0, maka, Proximity sensor P1, P2, dan P3 akan
mengirim sinyal ke I0.5, I0.7, dan I1.1. inputs diatas akan diproses dan PLC mengirim sinyal ke Relay Coils
ke A1 lalu A6 per PLC Logic.

\
Arsitektur PLC

Tabel Spesifikasi PLC Siemens Simatic S7 -1200 PLC

Input Pin 12
Output 8
Supply 100 to 240VAC / 24VDC
Output type Relay
Program capacity 8K steps
Data memory capacity 8K words
External power supply -
Current consumption 5V (0.18A), 24V (0.08A)
Serial comunication RS232
Communication port type usb2.0
Programing interface Komputer
Length 86mm
Width 110mm
Depth 85mm
Scan time 0,4ms
Maximm operating temperature +55 derajat selsius
Programming language used ledder logic
Pemrograman PLC omron CP1E-N20D-RA

Pemrograman PLC seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.17 yaitu cara untuk memprogram PLC
agar PLC mengerti logika yang diinginkan oleh penyusun/pembuat logika tersebut. Dari awal mula
pembuatan PLC, masingmasing produsen memiliki cara sendiri dalam pemrograman PLC tapi secara
garis besar hanya ada dua jenis pemrograman PLC.

CX-Programmer merupakan software khusus untuk memprogram PLC buatan OMRON. CX


Programmer ini sendiri merupakan salah satu software bagian dari CXOne. CX-Programmer ini bisa
memprogram aneka PLC buatan omron dan salah satu fitur dari CX-Programmer ini adanya fitur
simulasi tanpa harus terhubung dengan PLC, sehingga bisa mensimulasikan ladder yang telah buat,
dan simulasi ini juga bisa dihubungkan dengan HMI PLC Omron yang telah dibuat dengan
menggunakan CX Designer (bagian dari CX-One).

Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 adalah board pengembangan mikrokontroler yang berbasis Arduino dengan
menggunakan chip ATmega2560. Board ini memiliki pin I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah
digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port
hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB,
power jack DC, ICSP header, dan tombol reset.
Spesfikasi Board Arduino Mega 2560

Berikut ini ditampilkan spesifikasi teknis arduino mega 2560 seperti yang ditunjukan dalam Tabel berikut:

Spesifikasi Teknis Arduino Mega 2560

Analog Input Pin 16


Arus DC pada Pin I/O 20 mA
Arus DC pin 3.3 V 50 mA
Chip Atmega 2560
Clock Speed 16 Mhz
Digita I/O Pin 54
EEPROM 6 Kb
Memory Flash 256 Kb
SRAM 8 Kb
Tegangan Operasi 5 VDC

Human Machine Interface

Human machine interface (HMI) adalah piranti lunak antarmuka antara mesin atau plant dengan
operator atau pengamat. Umumnya HMI terdiri dari komputer pusat atau beberapa komputer
terpisah berfungsi untuk memonitor dan mengontrol mesin, plant atau proses di sebuah pabrik.

Tujuan pemakaian HMI adalah mengumpulkan dan menampilkan informasi dari proses pada
plant, selain itu HMI berguna sebagai sarana bagi operator untuk mengakses sistem otomasi di
lapangan (operasional,perawatan dan troubleshooting,pengembangan).

Penggunaan Labview sebagai HMI

LabVIEW adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh National instruments dengan
konsep yang berbeda. Seperti bahasa pemograman lainnya yaitu C++, matlab atau Visual basic,
LabVIEW juga mempunyai fungsi dan peranan yang sama Perbedaannya bahwa labVIEW
menggunakan bahasa pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara bahasa
pemrograman lainnya menggunakan basis text.
Program labVIEW dikenal dengan sebutan Vi atau Virtual instruments karena penampilan dan
operasinya dapat meniru sebuah instrument. Pada labVIEW, user pertama-tama membuat user
interface atau front panel dengan menggunakan kontrol dan indicator. Kontrol adalah knobs, push
buttons, dials dan peralatan input lainnya sedangkan indikator adalah graphs,
LEDs dan peralatan display lainnya. Setelah menyusun user interface, lalu user menyusun blok
diagram yang berisi kode-kode VIs untuk mengontrol front panel.
Software LabVIEW terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

1. Front panel
Front panel adalah bagian window yang berlatar belakang abu-abu serta mengandung control
dan indikator. Front panel digunakan untuk membangun sebuah VI, menjalankan program dan
mendebug program. Tampilan dari front panel dapat dilihat pada Gambar berikut:

2. Blok diagram dari Vi

Blok diagram adalah window yang berlatar belakang putih berisi source code yang dibuat
berfungsi sebagai instruksi untuk front panel. Tampilan dari blok diagram dapat dilihat pada
Gambar berikut:
5. Menghitung kebutuhan energi sistem hidrolik atau pneumatik mulai dari aktuator sampai
dengan pompa/kompresor dan motor listrik.

A. Menghitung daya tekanan pada silinder Piston

Gaya = Pressure x Area

Area (Diameter Piston) = 35 mm

= 35 mm x 12 = 35 mm2

-Tekanan = 7 bar

=35mm2 x 7 bar = 245 kg

B.Menghitung daya Kompresor

Brand/Tipe : Izumi OL-1390SS2-100 Oilless Super Speed 3,5HP 100L

Laju kecepatan udara : 508 L/m

Dan daya maksimal 9 bar

Apabila suhu ruangan tempat operasional = 30 °C dan tekanan udara atmosfer = 1 Bar

P1.V1.T2
V1 = = Kg per udara bebas
𝑉2T1
(𝟕)(𝟏𝟐+𝟏)(𝟑𝟎+𝟒𝟔𝟎) (𝟕)(𝟏𝟑)(𝟒𝟗𝟎)
V1= (𝟏)(𝟓𝟎+𝟒𝟔𝟎)
=
(𝟏)(𝟓𝟏𝟎)

V1 = 87,4 m3/min

6. Menentukan jenis/tipe komponen-komponen sistem hidrolik atau pnuematik (mengikuti


standar) berdasarkan point no 5 dan pertimbangan kekuatan, keamanan, ekonomis, dll)

-Aktuator

Unit Penggerak (Aktuator) berfungsi untuk mengubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik

Pada unit kali ini dipilh menngunakan Aktuator bertipe Double acting Keuntungannya adalah
silinder ini dapat memberikan tenaga kepada dua belah sisinya.
Keuntungan Double acting dapat dibebani pada kedua arah gerakan batang pistonnya. Ini
memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel gaya yang diberikan pada batang piston, gerakan
keluar lebih besar lebih besar dari pada gerakan masuk sehingga diasumsikan outputnya akan besar
pada saat dioprasikan.

Sistem Udara Bertekanan

Sistem pneumatik bekerja melalui unit tenaga atau power pack berfungsi sebagai pembangkit
udara bertekanan dengan kompresor seperti menghisap udara luar kemudian memampatkan ke
dalam tangki udara untuk selanjutnya disalurkan ke sistem pneumatic terdiri atas :

a. Penggerak (Primemover) yang berupa motor listrik atau motor bakar. Penggerak menghasilkan
tenaga mekanik berupa putaran poros, yaitu dari hasil pengubahan tenaga listrik atau tenaga
panas menjadi tenaga mekanik

b. Kompresor berfungsi sebagai pembangkit udara bertekanan yang tersimpan di dalam tangki udara. Poros
kompresor disambung (dikopel) dengan poros penggerak, jika penggerak berputar maka kompresor pun
beroperasi.
c. Tangki udara yang fungsi utamanya adalah menampung atau menjadi wadah udara untuk dapat dikempa.

Tujuan penggunaan kompresor adalah menghisap dan memampatkan udara kemudian


disimpan di dalam tangki udara bertekanan untuk disuplaikan kembali kepada pemakai (sistem
pneumatik). Untuk menjamin kelangsungan dan keamanan kerja sistem pneumatik, udara
bertekanan yang disuplaikan kepada sistem harus memenuhi syarat yaitu:

a. Bersih
b. Kering
c. Tekanan sesuai dengan kebutuhan dan tidak melebihi batas maksimum.

Peralatan sistem pneumatik seperti valve, silinder dan lain-lain umumnya dirancang untuk tekanan
antara 5 - 10 bar. Pengalaman praktek menunjukkan bahwa tekanan kerja sekitar 6-7 bar akan lebih
ekonomis.

Unit Pengelolaan Udara Bertekanan

Udara bertekanan yang akan masuk dalam sistem pneumatik harus diolah terlebih dahulu
agar memenuhi persyaratan antara lain tidak mengandung banyak debu yang dapat merusak keausan
komponen-komponen dalam sistem pneumatik, mengandung kadar air rendah, kadar air yang tinggi
dapat menimbulkan korosi dan kemacetan pada peralatan pneumatik. Sebelum udara atmosfer
dihisap kompresor, terlebih dahulu disaring agar tidak ada partikel debu yang merusak kompresor.
Kompresor digerakkan oleh motor listrik atau mesin bensin/diesel tergantung kebutuhan. Tabung
penampung udara bertekanan akan menyimpan udara dari kompresor, selanjutnya melalui katup
satu arah udara dimasukan ke FR/L unit.

Filter Udara

Filter Udara seperti yang ditunjukan dalam Gambar 2.11 berfungsi sebagai alat penyaring
udara yang diambil dari udara luar yang masih banyak mengandung kotoran. Selain itu filter juga
berfungsi untuk memisahkan partikel partikel yang terbawa seperti debu, oli residu dsb.

Regulator udara bertekanan


Udara yang telah memenuhi persyaratan, selanjutnya akan disalurkan sesuai dengan
kebutuhan. Untuk mengatur besar kecilnya udara yang masuk, diperlukan keran udara yang
terdapat pada regulator, sehingga udara yang disuplai sesuai dengan kebutuhan kerjanya. Adapun
unit pengolahan udara dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
7.

Anda mungkin juga menyukai