Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AWAL

BULAN MEI,03-05-2021

Judul Laporan : NAMA : M. WAHYU


MOTOR STARTER WARDANA
KELAS : XI TKR
JURUSAN : TEKNIK
KENDARAAN RINGAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
•Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau
kendaraan saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak
komponen untuk menjalankan, dan begitu pula system atau cara kerja starter,
untuk itu di dalam power point ini akan membahas tentang system kerja
motor starter.
•Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin
tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan keharusan
adanya sistem starter pada kendaraaa, mobil padaumumnya menggunakan
motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yangmemindahkan
gigi pinion yang berputar kering gear yang dipasangkan ke padabagian luar
dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang 2.Komponen 4.Cara


3.Cara kerja Motor
dimaksud dengan Komponen Motor pemeriksaan
Starter?
Motor Starter ? Starter? Motor Starter?
PENGERTIAN MOTOR
STARTER
• Motor starter adalah salah satu bagian pada sistem starter
kendaraan yang berguna untuk memutar flywheel pertama
kali saat mesin dinyalakan. Pengertian motor starter adalah
komponen sistem starter yang berfungsi untuk mengubah
energi listrik menjadi energi gerak untuk memutarkan mesin
pertama kali saat mesin dinyalakan.
KOMPONEN MOTOR STARTER

Field coil berfungsi sebagai menghantarkan arus


FIELD COIL listrik yang kemudian dihubungkan ke armature
dengan rangkaian seri

Yoke berfungsi mengikat pole core dan terbuat dari


material logam dengan bentuk silinder. Sedangkan pole
YOKE
berfungsi menopang komponen field core dan juga
memperkuat gaya magnetnya

Kegunaan commutator untuk menghubungkan arus


listrik dan brush ke aarah kumparan armature.
COMMUTATOR
karena terhubung dengan arus negatif dan positif
maka comutator mampu mencegah terjadinya
hubungan pendek arus listrik
ARMATURE Fungsi komponen ini sebagai pembangkit medan
COIL
magnet yang kemudian mengalir ke field coil.

Fungsi dari komponen motor starter yang satu ini


adalah sebagai pengereman apabila pinion gear
ARMATURE
BRAKE
terlepas dari fly wheel. Tentunya komponen ini
sangat berguna untuk memperpanjang usia pinion
gear.

Memiliki bentuk yang seperti garpu, Drive Letter berguna


menggerakkan komponen pinion gear.  Bekerja
DRIVE LEVER menggunakan prinsip tuas, komponen ini akan melakukan
ungkitan ke pinion gear saat ujung lain nya sudah
terdorong ke arah yang berlawanan.

DRIVE Fungsinya adalah menghubungkan gaya putaran


PINION GEAR motor listrik ke engkol poros mesin via fly wheel. 
Komponen ini berguna ketika menghubungkan dan
DRIVE PINION memutuskan putaran ke bagian fly wheel. Peran dari
CLUTCH pinion clutch sangat penting karena setelah kendaraan
distarter arus perlu diputus karena mesin sudah hidup.

Solenoid starter berfungsi sebagai penggerak drive


pinnion serta memberikan tegangan pada bagian motor
utama. Namanya solenoid karena berbentuk kumparan,
SOLENOID komponen ini dibagi kedalam 2 jenis kumparan meliputi
STARTER  Pull in coil : Berguna mendorong komponen plunger
agar menggerakkan pinion
 Hold in coil : Berguna menahan pergerakan dari pull
in coil serta untuk menghubungkan aliran arus baterai
ke bagian motor utama

Dapat dikatakan sebagai tutup solenoid dimana


SOLENOID CAP merupakan rangkaian penutup
dan terminal C,terminal 30,terminal 50
Plunger hanya berfungsi untuk batang penghubung,
PLUNGER namun dibuat dari bahan kuat agar dapat bertahan dari
daya tarikan pull in coil

Berbentuk rangkaian sikat yang berfungsi


mengubungkan arus dari bagian static conductor ke
bagian dynamic conductor. Brush secara langsung
BRUSH
mengirimkan aliran arus listrik yang berasal dari
terminal 50 ke bagian armature coil dimana berputar
via commutator.

Sering disebut sebagai saklar magnet dimana terhubung


MAGNETIC
SWITCH
secara langsung ke plunger. Fungsinya adalah untuk
mematikan dan menghidupkan arus secara magnetik.
 Komponen motor starter yang terakhir adalah
housing atau bisa juga disebut sebagai wadah.
Tentunya housing digunakan untuk meletakkan
berbagai komponen sistem starter. Material nya
terbuat dari bahan logam dengan bentuk tabung.
 Dari berbagai komponen diatas memang
kinerjanya adalah satu kesatuan. Ketika motor
atau mobil di starter maka semua komponen
diatas akan bekerja untuk menghasilkan daya ke
MOTOR poros dari engkol mesin sehingga dapat
HOUSING
berputar.
 Saat kunci kontak berada di posisi “ON” relay
utama atau main relay akan terhubung,
menyebabkan arus dari baterai mengalir ke
semua sistem kelistrikan mobil.
 Saat kunci kontak diputar pada posisi “ST”,
relay starter switch akan terhubung sehingga
arus akan mengalir dari baterai ke terminal 50
pada starter clutch.
CARA KERJA MOTOR STARTER

Ketika starter switch OFF atau dengan kata lain posisi KK dalam posisi IG/ON,
maka arus yang melalui terminal 50 akan terputus. Terputusnya arus yang masuk
ke terminal 50 ini mengakibatkan aliran arus yang masuk ke hold-in coil dan pull-
in coil juga terputus. Tetapi untuk arus masih akan tetap ada di kedua kumparan
tersebut karena disuplai dari terminal C.
Arus yang mengalir dari terminal C ke kedua kumparan tersebut berlawanan arah.
Sehingga mengakibatkan terbentuknya medan magnet dengan arah yang
berlawanan juga. Ini mengakibatkan terjadinya demagnetisasi atau penghilangan
daya kemagnetan yang terjadi pada kedua kumparan.
Hilangnya daya kemagnetan pada hold-in coil dan pull-in coil inilah yang
kemudian dapat membuat plunger kembali ke posisi  semula dengan bantuan
return spring. Dengan kembalinya plunger pada posisi semula maka roda gigi
pinion akan terlepas dari roda gigi flywheel.
Pada saat yang sama, posisi contact plate akan kembali ke keadaan semula yang
mengakibatkan terminal 30 dan terminal C pada main switch tidak lagi terhubung.
Dengan demikian, arus listrik yang mengalir menuju terminal C terputus dan
motor starter berhenti berputar.
Cara pemeriksaan pada Motor
Starter

1. Pemeriksaan Armature
Pada pemeriksaan armature terdapat beberapa item kerja yang harus dilakukan.
Berikut merupakan pemeriksaan armature motor starter :

 Pemeriksaan Hubungan Antar Segmen Komutator


Pemeriksaan hubungan antar segment komutator merupakan salah
satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui hubung
tidaknya setiap segmen pada komutator motor starter. Cara pemeriksaannya yaitu
menggunakan multimeter pada kondisi tahanan atau hubungan. Kemudian
tempelkan kedua probe multimeter pada masing-masing segmen. Apabila antar
segmen ada hubungan maka masih dalam kondisi baik.

 Pemeriksaan Hubungan Antara Segmen Dengan Ground atau Bodi


Pemeriksaan hubungan antara segmen dengan ground bodi merupakan salah satu
pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi atau
terjadinya hubungan singkat atau konsleting antara segmen dengan gulungan
armature
 Pemeriksaan Kedalaman Alur Setiap Segmen Komutator
Pemeriksaan kedalam alur setiap segmen komutator merupakan salah
satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk memeriksa kondisi
alur setiap segmen komutator. Cara pemeriksaannya yaitu dengan menggunakan
jangka sorong dan ukur kedalaman alur segmen. Standar hasil pengukuran yaitu
limit 0.2 dengan kondisi normal 0.6 mm.

 Pemeriksaan Runout Komutator


Pemeriksaan runout komutator merupakan salah satu pemeriksaan motor
starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui run out atau kerataan komutator.
Cara pemeriksaannya yaitu menggunakan dial indicator dan v blog. Kemudian putar
komutator sampai mendapat nilai simpangan terbesar. Nilai simpangan maksimal
yaitu 0.1 mm. Apabila lebih dari itu maka perlu dilakukan penggantian.

 Pemeriksaan Diameter Komutator


Pemeriksaan diameter komutator merupakan salah satu pemeriksaan motor
starter yang berguna untuk mengetahui kondisi diameter komutator. Cara
pemeriksaannya yaitu menggunakan jangka sorong kemudian diukur diameter
komutator. Bandingkan hasil pengukuran dengan standar yang ada pada buku
manual. Kondisi yang baik apabila tidak terjadi pengurangan atau keausan lebih dari
1mm.
2. Pemeriksaan Field Coil dan Yoke
Pada pemeriksaan field coil dan yoke terdapat beberapa item kerja yang harus
dilakukan. Berikut merupakan pemeriksaan field coil, dan yoke motor starter.

 Pemeriksaan Hubungan Antar Terminal Field Coil


Pemeriksaan hubungan antar terminal field coil merupakan salah
satu pemeriksaan motor starter yang berfungsi untuk mengetahui hubungan
kumparan field coil. Cara pemeriksaannya yaitu dengan menggunakan multimeter,
hubungkan kedua probe pada kedua ujung terminal field coil atau brush. Hasil
pemeriksaan yang baik menunjukan adanya hubungan diantara keduanya. Artinya
kumparan field coil tidak mengalami hubungan terbuka atau putus.

 Pemeriksaan Hubungan Field Coil dengan Ground


Pemeriksaan hubungan field coil dengan ground merupakan salah
satu pemeriksaan motor starter yang berfungsi untuk mengetahui adanya
hubungan kumparan field coil dengan bodi atau massa (konsleting). Cara
pemeriksaannya yaitu dengan mengecek terminal field coil dengan bodi atau yoke
motor starter. Hasil pemeriksaan yang baik menunjukan tidak ada hubungan antara
keduanya. Apabila terdapat hubungan maka diperlukan penggantian.
3. Pemeriksaan Brush dan Kopling
 Pemeriksaan Hubungan Antar Brush Holder + dan Brush Holder -
Pemeriksaan hubungan antar pemegang sikat atau brush holder merupakan salah
satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan singkat diantara pemegang sikat positif dan sikat negatif. Cara
memeriksanya yaitu menggunakan multimeter dan mengecek hubung tidaknya antar
pemegang sikat positif dan sikat negatif. Apabila terdapat hubungan maka perlu
dilakukan perbaikan atau penggantian.

 Pemeriksaan Panjang Brush


Pemeriksaan panjang brush merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang
memiliki fungsi untuk mengetahui ukuran sikat atau brush. Cara memeriksanya
yaitu menggunakan jangka sorong kemudia ukur panjang sikat yang ada pada motor
starter. Hasil pengukuran bandingkan dengan standar yang ada pada manual book.

 Pemeriksaan Overrunning Clutch


Pemeriksaan overrunning clutch merupakan salah satu pemeriksaan motor
starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui kerja dari overrunning clutch. Cara
pemeriksaan yaitu dengan memutar kopling geser searah putaran jarum jam, maka
kopling geser akan dapat berputar bebas. Namun sebaliknya apabila kopling geser
diputar berlawanan arah jarum jam maka pinion harus terkunci. Apabila tidak sesuai
maka perlu dilakukan penggantian.
1. Pull In Coil Test
Pemeriksaan pull in coil adalah salah satu pengetesan kerja motor starter untuk
mengetahui kerja dari kumparan pull in coil. Apabila pull in coil menarik kedalam
maka pinion gear akan terdorong keluar mendekati ring gear
Cara memeriksanya sebenarnya sangat mudah yaitu dengan cara sebagai berikut:

Memasang negatif
Melepas hubungan baterai pada bodi
kabel pada terminal motor starter dan
C. terminal C pada
solenoid.

Apabila pinion bergerak


Memasang kabel
kearah luar maka
positif baterai pada
kondisi pull in coil
terminal 50 atau
masih dalam kondisi
terminal ST.
baik.
Bersamaan dengan pemeriksaan pull in coil juga dapat memeriksa pinion gap
antara pinion gear dengan ring gear. Pinion gap berfungsi untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada saat pinion gear berhubungan dengan flywheel atau ring
gear. Ukuran pinion gap tergantung dari jenis kendaraan yaitu 0,05-0,2 mm.

2. Hold In Coil Test


Pemeriksaan hold in coil merupakan salah satu pengetesan kerja motor starter untuk
mengetahui kerja dari kumparan hold in coil. Kumparan hold in coil memiliki tugas
agar plunger tetap pada keadaan menarik sehingga pinion gear tetap tertahan keluar
sementara waktu. 

3. Plunger Return Test


Pemeriksaan plunger return merupakan salah satu pengetesan kerja motor starter
yang digunakan untuk mengetahui kondisi magnetic switch apakah dapat bergerak
bebas dan kembali ke posisinya atau tidak. Apabila dapat kembali keposisi semula
maka plunger masih dalam kondisi baik.
Cara pemeriksaannya yaitu melanjutkan dari pull in coil dan hold in coil test. Untuk
mengetes hold in coil yaitu dengan melepas kabel negative pada terminal c. maka
Langkah pemeriksaan plunger return yaitu dengan melepas kabel negative dari
body motor starter. Sesaat setelah kabel negative dilepas maka pinion gear harus
langsung bergerak menuju posisi awal
4. Pemeriksaan Motor Starter Tanpa Beban
Pemeriksaan motor starter tanpa beban merupakan salah satu pengetesan kerja
motor starter yang digunakan untuk mengetahui kondisi kerja motor starter apakah
dapat berputar dengan kencang dan pinion gear bergerak maju atau tidak. Apabila
sesuai dengan spesifikasi tersebut maka motor starter masih dapat bekerja dengan
normal.

Cara mengetes motor starter tanpa beban sebenarnya sangat mudah sekali. Cara
memeriksa motor starter tanpa beban yaitu sebagai berikut:

Memastikan motor starter terangkai dengan


benar termasuk terminal motor starter.

Menghubungkan kabel positif baterai ke kaki


ampere mater, dan kaki amperemeter satunya
dengan terminal 30 motor starter.
Menghubungkan negatif baterai pada bodi
motor starter

Menghubungkan terminal 30 motor starter


dengan terminal 50 atau ST motor starter

Pinion gear akan berputar dengan kencang


dan bergerak keluar secara lembut. 

Untuk mengetahui arus spesifikasi motor


starter maka dapat melihat pada manual book.

Apabila tidak dapat berputar dan terdorong


kedepan maka terjadi kerusakan pada motor
starter sehingga diperlukan pembongkaran.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai