BULAN MEI,03-05-2021
Ketika starter switch OFF atau dengan kata lain posisi KK dalam posisi IG/ON,
maka arus yang melalui terminal 50 akan terputus. Terputusnya arus yang masuk
ke terminal 50 ini mengakibatkan aliran arus yang masuk ke hold-in coil dan pull-
in coil juga terputus. Tetapi untuk arus masih akan tetap ada di kedua kumparan
tersebut karena disuplai dari terminal C.
Arus yang mengalir dari terminal C ke kedua kumparan tersebut berlawanan arah.
Sehingga mengakibatkan terbentuknya medan magnet dengan arah yang
berlawanan juga. Ini mengakibatkan terjadinya demagnetisasi atau penghilangan
daya kemagnetan yang terjadi pada kedua kumparan.
Hilangnya daya kemagnetan pada hold-in coil dan pull-in coil inilah yang
kemudian dapat membuat plunger kembali ke posisi semula dengan bantuan
return spring. Dengan kembalinya plunger pada posisi semula maka roda gigi
pinion akan terlepas dari roda gigi flywheel.
Pada saat yang sama, posisi contact plate akan kembali ke keadaan semula yang
mengakibatkan terminal 30 dan terminal C pada main switch tidak lagi terhubung.
Dengan demikian, arus listrik yang mengalir menuju terminal C terputus dan
motor starter berhenti berputar.
Cara pemeriksaan pada Motor
Starter
1. Pemeriksaan Armature
Pada pemeriksaan armature terdapat beberapa item kerja yang harus dilakukan.
Berikut merupakan pemeriksaan armature motor starter :
Memasang negatif
Melepas hubungan baterai pada bodi
kabel pada terminal motor starter dan
C. terminal C pada
solenoid.
Cara mengetes motor starter tanpa beban sebenarnya sangat mudah sekali. Cara
memeriksa motor starter tanpa beban yaitu sebagai berikut: