Anda di halaman 1dari 16

Program Studi

LAPORAN PRAKTIKUM Disusun Oleh


Tatap Muka Kode MK
Teknik Elektronika
03PNEUMATIK
Kode MK Alvin Acmad Saputro
Dimas Abimanyu
(2102002)
(2102008)
Dwi Puji Hananto (2102010)

Tujuan pembelajaran Kompetensi yang diharapkan

Pada pertemuan ke IV mahasiswa diharapkan Dengan mempelajari dan mempraktikkan isi dari
mampu memahami konsep dari setiap modul pertemuan IV ini diharapkan para mahasiswa
part/komponen pada mata kuliah pneumatik akan memiliki kemampuan dalam melakukan
dengan rangkaian Elektropneumatik dan membaca gambar, merangkai wiring dan juga dapat
Elektrohidrolik. menganalisa ketika terjadi suatu masalah.
Rangkaian Elektropneumatik Dan Elektrohidrolik

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK GAJAH TUNGGAL
BANTEN
2023
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Tujuan

Tujuan dilaksanakannya praktikum Instalasi Listrik adalah sebagai berikut :


A. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep pneumatik
B. Mahasiswa diharapkan dapat memahami gambar rangkaian dari rangkaian
Elektropneumatik dan Elektrohidrolik.
C. Mahasiswa diharapkan dapat merangkai rangkaian pada modul yang tersedia.
D. Mahasiswa diharapkan dapat menganalisa ranagkaian ketika terjadi suatu kendala dan
masalah pada rangkaian.

Dasar Teori

A. Pneumatik dan Hidrolik


Pneumatik banyak digunakan di berbagai industri, tujuannya adalah untuk menggerakkan
mekanis dan mengaturnya. Pneumatik juga sering disebut sebagai alat kontrol industri. Pada
industri modern pneumatik banyak sekali kegunaannya.

B. Urutan Pemasangan Pneumatik


Adapun urutan dalam pemasangan pneumatik adalah :
1. Merancang (mendesain gambar).
2. Memasang.
3. Test /uji rangkaian.
4. Revisi gambar dan rangkaian jika ada kesalahan.

C. Elektropneumatik dan Elektrohidrolik


1. Elektropneumatik
Elektropneumatik merupakan pengembangan dari pneumatik, dimana prinsip
kerjanya memilih energi pneumatik sebagai media kerja (tenaga penggerak)
sedangkan media kontrolnya mempergunakan sinyal elektrik ataupun elektronik.
Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup pneumatik dengan
mengaktifkan sakelar, sensor ataupun sakelar pembatas yang berfungsi sebagai
penyambung ataupun pemutus sinyal. Sinyal yang dikirimkan ke kumparan tadi akan
menghasilkan medan elektromagnet dan akan mengaktifkan/mengaktuasikan katup
pengatur arah sebagai elemen akhir pada rangkaian kerja pneumatik. Sedangkan
media kerja pneumatik akan mengaktifkan atau menggerakkan elemen kerja
pneumatik seperti motor-pneumatik atau silinder yang akan menjalankan sistem.

2. Elektrohidrolik
Elektrohidrolik merupakan gabungan dari komponen elektrik dan hidrolik.
Sistem ini biasanya menggunaan zat cair, umumnya oli. Keuntungan penggunaan
komponen elektrik sebagai kontrol dari sistem hidraulik adalah sinyal elektrik dapat
ditransmisikan melalui kabel secara m u d a h d a n c e p a t d e n g a n j a r a k y a n g

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

j a u h . S e d a n g k a n u n t u k s i n y a l m e k a n i k a t a u s i n y a l transmisi hidraulik
lebih rumit.
Cara kerja elektro-hidrolik adalah pompa hidrolik mendorong minyak yang
berada pada tangki menuju valve. Ketika valve tertutup maka hidrolik akan
bertekanan tinggi karena minyak yang dipompa tidak dapat dialirkan. Untuk menjaga
hidrolik dari tekanan tinggi terus menerus, maka valve akan terbuka. Saat valve
terbuka, piston akan bergerak sehingga minyak mampu memenuhi ruang 1.
Bersamaan dengan bergeraknya piston, minyak yang berada pada ruang 2 akan
terdorong menuju ke filter.
Untuk menggerakkan komponen dengan daya yang besar, hidrolik hanya
menggunakan input daya yang kecil. Akan tetapi, pergerakan fluida harus diatur
dengan tepat agar hidrolik bekerja dengan benar. Di samping itu, pergerakan hidrolik
yang tidak linier juga sangat berpengaruh pada sistem kerja dan fungsinya.

D. Komponen
1. Komponen Elektropneumatik
1.1 Kompresor

Gambar I. Kompressor

Kompresor adalah peralatan yang digunakan untuk menaikkan tekanan dari


fluida yang kompresibel (dapat dimampatkan) seperti udara dan gas. Kenaikan
tekanan udara/gas yang dihasilkan kompresor disebabkan adanya proses pemampatan
yang dapat berlangsung secara intermittent (berselang) dan kontinyu.
a. Udara bertekanan tinggi dimanfaatkan untuk: - Penggerak instrumentasi,
Penggerak power tool, Keperluan pembuatan gas inflammable.
b. Gas bertekanan yang dimanfaatkan untuk: - Injeksi sumur minyak, Keperluan
pembuatan LNG, LPG dan CNG.

Jenis – jenis kompresor yang digunakan pada dunia industri :


1. Air Screw Compressor
2. Reciprocating air compressor
3. Centrifugal Air Compressor

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

1.2 Cylinder

Gambar II. a.Double Acting Cylinder

Silinder pneumatik (terkadang disebut silinder udara) adalah peralatan


mekanis yang menggunakan gas terkompresi untuk menghasilkan gaya dalam gerakan
linier resiprokal.
2. Double acting cylinder
Silinder jenis ini memiliki dua port untuk instroke dan outstroke. Silinder kerja
ganda menggunakan kekuatan udara bertekanan untuk mendorong piston keluar dan
mendorong piston untuk kembali pada posisi awal (menarik kedalam).

1.3 Selenoid Valve

Gambar III. a.3/2 Solenoid Valve dan b.5/2 Solenoid Valve

Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam fluidics.
Ada 2 selenoid praktikum pada saat pembelajaran :
1. Solenoid valve 3/2 way adalah jenis solenoid valve yang memiliki tiga jalur aliran
dan dua posisi. Solenoid valve ini digunakan untuk mengontrol aliran fluida pada
sistem pneumatis yang memerlukan dua arah aliran.
202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar
3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

2. Solenoid valve 5/2 way adalah jenis solenoid valve yang memiliki lima jalur aliran
dan dua posisi. Solenoid valve ini digunakan untuk mengontrol aliran fluida pada
sistem pneumatis yang memerlukan dua arah aliran dan beberapa posisi.

1.4 Electric Push Button

Gambar IV. Electric Push Button

Electric Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik untuk mengendalikan
perangkat atau mesin yang beroperasi dengan tekanan udara. Tombol ini dirancang
untuk memungkinkan operator untuk mengaktifkan atau menonaktifkan aliran udara
dengan menekannya.Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan
start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency.

1.5 Electric Limit Switch

Gambar V. Electric Limit Switch

Electric Limit Switch adalah sakelar deteksi yang terdiri dari sakelar casing logam
atau resin dasar. Casing luar yang kokoh melindungi bagian dalam sakelar dari
kekuatan eksternal, kelembapan, minyak, debu, dan kotoran sehingga dapat digunakan
di lokasi yang menuntut kekuatan mekanis dan ketahanan lingkungan.
Limit Switch adalah unit elektromekanis yang terdiri dari aktuator yang terhubung
secara mekanis ke rangkaian kontak. Ketika objek bergerak menuju dan bersentuhan
202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar
3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

dengan aktuator, sakelar batas melakukan kontak untuk membuat atau memutuskan
sambungan listrik.
Sakelar batas mekanis terdiri dari lengan aktuator terpasang yang mengoperasikan
serangkaian kontak listrik saat lengan terkilir. Kegagalan limit switch umumnya
bersifat mekanis.Pengoperasian mesin secara otomatis memerlukan penggunaan
sakelar batas yang dapat diaktifkan oleh gerakan mesin. Saklar batas digunakan untuk
mengubah gerakan mekanis mesin ini menjadi sinyal listrik untuk mengganti sirkuit.
Posisi operasi limit switch adalah di mana limit switch berubah dari normal (NO atau
NC) ke status operasinya. Posisi pelepasan adalah di mana kontak berubah dari
keadaan operasinya ke keadaan normalnya.

1.6 DC Power Supply

Gambar VI. DC Power Supply

Sebuah rangkaian yang berguna untuk melakukan konversi arus listrik dari arus AC
menjadi arus DC dan juga untuk menyediakan tegangan yang sesuai dengan rangkaian
elektronikanya.
Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC tersebut dinamakan DC Power
Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan catu daya DC. Power supply atau
catu daya tersebut juga lebih dikenal dengan sebutan adaptor.
DC power supply atau adaptor sebenarnya memiliki empat bagian utama supaya bisa
menghasilkan arus DC yang stabil. keempat bagian paling utama tersebut adalah
transformer, filter, rectifier dan juga voltage regulator.

2. Komponen Elektrohidrolik
2.1 Hidrolik Grup

Gambar VII. Hydraulic Group

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Hidrolik Grup adalah sebuah mesin yang berisi pembangkit atau pengolah fluida
menjadi bertekanan dengan bantuan motor hidrolik atau bisa disebut juga dengan
sumber fluida bertekanan.

2.2 Pressure Gauge (sa19209)

Gambar VIII. Pressure Gauge

Pressure Gauge adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat tekanan
dalam suatu cairan atau gas, lintas industri. Ini adalah instrumen penting karena juga
membantu mengontrol tingkat tekanan dalam cairan dan gas serta menjaganya dalam
batas yang diperlukan. Ini menimbulkan alarm jika tekanan melebihi batas. Fungsi
pressure gauge (sa19209) :
1. Mengukur Tekanan: Fungsi utama dari pressure gauge adalah mengukur tekanan
dalam sistem. Ini membantu pengguna untuk memantau dan memahami tingkat
tekanan yang ada pada suatu waktu.
2. Kontrol Operasi: Pressure gauge juga dapat digunakan sebagai bagian dari sistem
kontrol otomatis untuk mengatur operasi peralatan, seperti kompresor atau
pemompaan, untuk menjaga tekanan pada tingkat yang diinginkan.
3. Pengamanan: Dalam beberapa kasus, pressure gauge digunakan sebagai bagian
dari sistem pengamanan untuk memicu tindakan darurat jika tekanan melewati
batas yang aman.

2.3 Non Return Valve (sa19211)

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Gambar IX. Non Return Valve (sa19211)

Non Return Valve adalah salah satu produk dari norgren yang digunakan untuk
membuat aliran udara pada sistem kompresor melalui satu arah saja. Kita
menyediakan berbagai material sesuai dengan kebutuhan. Fungsi utama Non return
valve sa19211:
1. Melindungi pompa.
2. Mencegah aliran balik.
3. Mengatur aliran satu arah.
4. Mengurangi kebocoran.
5. Mengontrol tekanan.

2.4 Preasure Limiting Valve

Gambar X. Preasure Limiting Valve

Katup pembatas tekanan (PLV) adalah jenis perangkat pengaman atau sistem kontrol
yang membantu menjaga jumlah tekanan maksimum dalam pipa atau sistem. Ini
berfungsi dengan mengontrol laju aliran, yang membantu mengatur jumlah tekanan
dalam sistem pada waktu tertentu. Fungsi Preasure limiting valve :
1. Melindungi Sistem: PLV digunakan untuk melindungi sistem atau peralatan dari
kerusakan akibat tekanan berlebih.
2. Pencegahan Overpressure: PLV membantu mencegah tekanan berlebih dalam
peralatan seperti tangki atau pipa yang dapat menyebabkan kegagalan peralatan,
ledakan, atau kerusakan serius.
Mengurangi Kebocoran: Dalam situasi darurat, seperti ketika ada kegagalan peralatan,
PLV membantu mengurangi tekanan dan menghindari kebocoran yang lebih besar.

2.5 4/2 Disribution Solenoid Valve

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Gambar XI. 4/2 Disribution Solenoid Valve


Valve distribusi 4/2 dengan menggunakan solenoid adalah katup yang digunakan
dalam sistem pneumatik atau hidrolik untuk mengontrol aliran fluida (biasanya udara
atau minyak) dalam empat jalur yang dapat terhubung ke dua posisi berbeda dengan
menggunakan solenoid. Angka 4/2 mengacu pada jumlah port atau jalur dan jumlah
posisi yang tersedia pada katup tersebut. Fungsi 4/2 manual disribution valve :
1. Kontrol Arah Aliran: Katup distribusi manual 4/2 digunakan untuk mengalihkan
arah aliran fluida atau udara dalam sistem. Ini memungkinkan operator untuk
mengubah jalur aliran dari satu saluran masukan ke saluran keluaran yang
berbeda.
2. Kendali Perangkat: Dalam aplikasi pneumatik atau hidraulik, katup ini digunakan
untuk mengendalikan perangkat seperti silinder pneumatik atau aktuator hidraulik.
3. Pemutusan Aliran: Katup ini juga memungkinkan operator untuk memutus aliran
fluida ke bagian-bagian tertentu dalam sistem.

2.6 Hose 4-way Connection Limits

Gambar XII. Hose 4-way Connection Limits

Sambungan empat arah adalah jenis sambungan atau junction yang memungkinkan
aliran fluida (biasanya udara atau cairan) dari satu titik ke empat titik yang berbeda
dalam sistem. Fungsi hose 4-way connection limits:
1. Kontrol Aliran: Dalam beberapa kasus, koneksi selang 4 arah dapat dilengkapi
dengan katup atau pengontrol aliran yang memungkinkan pengguna untuk
mengatur aliran fluida ke masing-masing saluran dengan cara yang terpisah atau
bersamaan.
2. Penggunaan Peralatan: Koneksi selang 4 arah juga dapat digunakan untuk
menghubungkan beberapa peralatan atau alat ke satu sumber pasokan fluida.

2.7 Double Acting Cylinder

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Gambar XII. Double Acting Cylinder

Hydraulic cylinder atau silinder hidrolik adalah komponen mekanis yang mengubah
energi hidrolik menjadi energi mekanik. Energi hidrolik ini dihasilkan oleh tekanan
yang diberikan oleh fluida hidrolik (biasanya minyak) dalam silinder, yang kemudian
mendorong piston untuk bergerak.
Silinder hidrolik terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk tabung silinder,
piston, dan segel. Tabung silinder adalah tempat di mana fluida hidrolik disimpan dan
dipompa. Piston bergerak naik dan turun dalam tabung silinder sebagai reaksi
terhadap tekanan fluida hidrolik. Segel membantu mencegah kebocoran fluida
hidrolik.
Hydraulic cylinder berfungsi untuk mengubah energi hidrolik menjadi energi
mekanik. Energi ini kemudian digunakan untuk melakukan berbagai tugas, seperti
mengangkat beban berat atau mendorong benda.

Alat dan Bahan

A. Elektropneumatic
1. Silinder gerak ganda (double acting silinder)
2. Double solenoid valve 5/2, 24VDC
3. Electric limit switch
4. Electric push button
5. Saklar
6. Relay
7. Selang besar + kabel
8. Terminal
9. Steker
10. DC Power Supply
11. Kompressor

B. Elektrohidrolik
1. Hydraulic Group
2. Pressure Gauge
3. Pressure limmiter
4. 4/2 Distribution Solenoid Valve
5. Throttle with non-return
6. Double Effect Cylinder
7. Hoses
Langkah Kerja

A. Elektropneumatik

1. Siapkan alat dan bahan,


2. Pahami rangkaian yang ada pada modul,

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

3. Rangkai semua komponen sesuai dengan diagram rangkaian,


4. Hidupkan kompressor,
5. Tekan push button,
6. Amati perubahan atau cara kerja pada rangkaian.

B. Elektrohidrolik

1. Siapkan alat dan bahan,


2. Pahami rangkaian yang ada pada modul,
3. Rangkai semua komponen sesuai dengan diagram rangkaian,
4. Hidupkan hydraulic group,
5. Tekan push button,
6. Amati perubahan atau cara kerja pada rangkaian.

Hasil

A. Gambar Rangkaian
1. Elektropneumatik

+24V 1 2 3 4
A B C D
1 2

B D A
4 2 4 2

S1 S2 S3 S4
C
5 3 5 3
1 1

S1 S3 S2 S4 50%
0V

Gambar XIII. Rangkaian Elektropneumatik


202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar
3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

2. Elektrohidrolik

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Gambar XIV. Rangkaian Elektrohidrolik

B. Hasil
1. Elektropneumatik
1.1 Kondisi 1
Sebuah silinder gerak ganda dengan posisi awal outstroke.

Gambar XV. Kondisi 1 Elektropneumatik

1.2 Kondisi 2
Silinder digerakkan instroke dengan menekan saklar. Pada saat saklar ditekan,
maka akan mengaktifkan katup solenoid 5/2, sehingga silinder bergerak instroke.

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Gambar XVI. Kondisi 2 Elektropneumatik

2. Elektrohidrolik
2.1 Kondisi 1

Gambar XVII. Kondisi 1 Elektrohidrolik

2.2 Kondisi 2

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

Gambar XVIII. Kondisi 2 Elektrohidrolik

Analisa & Pembahasan


A. Elektropneumatik
Sebuah silinder gerak ganda dengan posisi awal outstroke atau tidak ada udara yang
masuk mengisi silinder. Kemudian silinder digerakkan instroke dengan menekan saklar.
Pada saat saklar ditekan, maka akan mengaktifkan katup solenoid 5/2, sehingga silinder
bergerak instroke dan udara bertekanan akan mengisi silinder. Ketika silinder mengenai
limit switch, maka silinder akan kembali ke kondisi outstroke dikarenakan udara
bertekanan masuk melalui katup B pada silinder sehingga bergerak mundur.

B. Elektrohidrolik
Sebuah silinder gerak ganda dengan posisi awal outstroke atau tidak ada fluida yang
masuk mengisi silinder. Kemudian silinder digerakkan instroke dengan menekan push
button. Pada saat push button ditekan, maka akan mengaktifkan katup distribusi solenoid
4/2, sehingga silinder bergerak instroke dan fluida akan mengisi silinder. Ketika push
button dilepas, maka silinder akan kembali ke kondisi outstroke dikarenakan fluida
bertekanan masuk melalui katup B pada silinder sehingga bergerak mundur.

Kesimpulan

Pada praktikum ini didapatkan kesimpulan bahwa praktik ini mampu memberikan
manfaat kepada mahasiswa untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan pneumatik
dan hidrolik melalui praktikum elektropneumatik dan elektrohidrolik dari kegiatan
pemahaman rangkaian, perangkaian komponen, dan proses kerja dari rangkaian.
Elektropneumatik merupakan pengembangan dari pneumatik, dimana prinsip kerjanya
memilih energi pneumatik sebagai media kerja (tenaga penggerak) sedangkan media
kontrolnya mempergunakan sinyal elektrik ataupun elektronik. Sinyal elektrik dialirkan ke
kumparan yang terpasang pada katup pneumatik dengan mengaktifkan sakelar, sensor
ataupun sakelar pembatas yang berfungsi sebagai penyambung ataupun pemutus sinyal.
Sinyal yang dikirimkan ke kumparan tadi akan menghasilkan medan elektromagnet dan akan
mengaktifkan/mengaktuasikan katup pengatur arah sebagai elemen akhir pada rangkaian
kerja pneumatik. Sedangkan media kerja pneumatik akan mengaktifkan atau menggerakkan
elemen kerja pneumatik seperti motor-pneumatik atau silinder yang akan menjalankan
sistem.
Elektrohidrolik merupakan gabungan dari komponen elektrik dan hidrolik. Sistem ini
biasanya menggunaan zat cair, umumnya oli. Keuntungan penggunaan komponen elektrik
sebagai kontrol dari sistem hidraulik adalah sinyal elektrik dapat ditransmisikan melalui kabel
secara m u d a h d a n c e p a t d e n g a n j a r a k y a n g j a u h . S e d a n g k a n u n t u k s i n y a l
m e k a n i k a t a u s i n y a l transmisi hidraulik lebih rumit.
Daftar Pustaka

1. https://siddix.blogspot.com/2020/06/rangkaian-pneumatik-aba-b-siklus-2.html
2. http://eprints.undip.ac.id/60738/3/BAB_II.pdf
202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar
3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id
Laporan 03
Prodi Teknik Elektronika-Politeknik Gajah Tunggal

3. https://e-jurnal.pnl.ac.id/mesinsainsterapan/article/view/1744
4. Modul Elektropneumatik dan Elektrohidrolik

202 Mata Kuliah Pusat Bahan Ajar


3
1 Praktek Pneumatik http/www.poltek-gt.ac.id

Anda mungkin juga menyukai