Anda di halaman 1dari 5

Sistem Motor Starter

Cara Kerja Sistem Starter

Sistem Starter (Starting System) adalah sebuah rangkaian mekatronika yang berfungsi memutar
poros engkol menggunakan energi listrik saat akan menyalakan mesin.

Fungsi utama sistem starter adalah untuk menggantikan fungsi manual starter atau kick starter
pada mesin sepeda motor. Mengapa disebut rangkaian mekatronika ? karena sistem ini meliputi
rangkaian mekanikal untuk memutar flywhel dan rangkaian elektrikal sebagai tenaga untuk
menggerakan motor.

Prinsip Kerja Sistem Starter

Motor starter bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Proses ini
memanfaatkan kaedah fleming left hand. Yang berbunyi, "apabila terdapat arus listrik yang
mengaliri konduktor, smentara konduktor tersebut terletak didalam medan magnet. Maka
konduktor tersebut akan terdorong sesuai garis gaya magnet yang ditunjukan dengan kaedah
tangan kiri fleming".

Hubungan antara garis gaya magnet, arus listrik dan gaya dorong ditunjukan dalam tiga jari. Jari
tengah menunjukan arah arus, jari telunjuk menunjukan arah medan magnet, sedangkan jempol
atau ibu jari menunjukan kemana arah gaya dorongan.

Dari kaedah tersebut, kemudian disusun sedemikian rupa agar arah berkebalikan sehingga gaya
yang dihasilkan juga berkebalikan. Karena diletakan pada sebuah poros menyebabkan gaya putar
yang berkesinambungan. Prinsip ini sama dengan prinsip motor starter pada umumnya dan
hampir menyamai prinsip kerja generator namun bedanya, generator mengubah energi mekanik
menjadi listrik sedangkan motor starter bekerja sebaliknya.
Komponen sistem motor starter

Baterai

Baterai merupakan sumber penyuplai energi utama saat akan menghidupkan mesin. Baterai akan
menyediakan suplai arus listrik ke sistem starter. Kapasitas baterai yang digunakan untuk starter
bervariasi tergantung kapasitas mesin tentunya. Namun untuk voltage atau tegangan, umumnya
menggunakan  baterai bertegangan 12 volt pada mobil, dan 24 volt untuk truk dan bus.

Ignition Coil

Ignition Coil atau kunci kontak berfungsi sebagai saklar yang akan mengaktifkan relay starter
dan menghubungkan arus dari baterai. Dulu, ignition coil merupakan fitur wajib pada sistem
starter. Tapi, saat ini ignition coil tidak secara langsung beperan dalam sistem starter berkat
adanya fitur Start/Stop button.

Starter clutch

Starter clutch atau biasa juga disebut relay starter utama bekerja untuk mengalirkan arus utama
dari baterai langsung ke motor starter. Starer akan aktif saat kunci kontak diposisi “ST”. Didalam
starter clutch terdapat dua buah coil yaitu pull ini coil yang akan mendorong plunger untuk
mengaitkan pinion gear dan hold in coil sebagai penahan pergerakan pull in coil. Komponen ini
terletak menyatu dengan motor starter. Starter clutch memiliki dua terminal yaitu terminal 30
yang langsung terhubung ke baterai dan terminal 50 yang berasal dari kumci kontak.
Motor starter

Motor starter merupakan komponen utama dalam sebuah sistem starter. Komponen inilah yang
bekerja sesuai kaedah tangan kiri flemming dengan memanfaatkan hubungan GGM, arus dan
Gaya dorong. Didalam sebuah motor starter terdapat komponen penyusun antara lain ;

Field coil

Field coil adalah komponen yang fungsinya untuk membangkitkan medan magnet didalam motor
starter. Field coil terbuat dari magnet yang dililit oleh kumparan tembaga sehingga medan
magnet yang dihasilkan besar. Kumparan tembaga ini dihubungkan secara seri dengan
komponen armature coil sehingga saat motor starter belum dinyalakan, tidak ada kemagnetan
didalam motor starter.

Armature Coil

Armatur coil adalah komponen yang bertugas sebagai konduktor yang akan dialiri oleh arus
listrik. Armature coil berbentuk silinder yang berbahan inti besi berbalut lilitan tembaga
sehingga daya hantar listrik pada armature coil sangat baik. Ujung armature coil terdapat
komponen kumutator yang fungsinya menerima arus listrik dari baterai yang akan disalurkan ke
armature coil. Kumutator akan membagi arus agar bisa berlangsung bolak-balik. Kumutator
didesain terpisah tiap lininya sehingga saat arus mengalir melalui brush, tidak terjadi hubungan
pendek arus listrik.

Brush (Sikat)

Brush atau sikat adalah komponen berikutnya yang berbahan tembaga. Fungsi brush adalah
untuk mengalirkan arus listrik ke kumutator. Didalam rangkaian armature coil, kumutator akan
berputar saat poros armature berputar. Brush ini akan mengalirkan arus listrik ke komponen
kumutator yang berputar itu. Brush berbahan tembaga lunak agar gaya gesek kecil. Namun
komponen ini pula yang sering mengalami keausan. Sehingga perlu dilakukan perawatan rutin.
Brush didalam motor starter ada dua, brush arus yang mengalirkan arus dan brush massa yang
akan mensuplai masa atau ground.

Pinion gear dan drive lever

Pinion gear adalah komponen yang berkaitan dengan armature coil di ujung armature shaft.
Fungsi pinion gear ini adalah sebagai roda gigi yang akan meneruskan putaran armature shaft ke
flywheel. Bentuk pinion gear lebih kecil sehingga dapat mereduksi putaran armature coil untuk
menghasilkan momen yang lebih besar,

Sementara drive lever atau plunger, merupakan tuas yang akan menggerakan pinion gear untuk
terkait dengan flywheel dan melepaskan keterkaitan tersebut saat motor starter berhenti berputar.
Drive lever ini digerakan oleh pull in coil di starter clutch saat kunci kontak berposisi “ST”.
Dengan adanya drive lever, flywheel dapat berputar tanpa berkaitan dengan motor starter
Cara Kerja Sistem Motor Starter

Cara kerja motor starter, dimulai ketika kita memutar kunci kontak.

 Saat kunci kontak berada di posisi “ON” relay utama atau main relay akan terhubung,
menyebabkan arus dari baterai mengalir ke semua sistem kelistrikan mobil.
 Saat kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan terhubung sehingga
arus akan mengalir dari baterai ke terminal 50 pada starter clutch.
Karena terminal 50 dialiri arus listrik, menyebabkan kemagnetan pada pull in coil sehingga pull
in coil bergerak ke arah hold in coil. Dalam hal ini, gerakan pull in coil akan mendorong drive
lever sehingga pinion gear terkait dengan flywheel.
Rangkaian Sistem Starter dengan relay

Pada fase ini, dorongan pull in coil bukan hanya menggerakan pinion. Tetapi juga menggerakan
pull in coil itu sendiri ke arah hold in coil. Akibat dorongan tersebut, hold in coil juga terdorong
ke arah solenoid switch contact.

Sehingga arus listrik di terminal 30 motor starter, akan langsung mengalir kedalam motor starter.

Didalam motor starter arus tersebut dialirkan ke field coil untuk membangkitkan medan magnet,
dan mengalir ke armature coil melalui brush. Karena ada aliran listrik didalam medan magnet,
hasilnya armature akan berputar untuk menggerakan flywheel.

Saat mesin menyala, starter akan berhenti dengan menghentikan arus dari terminal 50. Sehingga
pull in coil terlepas dan kembali ke posisi semula. Dengan kembalinya pull in coil, pinion gear
juga akan lepas kaitannya dengan flywheel dan putaran motor juga terhenti karena arus listrik
pada solenoid switch contact terputus.
Namun pinion gear sebenarnya didesain agar mundur secara otomatis saat putaran flywheel lebih
besar dari putaran starter. Fungsi ini ditunjukan untuk memudahkan proses keterkaitan dan
pelepasan pinion gear dengan roda gigi flywheel.

Jenis- jenis motor starter

Secara umum, ada tiga jenis motor starter. Sistem konvensional, sistem starter reduksi, dan
sistem starter tipe planetary.

1. sistem starter tipe konvensional

Sistem starter tipe konvensional, memanfaatkan satu buah pinion gear yang akan terhubung ke
flywheel ketika drive lever digerakan oleh pull in coil. Sistem ini tergolong memiliki konstruksi
yang simple namun memiliki tenaga yang standar.

2. sistem starter tipe reduksi

Sistem starter tipe reduksi adalah sistem starter yang memiliki gigi tambahan sebagai pereduksi
putaran. Putaran starter direduksi dengan tujuan menghasilkan momen puntir yang kuat.
Sehingga cocok untuk mesin-mesi yang memiliki kompresi tinggi seperti mesin diesel. Sistem
ini juga didesain lebih kecil dari tipe konvensional.

3. sistem starter tipe planetary

Untuk tipe yang ketiga pada prinsipnya sama dengan sistem reduksi, namun perbedaan terletak
pada roda gigi tambahan yang berbentuk planetary atau memutar. Daya reduksi sistem starter
planetary lebih baik sehingga ukuran armature coil dapat diperkecil

Anda mungkin juga menyukai