Disebut Doble screw karena memiliki sistem dua buah ulir yang berdekatan
dan saling berputar searah sehingga udara yang masuk melalui port inlet
terkompresi oleh 2 buah ulir yang berputar.
b.) Kompresor Single Screw
Sistem single screw hampir sama dengan Double, yang membedakannya
adalah penggunaan satu buah ulir yang diapit dua buah komponen gear
yang berputar dan mengkompresi udara.
2) Lobe
Kompresor lobe atau sering disebut kompresor blower root, dalam bentuk
yang paling sederhana, terdiri dari dua rotor dengan lobe (sudu) yang
berputar dan mempunyai saluran masuk dan buang. Carakerja kompresor ini
mirip dengan cara kerja pompa roda gigi. Lobe di desain sedemikian
sehingga kedap udara (rapat) pada titik singgung dengan rumahnya. Ketika
rotor berputar, udara pada tekanan atmosfir terperangkap pada ruang yang
terbentuk antara lobe dan rumahnya. Gerakan berputar dari lobe akan
membuang udara yang terperangkap ke receiver (penampung udara).
Sehinggamakin banyak udara yang masuk ke receiver maka makin naik
tekanannya, yang pada akhirnya tekanan tinggi akan dihasilkan oleh receiver
3) Vane
Tipe Vane adalah Rotary Vane Compressor menggunakan vane atau blade
yang berfungsi untuk mengkompres udara yang masuk. Udara yang masuk
dari port inlet di kompresi oleh vane atau blade yang berputar di dalam casing
menuju sisi outlet.
4) Scroll
Rotary scroll adalah compressor merupakan tipe kompresor yang elegan.
Jenis scroll kompresor menggunakan sistem penggulungan udara,
gulungan tepi luar memerangkapkan udara dan ketika gulungan berputar
udara yang berada di tepi luar dari gulungan akan bergerak ke ruang
tengah gulungan dan mengakibatkan pengkompresan udara di ruang
tengah sebelum ke port outline nya.
2. Kompresor dinamis
Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor sentrifugal
dan kompresor aksial.
1. Frame (Kerangka)
Kerangka berfungsi sebagai tempat dudukan poros engkol, bantalan, silinder,
serta tempat penampungan minyak pelumas.
5. Cylinder (Silinder)
Cylinder merupakan tempat kedudukan dari water jacket dan cylinder liner.
8. Water Jacket
Water jacket merupakan ruangan di dalam silinder yang berfungsi sebagai
tempat bersirkulasinya air sebagai pendingin.
9. Piston (Torak)
Piston atau torak merupakan part yang berperan untuk menghandel gas
atau udara pada proses suction (pemasukan), compression (kompresi), dan
discharge (pengeluaran).
2.1. Komponen Utama Kompresor Piston
1. Rangka/ frame
Berfungsi untuk mendukung bagian kompresor diatas pondasi. Frame
harus kuat menahan seluruh beban dan getaran yang ditimbulkan dari
kompresor.
2. Casing
Bagian paling luar kompresor berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian
didalamnya,
juga sebagai tempat kedudukan dari rotor.
3. Rotor
Merupakan element utama dari kompresor sekrup/screw,berfungsi sebagai
media pemampat udara.
2.2. Komponen Utama Kompresor Screw/ Scrup
5. Mechanical seal
Berfungsi mencegah kebocoran dimana celah-celah poros yang keluar dari
casing.
(poros yang dihubungkan dengan penggerak)
6. Poro/ shaft
Merupakan tempat kedudukan dari rotor sehingga dapat berputar.
7. Katup geser
Berfungsi mengatur kapasitas kompresor dari 0% - 100% atau sebaliknya,
katup ini digerakan oleh unloader valve.
2.2. Komponen Utama Kompresor Screw/ Scrup
8. Unloader Valve
Berfungsi menggerakan katupkapasitas, unloader piston bergerak
otomatis setelah tekanan discharger telah mencapai ±5,9 bar, tekanan
akan turun sampai 4,4 bar dan kemudian setelah ±7 detik kompresor akan
load secara otomatis.
9. Piston keseimbangan
Berfungsi menahan gaya aksial dari rotor(mengurangibeban dari thrust
bearing).
a) Komponen Statis
1. Casing
Casing merupakan bagian terluar kompresor yang berfungsi :
2. Inlet wall
Merupakan diafragma atau dinding penyekat yang dipasang pada sisi
masukan sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet port. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka material
inlet wall harus tahan terhadap abrasi dan erosi.
2.3. Komponen Utama Kompresor Sentrifugal
a) Komponen Statis
3. Guide van
Guide van ditempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada
bagian inlet channel. Fungsi utamanya adalah mengarahkan aliran agar gas
dapat masuk impeller dengan distribusi merata. Konstruksi vane terbagi
dua, yaitu fixed dan movable posisi sudutnya dengan tujuan agar operasi
kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas yang tinggi.
4. Eye Seal
Ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan ditumpu oleh inlet
wall. Eye seal memiliki fungsi mencegah aliran balik dari gas yang keluar
dari discharger impeller kembali ke sisi suction.
2.3. Komponen Utama Kompresor Sentrifugal
a) Komponen Statis
5. Diffuser
Berfungsi untuk mengubah energi kecepatan yang keluar dari discharge
impeller menjadi energi potensial. Untuk multi stage dipasang diantara
inter stage impelller.
6. Return Bend
Berfungsi membelokkan arah aliran gas dari diffuser ke return channel
untuk masuk pada stage berikutnya. Return bend dibentuk oleh susunan
diafragma yang dipasang dalam casing.
2.3. Komponen Utama Kompresor Sentrifugal
a) Komponen Statis
7. Return Channel
Merupakan saluran yang berfungsi memberikan arah aliran gas dari return
bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel dilengkapi
dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil turbulensi aliran gas pada
saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
8.Diafragm
Merupakan bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat
antara stage dan tempat kedudukan eye seal maupun interstage
seal. Dengan pemasangan diafragma secara seri, maka akan terbentuk tiga
bagian penting, yaitu diffuser,return bend, dan return channel.
2.3. Komponen Utama Kompresor Sentrifugal
b) Komponen Dinamis
2. Impeller
Impleller berfungsi menaikkan tekanan dan menaikkan kecepatan tangensial
gas dengan mekanisme perputaran sehingga menimbulkan gaya inersia pada
gas. Hal ini menyebabkan gas mengalir dari eye impeller ke discharge tip.
Karena adanya perubahan jari-jari pada sumbu putar antara tip sudu masuk
dengan sudu keluar maka terjadi kenaikan energi kinetik.
2.3. Komponen Utama Kompresor Sentrifugal
b) Komponen Dinamis
3. Bearing
Merupakan bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung
beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan
dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
3.ESTIMASI KAPASITAS PADA KOMPRESOR
3.1. Head
Energi dibutuhkan untuk mengubah kuantitas gas dari suatu nilai tekanan
ke tekanan yang lebih tinggi. Head didefinisikan sebagai energi yang
ditambahkan pada gas melalui mekanisme percepatan yang terjadi akibat
perputaran impeller. Head dibutuhkan untuk mencapai suatu rasio tekanan
tertentu. Head terbagi menjadi dua, head isentropik dan head politropik.
1. Head Isentropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor
pada kondisi tanpa adanya perpindahan panas pada sistem. Head
isentropik mengabaikan keugian-kerugian yang terjadi selama proses
untuk mencapai rasio tekanan tertentu. Persamaan Head Isentropik :
Dimana :
Hisen : Head isentropik (ft.lbf/lbm)
T1 : Temperatur masuk ( 0F )
Zavg : Faktor kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
P1 : Tekanan masuk (Psia)
P2 : Tekanan keluar (Psia)
SG : Spesific gravity
ϒ : Rasio panas spesifik
3.ESTIMASI KAPASITAS PADA KOMPRESOR
3.1. Head
Energi dibutuhkan untuk mengubah kuantitas gas dari suatu nilai tekanan
ke tekanan yang lebih tinggi. Head didefinisikan sebagai energi yang
ditambahkan pada gas melalui mekanisme percepatan yang terjadi akibat
perputaran impeller. Head dibutuhkan untuk mencapai suatu rasio tekanan
tertentu. Head terbagi menjadi dua, head isentropik dan head politropik.
2. Head Politropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor
pada proses politropik dengan kondisi gas saat masuk dan saat keluar
kompresor sama. Head politropik merupakan head yang telah
mempertimbangkan kerugian-kerugian yang terjadi selama proses
penambahan energi pada aliran gas. Head yang lebih besar dibutuhkan
untuk mengkompensasikan kerugian yang terjadi selama proses kompresi
untuk mencapai suatu rasio tekanan tertentu. Persamaan Head Politropik:
Dimana:
Hpoly : Head polytropik (ft.lbf/lbm)
T1 : Temperatur masuk ( 0F )
Zavg : Faktor kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
P1 : Tekanan masuk (Psia)
P2 : Tekanan keluar (Psia)
SG : Spesific gravity
n : Eksponen polytropik
Nilai n merupakan kondisi gas selama kompresi. Nilai n membandingkan
antara kondisi tekanan dan temperatur saat masuk dan keluar kompresor.
Penurunan nilai n menyebabkan penurunan nilai perbandingan antara rasio
temperatur dan rasio tekanan, sehingga head yang dibutuhkan pun semakin
kecil. Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai n:
Dimana :
T1 : Temperatur masuk kompresor
T2 : Temperatur keluar kompresor
P1 : Tekanan masuk kompresor
P2 : Tekanan keluar kompresor
3.ESTIMASI KAPASITAS PADA KOMPRESOR
3.2. Efisiensi
Efisiensi didefinisikan sebgai perbandingan antara head pada kondisi
isentropik dengan head yang terjadi selama proses di lapangan. Efisiensi
menggambarkan kondisi yang dapat diraih oleh suatu kerja kompresor agar
dapat mencapai suatu rasio tekanan tertentu. Efisiensi dapat dihitung dengan
persamaan:
4. Debit Aliran
Laju aliran gas pada kompresor sentrifugal dapat dinyatakan dalam berbagi
bentuk seperti:
4.1.Actual inlet volume flow, merupakan laju aliran yang terjadi pada
tekanan dan temperatur yang terjadi di lapangan. Persamaanya adalah
Dimana :
4. Debit Aliran
Laju aliran gas pada kompresor sentrifugal dapat dinyatakan dalam berbagi
bentuk seperti:
4.2. Standard inlet volume flow pada kondisi standard yaitu 14,7 Psia dan
suhu 600F = 5200 R
4.3. Mass flow rate : laju aliran yang dinyatakan dalam satuan kg/s.
Persamaannya :
Dimana :
m : Laju aliran massa (lb/s)
Q : Actual inlet volume flow
ρ : Densitas (lbm/ft3)
60 : Faktor konversi menit ke detik
4.4. Daya
Daya merupakan faktor penting pada kinerja kompresor sentrifugal
karena berkaitan dengan aliran massa yang dapat dialirkan pada kompresor
dan head yang dihasilkan selama proses kompresi. Daya pada kompresor
sentrifugal terbagi dua :
Dimana:
Wcc : Daya penggerak poros (HP)
Qstd : Laju standard gas (mmscfd)
SG : Spesific gravity
Ƞ : Efisiensi (%)
2. Daya Gas
Daya gas merupakan fungsi antara daya penggerak kompresor dengan
efisiensi mekanis. Selama proses kompresi, kompresor sentrifugal
mengalami kehilangan daya (intenal losses) yang terjadi friksi pada
kompresor.
Wgas = Wcc x ƞmech
Dimana:
Wgas : Daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan gas (HP)
ƞmech : Efisiensi mekanis
5. Penempatan Pada Kompresor
Dekat kompresor tidak boleh ada zat yang mudah terbakar atau
meledak.
⇒ Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada
oil glass.
⇒ Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu
kencang.
⇒ Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada
motor.
⇒ Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas
untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
6.Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengoprasian Kompressor