Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNOLOGI VOL. 16 NO.

2, MEI, 2017

RANCANG BANGUN MODUL LATIH MESIN STAMPING SISTEM


ELEKTROPNEUMATIK BERBASIS PLC
Apriliyanto Rahadi Pradana, Budi Alfian, Maulidha Fitria Santoso
Program Studi Teknik Listrik PNJ
Jalan Prof. Dr. G.A.Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425
e-mail : humas@pnj.ac.id, elektro@pnj.ac.id

ABSTRAK

Pada dunia industri terdapat berbagai macam mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi.
Sebagian besar mesin yang berada di industri menggunakan sistem pneumatik untuk
menjalankan mesin tersebut. Pada alat ini, salah satu mesin yang akan diambil dari contoh
yang berada di industri adalah mesin stamping. Mesin stamping ini menggunakan berbagai
macam jenis silinder pneumatik. Dimulai dari silinder double acting, silinder single acting,
silinder rodless, silinder rotary, silinder double rod, dan silinder gripper. Untuk mengontrol
sistem pneumatik agar dapat berjalan secara otomatis maka digunakan sistem
elektropneumatik. Sistem elektropneumatik ini merupakan pengembangan dari sistem
pneumatik dimana sistem elektropneumatik ini menggunakan sinyal elektrik sebagai media
kontrolnya. Untuk memahami dari sistem pneumatik dan sistem elektropneumatik secara jelas,
alat ini dilengkapi dengan relay sebagai kontrol sederhana dari sistem elektropneumatik dan
PLC (Programmable Logic Controller) sebagai kontrol tingkat lanjutnya yang digunakan
untuk mengontrol sistem mesin stamping.
Kata Kunci: Pneumatik, Elektropneumatik, PLC (Programmable Logic Controller)

ABSTRACT

In the industrial world there are various machines used for production activities. Most machines
in the industry use a pneumatic system to run the machine. In this tool, one of the machines to
be taken from the example that is in the industry is a stamping machine. This stamping machine
uses various types of pneumatic cylinders. Starting from double acting cylinder, single acting
cylinder, rodless cylinder, rotary cylinder, double rod cylinder, and gripper cylinder. To control
the pneumatic system in order to run automatically then used electropneumatic system. This
electropneumatic system is a development of pneumatic system in which electropneumatic
system uses electrical signal as its control media. To understand clearly from the pneumatic
system and electropneumatic system, it is equipped with a relay as a simple control of the
electropneumatic system and PLC (Programmable Logic Controller) as the advanced control
used to control the stamping machine system.
Keywords: Pneumatic, Elektropneumatic, PLC (Programmable Logic Controller)

1. Pendahuluan Sistem otomasi industri dituntut untuk lebih


Dunia perindustrian saat ini sangat sistematis dalam pemakaian maupun
berkembang, yang diikuti dengan perawatannya. Karena itu, banyak industri
perkembangan sistem otomasi industri.

1
Apriliyanto, Budi, Maulidha, Rancang Bangun Modul

yang memakai sistem otomasi berbasis PLC pneumatik berasal dari bahasa Yunani
(Programmable Logic Controller). pneuma yang berarti napas atau
Perkembangan yang semakin pesat ini, udara. Jadi pneumatik berarti terisi udara
menuntut seorang mahasiswa untuk dapat atau digerakkan oleh udara bertekanan.
lebih mengenal bidang tersebut. Untuk itu Jaman dahulu kebanyakan orang sering
akan bermanfaat sekali, apabila dalam suatu menggunakan udara bertekanan untuk
kegiatan akademik ditunjukkan dan berbagai keperluan yang masih terbatas,
diberikan simulasi dari module yang antara lain menambah tekanan udara ban
menyerupai sistem yang ada dalam dunia mobil/motor, melepaskan ban mobil dari
industri. Karena akan banyak sekali dijumpai peleknya, membersihkan kotoran, dan
suatu sistem dan peralatan di bidang kontrol, sejenisnya. Sekarang sistem pneumatik
yang tidak sederhana gambaran yang memiliki aplikasi yang luas karena udara
diberikan dalam perkuliahan. pneumatik bersih dan mudah di dapat.
Sistem elektro pneumatik berbasis PLC Banyak industri yang menggunakan sistem
(Programmable Logic Control) adalah suatu peneumatik dalam proses produksi seperti
dari sekian banyak sistem yang ada dalam industri makanan, industri obat-obatan,
dunia industri. Di samping sederhana, sistem industri pengepakan barang maupun industri
tersebut banyak sekali digunakan dalam yang lain. Belajar pneumatik sangat
dunia industri karena sistem ini memiliki bermanfaat mengingat hampir semua industri
kestabilan, kecepatan, dan accuracy yang sekarang memanfaatkan sistem pneumatik.
sangat tinggi sehingga error yang didapat Pneumatik merupakan cabang teori aliran
mendekati nol persen. atau mekanika fluida dan tidak hanya
Dalam perkuliahan pada program studi meliputi penelitian aliran-aliran udara
Teknik Listrik Politeknik Negeri Jakarta melalui suatu sistem saluran yang terdiri atas
belum tersedianya modul yang menyerupai pipa-pipa, selang-selang, gawai dan
sistem yang ada dalam dunia industri yang sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan
memakai sistem elektro pneumatik otomasi udara bertekanan.
berbasis PLC (Programmable Logic Pneumatik menggunakan hukum-hukum
Control). Oleh karena itu penulis membuat aeromekanika yang menentukan keadaan
modul latih mesin stamping sistem elektro keseimbangan gas dan uap (khususnya udara
pneumatik berbasis PLC (Programmable atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar
Logic Control) yang nantinya akan (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika).
difungsikan sebagai sarana pembelajaran Pneumatik dalam dalam industri
mahasiswa program Studi Teknik Listrik merupakan ilmu pengetahuan dari semua
Politeknik Negeri Jakarta dan diharapkan proses mekanik dimana udara memindahkan
dapat memberikan gambaran sistem otomasi suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik
industri yang berkembang selama ini, serta meliputi semua komponen mesin atau
dapat menambah keahlian mahasiswa peralatan dimana terjadi proses pneumatik.
program studi Teknik Listrik Politeknik Elektro pneumatik merupakan
Negeri Jakarta. pengembangan dari pneumatik, dimana
prinsip kerjanya memilih energi pneumatik
2. Dasar Teori sebagai media kerja (tenaga penggerak)
Pneumatik merupakan teori atau sedangkan media kontrolnya menggunakan
pengetahuan tentang udara yang bergerak, sinyal elektrik ataupun elektronik. Sinyal
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan elektrik dialirkan ke kumparan yang
syarat-syarat keseimbangan. Istilah terpasang pada katup pneumatik dengan

2
Apriliyanto, Budi, Maulidha, Rancang Bangun Modul

mengaktifkan sakelar, sensor ataupun sakelar PLC dirancang untuk menggantikan


pembatas yang berfungsi sebagai suatu rangkaian relay sekuensial dalam suatu
penyambung ataupun pemutus sinyal. Sinyal sistem kontrol. PLC memiliki bahasa
yang dikirimkan ke kumparan tadi akan pemrograman yang mudah dipahami dan
menghasilkan medan elektromagnit dan akan dapat dioperasikan bila program yang telah
mengaktifkan/mengaktuasikan katup dibuat dengan menggunakan software yang
pengatur arah sebagai elemen akhir pada sesuai dengan jenis PLC yang digunakan
rangkaian kerja pneumatik. Sedangkan media sudah dimasukkan. Alat ini bekerja
kerja pneumatik akan mengaktifkan atau berdasarkan input-input yang ada dan
menggerakkan elemen kerja pneumatik tergantung dari keadaan pada suatu waktu
seperti motor-pneumatik atau silinder yang tertentu yang kemudian akan menghidupkan
akan menjalankan sistem. atau memberhentikan output-output. Nilai 1
Programmable Logic Controllers menunjukkan bahwa keadaan yang
(PLC) adalah komputer elektronik yang diharapkan terpenuhi sedangkan nilai 0
mudah digunakan dan memiliki fungsi berarti keadaan yang diharapkan tidak
kendali untuk berbagai tipe dan tingkat terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk
kesulitan yang beraneka ragam. Definisi lain pengendalian sistem yang memiliki output
Programmable Logic Controller adalah banyak.
sistem elektronik yang beroperasi secara Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas.
digital dan design untuk pemakaian di Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
lingkungan industri, dimana sistem ini umum dan secara khusus. Secara umum
menggunakan memori yang dapat diprogram fungsi PLC adalah sebagai berikut:
untuk penyimpanan secara internal instruksi- Sekuensial Control. PLC memproses
instruksi yang mengimplementasikan fungsi- input sinyal biner menjadi output yang
fungsi spesifik seperti logika, urutan, digunakan untuk keperluan pemrosesan
perwaktuan, pencacahan dan operasi teknik secara berurutan (sekuensial),
aritmatik untuk mengontrol mesin atau PLC menjaga agar semua tahap dalam
proses melalui modul-modul Input/Output proses sekuensial berlangsung dalam
digital maupun analog. urutan yang tepat.
Berdasarkan namanya konsep PLC dapat Monitoring Plant. PLC secara terus
diartikan sebagai berikut: menerus memonitor status suatu sistem
Programmable, menunjukkan (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
kemampuan dalam hal memori untuk ketinggian) dan mengambil tindakan
menyimpan program yang telah dibuat yang diperlukan sehubungan dengan
yang dengan mudah diubah-ubah fungsi proses yang dikontrol (misalnya nilai
atau kegunaannya. sudah melebihi batas) atau menampilkan
Logic, menunjukkan kemampuan dalam pesan tersebut pada operator.
memproses input secara aritmatik dan Prinsip kerja sebuah PLC adalah
logic (ALU), yakni melakukan operasi menerima sinyal masukan proses yang
membandingkan, menjumlahkan, dikendalikan lalu melakukan
mengalikan, membagi, mengurangi, serangkaian instruksi logika terhadap
negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. sinyal masukan tersebut sesuai dengan
Controller, menunjukkan kemampuan program yang tersimpan dalam memori
dalam mengontrol dan mengatur proses lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
sehingga menghasilkan output yang mengendalikan aktuator atau peralatan
diinginkan. lainnya.

3
Apriliyanto, Budi, Maulidha, Rancang Bangun Modul

3. Perancangan Alat
Perancangan sistem dimulai dari proses
masuknya barang ke tempat stamping.
Kemudian dilanjutkan ke tempat jatuhnya
barang ke tempat pemindahan barang untuk
dipilah logam dan non logam. Jika benda
logam akan dipindahkan ke sebelah kanan,
jika non logam akan dipindahkan ke sebelah
kiri.
Dimensi dari plant mesin stamping
dibuat sesuai dengan deskripsi dari
komponen yang digunakan dan peletekkan
posisi dari komponen tersebut. Adapun
dimensinya sebagai berikut:
Panjang = 100cm
Lebar = 62cm
Tinggi = 45cm
Langkah selanjutnya adalah membuat
deskripsi kerja yang sesuai dengan keadaan
real time di industri. Terdapat dua seksi dari Gambar 1 Unit Stamping
plant mesin stamping ini. Yang pertama Komponen yang digunakan pada seksi
adalah seksi dari proses stamping dan yang stamping ini berupa dua buah silinder double
kedua adalah seksi dari proses pemindahan acting yang memiliki spesifikasi diameter
barang dan pemilahan barang. piston 16mm dan panjang piston 10cm dan
Pertama adalah peletakkan barang ke juga diameter piston 20mm dan panjang
feeder dari stamping. Ketika sensor piston 25mm. Sebagai pengatur gerakkannya
mendeteksi adanya benda, silinder 1 akan digunakan solenoid valve dengan jenis 5/3
maju setengah mendorong benda ke tempat way double solenoid dan 5/2 way single
stamping. Selanjutnya jika proses stamping solenoid. Pada silinder dilengkapi juga
telah selesai, silinder 1 akan kembali maju dengan sensor reed switch 5 buah. Terdapat
secara maksimum untuk mendorong benda juga sensor proximity capacitive untuk
yang telah di stamping tadi jatuh ke tempat mendeteksi adanya benda atau tidak.
dari rodless cylinder. Seksi kedua adalah pemindahan barang
dan pemilahan komponen. Ketika benda
jatuh pada rodless cylinder, rodless akan
maju ke tempat pemilahan barang.
Sebelumnya, pada tengah rodless tedapat
sensor untuk memilah benda apakah itu
logam atau non logam. Jika benda yang
terdeteksi adalah logam, silinder rotari akan
berputar 90o ke arah kanan. Sebelumnya

4
Apriliyanto, Budi, Maulidha, Rancang Bangun Modul

silinder double rod akan maju mendorong Tombol ini digunakan untuk memulai
silinder gripper untuk menjepit barang siklus kerja dari program yang sudah
setelah itu mundur kembali dan rotari akan dibuat untuk menjalankan sistem plant
berputar. Sedangkan untuk benda non logam, ini.
silinder rotari akan berputar 90o ke sebelah Tombol Stop
kiri. Tombol ini digunakan untuk
menghentikan siklus dan
mengembalikkan siklus ke posisi awal.
Tombol Reset Emergency
Tombol ini berfungsi untuk mereset jika
terjadi gangguan berupa tidak adanya
benda atau tekanan angin yang berlebih
dari tekanan kerja.

4. Analisa Hasil Rancangan


Rancangan bentuk komponen dari
Gambar 2 Unit Pemindah dan Pemilah sistem dengan struktur maupun mekanisme
Pada seksi dua ini, komponen yang yang diperlukan telah dibuat sesederhana
digunakan adalah rodless cylinder dengan mungkin, namun pada umumnya sistem
diameter piston 25mm dan panjang langkah tersebut relatif cukup rumit, oleh sebab itu
300mm, rotari silinder dengan sudut putar dilakukan banyak perubahan dan
maksimum 180o, double rod cylinder dengan penyesuaian baik dari segi disain bentuk,
diameter batang 6mm dan panjang langkah maupun disain kinematik untuk lebih
menyederhanakan mekanisme tersebut
10mm, dan silinder gripper. Dilengkapi
tanpa mengurangi tujuan memenuhi
dengan sensor reed switch 9 buah dan sensor kebutuhan objektif fungsionalnya. Seluruh
proximity capacitive 1 buah untuk komponen dianalisis kekuatan dan
mendeteksi logam atau non logam. kekakuannya untuk memperoleh kepastian
aman untuk digunakan. Gambar 4 dan 5
menunjukkan diagram rangkaian
pneumatik untuk unit stamping dan
pemindahan dan pemilahan barang serta
Gambar 6, 7 dan 8 menunjukkan step
diagram untuk proses pemindahan material
dan pengerjaan untuk benda non logam dan
benda logam.
Agar hasil rancangan alat sesuai dengan
yang alat sesuai dengan hasil perancangan
maka perlu dilakukan proses pengujian.
Gambar 3 Keseluruhan Unit Kesalahan maupun kegagalan dari program
Pada sistem ini, terdapat beberapa akan menyebabkan alat tidak berfungsi
tombol yang dapat digunakan operator dalam sebagaimana mestinya. Pengujian program
pengoperasian plant ini, diantaranya: dilakukan dengan pengecekan fungsi
Tombol Start tombol. Hasil dari pengujian program dapat
dilihat pada Tabel 1.

5
Apriliyanto, Budi, Maulidha, Rancang Bangun Modul

Tabel 1 Hasil Uji Program


Pengamatan Hasil
Sistem tidak bekerja sebelum
Benar
tombol start ditekan
Alat bekerja secara kontinyu setelah
Benar
tombol start ditekan

Bila tombol stop ditekan setelah


start, sistem akan berhenti dan Benar
Gambar 4 Rangkaian Pneumatik kembali ke posisi awal
Tombol Reset dapat dioperasikan
setiap saat pada kondisi kerja dan Benar
Gangguan
Bila tombol reset tertekan, buzzer
Benar
akan off dan sistem kembali normal
Gambar 5 Step Diagram Tanpa Benda
Setelah di-reset sistem dapat
Benar
bekerja kembali setelah ada benda

Tabel 2 Hasil Uji Alat


Tekanan
(bar) Hasil
0 Sistem tidak bekerja
Gambar 6 Step Diagram Non Logam 2 Sistem bekerja tersendat
4 Sistem bekerja normal
6 Sistem bekerja agak cepat
8 Sistem bekerja terlalu cepat

Dengan hasil yang didapat setelah


beberapa tahapan pengujian, maka
Gambar 7 Step Diagram Logam tekanan yang diambil adalah 4 bar karena
dengan tekanan tersebut sistem dapat
Dengan hasil yang didapat setelah bekerja dengan baik.
beberapa tahapan pengujian, maka program Dari hasil uji coba dapat disimpulkan
dinyatakan baik dan dapat digunakan pada bahwa sistem yang dirancang dapat
sistem. Uji program adalah hal yang penting bergerak dan berfungsi dengan baik dan
dalam membuat sistem. Hal penting yang sesuai rancangan.
harus diuji setelah uji program adalah
pengujian sistem pneumatik dari alat 5. Kesimpulan
tersebut.
Setelah membuuat konsep rancangan, kemudian
Pengujian sistem pneumatik dilakukan diwujudkan pembuatannya hingga pada
untuk mengetahui tekanan yang sesuai pengujian operasional sistem, dapat diambil
untuk alat tersebut. Pengujian alat dilakukan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
dengan pengaturan air service unit dari Rancangan yang dihasilkan selanjutnya
tekanan 0 sampai 8 bar. Hasil pengujian diwujudkan atau dirakit sesuai
ditunjukan pada Tabel 2. rancangan detail, ternyata mekanisme

6
Apriliyanto, Budi, Maulidha, Rancang Bangun Modul

dapat berfungsi dengan baik sebagai


sistem pemindahan material otomatis ;
memerlukan waktu 30 detik untuk satu
siklus proses.
Dalam merealisasikan rancang bangun
modul latih sistem elektropnematik pada
mesin stamping dibutuhkan 21 input dan
13 output pada program ladder PLC.

6. Daftar Pustaka
1. BUKU INFORMASI PLC DASAR :
IND.LIS.02.012.01 (Bekasi :
BBPLKLN CEVEST) Versi : MEI
2007.
2. Sudaryono. 2013. Pneumatik dan
Hidrolik. Malang:Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
3. Anonim. Practical Guide To
Pneumatics.http://library.automat
iondirect.com/practical-guide-to-
pneumatics/. [30 Juli 2017]

Anda mungkin juga menyukai