Anda di halaman 1dari 16

M.

Faiz Hidayatullah
Muh Ikhsan Akmal
Muhammad Zikrullah

PRODI TEKNIK KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN


KOMPUTER

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


1.1 Pengertian Akuator
Aktuator, dalam konteks teknologi dan rekayasa, merujuk pada perangkat atau sistem
yang bertanggung jawab dalam menggerakkan atau mengendalikan suatu mekanisme
atau proses. Dalam kata lain, aktuator berperan sebagai pengubah energi yang
diterimanya menjadi gerakan fisik yang diinginkan.

Aktuator hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan jenis, tergantung pada kebutuhan
dan aplikasi sistem yang akan dikendalikan. Secara umum, aktuator dapat berupa
perangkat hidrolik, pneumatik, elektromekanik, atau bahkan merupakan kombinasi dari
beberapa teknologi tersebut.

Setiap jenis aktuator memiliki cara kerja yang khas dan karakteristik yang berbeda.
Sebagai contoh, aktuator hidrolik bekerja menggunakan cairan hidrolik, sedangkan
aktuator pneumatik bekerja dengan udara. Meski begitu, pada dasarnya mereka
memiliki tujuan yang sama, yaitu mengubah energi menjadi gerakan yang terarah.

1.2 Jenis Akuator


1.1.1 Akuator Linier
Aktuator Linier Adalah Aktuator yang menciptakan gerak dalamgaris lurus.
Aktuator linier digunakan dalam peralatan mesin dan mesin industri, di
peripheral komputer seperti disk drive dan printer, dikatup dan peredam, dan
lain lain. Aktuator linier dapat dihasilkan dari motorlistrik, pneumatic, dan
hidrolik.

Gambar 1.1 “Aktuator Linier”


1.1.2 Aktuator Putar
Aktuator putar adalah aktuator yang menghasilkan gerakan putar atau torsi.
Aktuator putar yang paling sederhana adalah murni mekanis Dimana gerakan
linier dalam satu arah menimbulkan gerakan rotasi. Gerakan yang dihasilkan
oleh aktuator dapat berupa rotasi kontinu, seperti untuk motor listrik,atau
gerakan ke posisi sudut tetap seperti untuk motor servo dan motor stepper.

Gambar 1.2 “Aktuator Putar”

1.1.3 Akuator Elektromagnetik


Aktor elektromagnetik adalah jenis aktuator yang menggunakan medan magnet
untuk menghasilkan gerakan mekanis. Akuator ini bekerja dengan prinsip
bahwa medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik dapat menyebabkan
pergerakan benda atau komponen yang terbuat dari material ferromagnetik.
Aktuator elektromagnetik ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi di mana
gerakan linier atau putaran diperlukan, seperti di dalam perangkat elektronik,
sistem otomatisasi, atau mesin industri.

Gambar 1.4 “Akuator Motor Listrik”


1.3 Akuator Linier
Akuator L adalah jenis aktuator yang khusus digunakan untuk menciptakan gerakan
dalam satu garis lurus menggunakan input yang diberikan oleh sistem. Mereka
mengambil energi dari sistem dalam bentuk yang paling sesuai yang tersedia, baik itu
listrik, mekanik, hidrolik, atau pneumatik, dan mengubahnya menjadi gerakan linear
untuk mengangkat atau memindahkan beban yang diterapkan. Linear actuator dapat
memberikan gerakan dalam satu atau dua arah, yaitu mendorong, menarik, atau
keduanya. Gerakan mereka dapat menjadi presisi atau kasar sesuai dengan aplikasi dan
jenis linear actuator yang digunakan dalam sistem. Sebagai contoh, sebuah linear
actuator elektromekanik akan kurang presisi dibandingkan dengan linear actuator
piezoelektrik.

Linear actuator digunakan dalam berbagai aplikasi sebagai komponen integral dari
sistem. Pertimbangkan sebagai tangan sistem dengan mana sistem tersebut melakukan
pekerjaan. Ini menemukan penggunaannya terutama dalam proyek-proyek otomasi. Ini
juga digunakan dalam sistem penggunaan sehari-hari seperti komputer, katup, dan
printer.

1.4 Contoh Penerapan Akuator Linier


Linear actuator digunakan dalam berbagai aplikasi sebagai komponen integral dari
sistem. Anda bisa menganggapnya sebagai tangan dari sistem yang melakukan berbagai
pekerjaan. Penggunaan utamanya terletak pada proyek-proyek otomasi di mana mereka
memungkinkan sistem untuk bergerak secara otomatis dan melakukan tugas-tugas
tertentu tanpa perlu intervensi manusia secara langsung.

Selain itu, linear actuator juga sangat umum digunakan dalam sistem sehari-hari yang
kita temui, seperti dalam komputer, katup-katup dalam sistem perpipaan, dan printer.
Dalam komputer, mereka digunakan untuk menggerakkan bagian-bagian seperti tray
CD/DVD, penutup kipas, atau bahkan mekanisme yang mengatur posisi monitor. Di
sistem perpipaan, linear actuator digunakan untuk mengontrol bukaan dan penutupan
katup secara otomatis, memungkinkan aliran fluida yang tepat dalam sistem.
Sedangkan di printer, mereka digunakan untuk menggerakkan berbagai komponen
seperti kepala cetak atau tray kertas.
1.5 Akuator Putar
Aktuator Putar adalah perangkat yang mengubah energi listrik menjadi gerakan rotasi.
Biasanya digunakan dalam lingkungan industri dan manufaktur untuk mengontrol
katup, pintu, dan sistem mekanis lainnya yang memerlukan gerakan linier dan presisi.
Beberapa jenis aktuator putar melibatkan prinsip elektromagnetik, hidrolik, dan
pneumatik.

Gambar 1.6 “Aktuator Putar”

1.6 Akuator Elektromagnetik


Aktuator elektromagnetik bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetisme. Energi
berubah dari listrik menjadi mekanik dan sebaliknya. Arus listrik berfungsi sebagai
besaran penggerak pada aktuator elektromagnetik.

Hukum dasar yang mengatur aktuator elektromagnetik adalah:


1. Hukum induksi elektromagnetik Faraday .
2. Gaya Lorentz dari gaya elektromagnetik.
3. Hukum Biot-Savart.

Aktuator elektromagnetik digunakan di berbagai sektor industri otomotif, otomasi


industri, dan sistem proteksi kelistrikan. Kuantitas penggerak pada aktuator
elektromagnetik adalah arus.

Aktuator elektromagnetik yang paling populer adalah motor listrik.


1. Motor Listrik
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Mereka terdiri dari bagian diam yang disebut stator dan bagian
berputar yang disebut rotor. Ketika motor listrik disuplai oleh energi listrik,
stator menghasilkan medan magnet, dan konduktor rotor pembawa arus yang
ditempatkan dalam medan magnet mengalami torsi.

Motor listrik dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, berdasarkan sifat arus
penggeraknya:
1. Motor DC
2. Motor AC

Gambar 1.7 “Aktuator elektromagnetik yang paling populer adalah motor listrik”

1.7 Jenis Akuator Berdasarkan Sumber Energi


Jenis aktuator berdasarkan sumber energi dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kategori utama, tergantung pada jenis energi yang digunakan untuk menggerakkan
aktuator tersebut. Berikut adalah beberapa jenis aktuator berdasarkan sumber energi:

• Aktuator Elektrik:
Menggunakan energi listrik sebagai sumber energi.
Terbagi menjadi beberapa jenis, seperti :
• Motor Listrik:
Mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
• Solenoid:
Menggunakan medan magnet untuk menggerakkan tuas atau katup.
• Piezoelektrik:
Menggunakan efek piezoelektrik pada kristal untuk menghasilkan gerakan
mekanis.

• Aktuator Hidrolik:
• Menggunakan fluida (biasanya minyak atau cairan hidrolik) sebagai
sumber energi.
• Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan besar dan presisi tinggi.

• Aktuator Pneumatik:
• Menggunakan udara bertekanan sebagai sumber energi.
• Cepat dan cocok untuk aplikasi yang membutuhkan gerakan cepat dan
kekuatan moderat.

• Aktuator Termal
• Menggunakan energi panas sebagai sumber energi.
• Contoh termal aktuator termasuk aktuator bimetal dan aktuator berbasis
wax.

• Aktuator Elektromagnetik
• Mengandalkan gaya elektromagnetik untuk menghasilkan gerakan
mekanis.
Dapat digunakan dalam solenoid, relay, dan perangkat lainnya.

1.8 Hidrolik
Aktuator hidrolik (hydraulic actuator) merupakan komponen sistem hidraulik
yangdigunakan untuk menggerakkan beban. Aktuator mengubah tenaga hidraulik
menjadi tenaga mekanik (linear maupun putar).

Aktuator hidrolik menggunakan cairan sebagai alat untuk memberikan tekanan pada
komponen mekanis aktuator.

Aktuator ini umumnya dapat mengerahkan kekuatan yang besar, karena cairan tidak
dapat dimampatkan (Incompresible), tetapi tetapi umumnya terbatas pada akselerasi
dan kecepatan. Aktuator hidrolik dapat berupa pegas balik atau pegas aksi ganda.
Gambar 1.8 “Aktuator Hidrolik”

• Menurut tipe gerakannya, aktuator hidrolik dibagi dalam tiga jenis:


a. Silinder hidrolik, untuk gerakan linear.
b. Motor hidrolik, untuk gerak putar kontinu.
c. Aktuator putar hidrolik, untuk gerakan melingkar dengan sudut putar
yang terbatas.

Gambar 1.9 “3 Jenis Aktuator Hidrolik”


1.9 Pneumatik
• Aktuator pneumatik menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan energi
pengoperasian.
• Aktuator ini cepat merespons, tetapi tidak ideal untuk lingkungan di bawah tekanan
tinggi, karena gas dapat terkompres.
• Aktuator pneumatik dapat berupa pegas kembali atau aksi ganda.

Gambar 1.5 “Aktuator Pneumatik”


1.10 Elektrik

Elektrik atau elektronika mempunyai fungsi dasar yaitu sebagai penyearah,


penguatan, pengendalian, pembangkitkan, serta juga konversi.
10.1 Penyearah
Arus listrik menurut arah rambatnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu ada
listrik arus searah (DC) dan ada listrik arus bolak-balik yaitu (AC).
Dikutip dari allaboutcircuits.com, fungsi dasar dari elektronika sebagai
penyearah atau retrifikasi adalah mengubah arus AC menjadi arus DC.
Dimana retrifikasi ini dibantu dengan komponen elektronika yang
dinamakan dioda.
10.2 Pembangkitkan
Pembangkitkan sendiri merupakan fungsi dasar dari elektronika, dimana
rangkaian osilator dalam elektronika dapat membangkitkan sinyal AC
dengan bentuk gelombang, periode, serta amplitudo yang diinginkan.
10.3 Penguatan
Penguatan sendiri adalah salah satu fungsi dasar dari elektronika,
diamana penguatan dilakukan untuk menguatkan sinyal yang awalnya
lemah menjadi lebih besar dengan menaikkan amplitudonya sesuai
kebutuhan. Sinyal tersebut dapat berupa impendansi masuka,
impendansi keluaran, arus, daya, ataupun tegangan listrik.
10.4 Pengendalian
Pengendalian merupakan salah satu fungsi dasar dari elektronika.
Dimana suatu sistem elektronika terdiri dari input, prosesm dan output
yang dimana didalamnya dapat dimasukkan sebuah sensor sebagai
indikator kontrol sistem. Dikutip dari Electronics Tutorials, sensor akan
merespon informasi dan akan menggunakan energi listrik dalam bentuk
tindakan output untuk mengontrol proses fisik atau melakukan beberapa
jenis operasi matematikan pada sinyal. Pengendalian elektronik sendiri
dapat bersifat sederhana atau kompleks.
10.5 Konversi
Fungsi dasar terakhir dari elektronika adalah konversi suatu bentuk
energi ke bentuk energi lainnya. Dimana perangkat elektronika yang
dilengkapi dengan transduser dapat melakukan konvensi energi
tersebut. Dikutip dari Electrical 4 U, transduser merupakan perangkat
elektronika yang mampu mengoversi kuantitas fisik menjadi kuantitas
listrik yang proposional seperti tegangan maupun arus.
1.11 Termal atau Magnet

11.1 Pengertian Termal atau Magnet


Magnet adalah suatu bahan yang memiliki kemampuan menarik logam. Magnet
juga dapat diartikan sebagai objek yang mempunyai medan magnet. Bahan dari magnet
dapat berinteraksi dengan medan magnet karena mempunyai sifat kemagnetan.
Sedangkan kemagnetan merupakan fenomena fisik pada bahan yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan medan magnet atau mampu berinteraksi dengan
medan magnet.

11.2 Kutub Termal atau Magnet


Termal atau magnet mempunyai daerah yang paling kuat gaya megnetnya yang disebut
kutub utara dan selatan. Setiap magnet pasti mempunyai dua kutub, meskipun magnet
tersebut telah dipotong-potong. Termal atau magnet dapat berada dalam berbagai
bentuk serta ukuran. Bentuk yang paling sederhana adalah berupa batang lurus. Bentuk
lain yang sering ditemua, contohnya bentuk tapal kuda(ladam) dan jarum.
11.3 Medan Termal atau Magnet
Gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet
juga bisa timbul pada sekitar magnet itu sendiri. Daerah sekitar magnet yang terdapat
gaya-gaya magnet disebut medan magnet. garis gaya magnet membentuk lintasan
tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet adalah daerah sekitar
magnet yang disitu masih bekerja gaya magnet. Dimana hal ini ditunjukkan oleh garis
gaya dari magnet yang menyebar disekitar magnet dari kutub-kutub magnet.
11.4 Sifat-Sifat dan Bahan Termal atau Magnet
• Diamagnetik
Diamagnetisme adalah efek mekanika kuantum yang terjadi pada semua bahan. Pada
zat paramagnetik dan feromagnetik, gaya diamagnetik lemah diatasi oleh gaya tarik
dipol magnetik yang menarik dalam material. Permeabilitas megnetik bahan
magnetik kuran dari μ0, permeabilitas vakum. Bahan dari diamagnetik memiliki
medan magnet yang ditolak oleh medan magnet. Medan magnet luar yang
diaplikasikan pada bahan tersebut yang menciptakan medan magnet dalam dengan
arah yang berlawanan. Sehingga menciptakan medan magnet yang sangat kecil.

• Paramagnetik
Paramagnetisme adalah sifat kemagnetan dimana bahan tertentu tertarik oleh medan
magnet yang diaplikasikan secara eksternal, dan membentuk medan magnet internal
yang diinduksi ke arah medan magnet yang diaplikasikan.bahan paramagnetik
mencakup sebagian besar unsur kimia dan beberapa senyawa, mereka memiliki
permeabilitas magnetik relatif lebih besar dari atau sama dengan 1 (yaitu kerentanan
magnetik non-negatif) dan karenanya tertarik pada medan magnet.

• Ferromagnetik
Ferromagnetisme adalah mekanisme dasar dimana bahan tertentu (seperti besi)
membentuk magnet permanen, atau tertarik pada magnet. Dalam fisika, beberapa
jenis magnetisme berbeda. Ferromagnetisme adalah tipe terkuat: ini adalah satu-
satunya yang biasanya menciptakan kekuatan yang cukup kuat untuk dirasakan, dan
bertanggung jawab atas fenomena umum magnetisme pada magnet yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.
11.5 Ciri-ciri Termal atau Magnet
• Mampu Menarik Benda yang Terbuat dari Logam

• Gaya Tarik Terbesar Berada di Kutubnya

• Jika Digantung Bebas Akan Menunjukkan Arah Kutub Utara dan Kutub
Selatan
• Memiliki Dua Kutub

• Jika Dua Kutub Yang Berbeda Didekatkan, Maka Akan Tarik Menarik

• Jika Dua Kutub Yang Sama Didekatkan, Maka Akan Tolak Menolak
1.12 Cara Memilih Akuator yang Tepat

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan atau


penggunaan aktuator:

1. Kebutuhan gerakan: pertimbangkan jenis gerakan yang dibutuhkan, apakah


gerakan linier atau gerakan putar.
2. Kekuatan dan torsi: tentukan dulu kekuatan dan torsi yang dibutuhkan untuk
menggerakkan mekanisme atau sistem kita.
3. Kecepatan dan presisi: pertimbangkan kecepatan dan presisi gerakan yang
kita butuhkan untuk aplikasi kita
4. Lingkungan kerja: pertimbangkan kondisi lingkungan dimana aktuator akan
kita gunakan, seperti suhu, kelembaban dan keausan.
5. Biaya serta efisiensi energi: pertimbangkan biaya investasi dan efisiensi
energi dari jenis aktuator yang kita pilih

1.13 Contoh Penerapan Akuator dalam IOT

Ada beberapa contoh penerapan atau penggunaan aktuator didalam IOT sendiri
yaitu:

• Aktuator Motor Servo, dimana aktuator motor servo ini digunakan untuk
menggerakkan mekanisme fisik dengan presisi tinggi.
• Aktuator LED, dimana aktuator ini digunakan dengan tujuan pencahayaan
dan tampilan. LED digunakan juga sebagai indikator atau status atau sebagai
bagian dari sistem notifikasi.
• Aktuator Relay, yang digunakan untuk melakukan pengontrolan pada
perangkat listik yang membutuhkan daya tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Prastyo, E. A. (n.d.). Pengertian dan Penjelasan tentang Aktuator. Arduino Indonesia | Tutorial

Lengkap Arduino Bahasa Indonesia.

https://www.arduinoindonesia.id/2022/10/pengertian-dan-penjelasan-tentang-

aktuator.html

Toffeedev, S., & Contromatic. (2023, November 3). Mengenal Apa Itu Aktuator, Jenis, dan

Fungsinya. Contromatic. https://www.contromatic.co.id/actuated-valve/apa-itu-

aktuator/

Firgelli Automations. (n.d.). What is a Linear Actuator? | FIRGELLI.

https://www.firgelliauto.com/en-id/pages/what-is-a-linear-actuator

Aktuator pneumatik untuk mengotomatiskan proses industri Anda. (n.d.). Export Worldwide.

https://www.exportworldwide.com/id/company/omega-valves/aktuator-pneumatik-

untuk-katup-industri

Naufal. (2023, May 5). Definisi, Prinsip Kerja, dan Jenis Aktuator. Wiratama Mitra Abadi.

https://wma.co.id/mechanical-parts/aktuator-adalah/

Dickson, R. (2023, January 16). What Are Rotary Actuators & How Are They Used |

FIRGELLI. Firgelli Automations. https://www.firgelliauto.com/en-

id/blogs/actuators/what-is-a-rotary-actuator-and-how-are-they-used

Firgelli Automations. (n.d.). Aktuator 101 | Apa itu Aktuator | Firgelli.

https://www.firgelliauto.com/id/pages/actuators

Dewa, N. V. B. (2023). Contoh Penggunaan Sensor Dan Aktuator Dalam Mengembangkan

Proyek IoT Dengan Arduino. Diambil dari https://www.kmtech.id/post/contoh-

penggunaan-sensor-dan-aktuator-dalam-mengembangkan-proyek-iot-dengan-arduino
Jenis-jenis aktuator dan fungsinya yang wajib Anda ketahui. (2024). Diambil dari

https://bawalaksana.id/macam-macam-aktuator-dan-fungsinya/

Evrinasp. (2020). Ciri-ciri Magnet, Pengertian, dan Sifat-sifat Kemagnetan Bahan. Diambil

dari https://informazone.com/ciri-ciri-magnet/

Gischa, S. (2021). Elektronika: Pengertian, Fungsi Dasar, dan Cabang Ilmunya.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/07/115552769/elektronika-pengertian-fungsi-

dasar-dan-cabang-ilmunya

Anda mungkin juga menyukai