Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGENDALIAN PROSES DAN INSTRUMENTASI

FINAL CONTROL DEVICE (ACTUATOR)

DI BUAT OLEH:

FITRI INDRIANI NURHASANAH


03031382025106
B PALEMBANG

DOSEN PENGAMPU:
ELDA MELWITA, S.T., M.T., Ph. D.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
AKTUATOR

• Pengertian Aktuator
Aktuator merupakan sebuah peralatan mekanis yang dapat digunakan untuk mengubah
tenaga listrik maupun fluida menjadi kuantitas lain seperti kecepatan dan perangkat
elektromagnetik sehingga mampu menghasilkan energi kinetik. Energi kinetik tersebut akan
digunakan untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator
diaktifkan oleh lengan mekanik, digerakkan oleh motor listrik dan dikendalikan oleh
pengontrol otomatis yang telah diprogram di antara mikrokontroler. Aktuator dapat melakukan
hal-hal tertentu setelah menerima perintah dari controller yang bertugas mengoperasikan
aktuator. Misalnya, jika cahaya hadir dalam robot pencarian cahaya, sensor memberikan
informasi kepada pengontrol yang kemudian mengontrol bahwa aktuator bergerak ke arah
sumber cahaya. Secara sederhana, aktuator adalah mesin mekanik dengan mekanisme
membuka dan menutup katup secara otomatis tanpa adanya interaksi manusia.
Gerak yang dihasilkan aktuator dapat berupa gerak putar atau linier. Aktuator linier
elektrik, sesuai dengan namanya, menghasilkan gerak linier. Artinya, aktuator linier dapat
bergerak maju atau mundur pada bidang linier tertentu – jarak tertentu yang dapat ditempuh ke
arah mana pun sebelum harus berhenti. Aktuator putar sebaliknya menghasilkan gerak
berputar, artinya aktuator berputar pada bidang melingkar. Berbeda dengan aktuator linier,
aktuator putar tidak dibatasi oleh jalur tertentu, yang berarti dapat terus berputar ke arah yang
sama selama diperlukan.

• Sejarah Aktuator
Aktuator telah ada selama lebih dari 100 tahun. Kemunculan aktuator dalam pengertian
modern baru terjadi pada saat revolusi industri berlangsung. Penyebaran mesin uap dan
munculnya berbagai jenis mesin pembakaran internal menyebabkan berkembangnya berbagai
aktuator untuk menggerakkan mesin. Peralatan seperti mesin press, elevator, dan jembatan tarik
yang dioperasikan dengan tekanan air mulai bermunculan pada abad ke-19, disertai juga
dengan meningkatnya penggunaan pneumatik untuk hal-hal seperti rem udara pada kendaraan
kereta api atau untuk membuka dan menutup pintu otomatis. Hidraulik mulai digunakan pada
abad ke-20 dan kursi roda pertama di dunia dengan aktuator listrik ditemukan pada tahun 1979,
sehingga dapat diterapkan di berbagai bidang.

• Fungsi Aktuator
Aktuator berfungsi sebagai penguat sinyal kontrol yang berasal dari kontroler menjadi
sinyal baru agar daya semakin besar dan sesuai dengan daya yang dibutuhkan. Selain itu,
aktuator juga berfungsi sebagai penggerak atau pengontrol sebuah sistem pada peralatan
mekanis. Aktuator diaktifkan oleh lengan mekanik yang digerakkan oleh motor listrik.
Fungsi utama dari aktuator adalah mengubah sinyal kontrol atau energi yang diterimanya
menjadi gerakan fisik yang mampu melakukan pekerjaan yang diinginkan. Aktuator berperan
sebagai perantara antara sistem kontrol dan komponen yang harus digerakkan. Dalam banyak
aplikasi, aktuator digunakan untuk menggerakkan katup, valve, motor, atau perangkat lainnya
yang berperan dalam mengontrol aliran fluida, tekanan, suhu, atau posisi. Selain itu, aktuator
memungkinkan pengendalian yang presisi dan responsif terhadap perubahan lingkungan atau
input dari sistem kontrol. Dalam konteks sistem otomasi industri, aktuator memiliki peranan
penting dalam menjaga kinerja dan efisiensi proses produksi. Mesin mekanik ini dapat diatur
untuk bekerja dalam berbagai mode operasi, seperti mempertahankan posisi tetap, melakukan
gerakan linier, gerakan putar, atau bahkan kombinasi dari beberapa jenis gerakan tersebut.

• Prinsip Kerja Aktuator


Berdasarkan perspektif rekayasa sistem, setiap produk rekayasa memiliki tiga fungsi
utama yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori berbeda, yaitu: pengumpulan input,
pemrosesan, dan penghasilan output.
Pada sistem elektromekanis, input dikenali dan diukur melalui perangkat yang disebut
sensor. Peran sensor adalah mengambil sampel dari sinyal yang ada, dan mengubah sinyal
tersebut menjadi bentuk yang mampu dipahami oleh sistem. Setelah itu, sistem akan
melakukan pemrosesan informasi dan mengambil keputusan untuk meresponsnya. Sistem
meresponnya dengan tepat dengan menggunakan aktuator. Umumnya aktuator terdiri atas:
1. Sumber energi: Sumber energi tentunya membuat aktuator mampu menjalankan
fungsinya. Aktuator menggunakan tenaga listrik atau mekanik yang berasal dari sumber
eksternal untuk menjalankan perannya. Energi yang digunakan oleh aktuator tentunya
dapat diatur maupun tidak, tergantung pada sistem yang menjadi bagian aktuator.
2. Konverter daya: Apabila sumber energi yang diberikan pada aktuator tidak diatur, maka
peralatan tambahan diperlukan untuk mengontrol dan mengubah energi tersebut menjadi
bentuk yang diperlukan. Contoh dari peralatan ini adalah konverter elektronik daya solid-
state atau katup hidraulik yang umum digunakan pada aktuator industri.
3. Pengontrol: Selain mengoperasikan konverter daya, unit kontrol juga berfungsi sebagai
penghasil sinyal penggerak. Di beberapa sistem, unit kontrol ini pun berfungsi sebagai
interface bagi pengguna untuk memeriksa status dan memberikan input pada sistem.
4. Beban: Sistem mekanis yang terpasang pada aktuator dan digerakkan oleh pergerakan
aktuator disebut dengan beban. Sebelum menghubungkan aktuator dan beban,
karakteristik seperti kecepatan dan gaya/torsi perlu diatur dengan cepat guna menghasilkan
kinerja yang optimal.

• Jenis-Jenis Aktuator
1. Aktuator Pneumatik
Jenis aktuator ini merupakan yang paling banyak dipakai di
dunia industri. Cara kerja aktuator ini ialah dengan memanfaatkan
sumber angin bertekanan dari air compressor guna mendorong
sistem untuk membuka atau menutup valve. Aktuator pneumatik
mengubah energi dari kompresi udara menjadi gerakan mekanik.
Kelebihan aktuator pneumatik adalah dapat dioperasikan pada
suhu tinggi dengan beat cepat serta tingkat kekakuannya yang tinggi. Tidak hanya itu,
konstruksi aktuatornya juga sederhana, dengan torsi rendah, dan mempunyai kapasitas tinggi.
Aktuator pneumatik memerlukan aksesoris tambahan apabila ada komponen rusak selama
mesin beroperasi. Selain itu, biayanya juga tergolong tinggi karena adanya proses perlambatan.
2. Aktuator Hidraulik
Aktuator hidraulik adalah aktuator yang sumber tenaganya
diperoleh melalui sebuah pompa khusus untuk mengalirkan
minyak hydraulic sebagai media bertekanan. Aktuator hidrolik
ini beroperasi menggunakan silinder berisi cairan dengan piston
di bagian tengahnya.
Jenis aktuator yang punya kesamaan dengan aktuator
pneumatic ini dapat menghasilkan gerakan linier. Hal ini karena pegas yang dipasangkan pada
salah satu bagian ujungnya sebagai pendorong gerakan. Keuntungan aktuator hidraulik
terdapat pada kekauan dan daya outputnya yang tinggi. Perlambatannya juga tergolong bagus.
Sayangnya perawatan aktuator ini cukup rumit dan diperlukan berbagai aksesoris tambahan
apabila ada komponen yang rusak.

3. Aktuator Diafragma dan Pegas


Jenis aktuator ini memanfaatkan udara dari
wadah diafragma untuk mendorong batang aktuator
ke bawah. Proses ini biasa disebut direct-acting.
Nantinya proses ini akan menghasilkan kompresi
udara yang disebabkan terdorongnya kembali batang
penggerak ketika pasokan tekanan berkurang.
Keuntungan jenis aktuator diafragma dan pegas adalah biayanya yang rendah. Bahkan
lebih rendah dibanding jenis aktuator lainnya. Namun, ukurannya yang besar dan berat
membuat kemampuan outputnya jadi lebih terbatas.

4. Aktuator elektrik
Aktuator ini memakai motor listrik sebagai penggerak valve stem-
nya. Dengan aliran daya listrik yang konstan, aktuator electric dapat
menciptakan gerakan yang tepat seperti aktuator penumatik. Itulah yang
membuatnya tidak boleh digunakan pada area rawan ledakan dan
mengandung banyak gas. Biaya pengoperasian aktuator elektrik sangat
mahal. Selain itu, tidak ada sistem keamanan khusus apabila terdapat
komponen yang rusak, serta kecepatan stroking-nya rendah. Aktuator motor listrik memiliki
desain yang rapat dengan kekakuan sangat tinggi. Karena itulah tidak perlu memasang pipa
untuk menyuplai tekanan. Kapasitasnya pun terbilang tinggi.
5. Aktuator Termal
Aktuator termal adalah jenis aktuator yang relatif
lebih sederhana. Ia menggunakan energi panas
sebagai sumber energi untuk bergerak. Ketika suhu
naik, bahan peka suhu mulai mengembang
memberikan tekanan pada piston. Ketika suhu
turun, material mulai memampatkan dan mulai
menarik piston kembali ke posisi normalnya.

6. Aktuator Selenoid
Aktuator selenoid adalah perangkat kontrol yang menggunakan
elektromagnetisme untuk mengubah energi listrik menjadi gerak
mekanis. Pergerakan solenoid dapat digunakan untuk menutup
sekumpulan kontak listrik, menyebabkan pergerakan perangkat
mekanis, atau keduanya secara bersamaan. Solenoida adalah
elektromagnet yang dibentuk oleh konduktor yang dililitkan dalam
serangkaian loop berbentuk spiral. Solenoida bekerja seperti sebuah relai yang mengambil arus
listrik dan menciptakan medan elektro-magnet, gaya magnet itulah yang kemudian membuat
sebuah batang bergerak masuk dan keluar. Biasanya semakin tinggi medan magnet yang
disuplai ke aktuator solenoida, semakin banyak gaya yang dibuat dan sebaliknya

• Kelebihan dan Kekurangan Aktuator


Kelebihan :
1. Cairan hidrolik berfungsi sebagai pendingin dan sebagai pelumas
2. Tingkat kebocoran rendah
3. Dengan ukuran kecil, tenaga / torsi yang dihasilkan besar
4. Dapat dioperasikan secara terputus-putus
5. Fleksibel dalam desain
6. Memiliki kecepatan reaksi yang tinggi
Kekurangan :
1. Tenaga hidrolik tidak tersedia dibandingkan dengan daya listrik
2. Sistem cenderung kotor
3. Biaya sistem lebih mahal
4. Ada risiko kebakaran dan ledakan
5. Memiliki sifat redaman rendah
• Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan saat Pemilihan Aktuator
1. Tingkat Kebocoran Rendah
Salah satu hal umum yang perlu Anda perhatikan dalam memilih aktuator adalah tingka
kebocoran yang rendah. Hal ini agar nantinya aktuator mampu menjaga stabilitas sistem
dengan mengurangi kehilangan energi akibat kebocoran fluida atau udara yang digunakan
sebagai sumber tenaga.
Keandalan dan efisiensi energi yang tinggi ini menjadikan aktuator pilihan yang baik
dalam berbagai aplikasi industri seperti sistem kontrol industri, mesin otomatisasi, dan sistem
penggerak yang membutuhkan kestabilan dan efisiensi energi yang tinggi.
2. Kemampuan Menghasilkan Torsi Besar
Aktuator umumnya memiliki kemampuan untuk menghasilkan torsi yang besar sehingga
mampu menggerakkan komponen sistem. Kemampuan menghasilkan torsi yang besar ini pada
dasarnya penting dalam aplikasi yang membutuhkan daya gerak yang tinggi. Misalnya, dalam
mesin industri berat seperti mesin penggilingan, pemotongan, atau mesin pengangkat yang
digunakan dalam industri konstruksi.
3. Kecepatan Reaksi Tinggi
Kemampuan untuk merespons perubahan input dengan cepat memungkinkan sistem
beroperasi dengan tingkat responsivitas yang tinggi. Hal ini perlu diperhatikan sebab sangat
dibutuhkan dalam berbagai aplikasi yang membutuhkan kecepatan dan presisi seperti dalam
sistem robotika, mesin pengemasan otomatis, atau mesin-mesin produksi yang memiliki siklus
kerja yang cepat. Kecepatan reaksi yang tinggi juga meningkatkan efisiensi waktu dalam
operasional sistem, sehingga meningkatkan produktivitas keseluruhan.
4. Sifat Redaman Rendah
Salah satu kekurangan umum yang mungkin terjadi pada aktuator dan perlu Anda
pertimbangkan kembali saat memilihnya adalah sifat redaman yang rendah yang berarti mereka
tidak mampu menyerap getaran dengan efektif. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat
menyebabkan getaran yang tidak diinginkan atau mengganggu stabilitas sistem. Oleh karena
itu, dalam beberapa aplikasi, diperlukan penggunaan sistem redaman tambahan untuk
mengurangi dampak getaran dan menjaga stabilitas sistem secara keseluruhan.
SUMBER

https://www.firgelliauto.com/id/pages/actuators
https://www.arduinoindonesia.id/2022/10/pengertian-dan-penjelasan-tentang-aktuator.html
https://us.aspina-group.com/en/learning-zone/columns/what-is/006/
https://www.contromatic.co.id/actuated-valve/apa-itu-aktuator/
https://wma.co.id/mechanical-parts/aktuator-adalah/
https://www.alvindocs.com/blog/apa-itu-aktuator-valve
https://www.reac-group.com/en_en/facts/actuators/what-is-an-actuator/

Anda mungkin juga menyukai