Anda di halaman 1dari 20

PENULISAN KARYA ILMIAH

PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
CABAI (Capsicum annum L.)

Nama : Idos Susila Ningsih


Nim : 19032015
Prodi/Kelas : Biologi/Biologi C
Dosen : Dr. Azwir Anhar, M.Si

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

 Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Banyak petani di indonesia yang membudidayakan tanaman cabai. Cabai merupakan tanaman perdu dari
famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp.

 Tanaman cabai termasuk tanaman semusim (Annual) yang berbentuk perdu, tumbuh tegak dengan batang
berkayu dan bercabang banyak. Tinggi tanaman dewasa antara 65-170 cm dan lebar tajuk 50-100cm. Dalam
dunia tumbuh-tumbuhan (Plantanum), tanaman cabai tergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji
(Spermatophyta). Biji cabai tertutup oleh kulit buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) ( Rohman, 2020).

 Dalam proses budidaya, peningkatan produksi tanaman dapat dilakukan secara agronomik yaitu melalui
pemupukan. Pupuk anorganik lebih banyak digunakan dengan alasan lebih cepat dalam penyediaan unsur
hara dibandingkan dengan pupuk organik.
 Kotoran ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan baik ayam petelur
maupun ayam pedaging yang memiliki potensi yang besar sebagai pupuk organik.
Komposisi kotoran sangat bervariasi tergantung pada sifat fisiologis ayam, ransum
yang dimakan, lingkungan kandang termasuk suhu dan kelembaban.

 Kotoran ayam merupakan salah satu bahan organik yang berpengaruh terhadap
sifat fisik, kimia dan pertumbuhan tanaman. Kotoran ayam mempunyai kadar unsur
hara dan bahan organik yang tinggi serta kadar air yang rendah (Rahmawati dan
Annesa, 2017).

 Marsono (2003), menyatakan bahwa kandungan hara pada pupuk kandang yang
dihasilkan ternak ternak ayam adalah N 0,75%, P 0,50%, K 0,45% dan kandungan
air 60%. Dengan kandungan N yang relatif tinggi, kotoran ternak ayam sangat baik
untuk dimanfaatkan sebagai pupuk (Tomia, 2012).

 Berdasarkan latar belakang diatas saya mengambil keputusaan untuk melakukan


penelitian tentang “Pengaruh Pupuk Kotoran Ayam (Gallus gallus domesticus)
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)”. Dengan
melakukan penelitian ini bisa diketahui pengaruh kotoran ayam terhadap
pertumbuhan cabai.
2. Rumusan Masalah

1) Bagaimanakah pengaruh pupuk kotoran ayam terhadap


pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annum L.)?
2) Bagaimanakah pengaruh konsentrasi pupuk kotoran ayam
terhadap tanaman cabai (Capsicum annum L.)
3. Tujuan

1) Mengetahui pengaruh pupuk kotoran ayam terhadap


pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annum L.).
2) Mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk kotoran ayan terhadap
pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum annum L.)

4. Hipotesis

1) Pupuk kotoran ayam berpengarug terhadap pertumbuhan cabai


(Capsucum annum L.)
2) Konsentrasi pupuk kotoran ayam berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman cabai (Capsucum annum L.)
4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah dengan adanya


penelitian ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh
kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
Dan dengan bagusnya pertumbuhan tanaman cabai
menggunakan pupuk kotoran ayam, maka pupuk kotoran
ayam ini bisa diolah lebih bagus lagi dan di produksi
untuk kebutuhan lebih banyak. Dengan begitu hasil dari
petani tanaman cabe menjadi lebih bagus.
5 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas


dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu pengaruh
pupuk kotoran ayam sedangkan variabel terikat yaitu
pertumbuhan tanaman cabai (Gallus gallus domesticus)
dengan indikator tinggi tanaman, dan jumlah daun
tanaman cabe.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tanaman Cabai

 Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang
dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan selain cabai memiliki kandungan gizi yang cukup
lengkap juga memiliki nilai ekonomis tinggi yang banyak digunakan baik untuk konsumsi rumah
tangga maupun untuk keperluan industri makanan (Nurlenawati, dkk, 2010).

 Tanaman cabai tergolong dalam famili terung-terungan (Solanaceae) yang tumbuh sebagai perdu
atau semak. Cabai termasuk tanaman semusim atau berumur pendek. Cabai merupakan tanaman
perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua
Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia
termasuk negara Indonesia (Baharuddin, 2016).

 Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20
spesies yang sebagian besar hidup di negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal
beberapa jenis jenis saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan paprika (Pratama,
Swastika, Hidayat, dan Boga, 2017).
2. Pupuk Kotoran Ayam

 Kotoran ayam memiliki keunggulan karena mempunyai kandungan unsur hara dan bahan organik
yang lebih tinggi. Kotoran ayam dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain, mempunyai
kandungan unsur hara yang lebih tinggi terutama unsur N, P dan bahan organik (Gunawan, 1998
dalam Firdaus, 2011). Disamping itu, ketersediaan kotoran ayam yang sangat banyak dikarenakan
pesatnya perkembangan peternakan di sektor perunggasan, terutama ayam pedaging dan ayam
petelur, karena itu kotoran ayam sangat cocok untuk diolah menjadi pupuk kompos organik.

 Kotoran ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan baik ayam petelur maupun ayam
pedaging yang memiliki potensi yang besar sebagai pupuk organik. Komposisi kotoran sangat
bervariasi tergantung pada sifat fisiologis ayam, ransum yang dimakan, lingkungan kandang termasuk
suhu dan kelembaban. Kotoran ayam merupakan salah satu bahan organik yang berpengaruh
terhadap sifat fisik, kimia dan pertumbuhan tanaman. Kotoran ayam mempunyai kadar unsur hara dan
bahan organik yang tinggi serta kadar air yang rendah. Setiap ekor ayam kurang lebih menghasilkan
ekskreta (feses) per hari sebesar 6,6% dari bobot hidup (Taiganides, 2000 dalam Langi, 2017).
BAB III
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian Waktu dan Tempat

a.Waktu
Jenis penelitian ini adalah Penelitian ini dilakukan selama 3
penelitian eksperiman bulan dari 01 januari sampai 01 april
dimana membuktikan 2022
langsung dengan cara
melakukan percobaan. b.Tempat
Penelitian ini dilakukan di kebun
penelitian Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Padang.
Alat Bahan

 polybag berukuran
 Benih cabe
40x50 cm sebanyak 12
 tanah untuk media
buah
 Sendok tanaman tanam
 Pupuk kotoran ayam
penggaris
 Alat-alat tulis lainnya. sebanyak 300 gram.
4. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak


Lengkap).
A : Tanpa menggunakan pupuk kotoran ayam (sebagai kontrol).
B : Pemupukan menggunakan pupuk kotoran ayam 50 gram.
C : Pemupukan menggunakan pupuk kotoran ayam 100 gram
D : Pemupukan menggunakan pupuk kotoran ayam 150 gram

Berdasarkan rancangan diatas dilakukan penelitian dengan 3 kali


ulangan dan perlakuan sebanyak 4 perlakuan. Setiap ulangan terdiri
dari 3 polybag.
5. Prosedur Kegiatan

a.Persiapan

a) Menyiapakan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk


melakukan penelitian ini yaitu benih cabe, polybag, tanah
untuk menanam benih cabe, dan pupuk kotoran ayam
sebanyak 300 gram.
b) Membersihkan kebun untuk peletakan polybag yang berisi
benih cabe.
b.Pelaksanaan

c) Perlakuan 1 tidak ada


a) Melakukan percobaan b) Memasukkan benih cabe penambahan pupuk kotoran
dengan mengambil 12 buah ke dalam polybag tersebut. ayam hal ini bertujuan
polybag yang sudah disediakan Diberikan perlakuan sebagai kontrol penelitian.
kemudian memasukkan tanah berdasarkan rancangan Perlakuan 2 ditambahkan
ke dalam polybag tersebut. penelitian. pupuk kotoran ayam
sebanyak 50 gram ke
masing-masing polybag,
sedangkan perlakuan 3
ditambahkan pupuk kotoran
e) Polybag berisi benih cabe
ayam sebanyak 100 gram
yang sudah diberikan
d) Benih cabe yang sudah dan perlakuan 4 dimasukkan
perlakuan diletakkan di
dtanam disiram dua kali 150 gram pupuk kotoran
daerah yang tidak terkena
dalam sehari. ayam ke masing-masing
cahaya matahari secara
polybag.
langsung.
c.Pengamatan

Pengamatan dilakukan setiap d.Parameter


minggu. Setiap minggu
dilakukan pengambilan data
dari cabe tersebut.

Parameter yang diamati pada


penelitian ini adalah tinggi batang
dan luas daun cabe. Tinggi batang
diukur dari pangkal sampi ujung
batang.
6. Analisis Data

Tahap ini dilakukan analisis data dan


pengolahan data hasil pengamatan Untuk
mengetahui perbedaan dari empat perlakuan
analisis data dilakukan dengan menggunakan
ANOVA (analisis of variance) satu arah.
DAFTAR PUSTAKA

Baharudin, R. 2016. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum


annuum L.) terhadap pengurangan dosis NPK 16:16:16 dengan pemberian
pupuk organik. J. Dinamika Pertanian. 32 (2): 115-124.
Firdaus, F. 2011. Kualitas pupuk kompos campuran kotoran ayam dan batang
Pisang Menggunakan Bioaktivator MoL Tapai. Skripsi. Departeman Ilmu dan
Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Langi, S. R. 2017. Pengaruh Imbangan Feses Ayam dan Limbah Jamu Labio-1
tehadap Rasio C/N Kompos. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas
Hasanuddin. Makasar.
Nurlenawati, Jannah , dan Nimih. 2010. Respon Pertumbuhan dan Hasil Cabai
Merah (Capsicum annum L.) Varietas Prabu Terhadap Berbagai Dosis
Pupuk Fosfat dan Bokhasi Jerami Limbah Jamur Merang. Jurnal Agrika. 4 (1) : 9
Rahmawati dan Annesa Khairina. 2017. Aplikasi Kombinasi Kompas Kotoran
Kambing Dengan Kompos Kotoran Ayam Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah Varietas Gajah (Arachis hypogeae L.). Jurnal
Pertanian UMSB. Vol. 1 No. 2 : 15
Rohman, Abdur. 2020. Ensiklopedia Cabai (Deskripsi, Filisofi, Manfaat, Budidaya,
dan Peluang Bisnisnya). Jogjakarta : Karya Bakti Makmur(KBM) Indonesia
Tomia, Amalan. 2012. Pemanfaatan Bokhasi Kotoran Ternak Ayam Terhadap
Produktifitas Tanaman Caisin. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
(Agrikan UMMU-Ternate. Vol. 1 no. 2 : 20
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai