Anda di halaman 1dari 8

CARA KERJA SISTEM PENGISIAN PADA MOBIL.

CHART REGULATOR 6 TERMINAL

KETERANGAN TERMINAL

TERMINAL B (BATTERY / BATERAI)


TERMINAL N (NEUTRAL / NETRAL)
TERMINAL L (LAMP / LAMPU)
TERMINAL IG (IGNITION / PENGAPIAN)
TERMINAL F (FUSE / SIKRING)
TERMINAL E (EMITTANCE / EMITTER)

Pada saat kunci kontak di posisi ON, tegangan listrik mengalir dari batere menuju terminal F
menuju ke IC regulator dan ke rotor alternator ke ground (-) sehingga lamp pengsisan yang di
lamabangkan oleh batere akan menyala, pada saat konci kontak di posisi START bersamaan
dengan berputarnya mesin alternator pulley yang di hubungkan oleh belt ikut berputar.
Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa pada teori dasar listrik apabila sebuah kumparan di
aliri arus listrik akan menjadi kemagnetan begitupun terjadi pada saat rotor alternator tadi dan
satu lagi apabila medan magnet pada sebuah kumparan di potong akan terjadi beda potensial
atau menhasilkan kelistrikan dan itu pun terjadi pada saat rotor alternator berutar bersamaan
dengan putaran mesin.
Sehingga tegangan yang mengalir ke rotor alternator sebelumnya terputus dan lampu
pengisian akan mati Dan kelistrikan yang di hasilkan stator coil akan di salurkan ke batere
setelah lebih dahulu di rubah dari arus bolak balik menjadi aru searah oleh diode dan di atur
berapa tegangan yang di perbolehkan oleh regulator. Dan regulator akan memuuskan arus ke
batere apa bila pengisian melebihi kapasitas atau over charge. Dan apabila pengisian menjadi
rendah regulator akan kembali memberikan arus ke rotor sehingga pengisian akan selalu
konstan, begiulah seterusnya.

Komponen - Komponen Sistem Pengisian :


1. Kunci Kontak
berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai ke beban.
2. Lampu CHG
berfungsi sebagai lampu indikator pada pengisian, sistem pengisian bekerja normal jika :
ketika mesin kendaraan hidup maka lampu CHG mati, dan jika kunci kontak ON mesin mati
maka lampu CHG menyala.
3. Baterai
berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara.
4. Alternator
berfungsi sebagai pembangkit arus listrik atau sebagai penghasil arus listrik.
Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional :

1. Saat Kunci Kontak ON Mesin Belum Menyala

Aliran Arus Saat Kunci Kontak ON mesin belum menyala :


a. Arus yang ke stator coil

Terminal + baterai Fusible Link Kunci Kontak Fuse Terminal IG Voltage


Regulator Kontak PL1 Kontak PLO Terminal F Voltage Regulator Terminal F
Alternator Brush Slip Ring Rotor Coil Slip Ring Brush Terminal E
Alternator Massa.

Dengan kondisi ini maka rotor coil akan penuh menjadi magnet dan jika rotor berputar maka
stator coil akan menghasilkan arus listrik yang besar.

b. Arus yang ke lampu indicator


Terminal + baterai Fusible Link Kunci Kontak Fuse Lampu Indikator
Terminal L Regulator Kontak P0 Kontak P1 Massa.

Dengan kondisi ini maka lampu indicator terhubung dengan massa karena terjadi kontak
antara kontak P0 dengan P1
2. Saat Mesin Menyala Kecepatan Rendah ke Kecepatan Sedang

Aliran Arus Saat Putaran Mesin Rendah Ke Sedang


Saat mesin sudah menyala maka terminal N alternator menghasilkan arus listrik yang
akan mengaktifkan voltage relay pada voltage regulator. Sehingga kontak Po akan ditarik dan
terhubung dengan kontak P2. Pada kondisi ini kontak Po memisahkan diri dari P1 sehingga
Lampu Indikator tidak terhubung dengan massa. Pada kondisi ini maka lampu indicator akan
mati.

Saat kondisi ini terminal B alternator juga sudah menghasilkan arus listrik dan saat
kontak Po Terhubung dengan Kontak P2 maka voltage regulator relay pada voltage regulator
akan aktif dan menarik kontak Plo sehingga berada mengambang antara kontak PL1 dan PL2.

Pada kondisi ini Arus Listrik dari terminal IG Voltage Regulator akan melalui resistor
sebelum mencapai terminal F Regulator. Sehingga arus listrik yang mengalir ke terminal F
akan lebih sedikit dan membuat kemagnetan pada rotor coil akan berkurang. Kondisi inilah
yang menyebabkan output pengisian dari kecepatan Rendah ke kecepatan sedang tetap stabil.
3. Saat Mesin Kecepatan Tinggi

Aliran Arus Saat Kecepatan Sedang Ke Tinggi

Saat putaran mesin tinggi maka output tegangan terminal B Alternator juga besar sehingga
menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator relay pada voltage regulator menjadi kuat
sehingga mampu menarik dan menghubungkan terminal PLo dengan Terminal PL2. Sehingga
arus listrik dari terminal IG yang ke terminal F akan langsung di massa-kan oleh kontak PL2
sehingga arus listrik yang mengalir ke rotor coil akan terputus putus dan kemagnetan rotor
coil juga terputus putus. Sehingga meski pada putaran tinggi output alternator untuk
pengisian baterai akan tetap stabil.
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR

Rangkaian Sistem Pengisian IC Regulator


Lokasi IC regulator menjadi satu kesatuan dengan altenator, pada
altenator terdapat 4 terminal yaitu terminal B, IG, S dan L. Terminal B
merupakan terminal output altenator, dihubungkan ke baterai dan beban,
terminal IG dihubungkan ke kunci kontak untuk mensuplai arus ke IC
regulator, terminal S dihubungkan ke baterai langsung dan terminal L ke
lampu indicator pengisian.

Anda mungkin juga menyukai