KETERANGAN TERMINAL
Pada saat kunci kontak di posisi ON, tegangan listrik mengalir dari batere menuju terminal F
menuju ke IC regulator dan ke rotor alternator ke ground (-) sehingga lamp pengsisan yang di
lamabangkan oleh batere akan menyala, pada saat konci kontak di posisi START bersamaan
dengan berputarnya mesin alternator pulley yang di hubungkan oleh belt ikut berputar.
Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa pada teori dasar listrik apabila sebuah kumparan di
aliri arus listrik akan menjadi kemagnetan begitupun terjadi pada saat rotor alternator tadi dan
satu lagi apabila medan magnet pada sebuah kumparan di potong akan terjadi beda potensial
atau menhasilkan kelistrikan dan itu pun terjadi pada saat rotor alternator berutar bersamaan
dengan putaran mesin.
Sehingga tegangan yang mengalir ke rotor alternator sebelumnya terputus dan lampu
pengisian akan mati Dan kelistrikan yang di hasilkan stator coil akan di salurkan ke batere
setelah lebih dahulu di rubah dari arus bolak balik menjadi aru searah oleh diode dan di atur
berapa tegangan yang di perbolehkan oleh regulator. Dan regulator akan memuuskan arus ke
batere apa bila pengisian melebihi kapasitas atau over charge. Dan apabila pengisian menjadi
rendah regulator akan kembali memberikan arus ke rotor sehingga pengisian akan selalu
konstan, begiulah seterusnya.
Dengan kondisi ini maka rotor coil akan penuh menjadi magnet dan jika rotor berputar maka
stator coil akan menghasilkan arus listrik yang besar.
Dengan kondisi ini maka lampu indicator terhubung dengan massa karena terjadi kontak
antara kontak P0 dengan P1
2. Saat Mesin Menyala Kecepatan Rendah ke Kecepatan Sedang
Saat kondisi ini terminal B alternator juga sudah menghasilkan arus listrik dan saat
kontak Po Terhubung dengan Kontak P2 maka voltage regulator relay pada voltage regulator
akan aktif dan menarik kontak Plo sehingga berada mengambang antara kontak PL1 dan PL2.
Pada kondisi ini Arus Listrik dari terminal IG Voltage Regulator akan melalui resistor
sebelum mencapai terminal F Regulator. Sehingga arus listrik yang mengalir ke terminal F
akan lebih sedikit dan membuat kemagnetan pada rotor coil akan berkurang. Kondisi inilah
yang menyebabkan output pengisian dari kecepatan Rendah ke kecepatan sedang tetap stabil.
3. Saat Mesin Kecepatan Tinggi
Saat putaran mesin tinggi maka output tegangan terminal B Alternator juga besar sehingga
menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator relay pada voltage regulator menjadi kuat
sehingga mampu menarik dan menghubungkan terminal PLo dengan Terminal PL2. Sehingga
arus listrik dari terminal IG yang ke terminal F akan langsung di massa-kan oleh kontak PL2
sehingga arus listrik yang mengalir ke rotor coil akan terputus putus dan kemagnetan rotor
coil juga terputus putus. Sehingga meski pada putaran tinggi output alternator untuk
pengisian baterai akan tetap stabil.
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR