Anda di halaman 1dari 32

UTAMAKAN SHALAT


AWAS LISTRIK
BISA MATI

KI.4
Persyaratan K3 Pemasangan Instalasi,
perlengkapan dan peralatan instalasi di
Pemanfaatan
Pembinaan Ahli K3 Listrik
Oleh:
Hamid Tharhan
08129580366/087877845366
hamidtharhan@yahoo.com
INDUSTRI

BISNIS

PLTA
PLTD RUMAH
PLTP
PLTG TRAFO
PLTU STEP DOWN SOSIAL/
PLTGU PUBLIK
GARDU GARDU
STEP-UP STEP DOWN

SISTEM PEMBANGKIT SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI KONSUMEN


Instalasi Listrik Domestik

• Untuk pemasangan instalasi listrik, lebih


dahulu harus dibuat gambar-gambar
rencananya berdasarkan denah bangunan,
dimana instalasinya akan dipasang. Juga
spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang
diterima dari pemilik bangunan harus
diperhatikan.
• Spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan ini
menguraikan syarat-syarat yang harus
dipenuhi pihak pemborong (kontraktor)
antara lain mengenai pelaksanaannya,
material yang harus digunakan, waktu
penyerahan, dan sebagainya.
• Gambar-gambar harus jelas, mudah dibaca
dan dimengerti. Gambar denah bangunan
biasanya disederhanakan, dinding-dinding
gambar dengan garis tunggal, agak tipis.
Saluran-saluran listriknya karena lebih penting
digambar lebih tebal.
Menurut PUIL gambar-gambar yang
diperlukan sebagai berikut :
a. Gambar Situasi, menyatakan letak bangunan
dimana instalasinya akan dipasang serta rencana
penyambungannya dengan jaringan PLN.
b. Gambar Instalasi, Meliputi :
1. Rencana penempatan semua peralatan listrik
yang akan dipasang dan sarana pelayanannya.
Misalnya titik lampu, sakelar, kotak kontak,
perlengkapan hubung bagi dan sebagainya.
• Rencana penyambungan peralatan listrik
dengan alat pelayanannya. Misalnya antara
lampu dan sakelarnya, motor dan
pengasutnya, dan sebagainya.
• Hubungan antara peralatan listrik dan sarana
pelayanannya dengan perlengkapan hubung
bagi.
• Data teknis yang penting dari setiap peralatan
listrik yang akan dipasang.
c. Diagram Instalasi Garis Tunggal, meliputi :
• Diagram perlengkapan hubung bagi dengan
keterangan mengenai ukuran atau daya
nominal setiap komponennya.
• Keterangan mengenai beban yang terpasang
dan pembagiannya.
• Ukuran dan jenis hantaran yang akan
digunakan
• Sistem pentanahannya.
d. Gambar Perincian/Keterangan yang
Diperlukan, Meliputi Misalnya :
• Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung
bagi.
• Cara pemasangan alat-alat listriknya
• Cara pemasangan kabelnya
• Cara kerja instalasi kontrolnya jika ada
Kabel Rumah dan Kabel Instalasi

• Jenis hantaran yang banyak digunakan untuk


instalasi rumah tinggal pasangan tetap ialah
kabel rumah NYA dan kabel instalasi NYM.
Penggunaan kabel NYA berlaku ketentuan
sebagai berikut :
• Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan
tangan, NYA harus dilindungi dengan pipa
instalasi.
• Diruang lembab NYA harus dipasang dalam pipa
PVC.
• NYA tidak boleh dipasang langsung menempel
pada plesteran atau kayu, atau ditanam
langsung di dalam plesteran atau kayu, tetapi
harus dilindungi dengan pipa instalasi.
• Kalau dipasang diluar jangkauan tangan, NYA
boleh dipasang terbuka dengan menggunakan
isolator jepit atau isolator rol
dengan cara pemasangannya harus sedemikian
hingga jarak bebas minimum 1 cm terhadap
dinding dan terhadap bagian lain dari bangunan
atau konstruksi.
• Kabel NYA boleh digunakan di dalam alat listrik,
perlengkapan hubung bagi dan sebagainya.
• Kabel NYA tidak boleh digunakan diruang basah,
di alam terbuka atau di tempat kerja atau
gudang dengan bahaya kebakaran/ledakan.
Penggunaan kabel NYM berlaku
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
- Kabel NYM boleh dipasang langsung menempel
pada plesteran atau kayu, atau ditanam langsung
dalam plesteran, juga di ruang lembab/basah,
ditempat kerja atau gudang dengan bahaya
kebakaran/ledakan.
- Kabel NYM boleh dipasang langsung pada bagian-
bagian lain dari bangunan, konstruksi, rangka dan
sebagainya, asalkan cara pemasangannya tidak
merusak selubung luar kabelnya.
- Dan tidak boleh dipasang di dalam tanah, serta
pemasangannya digunakan klem dengan jarak
antara yang cukup rapat, sehingga kabelnya
terpasang rapi, lurus dan tidak melendut.
4. Identifikasi Hantaran dengan Warna
Mengenai penggunaan warna untuk identifikasi
hantaran berlaku ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
Untuk penghantar pembumian hanya boleh
digunakan warna majemuk hijau-kuning, dan
warna ini tidak boleh digunakan untuk tujuan
lain.
Pada instalasi dengan penghantar netral atau
kawat tengah, untuk penghantar netral atau
kawat tengahnya harus digunakan warna biru,
dan boleh digunakan untuk maksud lain.
• Pada instalasi fasa-tiga, warna-warna
yang harus digunakan untuk
penghantarnya sesuai PUIL 2011 adalah :
a). Fasa 1 (R) : warna hitam
b). Fasa 2 (S) : warna coklat
c). Fasa 3 (T) : warna abu-abu
d). Kawat Netral : Biru terang
e). Pembumian : Kuning hijau
• Ketentuan-ketentuan di atas berlaku untuk semua
instalasi pasangan tetap maupun sementara,
termasuk dalam perlengkapan hubung bagi.
• Untuk pengawatan di dalam peralatan listrik
dianjurkan supaya digunakan hanya satu warna
khususnya hitam, kecuali untuk penghantar
pembumian dan netral. Bila dipandang perlu
penggunaan warna dan warna majemuk lain di
dalam peralatan listrik tidak dilarang.
• Kabel berselubung berurat tunggal boleh
digunakan untuk penghantar fasa, netral
maupun pembumian, asalkan isolasinya
yang terlihat di kedua ujung kabel (bagian
yang dikupas selubungnya), dibalut
dengan pita berwarna yang sesuai dengan
warna-warna tersebut di atas.
Luas Penampang Hantaran

Luas penampang penghantar yang harus


digunakan pertama-tama ditentukan oleh
kemampuan hantar arus yang diperlukan dan suhu
keliling yang harus diperhitungkan dan harus juga
diperhatikan rugi tegangannya. Rugi tegangan
antara perlengkapan hubung bagi utama (yaitu
yang berada di dekat kWh meter PLN) dan setiap
titik beban pada keadaan stasioner dengan beban
penuh, tidak boleh melebihi 5% dari tegangan
di perlengkapan hubung bagi utama.
Disamping juga harus dipertimbangkan
kemungkinan perluasan instalasi di
kemudian hari dan kekuatan mekanis
penghantarnya.
• Menurut PUIL , untuk instalasi rumah
tinggal pasangan tetap penghantarnya
harus memiliki luas penampang
tembaga sekurang-kurangnya 1,5 mm2.
Saluran dua kawat penghantar netralnya
harus memiliki luas penampang sama
dengan luas penampang hantaran
fasanya.
• Untuk saluran fasa tiga dengan penghantar
netral, kemampuan hantar arus penghantar
netralnya harus sesuai dengan arus
maksimum yang mungkin timbul dalam
keadaan beban tak seimbang yang normal.
Dan satu saluran fasa-tiga, semua penghantar
fasanya harus memiliki luas penampang yang
sama.
Pembagian Beban dan Rekafitulasi Daya

• Instalasi listrik yang dihubungkan dengan tiga


fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin atas
masing-masing fasanya. Instalasi di ruangan yang
memerlukan aliran listrik dengan gangguan
sekecil mungkin, harus dihubungkan dengan lebih
dari satu rangkaian akhir dan sedapat mungkin
dengan fasa yang berbeda. Ini penting untuk
gedung-gedung, di mana padamnya penerangan
secara tiba-tiba dapat menimbulkan panik,
• misalnya di gedung-gedung pertunjukan,
toko-toko, pasar, dan sebagainya. Di gedung-
gedung demikian, penerangan ruangan
dengan lebih dari enam titik lampu,
penerangan di gang, tangga dan tempat
keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya
dua rangkaian dan sedapat mungkin dibagi
atas beberapa fasa (tiga fasa/kelompok).
Persyaratan pemasangan PHB
1.Komponen yang dipasang pada PHBK harus dari
jenis yang sesuai dengan syarat penggunaannya.
2.Kemampuan komponen yang dipasang pada PHBK
harus sesuai dengan keperluan.
3.Komponen yang dipasang pada PHBK harus
memenuhi ketentuan.
4. Lorong yang di sisi kanan kirinya terdapat
instalasi listrik tanpa dinding pengaman, lebarnya
harus sekurang-kurangnya 1,5 meter.
5. Secara umum sebuah PHB harus disusun dan
dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat
rapi dan teratur, selain itu keberadaan PHB
juga menentukan bahwa pemeliharaan,
pemeriksaan dan pelayanan harus dapat
dilaksanakan dengan mudah dan aman.
6. Di sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang
yang mengganggu kebebasan bergerak.
7. Untuk pemasangan pada dinding di tempat umum lemari
dan kotak PHB harus dipasang pada ketinggian sekurang-
kurangnya 1,2 meter dari lantai. Pada instalasi
perumahan ketinggian ini ditetapkan 1,5 meter dari lantai
8. Sehubungan dengan itu syarat PHB juga menentukan
bahwa di bagian depan, lorong dan sisi kiri kanan PHB
harus terdapat ruang bebas selebar sekurang-kurangnya
0,75 meter untuk tegangan rendah atau 1 meter pada
tegangan menengah dan tinggi PHB sekurang-kurangnya
2 meter
• Gardu listrik pada dasarnya adalah
rangkaian dari suatu perlengkapan hubung
bagi ;
a) PHB tegangan menengah;
b) PHB tegangan rendah. Masing-masing
dilengkapi gawai kendali dengan komponen
proteksinya.
Jenis gardu
• Jenis gardu listrik atau gardu distribusi
didesain berdasarkan maksud dan tujuan
penggunaannya sesuai dengan peraturan
Pemda setempat.
1) Gardu Distribusi konstruksi beton
(Gardu Beton);
2) Gardu Distribusi konstruksi metal clad
(Gardu besi
3a) Gardu Distribusi
- tipe tiang
- portal,
3b) Distribusi tipe tiang cantol (Gardu
Tiang); dan
4a) Gardu Distribusi mobil tipe kios,
4b) Gardu Distribusi mobil tipe trailer (Gardu
Mobil).
Komponen gardu:

a) PHB sisi tegangan rendah;


b) PHB pemisah saklar daya;
c) PHB pengaman transformator;
d) PHB sisi tegangan rendah;
e) Pengaman tegangan rendah;
f) Sistem pembumian;
g) Alat

Anda mungkin juga menyukai