Saat kunci kontak ON mesin belum berputar dan pada stator coil di alternator belum ada
tegangan induksi, sehingga aliran arus yang terjadi adalah :
Battery > KS > fuse > IG regulator > a > P1 > F regulator > F alternator > rotor coil > E
alternator > massa (arus filed / ground / - battery)
Dan ketika rotor coil menjadi magnet akibat dialiri arus diatas, maka aliran arus selanjutnya
adalah :
Battery > KS > charge lamp > L regulator > P2 > c > E regulator > massa (arus filed /
ground / - battery)
Arus diatas akan membuat lampu indikator pengisian (charge lamp) menyala. Ini
menandakan bahwa baterai siap diisi.
Perlu diingat : "Lampu indikator akan padam ketika proses pengisian berlangsung, dan akan
menyala ketika baterai telah terisi penuh atau tidak terjadi pengisian ke baterai"
2. Mesin Hidup Putaran Rendah
Saat mesin hidup dengan putaran rendah pada stator coil terjadi tegangan induksi, sehingga
Saat mesin hidup dengan putaran sedang, pada stator coil terjadi tegangan induksi, sehingga
terjadi aliran arus :
N alternator > N regulator > C2 (kumparan voltage relay) > E regulator > massa (arus filed
/ ground / - battery)
Aliran arus diatas akan membuat kumparan pada voltage relay menjadi magnet dan menarik
P2 dari c ke d, sehingga lampu indikator (charge lamp) pengisian menjadi padam. Hal
tersebut menyebabkan arus pada d mengalir melalui P2, sehingga terjadi aliran arus seperti
berikut :
B alternator > B regulator > d > P2 > C1 (kumparan voltage regulator) > E regulator
> massa (arus filed / ground / - battery)
Aliran arus diatas membuat kumparan pada voltage regulator menjadi magnet dan menarik
P1 lepas dari a namun belum tersambung dengan b (mengambang di tengah-tengah).
Sehingga arus yang mengalir ke rotor coil menjadi kecil karena harus melewati tahanan
(resistor) dan menyebabkan magnet pada kumparan rotor coil juga menjadi kecil. Aliran
arusnya seperti berikut :
B alternator > KS >fuse > IG regulator > tahanan (resistor) > F regulator > F alternator >
rotor coil > E alternator > massa (arus filed / ground / - battery)
Dan ketika aliran arus di atas terjadi, maka terjadi pula aliran arus berikut ini :
B alternator > beban > massa (arus filed / ground / - battery)
4. Mesin Hidup Dengan Putaran Tinggi
Saat mesin hidup dengan putaran tinggi pada stator coil terjadi tegangan induksi yang besar,
sehingga terjadi aliran arus :
N alternator > N regulator > C2 (kumparan voltage relay) > E regulator > massa (arus filed
/ ground / - battery)
Aliran arus diatas membuat kumparan pada voltage relay menjadi magnet dan menarik P2
dari c ke d, sehingga lampu indikator pengisian (charge lamp) menjadi padam. Hal ini juga
membuat arus pada d mengalir melalui P2 sehingga membentuk aliran arus seperti berikut :
B alternator > B regulator > d > P2 > C1 (kumparan voltage regulator) > E regulator
Bila KK diputar pada posisi ON, arus dari battry akan mengalir ke rotor dan
merangsang rotor coil. Pada waktu yaang sama, arus battry juga mengalir ke lampu pengisian
(CHG) dan akibaatnya lampu jaadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut:
a. Arus yang ke field coil
Terminal (+) battrey - fusibel link - kunci kontak (IG switch) - sekring terminal IG regulator - poin PL1
poin PL0
altenator - brush - slip ring - rotor coil - brush - terminal E alternator - massa body.
Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagneten yang seharusnya arus ini disebut
arus medan (field corrent).
terminal E regulator
- massa bodi.
Akibatnya lampu change akan menyala.
Catatan:
Bila gerakan P0 dari voltage relay, membuat hhubungan dengan titik kontak P2. Maka pada
sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian teganganya sama. Sehingga arus tidak mengalir
ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing pristiwa
sebagai berikut:
a) Tegangan neutral
Terminal N alternator - terminal N regulator - magnet coil dari voltage relay terminla E regulator - massa body.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relayakan terjadi kemagnetan dan dapat
menarik titik P0 dari P1 dan selanjutnya P0 akan bersatu dengan P2 dengan demikian
lampu pengisian jadi mati.
titik kontak P0
Dalam hal ini PL0 akan tertarik dari PL! sehingga pada kecepatan serdang PL0 akan
mengambang (seperti terlihat dalam gambar di atas).
poin
d) Output corrent
Terminal B alternator - batray dan beban - massa body.
Bila putarn mesin bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik. Dan
gaya tarik dari kemagnetankumparan voltageregulator menjadi lebih kuat.Dengan gaya tarik
yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittenly).
Dengan kata lain, gerakan titik kontak PL0 dari voltage regulator kadang-kadang membuat
hubungan dengan kontak PL2.
Catatan:
Bika gerakan titik kontak PL0 pada pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL2, field
current akan dibatasi. Bagaimanapun juga, point P0 dari voltange relay tidak akan terpisah
dari point P2, sebab tegangan neutral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya
adlah sebagai berikut:
1. Voltage neutral (tegangan netral)
Terminal N alternator - terminal N regulator - magnet coil dari voltage relay terminal E - regulator - massa body.
Arus ini juga sering disebut neutral voltage.
2. Out put voltage
Terminal B alternator -
terminal B regulator -
point P2
poin
Bila arus resistor mengalir terminal F regulator rotor coil massa. Akibatnya arus
yang ke rotor ada. Tapi kalau PL0 nempel PL2 maka arus mengalir ke massa, sehingga
yang ke rotor coil tidak ada.
4. Output current
Terminal B alternator - battray - massa.
Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga yang
mengalir ke voltage regulator juga masih ke-cil, sehingga kemagnetan pada voltage regulator
(M) belum mampu menarik P0. Arus yang P0 mengalir ke rotor coil (F) melalui P1
Saat kecepatan mesin naik arus yang dihasilkan alternator juga naik, se-hingga yang
mengalir ke voltage regulator juga naik, sehingga kemag-netan pada voltage regulator (M)
sudah mampu menarik P0 lepas dari P1.
Arus yang mengalir ke rotor coil (F) melalui tahanan (R), sehingga arus yang
dihasilkan alternator menjadi turun dan menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator (M)
turun dan P0 kembali berhubungan dengan P1.