Anda di halaman 1dari 8

Fungsi dan Kegunaan pneumatic actuator

serta jenis actuator

ACTUATOR

Actuator adalah sebuah alat yang mengubah tenaga listrik atau fluida menjadi gerakan mekanis untuk
membuka/menutup atau mengontrol sebuah valve.
Ada dua cara yang umum dilakukan untuk menggerakkan sebuah valve, yaitu:
1.

Manual, menggunakan handwheel atau hand lever

Handwheel digunakan

untuk

jenis gate dan globe

pada ball dan butterfly valve. Valve dengan

sementara hand

valve,

lever digunakan

penggerak manual harganya

lebih

murah

dibandingkan valve dengan actuator.


2. Automatic, menggunakan actuator
Berdasarkan

sumber

tenaganya

penggunaan actuator dibagi

lagi

ke

dalam

(tiga)

kelompok

yaitu: pneumatic, electric, dan hydraulic

Pneumatic actuator

Actuator ini

paling

banyak

dipakai

di

industri

dan

dapat

dikelompokkan

menjadi pneumatic

diaphragm dan pneumatic piston. Actuatorjenis ini memanfaatkan sumber angin bertekanan yang
dihasilkan oleh air compressor untuk mendorong valve stem bergerak membuka atau menutup.

Electric actuator

Actuator ini menggunakan sebuah motor listrik untuk menggerakkan valve stem. Actuator jenis ini tidak boleh
digunakan di area rawan ledakan dan mengandung gas (hazardous area).

Hydraulic actuator

Actuator ini memperoleh sumber tenaga dari sebuah pompa untuk mengalirkan minyak hydraulic sebagai
media bertekanan dan sedikit banyak memiliki kesamaan dengan jenis pneumatic.

Untuk selanjutnya istilah actuator akan merujuk ke jenis pneumatic karena aplikasinya yang banyak digunakan
di industri minyak dan gas.

http://krishnaindrayana.blogspot.co.id/2015/02/fungsi-dan-kegunaan-pneumatic-actuator.html

Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah
mekanisme atau sistem. Aktuator diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis yang
biasanya digerakkan oleh motor listrik, yang dikendalikan oleh media pengontrol otomatis yang
terprogram di antaranya mikrokontroler. Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran
listrik analog menjadi besaran lainnya misalnya kecepatan putaran dan merupakan perangkat
elektromagnetik yang menghasilkan daya gerakan sehingga dapat menghasilkan gerakan pada
robot. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator ini dapat dipasang sistem gearbox. Aktuator
dapat melakukan hal tertentu setelah mendapat perintah dari kontroller. Misalnya pada suatu
robot pencari cahaya, jika terdapat cahaya, maka sensor akan memberikan informasi pada
kontroller yang kemudian akan memerintah pada aktuator untuk bergerak mendekati arah
sumber cahaya.
Aktuator dalam perspektif kontrol dapat dikatakan sebagai :

Aktuator : Pintu kendali ke sistem

Aktuator : Pengubah sinyal listrik menjadi besaran mekanik

Batasan aktuator riil : Sinyal kemudi terkesil, saturasi.

Fungsi aktuator adalah sebagai berikut.

Penghasil gerakan

Gerakan rotasi dan translasi

Mayoritas aktuator > motor based

Aktuator dalam simulasi cenderung dibuat linier

Aktuator riil cenderung non-linier

Jenis tenaga penggerak pada aktuator

Aktuator tenaga elektris, biasanya digunakan solenoid, motor arus searah (Mesin DC).
Sifat mudah diatur dengan torsi kecil sampai sedang

Aktuator tenaga hidrolik, torsi yang besar konstruksinya sukar.

Aktuator tenaga pneumatik, sukar dikendalikan.

Aktuator lainnya: piezoelectric, magnetic, ultra sound.

Tipe aktuator elektrik adalah sebagai berikut:


1. Solenoid.
2. Motor stepper.

3. Motor DC.
4. Brushless DC-motors.
5. Motor Induksi.
6. Motor Sinkron.
Keunggulan aktuator elektrik adalah sebagai berikut:
1. Mudah dalam pengontrolan
2. Mulai dari mW sampai MW.
3. Berkecepatan tinggi, 1000 10.000 rpm.
4. Banyak macamnya.
5. Akurasi tinggi
6. Torsi ideal untuk pergerakan.
7. Efisiensi tinggi

https://id.wikipedia.org/wiki/Aktuator
ACTUATOR
Pada seri sebelumnya kita sudah mengenal jenis-jenis actuator, yaitu: pneumatic (diaphragm & piston),
electric, dan hydraulic. Fungsinya adalah memberikan daya dorong untuk menggerakkan valve serta
memastikan posisi valve tetap pada posisinya ketika dalam keadaan terbuka atau tertutup (shut of). Berikut
akan dibahas lebih detail mengenai masing-masing actuator tersebut.
Pneumatic

Diaphragm

Actuator

Actuator jenis pneumatic diaphragm adalah jenis actuator paling populer dan paling banyak digunakan.
Desain yang sederhana, harga murah, dan mudah dalam perawatan membuatnya masih dipakai hingga saat ini.
Pada jenis normally open mudah dikenali dengan supply inlet udara berada di atas diaphragm. Ketika udara
masuk,

kenaikan

tekanan

udara

pada

ruangan

ini

akan

menekan diaphragm.

Selanjutnya diaphragm mendorong pegas dan menggerakkan stem ke arah bawah.


Sebaliknya pada jenis normally closed, supply inlet udara berada di bawah diaphragm. Ketika udara masuk,
kenaikan tekanan udara akan mendesak diaphragm. Selanjutnya diaphragm mendorong pegas dan
menggerakkan stem ke arah atas. Ketika kehilangan tekanan pada diaphragm, pegas akan mendorong stem
kembali ke posisi awalnya.

Keuntungan

Kekurangan

Harga murah

Kemampuan dorong (torsi) terbatas

Dapat bekerja throttling tanpa membutuhkan


positioner

Ukuran besar dan bobot yang berat

Menggunakan tekanan supply rendah


Mudah dalam perawatan
Fail-safe action yang pasti
Pneumatic Piston Actuator

Actuator jenis ini mempunyai daya dorong lebih besar dibandingkan pneumatic diaphragm. Komponen
utamanya adalah semacam piston yang didorong oleh air supply untuk menggerakkan stem. Pada single acting

piston, supply udara dari positioner menekan piston berpegas. Ketika udara dilepaskan, pegas akan
mendorong piston kembali ke posisi semula (fail-safe position). Pada double acting piston, tekanan udara
dari positioner menggerakkan piston dari kedua arah secara bergantian. Arah gerakan stem mengikuti tekanan
yang lebih kecil (unbalanced) diantara kedua ruang bertekanan di belakang piston.
Electric

Actuator

Digunakan pada aplikasi dimana tidak tersedia air compressor. Komponen utamanya adalah sebuah motor
listrik yang memutar gear maju/mundur agar stem bergerak. Dilengkapi dengan handwheel agar operator dapat
membuka/menutup valve secara manual. Pada awalnya electric actuator hanya didesain untuk aplikasi on/off.
Namun saat ini sudah dilengkapi dengan kontrol motor yang lebih maju, sehingga dapat dipakai pada aplikasi
throttling, serta dikombinasikan dengan spring (pegas) hingga mempunyai fail-safe mode.

Hydraulic Actuator
Actuator jenis ini paling sedikit aplikasinya di lapangan; digunakan untuk menggerakkan valve berukuran sangat
besar yang membutuhkan daya dorong besar (misal: valve pada main steam line). Umumnya bekerja
menggunakan spring & piston seperti gambar berikut:

https://ekoharsono.wordpress.com/2012/08/23/mengenal-instrumentasi-03control-valve-jenis-control-valve-actuator/

AKTUATOR
Merupakan alat daya yang menghasilkan masukan ke plant sesuai dengan sinyal kontrol sedemi
kiansehingga sinyal umpan balik akan berkaitan denga sinyal masukan acuan.

Keluaraan dari kontroller otomatis dimasukkan ke aktuator misalnya motor, katup pneumatik,
motorhidrolik, atau motor listrik
JENIS JENIS AKTUATOR

Aktuator Electric
Aktuator elektrik merupakan actuator yang mempunyai prinsip kerja mengubah sinyal elektrik me
njadi gerakan mekanik, Berikut macam-macam actuator elektrik
Solenoid.
Motor stepper.
Motor DC.
Brushless DC-motors.
Motor Induksi.
Motor Sinkron.
Keunggulan aktuator elektrik adalah sebagai berikut :
Mudah dalam pengontrolan
Mulai dari mW sampai MW.
Berkecepatan tinggi, 1000 10.000 rpm.
Banyak macamnya.
Akurasi tinggi
Torsi ideal untuk pergerakan.
Efisiensi tinggi.

Aktuator Pneumatik
Aktuator yang menggunakan udara sebagai pemacu geraknya. Sukar di kendalikan. Memiliki
respon yang lebih cepat.
Prinsip pneumatik
Pneumatik menggunakan perbedaan volume udara yang ditekan atau dimampatkan untuk
membangkitkan tekanan pada piston.

Aktuator Hidrolitik
Aktuator yang menggunakan fluida dalam bentuk cairan sebagai pemacu geraknya. Torsi yang
besar konstruksinya sukar. Respon agak lambat.
Prinsip hidrolitik
Hidrolitik menggunakan perbedaan volume cairan yang ditekan atau dimampatkan untuk
membangkitkan tekanan pada piston.
Kelebihan
Fluida hidrolik bisa sebagai pelumas dan pendingin.
Dengan ukuran kecil dapat menghasilkan gaya/torsi besar
Mempunyai kecepatan tanggapan yang tinggi
Dapat dioperasikan pada keadaan yang terputus-putus
Kebocoran rendah
Fleksibel dalam desain
Kekurangan
Daya hidrolika tidak siap tersedia dibanding dengan daya listrik
Biaya sistem lebih mahal
Bahaya api dan ledakan ada
Sistem cenderung kotor
Mempunyai karakteristik redaman yang rendah

http://denipermana10.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-dan-jenis-jenisaktuator.html
CARA KERJA ELECTRIK ACTUATOR
.Aktuator listrik terdiri dari motor listrik , kecepatan peredam , mekanisme batas
atas posisi dan mekanisme perlindungan torsi dan perangkat umpan balik
posisi .Aktuator listrik digerakkan oleh motor, karena arus DC untuk kontrol dan
sinyal umpan balik .Ketika instrumen atas atau komputer mengirim sinyal kontrol
, aktuator listrik akan bertindak secara proporsional sesuai dengan nilai sinyal ,
dan katup terbuka atau peredam untuk pembukaan yang sesuai melalui poros
output, maka umpan balik sinyal membuka ke ruang kontrol , sesuai sistem
menyelesaikan mengatur fungsi .Aktuator listrik juga dapat digunakan dengan

melengkapi dengan operator, servo amplifier dan instrumen lainnya .Fungsi


Operator:1 . Mengirimkan sinyal , memberikan visual input dan output nilai sinyal
bagi pengguna di ruang kontrol , membuat menonton posisi katup nyaman .2 .
Digunakan untuk mengoperasikan aktuator listrik langsung ke bukan operasi
manual dalam hal kegagalan sinyal kontrol atau pemeliharaan sistem .Fungsi
Servo Amplifier ( Positioner )Memperkuat Signal . Ia menerima sinyal kontrol 4 20mA , dan memperkuat sinyal ke sinyal tegangan tinggi untuk mengontrol
transfer maju - mundur motor actuator .
Ketika aktuator listrik yang terhubung dengan berbagai badan katup , mereka
membentuk sebagai berbagai jenis katup .
http://atechinstrument.blogspot.co.id/2013/11/cara-kerja-electric-actuator.html

Anda mungkin juga menyukai