Anda di halaman 1dari 9

5

BAB III
URAIAN KEGIATAN

3.1 Pengertian Starter


Sistem starter adalah sebuah piranti mekatronika yang menggabungkan
mekanikal dan energi kelistrikan untuk memicu mesin supaya bisa hidup secara
berkesinambungan. Prinsip kerja sistem starter adalah dengan memutar poros
engkol mesin untuk memicu terjadinya siklus mesin, sehingga pembakaran
didalam mesin dapat terlaksana. Berkat adanya motor starter, maka proses
penyalaan mesin mobil menjadi lebih mudah dan cepat. Cukup memutar kunci
kontak atau menekan tombol start mesin otomatis menyala.
Ini berbeda dengan sepeda motor yang memiliki kapasitas mesin kecil,
meski tidak ada sistem starter tetap mudah dihidupkan melalui kick starter.
Sementara mesin mobil yang berkapasitas diatas 1000 cc akan sulit tanpa adanya
starting system. Untuk pembahasan kali ini, akan kita bedah seperti apa bentuk
motor starter sampai kedalam-dalammnya. Untuk mempelajari cara kerja motor
starter, bisa anda simak pada artikel sebelumnya mengenai cara kerja motor starter
beserta rangkaian. Sebelumnya, motor starter sendiri memiliki 3 macam. Jenis
jenis motor starter yang dimaksud adalah:

a. Tipe Planetary 

b. Tipe Reduksi 

c. Tipe Konvensional 
6

3.2 Komponen Komponen Pada Motor Starter

Gambar 3 Komponen pada Motor Starter

1) Solenoid starter
Komponen pertama bisa anda lihat pada bagian yang berbentuk seperti
tabung diatas motor utama. Komponen ini diberi nama solenoid starter karena
terdiri dari coil/kumparan. Fungsi utama Solenoid starter adalah sebagai
penggerak drive pinnion dan pemberi tegangan pada motor utama. Ada dua
buah coil didalam solenoid yakni; Pull in coil, komponen ini berfungsi
mendorong plunger untuk menggerakan drive pinion. Hold in coil, merupakan
komponen serupa yang terletak didepan pull in coil. Fungsinya untuk menahan
pergerakan pull in coil dan menghubungkan arus baterai ke motor utama.
Cara kerja solenoid starter ini. adalah dengan memanfaatkan gaya
elektromagnetik didalam coil. Kita tahu kalau listrik dialirkan melalui sebuah
coil, maka akan terbentuk medan magnet dengan arah tertentu. Medan magnet
tersebut dimanfatkan untuk menggerakan drive pinion supaya pinion gear bisa
bertautan dengan flywheel. Bentuk dari solenoid ini seperti coil, dimana sebuah
7

inti besi diletakan ditengah lilitan tembaga. Namun lilitan ini memiliki jumlah
yang besar dan dimensinya juga besar sehingga mampu menggerakan plunger
dengan kuat dan cepat.
2) Solenoid plunger

Gambar 4 Solenoid Plunger


Plunger ini terletak pada ujung pull in coil. Fungsinya hanya satu yakni
menghubungkan pergerakan pull in coil ke drive lever. Dengan kata lain
komponen ini hanya berfungsi sebagai batang penghubung. Meski demikian,
bahan plunger ini juga kuat karena akan menghubungkan daya tarik pull in coil
yang begitu kua.

3) Solenoid caps
Tutup solenoid adalah rangkaian penutup solenoid starter yang terletak
dibagian depan starter. Bukan hanya sebagai penutup, tapi komponen ini
juga dijadikan sebagai media penghubung antara arus dari sistem ke
aktuator starter. Terbilang ada 3 buah terminal pada motor starter yakni

 Terminal 50, merupakan terminal yang terhubung dengan rangkaian starter


dari kunci kontak. Melalui terminal ini motor starter mendapat perintah
8

untuk aktif atau tidak. Saat terminal 50 mendapat arus maka solenoid akan
bekerja dan starter akan bereaksi. 

 Terminal 30, terminal yang langsung mendapatkan arus listrik dari baterai.
Dengan kata lain arus listrik selalu tersedia pada terminal ini saat motor
mati atau hidup. 

 Terminal C, terminal yang digunakan untuk menyalurkan arus utama dari


solenoid ke motor starter agar dapat berputar. Terminal ini akan
mnghubungkan arus dari terminal 30 ketika 50 mendapatkan arus. 

4) Field Coil
Pertama anda bisa menemukan field coil. Apa itu field coil ? field coil
adalah serangkaian magnetic coil yang digunakan untuk membangkitkan
kemagnetan disekitar rotor coil. Sesuai prinsip kerja motor listrik yang
mengharuskan adanya medan magnet disekitar rotor, komponen ini akan
menyediakannya. Tapi field coil tidak bersifat permanent magnet, field coil
hanya akan menghasilkan magnet apabila ada input arus dari terminal 50.
Proses ini biasa kita sebut sebagai proses induksi elektromagnetik. Pada
field coil sendiri terdiri dari beberapa bagian seperti

 Yoke, merupakan housing tempat coil berada. Dalam hal ini kumparan
terletak didalam yoke. 

 Pole core, merupakan inti besi pipih yang dijadikan tempat melilitnya
tembaga agar menjadi kumparan. 

 Kumparan, ini terbuat dari kumparan tembaga biasa yang dilillit dengan
arah tertentu disekitar pole core, didalam yoke ada sekitar 4 hingga 6 unit
pole core yang saling berhubungan untuk mendapatkan kemagnetan besar. 

5) Armature coil
Komponen selanjutnya, pada motor listrik biasa disebut sebagai rotor
coil atau kumparan yang terletak disekitar poros motor. Fungsi utama dari
armature coil ini juga sebagai pembangkit medan magnet yang akan
9

direaksikan dengan kemagnetan field coil untuk terjadinya pergerakan.


Bentuk armature coil seperti rotor pada umumnya yang dililiti oleh tembaga,
perbedaannya pada armature ini memiliki jumlah lilitan yang banyak serta
diameter tembaga yang melillitnya juga tergolong besar, sehingga diameter
coil ini juga lebih besar.
6) Commutators

Gambar 5 Commutators
Komponen selanjutnya, terletak dibagian depan armature coil,
bentuknya seperti plat tembaga yang saling tersegmentasi. Fungsi
commutator adalah sebagai penghubung antara arus listrik dari brush
menuju kumparan armature. Bentuk commutator yang tersegmentasi
mencegah adanya hubunngan singkat arus listrik karena dalam proses
kerjanya commutator akan terhubung dengan arus positif dan negatif secara
langsung.

7) Drive lever/Actuator shaft


Kita kembali kebagian dalam solenoid, disini ada komponen yang
berbentuk garpu yang berfungsi untuk menggerakan pinion gear. Drive
10

lever bekerja dengan prinsip tuas, yang akan mengungkit pinion gear ketika
ujung lainnya terdorong kearah berlawanan. Siapa yang mendorong? ini
adalah fungsi dari pull in coil melalui plunger. Sementara ujung lainnya
akan membuat pinion gear terdorong keluar dan terhubung dengan gigi
flywheel.

8) Brushes
Komponen berikutnya terletak dibagian main motor. Disini ada
rangkaian sikat yang dipakai untuk mengubungkan arus listrik dari static
conductor ke dynamic conductor. Maksudnya, brush ini akan mengirimkan
arus listrik dari terminal 50 ke armature coil yang bergerak berputar melalui
commutator. Pada sebuah motor starter, biasanya ada sekitar 4 atau lebih
sikat dengan dua sebagai sikat positif dan dua lainya sebagai sikat negatif.
Bahan sikat ini juga terbuat dari tembaga namun lebih lunak, untuk menjaga
agar commutator tidak mengalami keausan. Tapi, impactnya brush menjadi
lebih cepat aus. Jika ini terjadi maka starter akan sulit dihidupkan.

9) Drive Pinnion Clutch


Komponen selanjutnya, akan kita temui kopling starter yang berfungsi
dalam pemutusan dan penghubungan putaran dari starter ke flywheel.
Mengapa perlu diputus ? ini karena motor stater tidak mungkin terus
berputar ketika mesin sudah hidup. Sehingga pada kondisi normal, starter
akan terhubung dan saat sistem starter dinyalakan putaran starter akan
terhubung dengan flywheel. Cara kerja kopling ini yakni dengan
memanfaatkan slide gear dengan model miring. ini karena ada komponen
overlap clutch yang terletak pada ujung drive pinion.
Saat sistem starter dinyalakan maka drive lever akan mendorong
kopling ini, tapi dengan slide gear miring maka drive pinion akan bergerak
keluar sambil berputar melebihi putaran starter. Ini ditujukan agar pinion
bisa berkaitan dengan cepat dan sempurna dengan roda gigi flywheel. Pada
tipe strater reduksi, komponen kopling ini mendapatkan tambahan part yang
11

dijadikan sebagai roda gigi pereduksi putaran, tujuannya agar moment pada
pinnion gear menjadi semakin besar.

10) Drive pinnion gear


Komponen selanjutnya berbentuk seperti roda gigi pada umumnya yang
terletak diujung drive pinion shaft. Fungsi pinnion gear ini adalah untuk
menghubungkan putaran yang dihasilkan motor listrik ke poros engkol
mesin melalui flywheel. Diameter pinnion cukup kecil dibandingkan dengan
flywheel sehingga akan menambah perbandingan gigi yang membuat sistem
starter sanggup memutar poros engkol mesin.

11) Motor housing

Gambar 6 Motor Housing

Part terakhir adalah housing, yang memiliki fungsi sebagai rumah


pelindung dan sebagai tempat meletakan berbagai komponen starter.
Housing ini terbuat dari logam yang terdiri dari main housing yang
berbentuk tabung, pinion housing sebagai pelindung roda gigi pinion dan
hosung cap didepan main housing sebagai penutup rangkaian starter.
12

Untuk memahami dimana peletakan komponen diatas, bisa anda simak


animasi berikut

3.3 Rangkaian Sistem Motor Starter

Gambar 7 Rangkaian Sistem Motor Starter

3.4 Alat-alat Pembongkaran Dinamo Starter


1) T 7
2) Obeng ±
13

3) T 10
4) 10 ring pas

3.5 Langkah Kerja Membongkar Starter Sepeda Motor Supra X 125


1) Periksa dulu baterai atau aki menggunakan tester
2) Buka bodi depan dan pinggir sebelah kanan
3) Lepaskan kabel yang tersambung pada dinamo starter
4) Lepaskan baut 10 menggunakan T10
5) Setelah dinamo starter dilepaskan lalu lepaskan baut 7 yang ada
dinamo starter

3.6 Langkah Kerja Pemasangan Starter Sepeda Motor Supra X 125


1) Pasang dinamo starter
2) Pastikan baut-baut terkunci dengan kencang
3) Pasang kabel yang tersambung pada dinamo menggunakan kunci T
10
4) Pastikan dinamo masuk pada posisi yang benar
5) Lalu kita pasang baut dinamo starter
6) Pastikan kencang karena kalau lepas giri starter akan rusak
7) Setelah semua baut terpasang dengan kencang, kita tes hidupkan
mesinnya tes 2 s/d 3 kali untuk memastikan dinamo sudah
terpasang dengan baik
8) Pasang kembali bodi depan dan pinggir sebelah kanan
9) Sepeda motor siap dipakai

Anda mungkin juga menyukai