A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan praktek, mahasiswa dapat :
1. Melakukan pemeriksaan, perbaikan/penggantian komponen sistem
pengisian elektronik
2. Melakukan penyetelan sistem pengisian sesuai spesifikasi mesin
3. Menganalisis penyebab gangguan / kerusakan didasarkan gejala yang
diamati.
C. Teori Pengantar
Sistem pengisian pada kendaraan secara umum berfungsi untuk mengisi
kembali baterai yang telah digunakan untuk menghidupkan engine dan
menyuplai arus pada komponen kelistrikan lainnya pada kendaraan
Sistem pengisian bekerja pada tiga tahap:
Pada saat engine mulai dijalankan, baterai menyuplai ke seluruh beban
pada kendaraan
98
Selama operasi normal, menyuplai kebutuhan arus dan pengisian kembali
muatan baterai
Selama operasi puncak, baterai membantu alternator menyuplai arus
99
Sistem Pengisian dengan IC Regulator
Baik regulator tipe titik kontak (point type) maupun IC regulator
mempunyai fungsi dasar yang sama : membatasi tegangan yang dikeluarkan
alternator dengan mengatur arus field yang mengalir pada rotor coil.
Perbedaan pokok bahwa, pada regulator IC pemutusan arus dilakukan IC,
sedang oleh relay pada regulator type point.
IC regulator sangat kompak dan ringan dan mempunyai kemampuan yang
tinggi karena tidak mempunyai titik kontak mekanik. Dibandingkan dengan tipe
titik kontak (point tipe) ini mempunyai kelebihan sebagai berikut:
Keuntungan dari IC regulator
Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan fariasi tegangan
outputnya dalam waktu singkat
Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama
karena tidak banyak bagian-bagian yang bergerak.
Karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian baterai
dapat dilakukan dengan baik.
Kerugian
Mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu yang tidak wajar.
Pada saat tegangan output pada terminal B tinggi, tegangan yang lebih tinggi
itu dialirkan kezener dioda (ZD) dan bila tegangan ini mencapai tegangan
100
zener, maka ZD menjadi penghantar. Akibatnya Tr2 ON dan Tr1 OFF. Ini
akan menghambat arus field dan mengatur tegangan output.
Karakteristik IC Regulator
a. Karakteristik beban baterai
Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada variasi tegangan output (tidak
lebih dari 0,1-0 ,2 volt) yang disebabkan oleh perubahan kecepatan
alternator, dan tidak ada hysteresis Characteristic seperti pada tipe titik
kontak (point tipe)
101
b . Karakteristik beban external
Tegangan out put menjadi turun bila arus beban bertambah. Tidak ada
karakteristik hysteresis seperti halnya pada regulator tipe titik kontak :
variasi tegangan, bahkan pada beban yang diperhitungkan, arus output
maksimum dari alternator, adalah antara 0,5 volt dan 1 volt.
c. Karakteristik temperatur
Karena zener dioda yang digunakan untuk mengatur tegangan output
cenderung menjadi lebih konduktif bila temperatur sekelilingnya naik,
tegangan output biasanya turun bila temperatur naik.
Karena tegangan output turun pada temperatur tinggi (misalnya pada musim
panas) dan pada temperatur rendah tegangan output naik (misalnya pada
musim dingin) maka pada segala kondisi dapat dilakukan pengisian yang baik
terhadap baterai.
102
IC REGULATOR TIPE-A
Alternator ini adalah tipe dengan field dioda exciting dengan netral point
dioda dan IC regulator yang dipakai adalah regulator tipe A dasar. (jenis IC
regulator ini tidak banyak dipakai sekarang).
Relay lampu chargernya adalah jenis titik kontak normaly open. IC regulator
tipeA adalah peralatan solit state yang terdiri dari 2 transistor, tiga resistor dan
dua Dioda. Fungsi regulator adalah untuk mempertahankan tegangan output
alternator tetap dengan harga yang ditentukan. Hal itu dilakukan dengan
mengatur arus field yang mengalir melalui field coild.
103
PENGINDRAAN TEGANGAN OUT PUT
Tegangan output alternator dialirkan kezener dioda (ZD) melalui resistor
(R). Bila tegangannya melebihi tegangan tertentu, maka zener dioda
mengalirkan signal ke TR 2. Signal ini akan menghambat sirkuit massa rotor
coil fia TR 2 danTR 1.
104
b. Lampu kontrol pengisian tidak mati pada saat mesin hidup
(**) Tegangan akan naik turun tidak teratur, jadi harus dilakukan dalam
waktu yang singkat ( 10 detik ). Bila tegangan naik hingga 15 Volt atau
lebih, hentikan segera.
105
106
c. Penggunaan elektrolit berlebihan
107
D. Keselamatan Kerja
1. Berhati-hati terhadap polaritas baterai. Usahakan agar tidak menyambung
baterai terbalik
2. Karena tegangan baterai selalu ada pada terminal B alternator, maka
terminal B tidak boleh berhubungan dengan massa
3. Bila baterai diisi cepat dengan quick charger, maka diode dapat rusak.
Pastikan bahwa kabel baterai telah dilepas pada saat menggunakan quick
charger
4. Hati-hatilah agar alternator dan bagian-bagian listrik lainnya tidak terkena
air pada saat mencuci kendaraan
5. Mesin tidak boleh diputar bila terminal B alternator dilepaskan. Ini
dikarenakan pada saat seperti itu tidak ada pengaturan tegangan, sehingga
tegangan terminal netral (tegangan pada terminal L) dapat naik dan
membakar kumparan relay
6. Masa alternator dan regulator harus baik, bila tidak, dapat terjadi
overcharging, memijarkan lampu atau menggetarkan jarum ammeter dan
lain-lain
7. Untuk mencegah suara dan lain-lain, kondenser tidak boleh dihubungkan
dengan terminal F karena ini dapat mengakibatkan kerak pada titik kontak
regulator
8. Terminal F dan terminal IG tidak boleh dibalik apapun alasannya, hal ini
dapat mengakibatkan wire harness terbakar
9. Body IC regulator harus mempunyai tegangan massa, pastikan bahwa
baut-bautnya pada alternator kuat dan memperoleh massa.
108
E. Langkah Kerja
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
F. Data Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
No Item Hasil Kesimpulan
126
G. Analisis
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
H. .......................................................................................................................... K
esimpulan dan Rekomendasi
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
127