Anda di halaman 1dari 5

Tugas Akhir M3.

Kelistrikan Otomotif
Nama : Cahyono Dwi Atmoko
Kelas : UNY-2-427-D
No. PPG : 18036242710059

1. Gambar rangkaian sistem pengapian Toyota 4AFE

Cara kerja :
Pada Saat kunci kontak ON, aliran arus dari baterai sbb :
Baterai Main FL 3.0fuse AM2  switch pengapianIG2IIA
Ketika mesin distarter, maka pick up coil akan menghasilkan
tegangan listrik AC sesuai signal rotor. NE signal akan berputar sebagai
sinyal dari putaran poros engkol, sedangkan G signal sebagai sinyal posisi
dari poros cam. Signal G diperlukan untuk membedakan langkah kompresi
dan langkah buang silinder ketika posisi piston bergerak mendekati TMA.
Kedua signal akan bersamaan menghasilkan signal untuk di olah oleh ECU
sehingga diperoleh signal timming pengapian IGT dan IGF sesuai untuk
masing-masing silinder.
Signal IGT dan IGF akan diberikan pada igniter untuk menghasilkan
pemutusan arus di dalam igniter. Pemutusan arus listrik pada igniter
digunakan untuk memutuskan arus pada primer coil. Ketika arus primer coil
terputus, maka pada kumparan sekunder akan dibangkitkan listrik tegangan
tinggi. Tegangan tinggi sekunder akan dikirimkan ke masing-masing busi
pada silinder oleh cap dan rotor distributor. FO untuk pengapian pada
Toyota 4AFE adalah 1-3-4-2.
Penggunaan Kondensor pada sirkuit primer coil berfungsi untuk
mempercepat pemutusan arus dan pembangkitan magnet pada kumparan
primer. Efek yang diharapkan pembangkitan listrik pada sekunder tetap
stabil pada kecepatan tinggi.

2. Rangkaian sistem starter Toyota 4AFE

Cara Kerja :
 Ketika ignition switch diputar ke posisi START, maka aliran arus listrik
sebagai berikut :
Baterai Main FL 3.0 ALT 100 fuse AM1 40Aignition switch
 Relay starter  massa ( M/T)
Neutral start switch  Relay starter  massa (A/T)
 Akibat aliran listrik di atas kumparan pada starter relay akan menjadi
magnet dan switch relay akan ON dan arus listrik dari baterai akan mengalir
ke solenoid motor starter sebagai berikut :
Baterai Main FL 3.0 ALT 100 fuse AM1 40A Relay starter switch
terminal 50 solenoidpull incoil Cfield coil armature masa
hold in coil masa
 Akibat aliran listrik di atas pluger tertarik ke kiri seperti pada gambar diatas,
maka contact plate dari plunger menghubungkan terminal solenoid 30 dan
C. akibatnya rnengalir arus dari baterai langsung melalui terminal 30 ke
motor, sehingga motor barputar. Beikut aliran arus listriknya :
Baterai terminal 30 startercontact plateterminal Cfield
coilsikatarmaturesikatmasa
 Bila mesin telah hidup dan ignition switch kembali keposisi ON, maka gaya
magnetik dari coil akan kehilangan contact plate dari plunger kembali ke
posisi semula oleh karena return spring. Tegangan baterai tidak lagi
mengalir dari terminal 30, sehingga motor berhenti berputar.

3. Rangkaian sistem pengisian Toyota 4AFE

Cara Kerja :
 Ketika ignitioh switch diputar ke posisi ON, arus dari baterai mengalir dari
terminal L pada alternator melalui lC regulator ke terminal E, sehingga
discharge warning lamp menyala. Berikut aliran arus lengkapnya :
Bateraimain FL 3.0AM2 30Aignition switchIGN 10Acharge
warning lightterminal LIC regulatormassa
 Pada saat yang bersamaan listrik dari Baterai masuk ke kumparan rotor di
teruskan ke masa oleh IC regulator, sehingga menghasilkan kemagnetan.
Berikut aliran arus selengkapnya :
Baterai main FL 3.0ALT 100B alternatorslip ringrotor coilslip
ring terminal F  IC regulatorterminal E masa.
 Ketika mesin dihidupkan, alternator akan diputarkan oleh mesin. Kumparan
field coil akan menghasilkan tegangan listrik. Output tegangan alternator
meningkat pada saat putaran mesin meningkat. Ketika output tegangan
menjadi lebih tinggi darl tegangan baterai, arus untuk pengisian kembali
mengalir dari terminal B. Pada saat yang sama pula, tegangan pada
terminal L bertambah dan perbedaan potensial diantara baterai dan
terminal L hilang, sehingga dischange warning lamp padam,
 Ketika output tegangan melampaui regulator adjustment voltage, maka
transistor di dalam lC regulator mengatur tegangan. IC regulator akan
mengatur aliran arus pada rotor coil, ketika output tegangan melampaui
regulator adjustment voltage, arus menuju rotor coil akan dihentikan.
Dengan pengaturan ini arus alternator tetap konstan.

4. Gambar rangkaian sistem AC Toyota Avanza

Cara Kerja :
a. Saat Kunci Kontak Posisi IG maka :
 Arus listrik dari fuse 7,5 A IG1 akan menuju ke kumparan relay MGC
dan kumparan relay BLR
 Arus listrik akan mengalir ke IG realy sehingga IG relay ON dan arus
listrik dari 40A IG1 mengalir ke motor blower rear unit melalui IG
relay, dan arus stand by.
b. Ketika switch blower utama ON pada posisi Lo/Me/Hi, maka aliran
listriknya :
 Arus listrik stand by di kumparan relay BLR akan diteruskan switch
blower akan diteruskan ke masa, sehingga relay BLR ON. Akibatnya
arus listrik dari fuse 40A BLR akan mengalir ke motor blower melalui
relay BLR. Diteruskan melalui tahanan resistor ke massa. Kondisi ini
menyebabkan blower berputar sesuai besar nilai tahanan blower
resistor.
 Terminal BLW ECU mesin akan mendapatkan masa dari switch
blower. Akibatnya relay MGC akan mendapatkan masa melalui ECU
pada terminal MGC dan relay MGC ON.
 Arus listrik dari fuse 7,5 A MGC akan mengalir melalui kontak relay
MGC menuju magnetic clutch. Akibatnya magnetic clutch ON dan
kompresor bekerja.
 Rear cooling unit akan bekerja jika switch blower belakang
mendapatkan masa melalui Blower SW B5, yaitu ketika blower SW
B5 mulai ON (Lo/Me/Hi).
c. Pengaturan kerja magnetic clutch
A/C thermistor akan memonitor suhu pendinginan pada
evaporator. A/C thermistor dipasang secara seri dengan A/C volume sw.
Pengaturan A/C volume sw akan menentukan tahanan total yang akan
menentukan besar arus listrik feed back yang diterima oleh ECU.
Selanjutnya berdasarkan signal thermistor dan A/C volume sw ECU akan
mengontrol kerja MGC relay melalui terminal MGC ECU. Akibatnya
magnetic clutch akan bekerja berdasarkan suhu yang diterima thermistor
dan pengaturan A/C volume sw.
d. Pengaman system AC
A/C pressure switch akan ON jika tekanan saluran AC di atas atau di
bawah tekanan standar. Jika terjadi gangguan A/C pressure switch akan
mengalirkan arus + dari 7,5 A IG1 ke ECU. Selanjutnya ECU akan
mematikan arus pada MGC relay untuk mematikan kerja magnetic clutch.

Anda mungkin juga menyukai