Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN DAN MONITORING

SISTEM PARKIR OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON

Mokhamad Ridwan (2211141008), Muhammad Yunus (2211141063), Renaldi Sanjaya

(2211141071), Restu Arisandi Mahardika (2211141073), Maulana Sidik (2212141066)

Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Telekomunikasi dan Informasi

Abstrak— Pada saat ini jumlah kendaraan seperti halnuya mobil semakin meningkat setiap
tahunnya karena tidak adanya aturan yang membatasi jumlah pembelian untuk setiap orang.
Akibatnya semakin banyak kendaraan maka semakin padat pula untuk area tempat parkir
mobilnya. Area parkir dengan memiliki lokasi parkir yang besar, terutama lokasi parkir
dengan dua pintu masuk dan keluar yang berjauhan seperti pada bangunan besar yang
menggunakan ruang bawah tanah atau lantai tertentu sebagai area parkir, akan sulit mengatasi
sistem parkir jika hanya mengandalkan petugas parkir secara manual. Pemantauan sambil
melakukan perhitungan jumlah kendaraan secara manual pada lokasi yang demikian dapat
menghambat bahkan dapat membuat kemacetan dalam lokasi parkir. Masalah tersebut
diakibatkan proses perhitungan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar tidak maksimal dan
karena tidak adanya informasi awal kondisi parkir bagi penguna jasa parkir. Permasalahan
lainnya adalah tingkat kenyamanan yang di risaukan oleh para pengendara mobil . Karena itu
pada tugas PLC ini dipaparkan tentang perancangan yang telah dilakukan yaitu pembuatan
sebuah contoh model tempat area parkir mobil otomatis yang dapat di kontrol kapasitasnya.
Pembuatan parkir mobil otomatis ini menggunakan penggerak seperti motor DC juga
beberapa sensor infra merah, relai dan limit switch/push button. Programmable Logic Control
(PLC) digunakan sebagai kontroller yang mengontrol semua perangkat keras. Untuk disuplai
informasi mengunakan sebuah indikator lampu bertulisan “FULL” atau Lampu indicator
berwarna merah dan “EMPTY” atau lampu indicator berwarna hijau. Dengan hasil pengujian
atau simulasi yang dilakukan dengan menjalankan sistem area parkir mobil otomatis dan
sistem dapat berfungsi dengan baik dan siap digunakan.

Kata kunci: PLC, Kapasitas Parkir, Jumlah Kendaraan, Kontrol Otomatis

1
I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sebuah area parkir sangat dibutuhkan terutama pada tempat-tempat publik seperti
perkantoran, perhotelan, bandar udara, pusat perbelanjaan (plaza/mall), tempat rekreasi, dll.
Terkadang pada area parkir tersebut sering terjadi kekeliruan dari setiap pengguna jasa parkir,
yang selalu menganggap area parkir tersebut masih kosong. Anggapan ini terjadi, disebabkan
oleh karena kurangnya informasi parkir yang dapat diberikan secara otomatis bagi pengguna
jasa parkir tersebut. Kemudian persoalan yang sama juga menyebabkan pengguna jasa parkir
selalu terjebak dalam lokasi parkir dan harus memutar kembali kendaraan tersebut untuk
keluar dan mencari lokasi parkir yang lainnya.

Kebanyakan area parkir masih menggunakan sistem konvensional yaitu melalui security atau
petugas parkir yang telah ditentukan di lokasi masing-masing area parkir. Jika area parkir
memiliki lokasi parkir yang kecil mungkin tidak bermasalah, akan tetapi bagi area parkir yang
besar seperti pada lokasi rekreasi, pusat perbelanjaan, bandar udara, perhotelan, dll., untuk
area parkir pada tempat-tempat tersebut, tidak dapat hanya dikendalikan oleh petugas parkir
saja, karena jumlah kendaraan yang hendak parkir dan keluar sangat banyak dan tidak
menentu waktunya. Disamping itu ada juga area parkir yang dirancang memiliki pintu masuk
dan pintu keluar yang berbeda lokasi, sehingga proses pemantauan kendaraan yang hendak
parkir, jumlah kendaraan yang sementara parkir dan yang keluar sangat sulit dilakukan secara
manual. Jika dipantau secara manual dapat membingungkan para petugas, dengan demikian
diperlukan suatu informasi parkir secara otomatis, sehingga sangat berguna bagi pengguna
jasa parkir tersebut. Sebab dengan informasi tersebut, setiap pengguna jasa parkir akan tahu
bahwa area parkir masih kosong atau telah penuh.

Riset ini dilakukan dalam bentuk eksperimen dengan menggunakan sebuah PLC
(Programmable Logic Controller) dengan kapasitas yang kecil tetapi mampu mengerjakan
pekerjaan kontrol otomatis untuk mendeteksi dan melakukan perhitungan-perhitungan yang
akurat. PLC itu sendiri adalah merupakan suatu alat kendali yang dapat diprogram sesuai
kebutuhan sistem control. Penggunaan PLC dapat mengetahui berapa besar jumlah kendaraan
yang telah parkir dan jumlah kendaraan yang masuk maupun yang keluar. Dengan demikian
jika alat ini diprogramkan dengan baik, maka PLC dapat digunakan untuk menentukan apakah

2
sebuah area parkir masih kosong atau telah penuh. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
sebuah PLC mampu memberikan sebuah informasi yang akurat kepada pengguna jasa parkir.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan kondisi yang ada maka timbul permasalahan yaitu bagaimana merancang dan
membuat sebuah alat parkiran kendaraan roda empat yang kapasitasnya terkontrol secara
otomatis yang menggunakan sistem kontrol PLC dan akan bekerja ketika ada sebuah
kendaraan mobil yang masuk ataupun keluar dari area parkiran dengan otomatis akan
menaikkan dan menurunkan pintu portal parkiran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:


1. Bagaimana perancangan sistem parkir otomatis untuk kendaraan roda 4 dengan
menggunakan PLC OMRON CPM-1H.
2. Bagaimana cara melakukan pengujian sistem parkir kendaraan roda 4 yang telah dibuat.

1.4 Tujuan

1. Merancang sistem parkir mobil otomatis dengan menggunakan PLC OMRON CPM-1H..
2. Melakukan uji coba sistem parkir kendaraan roda 4 atau mobil dengan menggunakan PLC
OMRON CPM-1H.

II. TEORI PERUNJANG

2.1 PLC (Programmable Logic Controller)

PLC adalah suatu alat pengendali (kontrol) terprogram berbasis mikroprosesor atau mikro -
kontroler dengan memanfaatkan memori sebagai tempat pengolahan program dan data, yang
bekerja berdasarkan fungsi logika dan mampu melakukan fungsi aritmatika yang relatif
kompleks.

3
Gambar 2.1 Blok diagram perangkat keras PLC

a. Prinsip Kerja PLC

Pada prinsipnya, sebuah PLC bekerja dengan cara menerima data-data dari peralatan
input luar atau "Input Device", seperti yang dijelaskan pada gambar 2. Peralatan input dapat
berupa sakelar, tombol tekan, sensor, dan peralatan lainnya. Data-data yang masuk dari
peralatan input ini berupa sinyal-sinyal analog.

Modul input sinyal-sinyal yang masuk akan diubah menjadi sinyal-sinyal digital.
Kemudian, oleh unit pemroses pusat atau "Centrall Processing Unit" (CPU) yang ada didalam
PLC ditetapkan di dalam ingatan memorinya.

Gambar 2.2 Diagram block prinsip kerja PLC

Selanjutnya, CPU akan mengambil keputusan-keputusan tersebut akan dipindahkan ke modul


output masih dalam bentuk digital. Oleh modul output sinyal-sinyal ini akan diubah kembali

4
menjadi sinyal-sinyal analog. Sinyal-sinyal analog inilah yang nantinya akan menggerakkan
peralatan output.

b. Instruksi Dasar Pemograman

PLC memiliki instruksi-instruksi dasar yang perlu diketahui karena dalam


penggambaran ladder instruksi dasar ini selalu digunakan, seperti : LOAD(LD), LOAD NOT
(LDNOT), AND-AND NOT, OR-OR NOT, OUTPUT-OUTPUT NOT, END. Selain instruksi-
instruksi dasar PLC juga memiliki instruksi gabungan AND LD DAN OR LD. Instruksi
gabungan merupakan suatu instruksi yang menggunakan 2 buah instruksi dasar yang
menggabungkan 2 blok rangkaian dalam program dengan menggunakan AND LD atau OR
LD.

Apabila dieksekusi. DIFU (13) akan membandingkan kondisi eksekusi saat ini dengan
eksekusi sebelumnya. Jika kondisi eksekusi sebelumnya OFF dan saat ini adalah ON maka,
DIFU (13) akan meng ON-kan bit dari operandnya. Kemudian jika kondisi eksekusi
sebelumnya adalah ON dan kondisi saat ini adalah entah ON atau OFF. Dengan demikian bit
operand tidak akan ON lebih dari satu waktu scan (bit operand akan ON seperti pulsa).

Dengan eksekusi sebelumnya. Jika kondisi eksekusi sebelumnya ON dan saat ini
adalah OFF maka, DIFU(13) akan meng ON-kan bit dari operandnya. Kemudian jika kondisi
eksekusi sebelumnya adalah OFF dan kondisi saat ini adalah entah ON atau OFF maka, di
DIFD(14) akan meng OFF-kan bit operand atau tetap OFF. Dengan bit operand tidak akan ON
lebih lebih dari satu waktu scan (bit operand akan ON seperti pulsa).

c. SR (Spesial Relai) Area

SR area terdiri dari bendera-bendera dan kontrol bit yang digunakan untuk memonitor
operasi PC. Mengakses waktu pulsa dan memberikan tanda kesalahan. SR area dialamatkan
untuk jarak dari 247 sampai 255, dialamatkan untuk 247.00 sampai 255.15.

Menurut tabel daftar fungsi SR area flag (bendera) dan kontrol bit. Banyak bit ini
digambarkan dalam banyak bagian sesuai tabel. Uraian ini mengatur alamat bit. Kecuali yang
sistem bitnya adalah sama-sama golongan pertama.

Jika tidak mendapatkan cara lain flag (bendera) hilang sampai kondisi sama seperti
semula, ketika dinyalakan bit awalnya akan off untuk angka dimulai seperti semula. Kontrol
bit yang lain off sampai menyampingkan pemakaian.

5
2.2 Counter

A. Fungsi
Fungsi counter yaitu untuk menghitung banyaknya/jumlah kejadian tertentu.
Contoh :
Menghitung jumlah kapasitas pada area parker, barang untuk pensortiran, pengepakan, dll.
Counter memiliki 2 input :
1. Pulse Input : harus berbentuk pulsa
2. Reset Input
B. Cara Kerja Counter
Adapun cara kerja dari counter adalah sebagai berikut :
1. Counter coil akan aktif dan menghitung jika input pulsa berubah dari 0 ke 1 (rising edge )
2. Counter coil akan mati dan nilai kembali ke 0 jika input reset diaktifkan
3. Besar nilai yang akan dihitung Counter ditunjukkan preset value
4. Ketika nilai Counter mencapai preset value, counter contact akan aktif.
C. Jenis Counter Tipe
counter :
1. Count up : hitungan naik
2. Count down : hitungan turun
3. Count up – down : hitungan naik – turun

2.3 Sensor Infra Red (IR)

Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat
mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra
merah saat ini ada yagn dibuat khusus dalam satu module dan dinamakan sebagai IR Detector
Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital
yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier). IR Detector Photomodules yang
digunakan dalam perancangan robot ini adalah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors
Optoelectronics Photomodules). TSOP ini mempunyai berbagai macam tipe sesuai dengan
frekuensi carrier-nya, yaitu antara 30 kHz sampai dengan 56 kHz.

6
2.4 Flowchart

Perancangan flowchart ini akan mememperlihat proses sistem keseluruhan baik dari proses
masuk, keluar dan tata cara bagaimana mobil bisa masuk dan keluar. Berdasarkan flowchart
yang telah dibuat berdasarkan aturan tata cara mobil masuk atau keluar maka setelah itu dapat
di rancang ladder diagram yang sesuai dengan flowchart sistem. Hal ini dilakukan agar tata
cara pengambilan atau memasukan mobil telah sesuai dengan gamabaran sistem melalui
flowchart. Flowchart sistem di bagi kedalam dua bagian yaitu mode masuk dan mode keluar.

7
Start

Posisi Stand By

Mode Masuk/
Tempat Parkir
Kosong Tidak

Ya

Palang Pintu Masuk Naik

Data RFID

Mobil Masuk Menuju


Area Parkir

PB Yes di
tekan?
Tidak

Ya

Palang Pintu Masuk


Turun

Gambar 2.3 Flowchart Masuk

8
Start

Posisi Stand By

Mode Keluar
Area Parkir

Palang Pintu Masuk Naik

Data RFID

Mobil Keluar Area Parkir

PB Yes di
tekan?

Palang Pintu Keluar


Turun

Gambar 2.4 Flowchart Keluar


III. Pembahasan

9
3.1 Perancangan Ladder

Perancangan program penelitian ini menggunakan CX Programmer untuk membuat diagram


ladder karena kemudahan, kesederhanaan, dan diagram ladder merupakan bahasa
pemrograman yang mendukung PLC Omron jenis CPM-1H. Diagram Ladder yang digunakan
dibuat dengan metode trial & error, cara ini dipakai karena sederhana dalam pemakaiannya.
Program pengendali PLC ini menggunakan bahasa diagram ladder, diagram ini dibuat untuk
sistem alat parkiran secara otomatis, adapun daftar input dan output, diagram dan
mnemoniknya dapat di lihat dibawah ini :
Tabel 3.1 Daftar Alamat Masukan PLC
Alamat Keterangan Fungsi
Untuk menghitung
100.01 Sensor 1 masuk
Maju
Untuk menghitung
100.04 Sensor 2 keluar
mundur
Untuk Mengkondisikan
0.06 Reset Program ke awal
Untuk menyalakan
0.00 Push Button 1
Lampu Hijau
Untuk menghidupkan
Motor/palang pintu
0.01 Push Button 2 naik dan
menyalakan sensor
masuk
Menghidupkan Motor/
0.02 Push Button 3
Palang Pintu Turun
Menyalakan Lampu
C0000
Merah

Tabel 3.2 Sensor Yang Digunakan

No Kondisi Kendaraan Sensor Masuk Sensor Keluar

Terhubung
1. Kendaraan Masuk ( menghitung Putus
maju)
Terhubung
2. Kendaraan Keluar Putus
(menghitung Mundur)
3. Kendaraan Masuk/Keluar Infra Red Infra Red

10
3.2 Perancangan Sistem

Proses desain area parkir dan sistem kontrol menggunakan PLC sesuai diagram blok
dalam gambar 3 dibawah ini :

Gambar 3.1 Diagram blok sistim kontrol area parkir berbasis PLC.
Agar PLC dapat mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada area parkir, maka
pada pintu masuk dan pintu keluar area parkir akan ditempatkan sensor. Kemudian selain
sensor juga ditempat dua buah motor untuk menggerakkan palang pintu masuk dan palang
pintu keluar. PLC akan melakukan perhitungan dengan menambahkan angka 1 ketika
kendaraan masuk dan menyentu sensor pintu masuk. Namun sebelumnya PLC akan
diprogram untuk kapasitas area parkir. Sehingga dengan penjumlahan 1 PLC akan mengetahui
bahwa area parkir telah penuh atau belum. Sebaliknya ketika kendaraan keluar dan menyentu
sensor pintu keluar, PLC akan mengurangi angka 1 sisa proses dari PLC akan dibandingkan
dengan kapasitas sebagai penentuan jumlah K penampungan kendaraan pada area parkir
tersebut.
a. Desain Pengujian
Desain pengujian yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengujian PLC (pada
lokasi memori Holding Relay (HR)) saat melakukan perhitungan kendaraan yang masuk
maupun kendaraan yang keluar. Dalam eksperimen ini ditentukan kapasitas penampungan
area parkir adalah 10 kendaraan. Penentuan 10 kendaraan ini dimaksudkan agar memenuhi
varaibel terikat dalam penelitian ini dan memudahkan dalam proses eksperimen.

Dalam eksperimen ini dilakukan pengujian terhadap kemampuan baca data kendaraan
yang masuk dan keluar, serta kemampuan PLC dalam memproses data tersebut. Hasil data
dapat dipantau pada alamat memori HR000 dari PLC. Sehingga PLC dapat mengetahui
jumlah kendaraan yang telah parkir.

b. Perkiraan Hasil Akhir Penelitian

11
Hasil akhir dari penelitian ini adalah ketepatan pengolahan data kendaraan yang
masuk dan keluar, dimana dengan menggunakan PLC sistem parkir otomatis ini dapat
menentukan status area parkir dalam kondisi penuh atau dalam kondisi kosong. Informasi
tersebut kemudian ditampilkan kepeda pengguna jasa parkir, sehingga pengguna jasa parkir
mengetahui apakah area parkir masih kosong atau telah penuh.

C. Ilustrasi sistem
Tanda Parkir Penuh/Tidak

Gambar 3.2 Ilustrasi system kerja

D. Mekanisme Sistem/ Cara Kerja Sistem

1. Adanya mobil yang masuk ke area parkir dideteksi oleh sensor S1.
2. Adanya mobil yang keluar dari area parkir dideteksi oleh sensor S2.
3. Kapasitas area parkir adalah 10 mobil.
4. Jika area parkir telah penuh, maka portal akan menutup pintu masuk secara permanen
dan tanda ‘Parkir Penuh’ dinyalakan.
5. Tombol Reset digunakan untuk mereset nilai hitungan mobil dalam area parkir menjadi
Nol

3.3 Diagram Ladder Sistem Parkir Otomatis

12
Gambar 3.3 Diagram Ladder Program

IV. Penutup

4.1 Kesimpulan

1.Telah dilakukan perancangan, pembuatan diagram ladder dan dilakukan simulasi atau
pengujian kehandalan sistem parkir kendaraan roda 4 dengan menggunakan PLC OMRON
CPM-1H.

2. Telah dilakukan uji coba atau pengujian sistem parkir kendaraan roda 4 dengan
menggunakan PLC OMRON CPM-1H dengan kapasitas kendaraan sebanyak 10.

4.2 Saran

Alat parkiran ini belumlah sempurna karena sensor masih mendeteksi berbagai macam
gangguan seperti manusia, hewan dan benda-benda lainnya dalam membuka pintu portal.
Adapun solusi yang akan mengatasi masalah tersebut, maka untuk mendeteksi apakah

13
benar kendaraan atau bukan, perlulah penambahan sebuah sensor tekanan untuk
mendeteksi bobot atau berat sebuah kendaraan, dan sensor tekanan dapat di setting
minimum dan maksimumnya sesuai dengan kondisi kendaraan dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim. “Sensor Infra Merah (online)”.http://elektronika-dasar.web.id/infra-red-ir-


detektor-sensor-infra-merah/. di akses 18 Desember 2017.
[2] Wicaksono, Handi. 2008. “Counter (online)”. https://learnautomation.files.Wordpress.
com/2008/07/5-plc-counter-2.pdf, di akses 18 Desember 2017.

[3] Aditya.Robertus.2014. “Contoh Sistem Parkir Otomatis (online)”. http://etd.Repository.


ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=76146&mod=penelitian_detail&sub
=PenelitianDetail&typ=html, di akses 18 Desember 2017.

[4] Suhaedi. ”Modul Sistem Parkir Kendaraan Roda 4 Menggunakan PLC Omron CPM-1A
(online)”. http://jurnal.poltekba.ac.id/index.php/jtt/article/download/6/3, di
akses 18 Desember 2017.

14

Anda mungkin juga menyukai