NAMA : Eril
KELAS : XI TKR
KOMP. KEAHLIAN :
B. KEGIATAN PRAKTEK
1. Dasar teori
Sistem Pengisian berfungsi untuk mengisi bateray dan mensuplai arus listrik ke komponen-
komponen yang memerlukan saat mesin dihidupkan
a. Komponen- Komponen Sistem Pengisian.
1) Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus saat mesin menyala. Dan menjadi sumber
tegangan untuk membuat rotor coil pada alternator menjadi megnet saat mesin akan
dinyalakan.
2) Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke
system berikutnya (system pengisian).
3) Fuse (Sekering)
Sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada system pengisian / jika terjadinya
korsleting (hubungan pendek arus listrik)
4) Alternator
Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik( arus bolak
balik/AC). Alternator terdiri dari beberapa komponen antara lain :
Kipas berfungsi untuk mendinginkan alternator
Pully berfungsi sebagai tempat tali kipas rotor dan sebagai penggerak rotor.
Rotor berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Rotor berfungsi untuk
membangkitkan kemagnetan.
Stat or berfungsi untuk meghasilkan arus listrik
bolak-balik(AC). Stator terdiri dari
kumparan stator dan stator core.
Diod a berfungsi untuk menyearahkan arus
listrik bolak-balik menjadi arus listrik
searah(DC).
Gambar 1. Alternator
5) Regulator berfungsi untuk menstabilkan besar arus dan tegangan listrik yang dihasilkan
oleh alternator. Tegangan arus listrik di stabilkan sekitar 14,5 Volt tanpa terpengaruh
oleh putaran mesin. Regulator ada dua type yaitu tipe point dan tiipe IC regulator.
Gambar 2. Regulator
Diode/rectifier
Pada alternator terdapat dua macam dioda, yaitu dioda positif dan dioda negatif.
Cara mengukur dioda positif yaitu dengan menghubungan colok avometer (+) dengan
terminal B dan colok (-) dengan masing-masing ujung kumparan stator. Hasil pengukuran
tersebut harus ada kontinyuitas, tetapi jika dibalik coloknya harus tidak ada kontinyuitas.
Pada dioda negatif, dengan cara menhubungkan colok avometer (+) dengan masing-
masing ujung kumparan dan colok (-) dengan terminal E. Sama halnya dengan dioda
positif, hasil pengukuran tersebut harus ada kontinyuitas, tetapi jika dibalik coloknya harus
tidak ada kontinyuitas. Jika pada saat colok dibalik tetap ada kontinyuitas, berarti dioda
bocor dan akan menyebabkan arus AC bertemu arus DC yang dapat merusak baterai. Dan
apabila dioda tidak terdapat kontinyuitas
pada kedua posisi berarti dioda putus
dan harus diganti karena sistem
pengisian tidak dapat mengisi baterai
maupun mensuplai kesistem kelistrikan
lainnya. Dioda pada alternator yang kami
bongkar masih dalam kondisi baik dan
masih dapat digunakan.
Gambar 09. Memeriksa dioda
positif (kiri) dan negatif (kanan)
Kumparan stator
Kumparan stator atau stator coil
merupakan kumparan yang
bertugas menghasilkan gaya
gerak listrik. Pada alternator terdapat dua
model rangkaian kumparan stator, yaitu
model segitiga/delta dan
model bintang/Y. Pada alternator yang
kami bongkar, kumparan statornya
menggunakan model bintang/Y. Untuk mengukurnya dengan cara menghubungkan colok
avometer dengan terminal N dan masing-masing ujung kumparan. Hasilnya harus
menunjukkan adanya kontinyuitas yang baik. Selain itu harus diukur juga kebocorannya
dengan cara menghubungkan colok avometer dengan terminal N dan body alternator,
hasilnya harus menunjuk angka tak hingga.
Jika stator ini putus atau bocor, maka tidak
akan mampu menghasilkan gaya gerak
listrik untuk mengisi baterai. Pada stator
koil yang kami bongkar masih dalam kondisi
bagus, karena semua tahanannya masih 0
Ω dan tidak terdapat kebocoran.
Bearing/bantalan
Pada alternator terdapat dua buah bearing, yaitu bearing depan dan bearing
belakang. Keduanya berfungsi sama yaitu
untuk memperhalus putaran rotor. Karena
selalu berputar dan terdapat gesekan,
sehingga bearing rentan terhadap
keausan. Akibat keausan pada
bearing, akan timbul bunyi saat mesin
hidup. Selain itu dapat menyebabkan
kerusakan pada komponen lainnya
karena olehnya rotor akibat keausan bearing. Pada alternator yang kami praktikan,
bearingnya dapat berputar dengan halus dan tidak terdapat kekocakan, sehingga masih
dapat digunakan.
Kipas pendingin alternator
Kipas pendingin alternator berfungsi untuk memindahkan panas dari alternator ke udara
dengan cara menghembuskan udara kealternator. Kipas pendingin yang kami praktikan
masih dalam kondisi bagus, jika kipas sudah tidak berfungsi dapat menyebabkan alternator
terlalu panas dan meyebabkan arus output berkurang karena kemagnetannya berkurang
seiring dengan meningkatnya tahanan kumparan akibat panas.
Pulley dan tali kipas
Pulley pada bahan praktik kami masih bagus, belum penyok atau aus berlebihan, akan
tetapi tali kipasnya tidak ada. Jika terdapat masalah pada pulley dan/atau tali kipas dapat
menyebabkan putaran mesin tidak dapat diteruskan kealternator sehingga pengisian tidak
maksimal atau bahkan tidak terjadi pengisian. Hal yang sering dialami adalah
mengendurnya tali kipas akibat keausan, yang akan mengakibatkan timbulnya bunyi pada
tali kipas. Solusinya tali kipas harus distel kekencangannya sesuai spesifikasi.
Kumparan rotor
Kumparan rotor berfungsi untuk menghasilkan medan magnet dari energi listrik. Jika
kumparan ini putus atau bocor, jelas tidak akan ada arus pengisian. Untuk mengukur
kontinyuitas pada rotor koil ini dilakukan dengan cara mengukur kontinyuitas antara
terminal B dan F sebelum dibingkar dan atar slip ring setelah dibongkar, dan untuk
mengukur groundednya dengan cara mengukur kontinyuitas antara slip ring dan body rotor
koil.
Gambar 12. Mengukur kontinyuitas (a) dan grounded (b) rotor coil
C. PENUTUP
a. Kesimpulan
Pembongkaran dan perakitan alternator harus dilakukan dengan hati-hati, karena
alternator merupakan sistem kelistrikan, yang salah sedikit saja dapat menyebabkan
konsleting dan/atau kerusakan komponen.
Sistem pengisian alternator terdapat beberapa komponen dengan peran masing-
masing, oleh karena itu semua komponen harus dipastikan dalam kondisi baik, agar
alternator dapat bekerja dengan baik. Pemeriksaan dilakukan atas dasar pemahaman
mengenai cara kerja sistem, sehingga kita mudah memecahkan masalah-masalah
dalam dunia kerja.
b. Saran
Hati-hati saat memasang brush, karena brush dapat patah jika dipaksa dan tertekan
oleh slip ring. Pasangkan terlebih dahulu alat bantu seperti kawat kaku yang dapat
menahan brush agar tidak keluar saat rotor dimasukan.