Anda di halaman 1dari 28

MOTOR BAKAR

A. ASAL MULA TENAGA


B. JENIS – JENIS BAHAN BAKAR
C. JENIS – JENIS MOTOR BAKAR
. ASAL MULA TENAGA
- Tenaga panas 1 kalori :

- Manusia Dari Makanan

- Motor Dari Pembakaran Gas


JENIS – JENIS BAHAN BAKAR
 Bahan Bakar Padat
 Bahan Bakar Cair
 Bahan Bakar Gas
JENIS – JENIS MOTOR BAKAR
 Motor Bakar Dalam
 Motor Bakar Luar
1. DASAR KERJA MOTOR BAKAR

a) Menghisap Bahan Bakar


b) Menaikkan Tekanan Gas
c) Meneruskan Gaya Tekanan Hasil Pembakaran
d) Membuang Gas – Gas Sisa Pembakaran
2. DASAR KERJA MOTOR 4 LANGKAH
a) Langkah Isap
b) Langkah Kompresi
c) Langkah Kerja
d) Langkah Buang
3. DASAR KERJA MOTOR 2 LANGKAH

a) Torak Bergerak Dari T.M.A ke T.M.B


b) Torak Bergerak Dari T.M.B ke T.M.A
CARA KERJA MOTOR 2 TAK
UKURAN – UKURAN PENTING DARI MOTOR BAKAR

a) BESAR SILINDER
Diameter Silinder { D } x Panjang Langkah Gerak Torak { S }
b) ISI / KAPASITAS SILINDER ( CC )
- Volume Silinder antara T.M.A – T.M.B
Rumus : Isi = 22 ̷ 7 xRxRxS
c) PERBANDINGAN KOMPRESI
- Perbandingan antara isi silinder pada saat torak berada di TMB, dengan isi silinder
pada saat torak berada di TMA.
- V1=T.M.A V2= T.M.B
Rumus : Perbandingan Kompresi V1 ⁺ V2 ⁄ V1
Perbandingan Kompresi:
-Motor bensin = 6 s/d 11
-Motor Diesel = 12 s/d 25
Alat – Alat Bagian Terpenting Dalam Motor Bakar

1. Kepala Silinder
2. Silinder
3. Torak
4. Cincin Torak
5. Pena Torak
6. Batang Penggerak
7. Poros Engkol
8. Karter
9. Roda Gila
Sistem – Sistem Yang Terpenting Dalam Motor Bakar

a. Sistem pemasukan bahan bakar


b. Sistem penyalaan
c. Sistem Pelumasan
d. Sistem Pendinginan
e. Sistem Pembuangan
Sistem – Sistem Yang Terpenting Dalam Motor Bakar

A. SISTEM PEMASUKAN BAHAN BAKAR


 PADA MOTOR 4 LANGKAH
 PADA MOTOR 2 LANGKAH
 KARBURATOR
SISTEM PEMASUKAN B.B PADA MOTOR 4 LANGKAH

• KATUP
• DUDUKAN KATUP
• PERLETAKAN KATUP
• POROS BUMBUNGAN
SISTEM PEMASUKAN B.B PADA MOTOR 2 LANGKAH

- FUNGSI RONGGA – RONGGA:


 RONGGA MASUK
 RONGGA BILAS
 RONGGA BUANG
- MACAM- MACAM SISTEM RONGGA PADA MOTOR 2
LANGKAH:
 Piston Port
 Rotary Valve
 Reed Valve
- PEMBILASAN
KARBURATOR

I. FUNGSINYA :
- Mencampur perbandingan udara dengan bensin dalam perbandingan
yang tepat pada setiap tingkatan putaran mesin.
- Memasukkan campuran bensin dengan udara ke dalam ruang bakar
dalam bentuk kabut.
II. PERBANDINGAN BENSIN DENGAN UDARA :
- Perbandingan Sempurna = 1 : 15
- Perbandingan Miskin = 1 : 18
- Perbandingan Kaya = 1 : 13
III. MEMBENTUK PENGABUTAN
BAGIAN – BAGIAN DAN FUNGSI DIDALAM
KARBURATOR:
1. Katup Gas (Bentuk Coakan)
2. Jarum Penyiram
3. Penyiram Stasioner
4. Penyiram Utama
5. Ruang Pelampung
6. Pelampung
7. Sekrup Penyetelan Udara
8. Sekrup Penyetel Gas
9. Cuk
10. Penyiram udara
CARA KERJA KARBURATOR
• 1. Pada waktu putaran stasioner sampai kecepatan rendah ( 1/8 – 1/4 ) pembukaan
katup
- Katup gas berada diposisi bawah.
- Saat itu “ Coakan “ pada katup berfungsi sebagai daerah “ venturi ”, sehingga terjadi
penurunan tekanan udara pada saluran masuk yang mengakibatkan campuran
bensin dengan udara keluar melalui spuyer kecil / slow jet.
- Udara masuk kedalam saluran “ air-jet “ yang terus menghubungkan ke spuyer kecil
untuk mengadakan pencampuran dengan bensin dengan perbandingan yang dapat
diatur oleh sekrup penyetel udara / air – screw.
Dengan demikian yang bekerja pada putaran stasioner sampai putaran menengah
adalah :
- Coakan pada katup
- Sekrup penyetel udara
- Spuyer Kecil ( Slow – Jet )
• 2. Pada waktu kecepatan menengah ( 1/4 – 3/4 ) pembukaan katup
- Posisi katup sudah terangkat antara 1/4 – 3/4 pembukaan sehingga jarum
turut terangkat untuk mulai membuka celah “ nozzle” Dengan demikian
campuran bensin dengan udara dapat mengalir melalui spuyer besar (Main
Jet). Udara yang mengadakan pencampuran dengan bensin adalah udara yang
masuk melalui saluran “ air jet “ yang berhubungan ke spuyer besar.
- Udara yang masuk kedalam saluran udara akan menurun tekanannya di
daerah “ Venturi Utama “ sehingga campuran bensin dengan udara dapat
mengalir melalui spuyer besar.
- Saat itu spuyer kecil masih bekerja untuk mengalirkan campuran bensin
dengan udara.
Dengan demikian yang bekerja pada kecepatan menengah adalah:
- Posisi Ketinggian jarum.
- Spuyer besar & spuyer kecil.
• 3. Pada Waktu Kecepatan Tinggi (3/4 – Penuh pembukaan katup
- Posisi katup sudah terangkat 3/4 sampai penuh, terbuka dan posisi jarum
sudah membuka penuh dari lubang “ nozzle” nya, sehingga campuran
bensin dengan udara dapat mengalir melalui spuyer besar dalam jumlah
besar sesuai dengan kebutuhan pada kecepatan tinggi.
- Saat itu spuyer kecil sudah tidak bekerja lagi.
Dengan demikian yang bekerja pada kecepatan tinggi adalah:
- Spuyer besar.
MENURUT SISTEM PENYALAAN, MOTOR DI BAGI ATAS 2

1. Motor Penyalaan System Batteray


2. Motor Penyalaan System Magneto

1) Motor Penyalaan System Batteray Adalah: Motor yang untuk


menghidupkan mesinnya, menggunakan arus listrik DC dari Accu.
2) Motor Penyalaan System Magneto Adalah: Motor yang untuk
menghidupkan mesinnya, menggunakan arus listrik AC dari Generator.
ALAT – ALAT YANG TERMASUK ALAT PENYALAAN ( UNTUK
MENGHIDUPKAN MESIN ) PADA MOTOR PENYALAAN SYSTEM
BATTERY:

1. Accu ( Sebagai Sumbernya )


2. Coil
3. Busi
4. Condensor
5. Platina
6. Kabel – Kabel yang menghubungkan alat-alat tersebut
ALAT – ALAT YANG TERMASUK ALAT PENYALAAN ( UNTUK
MENGHIDUPKAN MESIN ) PADA MOTOR PENYALAAN SYSTEM
MAGNETO :

1. Generator, khususnya spoel penyalaan ( sebagai sumbernya )


2. Coil
3. Busi
4. Condensor
5. Platina
6. Kabel – Kabel yang menghubungkan alat – alat penyalaan tersebut
kopling
presnel

Anda mungkin juga menyukai