Catatan: Tugas ini harus diambil dari manual book satu jenis mobil
Rubrik Penilaian
Aspek dan Bobot
1. Gambar rangkaian sistem pengapian dan penjelasan cara kerja (25 %)
2. Gambar rangkaian sistem starter dan penjelasan cara kerja (25 %)
3. Gambar rangkaian sistem pengisian dan penjelasan cara kerja (25 %)
4. Gambar rangkaian sistem AC dan penjelasan cara kerja (25 %)
1. Gambar rangkaian sistem pengapian dari salah satu kendaraan dan jelaskan
cara kerjanya!
Saat kunci kontak diputar pada posisi On, namun kendaraan belum
hidup maka pada saat ini belum terjadi pengisian pada baterai, tapi
pada alternator tepatnya pada rotor coil telah timbul kemagnetan.
Cara kerjanya yaitu ketika kunci kotak diputar pada posisi On dan
kendaraan belum hidup adalah arus baterai positif akan mengalir dari
baterai menuju ke fusible link menuju ke kunci kontak menuju ke fuse
menuju ke lampu indikator pengisian menuju ke terminal L regulator
menuju ke kontak P0 menuju ke kontak P1 lalu ke massa.
Pada saat yang sama arus baterai posisif akan mengalir menuju ke
fuse menuju ke terminal IG regulator menuju ke terminal PL1 menuju
ke kontak PL0 menuju ke kontak F regulator menuju ke terminal F
alternator menuju ke rotor coil lalu ke massa.
Pada saat ini lampu indikator akan dialiri arus dan akan membuat
lampu indikator pengisian menyala sera pada saat ini rotor koil juga
dialiri listrik dari terminal F regulator maka pada rotor coil akan timbul
medan magnet.
2) Pada saat mesin hidup pada putaran idle – menengah (900 – 1500 rpm)
c. Condenser
Condenser digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari
gas refrigerant yang telah ditekan oleh kompresor hingga
bertemperatur tinggi, tekanan gas yang tinggi, dapat mengubah gas
ini kembali menjadi cair.
Gas refrigerant bertemperatur dan bertekanan ini karena
dikompresikan oleh kompresor, panas yang dilepaskan refrigerant
gas di dalam condenser sama dengan panas yang diserap di dalam
evaporator ditambah panas kerja yang diperlukan kompresor untuk
menekan refrigerant. Makin besar jumlah panas yang dilepaskan di
dalam condenser, makin besar pula efek mendinginkan yang akan
diperoleh dari evaporator. Karena itu condenser dipasang di bagian
depan kendaraan agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas
radiator mesin dan aliran udara yang terjadi selama kendaraan
bergerak.
Gambar . Kondensor
d. Cooling Fan
Fungsi dari kipas air conditioner kipas kondensor adalah untuk
menghembuskan udara ke arah kondensor untuk mendinginkan
refrigerant. Sehingga refrigerant mengalami kondensasi dan berubah
dari gas menjadi cair.
e. Receiver (Dryer)
Fungsinya untuk menampung sementara refrigerant yang telah
menjadi cair oleh condenser untuk kemudian menyuplainya sesuai
dengan beban pendinginan dan itu untuk membersihkan dari kotoran
dan uap air yang merugikan bagi siklus refrigerant. Untuk itu di
dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver dan dryer. Pada sisi
atasnya terdapat sight glass untuk melihat kondisi aliran refrigerant.
Bila refngerant mengandung kotoran (abu), kotoran ini cenderung
akan menimbulkan karat pada komponen-komponen yang
fungsional. Dan juga dapat menjadi beku di dalam expansion valve
orifice dan plug orifice lalu menghalangi aliran refrigerant, atau
membeku di dalam evaporator dan menghalangi aliran refrigerant.
Untuk mencegah gangguan seperti ini, maka diberi desiccant.
f. Evaporator
Fungsi evaporator kebalikan dari condenser. Keadaan refrigerant
sebelum expansion valve masih 100% cair. Segera setelah tekanan
cairan turun, cairan mulai mendidih kembali sambil menyerap panas
dari udara yang melewati sirip-sirip pendingin evaporator, dan
mendinginkan udara.
Gambar . Evaporator
g. Expansion Valve
Setelah melewati receiver dan dryer, refrigerant cair diinjeksikan
keluar melalui orifice. Refrigerant segera berubah menjadi kabut
yang tekanan dan temperaturnya rendah. Alat untuk melakukan ini
disebut expansion valve. Expansion valve tipe thermal digunakan
pada pendingin untuk kendaraan Toyota.
Meskipun beban pada evaporator berubah, kondisi saluran
keluarnya harus dipelihara agar cairan refrigerant melepaskan panas
laten penguapan dari udara sekelilingnya, untuk memperoleh
kemampuan penuh sirkulasi refrigerant. Setiap saat Thermal
expansion valve berfungsi mengatur aliran refrigerant agar
refrigerant gas meninggalkan evaporator sebagai uap yang telah
dipanaskan dan perbedaan temperatur antara uap refrigerant dan
uap jenuh pada saat ini tetap konstan. Karena itu, dengan
rnenggunakan thermal expansion valve memungkinkan
penampungan ke dalam evaporator hanya sejumlah refrigerant yang
akan diuapkan evaporator.
h. Blower
Pada sistem ac mobil blower ini berfungsi untuk menghembuskan
udara ke arah evaporator, kemudian udara yang dihembuskan oleh
blower ini akan melewati evaporator. Apabila ac dalam keadaan
normal, maka udara yang melewati ini panasnya akan diserap oleh
freon sehingga suhunya akan dingin dan keluar menuju ruangan
kendaraan.
i. Pipa saluran
Fungsi dari selang dan pipa yaitu suatu penghubung dan penghantar
tekanan freon keseluruh bagian komponen ac mobil, selang dibuat
dari bahan karet syntetis yang dirancang supaya tahan terhadap
tekanan suhu tinggi dan tahan terhadap kandungan kimia dari
refrigerant sedangkan untuk pipa ac terbuat dari bahan paduan
aluminium.
2) Komponen Tambahan
a) Pressure Switch
Pressure switch dipasang di antara receiver dan expansion valve.
Fungsinya untuk mendeteksi bila tekanan pada sisi tekanan tinggi
siklus refrigerant adalah tinggi dan mematikan switch magnetic
clutch ketika keadaannya tidak normal, menyetop kerja kompresor
untuk mencegah kesulitan yang timbul dari komponen-komponen
yang berhubungan dengan siklus refrigerant.
Gambar . Pressure switch
c) Idling Stabilizer
Bila pada saat idling kompresor bekerja, output mesin rendah dan
bahkan mesin mati. Mekanisme ini berfungsi menjadikan magnetic
clutch off ketika rpm mesin turun sampai batas minimum agar mesin
tidak mati. Untuk mendeteksi putaran mesin, dipasangkan sirkuit
penghitung pulsa dari kumparan primer ignition coil.
d) Idle Up
Ketika kendaraan melalui jalan yang macet atau diam di tempat,
yang mana mesin tetap hidup, yaitu ketika pada putaran idle atau
mendekati idle, output mesin kecil, bila pada saat ini kompresor
dihidupkan akan memerlukan tenaga mesin yang lebih besar
kemungkinan overheating atau mesin mati.
Karena itu ditambahkan peralatan idle-up untuk menaikkan putaran
idling untuk membiarkan cooler bekerja bila air conditioning
diperlukan saat lalu lintas macet berat atau dalam keadaan diam di
tempat.
Untuk mesin dengan EFl, sebuah VSV dan diaphragma digunakan
yang menyebabkan udara melalui surge tank. EFI ECU kemudian
menginjeksikan tambahan bahan bakar banyaknya sesuai dengan
udara bypass untuk meningkatkan idling mesin.
Gambar . Idle Up
e) Compressor Economizer
Pada air condition tipe air mix, kompresor berputar dengan kapasitas
penuh sampai temperatur limit untuk frost (membeku) pada
evaporator tercapai (3º C, 37º F). Akibatnya bila beban panasnya
rendah, pendinginan menjadi berlebihan dan banyak tenaga mesin
terserap.
Sistem ini menghemat pemakaian kompresor. Apabila switch air
conditioner diset ke "ECONO", kompresor akan off, bila pada
temperatur fin evaporator mencapai 10º C (50º F) dan bukan 30º C
(37º F) seperti dalam keadaan normal. Dengan demikian dapat
menghemat tenaga dan kompresor bekerja normal untuk mencapai
temperatur rendah.
Gambar . Wiring Kompresor ECONO