Anda di halaman 1dari 14

KEGIANTAN PEMBELAJARAN I

Instalasi Penerangan 1 Fasa Sesuai PUIL

Kompetensi Dasar (KD) :

3.1 Memahami Instalasi Penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik

(PUIL) .
4.1 Memasang Instalasi Penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi listrik

Materi Pokok :
1. Peraturan-peraturan dalam pemasangan instalasi penerangan bangunan 1 fasa
berdasarkan PUIL .
2. Syarat-syarat pemasangan instalasi penerangan bangunan 1 fasa.
3. Komponen-komponen pokok instalasi penerangan bangunan 1 fasa
4. Langkah-langkah pemasangan instalasi penerangan bangunan 1 fasa.

 TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik mengetahui Peraturan-peraturan dalam pemasangan instalasi penerangan


bangunan gedung berdasarkan 2011.

 Peserta didik dapat mengetahui syarat-syarat pemasangan instalasi penerangan listrik


pada bangunan gedung.

 Peserta didik dapat mengidentifikasi Komponen-komponen pokok instalasi


penerangan bangunan gedung.

 Peserta didik dapat memahami langkah-langkah pemasangan instalasi penerangan


bangunan gedung
 URAIAN MATERI
A. Peraturan-peraturan dalam pemasangan instalasi penerangan bangunan
gedung berdasarkan PUIL .
Persyaratan Instalasi Listrik maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah
untuk terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada
keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik
beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.
2. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan system
instalasi listrik.
3. Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi normal.
Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik di Indonesian harus
mengikuti aturan yang ditetapkan oleh PUIL (Peraturan umum Instalasi Listrik) yang
diterbitkan tahun 1977, kemudian direvisi tahun 1987, 2000 dan terakhir tahun 2011.

Tujuan dari Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah:


1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
2. Keamanan instalasi dan peralatan listrik.
3. Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.
4. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.
Agar energi listrik dapat dimanfaatkan secara aman dan efisien, maka ada syarat- syarat yang
harus dipatuhi oleh pengguna energi listrik. Peraturan instalasi listrik terdapat dalam buku
Peraturan Umum Instalasi Listrik atau yang seiring disingkat dengan PUIL. Di mulai dari
tahun 2000, kemudian direvisi tahun 1987, 2000 dan terakhir tahun 2011. Sistem instalasi
listrik yang dimulai dari sumber listrik (tegangan, frekwensi), peralatan listrik, cara
pemasangan, pemeliharaan dan keamanan, sudah diatur dalam
PUIL. Jadi setiap perencana instalasi listrik, instalatir (pelaksana), Operator, pemeriksa
dan pemakai jasa listrik wajib mengetahui dan memahami Peraturan Umum Instalasi
listrik (PUIL).

Berikut persyaratan umum untuk pemasangan instalasi listrik rumah sederhana, agar mudah
dimengerti dan diperiksa menurut standar.
1. Sirkuit utama harus menggunakan kabel SNI (Standar Nasional Indonesia) dan LMK
(Lembaga Masalah kelistrikan) dengan ukuran penampang minimal 3 x 4 mm2.
Sebagai contoh NYM 3 x 4 mm2 MCB minimal 10 A
2. Tinggi pemasangan BOX MCB minimal 1,8 m dari lantai
3. Penyambungan kabel netral dan arde/pembumian dari sirkit utama (dalam
Box MCB) harus dipasangan menggunakan terminal
4. Jumlah titik beban maxsimum sembilan buah, termasuk kotak kontak maksimum
3 buah (PUIL 2000-Pasal 8.15.2.4.1)
5. Kabel penghantar memiliki luas penampang minimal 1,5 mm2 (NYM) atau NYA
2,5 mm2 dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kabel warna merah = Penghantar Fasa R
b. Kabel warna Kuning = Penghantar fasa S
c. Kabel warna Hitam = Penghantar fasa T
d. Kabel warna Biru = Penghantar Netral
e. Kabel warna Kuning strip Hijau = Grounding
6. Untuk pembumian/grounding menggunakan kawat BC (tembaga) dengan
ukuran penampangnya 4 mm2 dengan menggunakan pipa PVC setinggi minimal
1,25 m
7. Jika pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan rolen maka jarak antar rolen
ke rollen memanjang maksimal 1 meter, sedengkan jarak rollen ke rollen
kesamping minimal 3 cm.
8. Setiap penyambungan penghantar diatas lotoeng harus menggunakan las dop
(berbentuk tutup ) dana jiaka pemasangan instalsai menggunakan sistem pemipaan,
maka setiap penyambungan harus menggunakan kotak sambung (Doos)
9. Tinggi pemasangan stop kontak dan saklar minimal 1,25 m dari lantai. Jika
konsumen menghendaki di bawah, maka harus menggunakan saklar atau stop
kontak dilengkapi tutup atau stop kontak putaar
10. Pada stop kontak fasa harus terletak disebelah kiri dan netral disebelah kanan
(menghadap cermin)
11. Jarak antara klem yang satu dengan klem yang lain minimal 50 cm

Ketentuan Pemasangan Alat Pembatas Dan Pengukur (App)

Alat pembatas dan Pengukur (APP) atau yang lebih dikenal dengan Kwh Meter adalah tempat
penyambungan penghantar SR (saluran Rendah) dari tiang listrik ke instalsi konsumen. APP
digunakan untuk mengukur pemakaian energi listrik pelanggan.
APP/Kwh meter dilengkapi dengan pembatas arus (MCB) yang disesuaikan dengan paket
ketentuan yang ada pada APP/Kwh Meter yaitu :
1. Di APP terdapat meter energi, terminal netral, dan pembatas arus (MCB) yang
kemampuannya harus sesuai dengan paket daya pelanggan yang ditetapkan.
2. Bila jenis penghantar yang disambung berbeda, misalkan penghantar Saluran
Masuk Pelayanan (SMP) dari bahan alumunium maka harus menggunakn
Terminal Bimetal
3. APP merupakan milik Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang tidak bisa diganggu gugat
yang biasanya dilengkapi dengan segel. Apabila pelanggan merusak atau memodifikasi
APP tersebut, maka akan dikenakan denda oleh PLN.
4. Pada APP harus tersedia juaga terminal untuk Pembumian,
5. APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai untuk
pencatatan dan pemeriksaan
6. Tinggi APP umumnya 1,8 m dari lantaI
B. Syarat-syarat instalasi listrik pada suatu bangunan atau suatu gedung adalam
sebagai berikut:
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah/gedung terlebih
dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana
berdasarkan denah rumah/bangunan dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga
spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat
tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah
yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah /gedung
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana
instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungannya
dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi
Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan
sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotak kontak,
panel hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan
listrik yang akan dipasang
3. Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang diperlukan
antara lain :
 Rekapitulasi material dan harga
 Rekapitulasi daya atau skema bagan arusnya
 Rekapitulasi tenaga dan biaya
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan instalasi listrik dan
tenaga, antara lain :
1. Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung adalah
sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing
fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat
terjamin.
2. Pemasangan Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir) adalah
penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder/pengisi/incoming) dengan
menggunakan penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah
cara pemasangan dan perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam
pipa instalasi.
3. Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur cabang
dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai
ketentuan maka keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan
diperluas masih dalam batas kemampuannya.
4. Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena untuk
instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang
terbuat dari logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan
segera ke tanah.
5. Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP)
Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang
berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang
memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara
lain rel (busbar), saklar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.
6. Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar
dari arus nominal beban (I pengam an > I nominal). Pengaman yang digunakan dalam
instalasi listrik adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban
dan pemutus rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban. Besarnya
rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau
dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan.
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang
berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, antara lain :
 Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga
keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan gkin.
 Syarat keamanan Instalasi pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik
harus sekecil munlasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan
timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan
jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda- benda disekitarnya dari
kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan
lebih, beban lebih dan sebagainya.
 Syarat keandalan (kelangsungan kerja) Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada
konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana
sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik
adalah sangat kecil.

C. KOMPONEN-KOMPONEN POKOK INSTALASI PENERANGAN BANGUNAN 1


FASA
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian
instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak macamnya, untuk memudahkan bagi
siswa / instalasi tenaga listrik komponen tersebut dikelompokan :
 APP (ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS)
o Kwh meter satu fasa
o MCB
o terminal
 PHB
o Panel box
o MCCB untuk tiga fasa
o Lampu indikator
o MCB
o Terminal kabel
o Rel omega
o Sistem pentanahan
 Komponen instalasi
o Bahan Penghantar
o Kotak Kontak
o Pemipaan

Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
 Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.
 Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan system
instalasi listrik.
 Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi normal

 Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian akhir) adalah penghantar
jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder/pengisi/incoming) dengan menggunakan
penghantar jenis NYM yang memiliki isolasi yang baik, agar mudah cara pemasangan dan
perbaikan pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan penghantar jalur cabang dari
saklar ke lampu yaitu 2,5 mm2 dengan menggunakan penghantar yang sesuai ketentuan maka
keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas masih dalam batas
kemampuannya.
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran pentanahan/arde karena untuk
instalasi daya, misalnya untuk AC, motor listrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari
logam dapat ternetralisir dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ke tanah.

 Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC dengan uuran _" agar
penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta
mudah dalam perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.

 Saklar dan Kotak Kontak


Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk memutuskan dan menghubungkan arus
listrik dari sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan pegas yang dapat memutuskan
rangkaian dalam waktu yang sangat singkat, dengan cepatnya pemutusan ini kemungkinan
timbulnya busur api antara kontak (tuas) saklar menjadi lebih kecil. Saklar yang digunakan
pada umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri dan saklar tukar (hotel) jenis inbow (terpendam
dalam tembok).
Adapun aturan pemasangan saklar yaitu :
a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.
b. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai
c. kondisi tempat.
b. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu. Fungsi kotak
kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat penghubung beban dengan sumber
listrik.

Aturan pemasangan stop kontak :


a. Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi
tutup.
b. Mudah dicapai tangan.
c. Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya
d. berada disebelah kanan atau di sebelah bawah.

 Kotak Pembagi Daya Listrik/PHB/Distribusi Panel (DP)


Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi sebagai
tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan
seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel (busbar), saklar utama,
pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator.

 Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar dari arus
nominal beban (I pengaman > I nominal). Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik
adalah pemutus rangkaian (MCB) untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutus
rangkaian pusat (MCCB) untuk pengaman seluruh kelompok beban. Besarnya rating arus MCB
maupun MCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar
memenuhi syarat keamanan
D. LANGKAH – LANGKAH MERANCANG INSTALASI I FASA
Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :
Merancang Perencanaan instalasi listrik adalah suatu langkah perencanaan pengadaan
pemasangan rangkaian kelistrikan untuk melayani kebutuhan energi pada sebuah bangunan atau
ruangan.
Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukan dengan jelas letak bangunan instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN
2. Gambar instalasi
Pada gambar instalasi meliputi:
a. Rancangan tata letak yang menunjukan dengan jelas tata letak
b. perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya( kendalinya ) seperti titik lampu,
saklar, stop kontak, panel hubung bagi dan lain lain
c. Rancangan hubungan peralatan dengan pengendalinya .
d. Gambar hubungan antara bagian bagian dari rangkaian akhir , serta pemberian tanda
yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
3. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum.
Dalam diagram garis tunggal ini meliputi :
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya
c. Ukuran dan besar penghantar yang dipakai. d. Sistem pembumiannya.
4. Gambar detail
Gambar detail meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik dari panel
b. Cara pemasangan alat listrik
c. Cara pemasangan kabel
d. Cara kerja instalasi kontrolnnya.
Selain langkah langkah diatas, dalam merancang instalasi penerangan dan tenaga , juga
dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan , beban terpasang,
dan kebutuhan beban maksimum , arus hubung singkat , dan daya hubung sinkat. Disamping itu
, masih juga dilengkapi dengan daftar kebutuhan bahan instalasi , dan uraian teknis sebagai
pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan/ bahan , cara pengujian
serta rencana waktu pelaksanaan, rencana anggaran biaya, dan lama waktu pengerjaan.

 RANGKUMAN
Persyaratan Instalasi Listrik maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini adalah
untuk terselenggaranya dengan baik instalasi listrik. Tujuan dari Peraturan Umum Instalasi
Listrik di Indonesia adalah:
1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik.
2. Keamanan instalasi dan peralatan listrik.
3. Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik.
4. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan
instalasi listrik, antara lain :
 Syarat ekonomis Instalasi
 Syarat keamanan Instalasi
 Syarat keandalan.
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian
instalasi listrik Bahan Penghantar, Kotak Kontak, Pemipaan,sakelar, MCB dll
Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut :
1. Gambar situasi
2. Gambar instalasi
3. Gambar diagram garis tunggal yang tercantum.
4. Gambar detail

 LATIHAN PEMBELAJARAN 1
Coba anda amati instalasi penerangan listrik diruangan belajar/ kelas anda. Analisislah
pemasangan instalasi penerangan listrik tersebut apakah sudah sesuai dengan peraturan dan
prosedur PUIL 2011. Jika sudah sesuai buat dengan tanda centang, jika belum buatlah
penjelasan yang seharusnya/ sebenarnya.Gambarkanlah system instalasi penerangan listrik
diruangan kelas anda tersebut dengan gambar Diagram Satu Garis (Single Line Diagram) dan
gambar pelaksanaanya.

TES FORMATIF
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif pada akhir modul. Hitunglah
jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2 ini.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = --------------------------------------- X 100%
10
81– 100% = baik sekali
71- 80% = baik
61 –70% = cukup
41 – 60% = kurang
10 – 40% = gagal

Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar dengan cara menyilangi salah satu
Soal soal
1. Instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban
a. Daya rendah
b. Daya besar
c. Daya tinggi
d. Daya sedang
2. Instalasi tenaga listrik satu fasa dirancang untuk melayani beban instalasi bangunan :
a. Industri
b. Komplek perumahan elit
c. Swalayan
d. Hotel
e. Sekolah
3. Berikut merupakan komponen perangkat hubung bagi kecuali
a. MCCB
b. MCB
c. Terminal
d. sakelar
e. Rel omega
4. Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut kecuali:
a. Keandalan
b. reliabilitas
c. Keamanan
d. Kontinuitas
e. Terus menerus
5. Jenis bahan penghantar yang sering digunakan untuk instalasi tenaga listrik adalah :
a. Tembaga dan alumanium
b. Tembaga dan perak
c. Emas dan perak
d. Alumaniun dan nikel
e. Logam mulia

 UMPAN BALIK
Berapa Nilai ananda? Mari dihitung, Cocokkanlah jawaban Ananda dengan Kunci Jawaban Tes
Formatif setelah ini. Hitunglah jawaban Ananda yang benar, kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Ananda terhadap materi 1 ini. Rumus:

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = --------------------------------------- X 100%
10
81 – 100% = baik sekali
71 – 80% = baik
61 – 70% = cukup
41 – 60% = kurang
10 – 40% = gagal

Apabila Ananda memperoleh tingkat penguasaan minimal 80%, Ananda dapat meneruskan
belajar ke Modul Pembelajaran 2. Apabila tingkat penguasaan Ananda masih 50-70%, Ananda
harus mengulangi kegiatan belajar modul 1 ini, terutama bagian yang belum Ananda kuasai.
Apabila tingkat penguasaan Ananda kurang dari 50%, Ananda harus mengulang baca beberapa
kali Kegiatan Belajar Modul Pembelajaran 1 ini.

 KUNCI JAWABAN

TES PORMATIF 1
1) A
2) E
3) D
4) B
5) A

Anda mungkin juga menyukai